Muskoloskeletal
PRESEPTOR :
VINI NILASARI DR., SP.RAD
PRESENTAN:
IHSAN M NAUVAL 12100119058
SARAH MAHARANI 12100119207
ANATOMI TULANG
Tulang merupakan organ yang terdiri dari beberapa jaringan : osseous tissue, cartilage, dense connective
tissue, epithelium, adipose tissue, nervous tisse..
Fungsi :
Support
Sebagai kerangka struktur tubuh, menyokong jaringan lunak dan tempat menempelnya tendon
Proteksi
Melindungi organ penting seperi cranial bones melindungi otak, ribs melindungi jantung dan
paru
Membantu pergerakan
Sebagian besar otot skelet menempel pada tulang->kontraksi->menarik tulang- >pergerakan
Mineral hemostasis (storage & release)
Jaringan tulang menyimpan 99 persen kalsium
Produksi sel darah
Penyimpanan triglyceride
KLASIFIKASI BENTUK TULANG
Klasifikasi Menurut bentuknya :
Tulang panjang berbentuk tubular (Humerus).
Tulang pendek berbentuk kuboid dan hanya ditemukan di tarsus (pergelangan kaki) dan
karpus (pergelangan tangan).
Tulang pipih biasanya berfungsi sebagai pelindung (misalnya, pipih tulang tengkorak
melindungi otak).
Tulang tidak beraturan memiliki berbagai bentuk selain panjang, pendek, atau datar (mis.,
tulang wajah).
Tulang sesamoid (misalnya, patela atau penutup lutut)
FRAKTUR
DEFINISI
Fraktur digambarkan sebagai gangguan pada kesinambungan semua atau sebagian korteks
tulang.
Jika korteks patah, fraktur disebut complete/lengkap.
Jika hanya sebagian dari korteks yang retak, disebut incomplete/tidak lengkap. Fraktur
inkomplit cenderung terjadi pada tulang yang lebih lunak, seperti pada anak-anak, atau
pada orang dewasa dengan penyakit pelunakan tulang seperti penyakit Paget.
KLASIFIKASI
Fraktur disebabkan trauma yang berat
- Eksternal Tertabrak, jatuh, dll
- Internal Kontraksi otot yang kuat dan mendadak (epilepsi, tetanus, renjatan listrik, dll)
Fraktur spontan/patologik
Fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses patologik c/
tumor tulang primer atau sekunder, myeloma multiple, kista tulang, osteomyelitis, dll.
Fraktur stress/fatigue
Trauma ringan tapi terus menerus, c/ fraktur march pada metatarsal, fraktur tibia pada
penari balet, fraktur fibula pada pelari jarak jauh, dll.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri terus menerus
Deformitas
Fungsiolesa pada area fraktur
Krepitasi
Pembengkakan
Perubahan warna lokal.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
INDIKASI
Bila secara klinis ada atau diduga fraktur Dibuat 2 foto tulang yang bersangkutan
Foto dibuat secara AP dan Lateral Jika tidak bisa Buat 2 proyeksi yang tegak
lurus satu sama lain
Mencakup 2 sendi distal dan proksimal dari fraktur tulang tersebut.
FRAKTUR DISEBABKAN TRAUMA
misalnya :
BERAT
Jenis Fraktur yang mungkin terjadi sangat bervariasi dan bergantung pada berbagai factor,
Segera setelah reposisi untuk menilai kedudukan fragmen. Bila dilakukan reposisi terbuka perlu
diperhatikan kedudukan penintramedular ( kadang- kadang pen menembus tulang ), plate dan
screw ( kadang- kadang screw lepas )
Pemeriksaan periodic untuk menilai penyembuhan fraktur :
Pembentukan callus
Konsolidasi
Adanya komplikasi
Komplikasi pada fraktur yang dapat dilihat pada foto Roentgen, ialah :
Osteomielitis
Nekrosis avascular
Non - Union
Delayed- Union
Mal- union
Atrofi sudeck
FRAKTUR PADA ANAK
Ada beberapa perbedaan antara fraktur pada anak- anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh:
Sifat trauma yang berbeda
Pada anak – anak tulang berada dalam fase pertumbuhan
Pada anak- anak fraktur di lengan bawah dan sekitar siku lebih banyak daripada orang dewasa
Tidak lengkap ( incomplete) dan kadang- kadang hanya menunjukan tekukanpada korteks yang
dikenal sebagai greenstick fracture.
Pada anak- anak penyembuhan fraktur lebih cepat dari pada orang dewasa dan pembentukan kalus
sudah dapat dilihat dalam beberapa hari
FRAKTUR DAN DISLOKASI PADA PERGELANAN LENGAN TANGAN DAN
TANGAN
Fraktur radius bagian distal
Fraktur tulang navikulare manus
Ada sifat umum pada tulang – tulang yang terdiri atas tulang spongiosa yang banyak dengan korteks yang tipis, yaitu :
• Sukar melihat garis fraktur
• Pembentukan reaksi periosteal yang minim atau sama sekali tidak ada
Fraktur metacarpal
• Sering terjadi
Fraktur Bennett
Fraktur dislokasi pada basis metacarpal : Bila diduga ada fraktur atau dislokasi pada tulang tangan harus
dibuat:
Fraktur salah satu/ lebih tulang sekitar sendi siku dengan dislokasi sendi siku
Fraktur klavikula : merupakan salah satu fraktur yang paling sering pada anak- anak dan
dewasa muda, dan dijumpai pada neonates waktu persalinan. Kadang- kadang kedudukan
fragmen –fragmen buruk ( angulasi, overriding) dan reposisi yang baik sangat penting
supaya tidaj menimbulkan deformitas.
Lokasi paling sering di 2/4 medial, sedangkan ¼ medial dan ¼ lateral lebih jarang
Gambaran radiologi
• Proyeksi AP dan lateral pergelangan kaki. Proyeksi AP
memvisualisasikan sendi kalkaneo-kuboid dan
permukaan antero-superior dari kalkaneus. Proyeksi
lateral memperlihatkan permukaan posterior dan
berguna untuk memperlihatkan kompresi
• Fraktur kompresi minimal bisa dicurigai melalui
penilaian sudut Boehler. Jika sudut menurun 20˚,
dicurigai fraktur
Fraktur Pergelangan Kaki
Karakteristik
• Fraktur secara sekunder akibat kekuatan yang dapat mengakibatkan
deformasi atau cedera traksi
• Fraktur pada sendi pergelangan kaki disertasi dislokasi (Pott’s Fracture)
• Pasien datang dengan nyeri yang tidak dapat bertumpu pada kaki nya
Gambaran radiologi
• Proyeksi AP dan lateral merupakan proyeksi yang
penting
• Pasien dengan deformitas (dislokasi) atau Gg.
Neurovaskular sebaiknya direduksi terlebih dahulu.
• Jika terdapat fraktur fibula maka nilai ketinggian,
displacement dan polanya
Fraktur Tibia
Karakteristik
• Fraktur tulang Panjang yang paling sering
• Fraktur toddler terjadi pada anak berusia dibawah 3 tahun yang sudah
bisa berjalan.
• Cedera vascular jarang. Waspada terhadap kompartemen sindrom dalam
24 jam pertama
Fraktur Patella
Karakteristik
• Tulang sesamoid terbesar ditubuh. Membentuk Sebagian dari mekanisme
ekstensor lutut dan posisinya dipertahankan oleh tendon patella,
quadriceps serta retinakula yang disekitarnya
Gambaran radiologi
• Proyeksi AP dan lateral
• Fraktur biasanya nyata. Cari adanya lipohemartrosis
pada horizontal beam lateral
Fraktur Kollum Femoris
Karakteristik
•Peningkatan insidensi dengan usia (>60 thn)
akibat penurunan densitas tulang
•Trauma minor
•Fraktur intra-kapsular; suplai darah ke caput
femoris terganggu
•Fraktur ekstra-kapsular: suplai darah tetap
baik
Gambaran radiologi
• Proyeksi AP dan lateral
memperlihatkan garis fraktur
• Cari keadaan asimetris. Bandingkan
Shentons’s line pada proyeksi AP.
Pada proyeksi lateral, periksa
angulasi caput dibandingkan dengan
kolum femoris
Fraktur Pelvis
Karakteristik
• Jika cincin pelvis patah menjadi dua bagian, fraktur kemungkinan
besar tidak stabil
• Fraktur cincin pelvis yang tunggal usually stabil
Klasifikasi
A. Stabil: Tidak melibatkan cincin pelvis atau melibatkan cincin pelvis
tetapi displacement minimal
B. Tidak stabil: disrupsi cincin pelvis pada dua atau lebih lokasi
Gambaran Radiologi
• Pelvic view pada pasien dengan trauma multiple dan pasien
dengan syok yang tak terjelaskan setelah trauma
• Nilai cincin pelvis
• Bandingkan perbagiannya
Fraktur Kepala
Kontusio Cerebri
Karakteristik
•Paling umum bentuk dari cedera intra-aksial akibat trauma
•Terjadi pada permukaan inferior dan permukaan kutub dari
lobus frontalis dan lobus tempolaris
•Dapat disebabkan secara sekunder akibat fraktur depresi
pada tengkorak serta bersama dengan cedera intracranial
yang lain
Gambaran radiologi
• Computed tomography (CT) tanpa kontras
bermanfaat pada periode awal pasca trauma
• Kontusio tampak dengan atenuasi rendah bersifat
fokal atau multifocal. Area tersebut bercampur
dengan area area kecil berdensitas tinggi yang
menggambarkan suatu perdarahan
Perdarahan extradural/epidural
Karakteristik
•Biasanya unilateral dan terjadi fraktur apda
orang dewasa. Anak-anak seringkali tidak
berhubungan dengan fraktur
•Perdarahan terbentuk antara tubula interna
dari tengkorak dan selaput dura
Gambaran radiologi
• Pada CT scan terlihat area hiperdens
elips bikonveks dengan batas tegas.
Densitas yang beragam menandakan
perdarahan aktif
• Perdarahan tidak melewati garis sutura
• Efek massa tergantung pada ukuran
perdarahan dan edema yang
menyertainya
Fraktur Pada Tengkorak
Dibagi menjadi 3 yaitu :
• Fraktur depresi Disertasi dengan kerusakan jaringan otak dan pada foto terlihat sebagai garis atau 2 garis
sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak.
• Fraktur linear Terlihat sebagai garis radiolusen, paling sering di parietal. Lebih radiolusen daripada pembuluh
darah dan arahnya tidak teratur.
• Fraktur diastasis Lebih sering pada anak anak dan terlihat sebagai pelebaran sutura.
Alhamdulillah…
Terima Kasih