2. Fungsi:
Fungsi Vertebra (ruang tulang belakang) meliputi:
1. Menahan kepala dan alat-alat tubuh yang lain
2. Melindungi alat halus yang ada di dalamnya (sumsum belakang).
3. Tempat melekatnya tulang iga dan tulang panggul
4. Menentukan sikap tubuh.
Fungsi kolumna vertebralis sebagai penopang badan yang kokoh
sekaligus bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan
cakram intervertebralis yang lengkungnya memberi fleksibilitas
memungkinkan membengkok tanpa patah.
Kolumna vertebralis juga menopang berat badan permukaan berkaitan
dengan otot membentuk tapal batas posterior yang kukuh untuk rongga-
rongga badan dan berkaitan pada iga.
3. Kelainan
1) Fraktur Vertebra
a. Kompresi
Fraktur Kompresi Vertebra adalah patah tulang pada tulang belakang.
Fraktur vertebra ini disebabkan oleh cedera tipe kompresi. Tubuh vertebra
runtuh atau dikompresi. Secara umum, paling jelas secara radiografi dengan
penurunan dimensi vertikal badan vertebra anterior (Gambar 15.17)
b. Dislokasi
Dislokasi mengacu pada perpindahan tulang yang tidak lagi bersentuhan
dengan artikulasi normalnya. Dislokasi bisa sering diidentifikasi secara klinis
oleh bentuk abnormal atau keselarasan bagian tubuh. Setiap gerakan dari
bagian- bagian ini bisa menyakitkan dan harus dihindari. Seperti fraktur,
dislokasi harus dicitrakan dalam dua bidang, 90° satu sama lain, untuk
menunjukkan tingkat perpindahan. Dislokasi yang paling umum ditemui
pada trauma melibatkan bahu, jari atau ibu jari, patela, dan pinggul. Jika
tulang telah pindah sendiri setelah cedera, kerusakan mungkin masih terjadi,
dan minimal dua proyeksi sendi yang terkena diperlukan untuk menilai
kerusakan dan/ atau kemungkinan patah tulang avulsi.
Kasus Klinis
Pemeriksaan sinar-X awal menunjukkan dislokasi lateral lengkap
pada level T12-L1. CT scan radiografi dan preoperatif dengan rekonstruksi
menunjukkan sisi kanan korpus vertebra L1 diposisikan berlawanan dengan
sisi kiri korpus vertebra T12 ( Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3 ). Cakram
T12-L1 masih menyatu dengan endplate bawah T12, terlihat dengan adanya
fragmen tulang dari endplate atas L1 di ujung bawah disc ini (Gbr. 1). Tidak
ada fraktur vertebra lain yang teridentifikasi pada gambar awal, khususnya
pada tingkat lengkung posterior.
Gambar 1 . Sinar-X pra operasi, tampak depan di sebelah kiri dan tampak
samping di sebelah kanan. Pada tampilan depan, fragmen endplate superior
L1 dapat dilihat – panah putih.
c. Baji/Wedge
Fraktur baji sering disebut vertebral crush atau vertebral
compression fractures. Fraktur baji adalah fraktur kompresi vertebra yang
terjadi secara anterior atau lateral. Sejauh ini kontribusi terbesar untuk patah
tulang baji adalah osteoporosis. Jika tulang belakang mengalami
osteoporosis, terjadi penipisan tulang dan bahkan trauma kecil atau jatuh
dapat menyebabkan keruntuhan.
Anatomi Fraktur Baji Anterior
Fraktur biasanya terjadi pada tingkat antara punggung atas dan
bawah, yang dikenal sebagai persimpangan thoraco-lumbar. Vertebra yang
sering terkena adalah T11, T12, dan L1.
Tulang di tulang belakang dikenal sebagai tulang belakang (jamak).
Mereka ditumpuk satu di atas satu sama lain dan disatukan oleh sendi facet
dan cakram yang berada di antara setiap tulang belakang. Saraf tulang
belakang berada di setiap tingkat dan keluar dari sumsum tulang belakang
melalui lubang di antara tulang belakang yang dikenal sebagai foramen.
Ketika vertebra hancur atau kolaps, ia cenderung kolaps di bagian depan.
Inilah sebabnya mengapa fraktur kompresi kadang-kadang dikenal sebagai
fraktur baji anterior. Saat tulang di bagian depan vertebra runtuh, ia
membentuk bentuk baji. Tergantung pada tingkat keparahan fraktur akan
tergantung pada tingkat wedging yang terjadi. Juga jika ada kelemahan
mendasar pada tulang, misalnya pada osteoporosis, maka wedging
akan lebih terlihat.
2) Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
Herniated nukleus pulposus (HNP), juga dikenal sebagai herniated
lumbar disk (disk tergelincir), biasanya karena trauma atau pengangkatan
yang tidak benar. Bagian dalam lunak (nukleus pulposus) dari diskus
intervertebralis menonjol melalui lapisan luar kartilago berserat (annulus) ke
dalam kanal tulang belakang, hal itu dapat menekan sumsum tulang belakang
atau saraf tulang belakang, menyebabkan rasa sakit dan nyeri hebat. - mati
rasa yang mungkin menjalar ke ekstremitas. Hal ini ditunjukkan dengan baik
oleh MRI daerah tulang belakang leher pada Gambar 8-45.