Anda di halaman 1dari 35

Arrizqi Ramadhani Muchtar

Muhammad Aditya Rachman

Referat

Fraktur Pelvis

embimbing:
dr. Hirman Ari Wibawa, Sp. OT.

Definisi
Patah tulang panggul adalah putusnya
kontinuitas tulang, tulang rawan epifisis
atau tulang rawan sendi dan gangguan
struktur tulang dari pelvis.
Pada orang tua penyebab paling umum
adalah jatuh dari posisi berdiri.
Namun, fraktur yang berhubungan
dengan morbiditas dan mortalitas
terbesar melibatkan pasukan yang
signifikan misalnya dari kecelakaan
kendaraan bermotor atau jatuh dari
ketinggian.

Anatomi
Cincin panggul dibentuk oleh 2 tulang
inominata yang berhubungan dengan
sakrum di bagian belakang dan
membentuk sendi sakro-iliaka, di
bagian depan membentuk persendian
sebagai satu simfisis pubis.
Stabilitas cincin panggul terutama
ditentukan oleh rigiditas tulang yang
mebentuknya serta ligamen-ligamen
yang mengikatnya.

Anatomi
Dalam rongga panggul ditemukan
beberapa organ antara lain kandung
kemih, prostat, rektum serat uretra
pada laki-laki, vagina serta uterus dan
adneksanya pada wanita.
Juga ditemukan pembuluh-pembuluh
darah besar cabang dari arteri iliaka
komunis, vea serta pleksus saraf.

Fungsi Panggul
Panggul berfungsi untuk mentransmisi
berat badan melalui sendi sakro-iliaka
ke ilium, astebulum dan dilanjutkan ke
femur.
Selain itu panggul berfungsi melindungi
struktur-struktur yang berada di dalam
rongga panggul.

Mekanisme Trauma
Terdapat 3 mekanisme cedera mayor
menurut Young and Burgess, yaitu :
1. Anterior posterior compression (APC)
2. Lateral posterior compression (LC)
3. Vertical shear (VS)

Anterior Posterior Compression


(APC)
Hal ini biasanya terjadi akibat tabrakan
antara seorang pejalan kaki dengan
kendaraan. Ramus pubis mengalami
fraktur, tulang inominata terbelah dna
mengalami rotasi eksterna disertai
robekan simfisis.
Keadaan ini disebut sebagai open book
injury.
Bagian posterior ligamen sakro-iliaka
mengalami robekan parsial atau dapat
disertai fraktur bagian belakang ilium.

Lateral Posterior Compression


(LC)
Kompresi
dari
samping
akan
menyebabkan
cincin
mengalami
keretakan.
Hal ini terjadi apabila ada trauma
samping karena kecelakaan lalu lintas
atau jatuh dari ketinggian.
Pada keadaan ini ramus pubis bagian
depan pada kedua sisinya mengalami
fraktur dna bagian belakang terdapat
strain dari sendi sakro-iliaka atau
fraktur ilium atau dapat pula fraktur
ramus pubis pada sisi yang sama.

Vertical Shear (VS)


Tulang inominata pada satu sisi
mengalami pergerakan secara vertikal
disertai fraktur ramus pubis dan
disrupsi sendi sakro-iliaka pada sisi
yang sama.
Hal ini terjadi apabila seseorang
terjatuh dari ketinggian pada satu
tungkai.

Klasifikasi Trauma
1. Menurut Tile (1988)
a. Tipe A; stabil
A1;
fraktur
panggul
tidak
mengenai incin
A2; stabil, terdapat pergeseran
cincin yang minimal dari fraktur
Tipe A termasuk fraktur avulsi atau
fraktur
yang
mengenai
cincin
panggul tetapi tanpa atau sedikit
sekali pergeseran cincin.

Klasifikasi Trauma
1. Menurut Tile (1988)
b. Tipe B; tidak stabil secara rotasional,
stabil secara vertikal
B1; open book
B2; kompresi lateral: ipsilateral
B3; kompresi lateral: kontralateral
(bucket-handle)

Klasifikasi Trauma
1. Menurut Tile (1988)
b. Tipe B mengalami rotasi eksterna
yang mengenai satu sisi panggul
(open book) atau rotasi interna atau
kompresi
lateral
yang
dapat
menyebabkan fraktur pada ramus
isio-pubis pada satu atau kedua sisi
disertai
trauma
pada
bagian
posterior
tetapi
simfisis
tidak
terbuka (closed book)

Klasifikasi Trauma
1. Menurut Tile (1988)
c. Tipe C; tidak stabil secara rotasional
dan vertikal
C1; unilateral
C2; bilateral
C3; disertai fraktur asetabulum
Terdapat disrupsi ligamen posterior
pada satu atau kedua sisi disertai
pergeseran dari salah satu sisi
panggul secara vertikal, mungkin
juga disertai fraktur asetabulum.

Klasifikasi Trauma
2. Menurut Key dan Conwell
a. Fraktur pada salah satu tulang tanpa
disrupsi cincin :
- Fraktur avulsi (SIAS, SIAI, tuberositas
isium)
- Fraktur Pubis dan Isium
- Fraktur sayap ilium (Duverney)
- Fraktur Sakrum
- Fraktur dan dislokasi tulang koksigeus

Klasifikasi Trauma
2. Menurut Key dan Conwell
b. Keretakan tunggal pada cincin
panggul
- Fraktur pada kedua ramus ipsilateral
- Fraktur dekat atau subluksasi simfisis
pubis
- Fraktur dekat atau subluksasi sendi
sakroiliaka

Klasifikasi Trauma
2. Menurut Key dan Conwell
c. Fraktur bilateral cincin panggul
- Fraktur vertikal ganda dan atau dislokasi
pubis
- Fraktur ganda dan/atau dislokasi (Malgaigne)
- Fraktur multiple yang hebat
d. Fraktur asetabulum
- Tanpa pergeseran
- Dengan pergeseran

Klasifikasi Trauma
3. Klasifikasi Lain
a. Fraktur isolasi & fraktur tulang isium &
pubis tanpa gangguan pada cincin
-. Fraktur ramus isiopubis superior
-. Fraktur ramus isiopubis inferior
-. Fraktur yang melewati asetabulum
-. Fraktur sayap ilium
-. Avulsi SIAI
a. Fraktur disertai robekan cincin

Klasifikasi Trauma
4. Berdasarkan stabilitas dan
komplikasi
- Fraktur avulsi
- Fraktur stabil
- Fraktur tidak stabil
- Fraktur dengan komplikasi

Gambaran Klinis
Sering berupa trauma multiple yang
dapat mengenai organ lain dalam
panggul.
Keluhan
berupa
gejala
pembengkakan,
deformitas
serta
perdarahansubkutan sekitar panggul.
Penderita datang dalam keadaan
anemi dan syok karena perdarahan
yang hebat. Gangguan fungsi anggota
gerak bawah.

Penatalaksanaan
1. Resusitasi awal (ABC)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Klinik (keadaan umum &
lokal)
4. Pemeriksaan Tambahan (Radiologi, lab)
Radiologi prioritas foto ro posisi AP.
5. Pengobatan (tindakan operatif bila
diperlukan, stabilisasi fraktur)
6. Pengobatan khusus fraktur

Komplikasi
1. Early :
- Trombosis vena ilio-femoral
- Robekan VU, robekan uretra
- Trauma rektum & vagina
- Trauma saraf (skiatik, lesi pleksus lumbosakral)
2. Late :
- Pembentukan tulang heterotrofik
- Nekrosis avaskuler
- Gangguan pergerakan sendi
- Osteoartritis sekunder
- Skoliosis kompensator

DISLOKASI & FRAKTUR


DISLOKASI SENDI PANGGUL

Mekanisme Trauma
Penyebab :
KLL dimana lutut dalam keadaan fleksi dan
menabrak bagian depan lutut dengan keras
Efek :
Caput femur dipaksa keluar kebelakang
asetabulum melalui suatu trauma yang
dihantarkan pada diafisis femur dimana
sendi panggul dalam posisi fleksi/semifleksi

Klasifikasi
1. Dislokasi posterior
-. Tanpa fraktur
-. Disertai fraktur rim posterior tunggal
& besar
-. Disertai fraktur kominutif asetabulum
posterior dng/tanpa kerusakan dasar
asetabulum
-. Disertai fraktur caput femur

Klasifikasi
2. Dislokasi anterior
- Obturator
- Iliaka
- Pubik
- Disertai fraktur caput femur
3. Dislokasi sentral asetabulum
- Hanya mengenai bagian dalam dinding asetabulum
- Fraktur sebagian dari kubah asetabulum
- Pergeseran menyeluruh ke panggul disertai fraktur
asetabulum yang kominutif

Dislokasi posterior
tanpa/dengan fraktur
Klasifikasi :
Tipe I : dislokasi tanpa fraktur/dng fragmen
tulang yang kecil
Tipe II : dislokasi dng fragmen tunggal yang
besarpd posterior asetabulum
Tipe III : dislokasi bibir asetabulum yang
komunitif
Tipe IV : dislokasi dng fraktur dasar
asetabulum
Tipe V : dislokasi dengan fraktur kaput femur

Komplikasi
1. Early :
- Kerusakan nervus skiatik
- Kerusakan pada caput femur
- Kerusakan pada pembuluh darah
- Fraktur diafisis femur
2. Late :
- Nekrosis avaskuler
- Miositis osifikans
- osteoartritis

Dislokasi anterior (lebih


jarang)
Mekanisme Trauma
Penyebab : KLL, jatuh dari ketinggian,
trauma dari belakang saat posisi
jongkok/abduksi yang dipaksakan
Efek : leher femur/trokanter menabrak
asetabulum & terjungkir keluar melalui
robekan pd kapsul anterior. Fleksi sendi
panggul : dislokasi tipe obturator. Ekstensi
sendi panggul : dislokasi tipe pubik/ iliaka

Gambaran Klinis :
- Tungkai bawah dalam keadaan rotasi eksterna,
abduksi dan sedikit fleksi
- Tungkai tidak mengalami pemendekan karena
otot rektus femur mencegah kaput femur
bergeser ke proximal
- Tonjolan di depan daerah inguinal, kaput femur
dapat diraba dng mudah
- Sendi panggul sulit digerakkan
Komplikasi :
Sering nekrosis avaskuler

Fraktur Dislokasi sentral


Mekanisme Trauma :
Penyebab : dorongan yang kuat dari
lateral, jatuh dari ketinggian pd 1 sisi,
tekanan pd femur dimana panggul
dalam keadaan abduksi
Efek : Terjadi jika kaput femur
terdorong ke dinding medial
asetabulum pd cavum pelvis. Kapsul
tetap utuh .

Gambaran Klinis :
- Terdapat perdarahan dan pembengkakan didaerah
tungkai bagian proximal tetapi posisi tetap normal
- Nyeri tekan daerah trokanter
- Gerakan sendi panggul sangat terbatas
Komplikasi :
- Kerusaakan alat-alat dalam panggul yang dapat
terjadi bersamaan dng fraktur panggul
- Kaku sendi merupakan komplikasi lanjut
- Osteoartritis

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai