Anda di halaman 1dari 59

FOTO KONVENSIONAL

TRAUMA PADA EKSTREMITAS


BAWAH
Pembimbing :
Dr. dr. Elysanti Dwi Martadiani, Sp.Rad(K)
Oleh :
Eunike Septaria (1302005044)
Ni Luh Made Rasmawati (1302006073)
Ni Made Yuli Lestari (1302005086)
Karakteristik gambaran pada x-ray berdasarkan
•regio
•mekanisme cedera.

Gambaran yang ada dilihat berdasarkan temuan klinis


A. FRAKTUR HIP

• Fraktur femur proksimal atau hip


• Umum pada usia tua dan osteoporosis
• Sebagian besar jelas secara klinis maupun radiologis, beberapa sulit didiagnosis (tidak terjadi
displacement)
• Bila perlu dilakukan X-ray ulangan, CT atau MRI
• Proyeksi standar : Pelvis AP (Anterior-Posterior) dan Hip Lateral.
Anatomi X-Ray hip-Nomal AP

•Shenton’s line
•Hilangnya kontur shenton’s line merupakan tanda fraktur collum femur.
•Fraktur collum femur tidak selalu menyebabkan hilangnya garis tersebu
Anatomi X-Ray hip- Normal Lateral

• Korteks dari femur proksimal utuh


• Lateral view seringkali tidak begitu jelas karena pada pasien yang menderita
nyeri hip sulit untuk melakukan posisi yang tersebut
KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR PROKSIMAL
• Intrakapsular
• Ekstrakapsular

 Kapsul menyelimuti kaput dan collum femur


 Fraktur subkapital, transervikal, basiservikal : Intrakapsular
 Fraktur intertrochanter dan subtrochanter tidak melibatkan collum femur
FRAKTUR INTRAKAPSULAR

Fraktur Intrakapsular -Subkapital-AP

 Shenton’s line terganggu


 Peningkatan densitas dari collum femur
 Trochanter minor lebih jelas dari biasanya akibat adanya rotasi eksternal femur
Fraktur Intrakapsular-Subkapital-Lateral

 Hilangnya integritas dari korteks tulang mengindikasikan terjadinya fraktur


 Trabekular tulang dari leher femur tumpang tindih
KLASIFIKASI GARDEN

• Sistem tradisional untuk menilai tingkat keparahan fraktur collum femur.


• Prognosis- semakin besar pergeseran (displaced) semakin terganggu suplai darah ke kaput
femoris terganggu. Kenyataannya membedakan masing-masing kelas dapat terjadi kesulitan
Klasifikasi Garden

 Kelas I : Tidak komplit atau cedera tulang dengan


angulasi valgus komponen distal
 Kelas II : Komplit (seluruh collum femur)-
undisplaced
 Kelas III : Komplit-displaced sebagian
 Kelas IV : Komplit-displaced secara total
Fraktur Garden IV

 Hilangnya shenton’s line


 Fraktur komplit pada keseluruhan diameter collum femur.
 Perpindahan total (total displacement) dari 2 komponen fraktur
FRAKTUR EKSTRAKAPSULAR

• Meliputi intertrochanter dan subtrochanter


• Tidak melibatkan collum femur

Fraktur Intertrochanter

 Garis fraktur berjalan diantara kedua trochanter


 Terdapat sebuah penumbukan dengan
pemisahan dari trochanter minor.
 Tidak melibatkan collum femur
Fraktur Subtrochanter

 Fraktur ini melewati bagian distal dari kedua trochanter


 Collum femur tetap utuh
B. DISLOKASI HIP

• Dislokasi kaput femoris dari asetabulum seringkali diikuti dengan tindakan total hip
replacement/THR.
• Biasanya terjadi ke arah posterior : pemendekan kaki, dengan fleksi dan rotasi internal pada hip
• Mungkin disertai dengan fraktur asetabulum, atau cedera jaringan lunak
• Proyeksi standar : Pelvis anterior-posterior (AP) dan hip lateral
Dislokasi hip – AP
 Kaput femoris terletak superior
dan lateral terhadap asetabulum
 Tidak terdapat fraktur yang
berhubungan
 Terdapat cedera jaringan lunak
yang signifikan
Dislokasi hip- Dislokasi THR
C. SHAFT FEMUR

• Hasil dari dampak trauma high force seperti kecelakan lalu lintas.
• Cedera seringkali menimbulkan fraktur yang mudah dikenali baik secara klinis maupun
radiologis.
• Fraktur shaft femur tanpa adanya riwayat trauma berkekuatan tinggi -> mungkin fraktur
patologis.
• Proyeksi Standar : Anterior-Posterior (AP) dan Lateral
Fraktur Shaft Femur

 Fraktur spiral dengan angulasi


posterior, lateral displacement, dan
pemendekan.
 Rotasi femur distal sehingga lutut
nampak patella secara lateral
 X-ray femur proksimal tidak
menunjukkan cedera lanjutan
 Cedera terjadi pada kecelakaan lalu
lintas
Fraktur Patologis Shaft Femur

 Fraktur transversal dengan rotational


displacement dan pemendekan
 Riwayat metastase tulang luas dengan
tekstur tulang yang abnormal
 Cedera terjadi setelah terjatuh ringan.
PATELLA
Proyeksi standar
Anterior-posterior (AP) dan lateral. Dalam konteks trauma, penampang
lateral diperoleh dengan posisi pasien berbaring terlentang dan sinar X-ray
horizontal

Lutut – Normal AP
Patela seringkali tidak
terlihat jelas pada
pandangan ini
Lutut – Normal Lateral
-Tampilan Lateral Horizontal
Lateral berguna untuk menilai
jaringan lunak dan tulang.
-Paha depan dan patella tendon
terlihat.
-Perhatikan kantong suprapatellar
yang normal antara bantalan lemak
di atas patela (asterisks) -
pelebaran bantalan lemak atau
peningkatan densitas di area ini
dapat mengindikasikan efusi sendi
lutut.
Tampilan “Skyline”

Tampilan ‘skyline’ atau ‘sunrise’ ini jarang diindikasikan dalam konteks


trauma, hanya diperlukan jika Proyeksi standarnya dalam batas normal dan
fraktur patela masih dicurigai Tampilan ‘skyline’ hanya bisa didapat jika
pasien bisa memfleksi-kan lutut.

Lutut – Normal Tampilan ‘Skyline’


-Tidak selalu diindikasikan dalam konteks trauma
-Lebih membantu untuk menilai nyeri lutut akibat dugaan patellofemoral
kompartemen osteoarthritis
-Jarak kompartemen patellofemoral dalam batas normal (arah panah)
Fraktur tibia plateau

Fraktur tibia plateau dapat menjadi halus dengan sedikit


perpindahan, atau perpindahan yang luas.

Tidak jarang terbentuknya lipohaemarthrosis.

Fraktur Tibial plateau - AP


-Fraktur lateral tibial plateau
-Fragment yang patah mengalami
perpindahan dan penekanan dari
posisi normal (garis putus –
putus)
Fraktur Tibial plateau - Lateral
-(pasien yang sama seperti sebelumnya)
-Tidak terlihat garis yang patah
-Kontras peninggian tibialis tertekan (garis panah)
-Lipohaemarthrosis (lemak dan darah di sendi)
Cedera Patella

Patah tulang patella mungkin hanya bisa terlihat 1 dari


2 penampang standar, lebih sering pada penampang
lateral.

Fraktur Patella - Lateral


-Peningkatan densitas yang memisahkan bantalan
lemak menunjukkan efusi sendi akibat kebocoran
darah (hemarthrosis)
Dislokasi patella – tampilan ‘skyline’
-Patella sangat berpindah
-Gambar yang diputar menunjukkan posisi
normal
Normal varians

Patella fabella dan bipartite adalah dua varian normal


yang sering terjadi yang jangan disalah dugakan sebagai
sebuah fraktur.

Lutut - Fabella
-Fabella adalah tulang
sesamoid normal dari kepala
lateral tendon gastrocnemius -
tidak boleh disalah duga
sebagai patah tulang atau
bagian yang longgar.
Patella bipartite
-Patella bipartite (dalam 2 bagian) merupakan varian normal yang
umum
-Catatan : cedera pada jarak 2 komponen memungkinkan timbul
gejala.
TIBIA DAN FIBULA
Proyeksi standar

Anterior – Posterior (AP) dan Lateral


Beberapa gambar mungkin diperlukan untuk memastikan
setidaknya 2 gambar yang meliputi seluruh panjang kedua
tulang.
Fraktur Tibial dan Fibula
-Fraktur kominutif tibia dan fibula dengan
perpindahan medial dan angulasi posterior
-Sinar X pada ujung distal tulang (tidak
diperlihatkan) tidak mengungkapkan cedera lebih
lanjut.
Fraktur stres Tibia
-Reaksi stres periosteal merupakan tanda-tanda cedera
(seringkali tidak terlihat pada sinar X awal)
-Riwayat sakit kronis semakin memburuk karena
aktivitas.
Fraktur Balita

Fraktur balita adalah fraktur tibialis spiral yang terlihat pada anak
kecil. Fraktur ini terkait dengan cedera berputar, dan mungkin
timbul dengan penolakan terhadap berat badan. Seringkali ada
sedikit atau tidak ada perpindahan dan garis fraktur sangat halus.
PERGELANGAN KAKI

• Tiga tulang membentuk sendi pergelangan kaki adalah tibia, fibula dan talus. Fraktur
pergelangan kaki biasanya cedera tulang yang melibatkan tibia distal (medial malleolus)
atau fibula distal (lateral malleolus). Terkadang permukaan artikular talus juga bisa
tercedera.
Proyeksi standar

Anterior – posterior (AP) dan Lateral


Proyeksi AP atau 'mortise' bukanlah proyeksi anterior-
posterior yang benar, namun pada suatu sudut untuk
mengoptimalkan visualisasi sendi pergelangan kaki tanpa
overlapped dengan fibula

Anatomi pergelangan kaki – Normal


AP ‘mortise’
-Bagian bantalan dibentuk oleh tibialis
plafon dan talar dome.
-Sendi tersebut meluas ke ‘lateral gutter'
(1) dan ‘medial gutter' (2)
-Sendi tersebut merata di seluruh
ruangan
Anatomi pergelangan kaki – Normal lateral
-Hati – hati dalam mengikuti kontur tulang tibia
dan fibula yang menampilkan sudut inferior dari
medial dan lateral malleoli.
Anatomi ligamen pergelangan kaki

Cidera pergelangan kaki bisa melibatkan tulang atau ligamen, atau


kombinasi dari tulang dan ligamen. X-ray dapat langsung
memvisualisasikan cidera tulang.

Anatomi pergelangan kaki dan ligamen


-Pergelangan kaki distabilkan oleh beberapa ligament
yang tidak terlihat pada X-ray.
Fraktur lateral malleolus - AP
-Pembengkakan jaringan lunak secara lateral (gambar
bintang)
-Fraktur transversal ujung fibula (Weber A)
-Garis tepi sendi pergelangan kaki masih normal
Fraktur Bimalleolar - AP
-Fraktur malleolus medial transversal
-Fraktur malleolus lateral - pada sendi pergelangan kaki
(Weber B)
-Sendi melebar secara medial karena perpindahan
lateral talus.
Fraktur Trimalleolar – AP dan Lateral
1.Fraktur medial malleolus
2.Fraktur lateral malleolus – proksimal ke
pergelangan kaki dan meluas ke fibula
(fraktur Weber C)
3.Fraktur posterior malleolus
4.Sendi tidak stabil dan melebar secara
anterior (gambar panah) dan pada distal
tibiofibular sindesmosis (gambar bintang).
5.Talus berpindah secara posterior dan lateral
sepanjang tulang malleolus medial dan
lateral.
Fraktur Maisonneuve – AP pergelangan kaki :
-1. Gangguan sendi pergelangan kaki medial dengan
avulsion tulang kecil
-2. Gangguan distal sindesmosis tibio-fibular
-Tidak ada fraktur fibula yang terlihat pada pergelangan
kaki yang meningkatkan kecurigaan fraktur fibula proksimal
Fraktur Maisonneuve – AP tibia – fibula
proksimal
-(sama dengan kasus sebelumnya)
-Fraktur spiral tibula proksimal
Cedera 'osteochondral' ini seringkali tidak kentara dan area ini
harus dinilai dengan hati-hati pada semua sinar-X pasca trauma
traumatik.

Fraktur Osteochondral
-Kehilangan kaput normal korteks talar karena
fraktur osteochondral
CALCANEUS

• Sinar-X
• Proyeksi standar : Lateral dan aksial
SUDUT BOHLER

• Lateral view
• Perpotongan dua garis : Garis pertama diambil dari (1) tepi atas dari corpus kalkaneus ke arah
posterior menuju (2) tepi atas dari fasa artikular posterior kalkaneus pada sendi subtalar. Dari
titik ini garis lain ditarik ke (3) - tepi atas prosesus anterior kalkaneus.
• Sudut Bohler normalnya antara 28-40 derajat.
CALCANEUS NORMAL - LATERAL

Sudut Bohler normal (39° pada kasus ini)


CALCANEUS NORMAL – AXIAL

• Korteks kalkaneus intak


FRAKTUR KALKANEUS – LATERAL VIEW

• Sudut bohler mendatar (18 derajat)


• Depresi pada permukaan articular dari sendi subtalar posterior dari posisi normalnya.
• Graris fraktur dapat terlihat melewati kalkaneus
FRAKTUR KALKANEUS – AXIAL VIEW

• Hilangnya tepi yang halus pada kalkaneus


PEDIS

• Proyeksi standar : Dorsal-Plantar (DP) dan Oblique


• Lateral view juga dapat membantu.
X-RAY PEDIS - DORSAL-PLANTAR (DP) DAN
OBLIQUE VIEW

• Hindfoot = Calcaneus + Talus


• Midfoot = Navicular + Cuboid +
Cuneiforms
• Forefoot = Metatarsals + Phalanges
• 1 = Hind-midfoot junction
• 2 = Mid-forefoot junction =
Tarsometatarsal joints (TMTJs)
X-RAY PEDIS - DORSAL-PLANTAR (DP) DAN OBLIQUE
VIEW

• Metatarsal dan phalang nomor 1


sampai 5
• 1 = Big toe
• 5 = Little toe
• MC = Medial Cuneiform
• IC = Intermediate Cuneiform
• LC = Lateral Cuneiform
X-RAY FOREFOOT – ANATOMI SENDI

• MTPJ = Metatarsophalangeal Joints


• IPJ = Interphalangeal Joint (of big
toe only)
• PIPJ = Proximal Interphalangeal
Joints
• DIPJ = Distal Interphalangeal
Joints
• Perlu diperhatikan bahwa sisi
dalam sesamoid adalah 'bipartite'
(terdiri dari 2 bagian) – hal ini
merupakan varian normal, bukan
fraktur
FOREFOOT LIGAMENT - NORMAL

• DP – Garis normal Metatarsal ke-2 dengan Cuneiform Intermediate


• Oblique - Garis Normal Metatarsal ke-3 dengan Lateral Cuneiform
• Posisi Ligament Lisfranc terlihat pada gambar
LISFRANC INJURY

• Metatarsal kedua terlepas dari cuneiform intermediate


• Tidak ada fraktur yang terlihat, namun ini adalah cedera parah yang fatal jika tidak diobati
• Catatan: cedera ligamen Ligranc bisa halus dan tidak selalu mengakibatkan perpindahan - Jika ada cedera
ligamen yang dicurigai klinis maka follow up klinis dan radiologis harus dilakukan.
METATARSAL SHAFT FRACTURE

• Fraktur oblique dari poros Metatarsal ke-5


• Fraktur lebih jelas terlihat pada gambar oblique
FRAKTUR DASAR METATARSAL KELIMA

• Gambar kiri - Garis patah melintang melintasi tulang


• Gambar kanan – dasar metatarsal kelima normal dengan garis longitudinal sepanjang tulang
METATARSAL STRESS FRACTURES

• Reaksi stres periosteal halus dari metatarsal ke-2


• Riwayat sakit kronis semakin memburuk karena aktivitas
• Catatan: Fraktur stres tidak selalu terlihat pada sinar X awal - jika dicurigai mengulangi sinar-
X atau MRI mungkin diperlukan
SIMPULAN

• Tutorial ini telah menampilkan banyak cedera tulang dan sendi yang penting yang biasa ditemui
pada anggota tubuh bagian bawah.
• Prinsip umum melihat sinar-X muskuloskeletal harus dipatuhi dan sinar-X harus
dipertimbangkan berdasarkan temuan klinis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai