Anda di halaman 1dari 104

Koas Stase Radiologi | Kelompok 2

Radiologi
Muskuloskeletal
Oleh :
Clara Alverina, S.Ked 04084822326145
Rohaya, S.Ked 04084822326076
Pembimbing :
dr. Siti Fatimah Az-Zahra, Sp.Rad
ANATOMI MUSKULOSKELETAL
ANATOMI MUSKULO
TIPE SKELETAL
ANATOMI SKELETAL

LONG BONE FLAT BONE

SHORT BONE
RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
FOTO KONVENSIONAL
Pendekatan ABCS Adequacy Alignment
• Semua foto x-rays dikatakan
A adekuat jika memenuhi syarat rule
• Adequacy of two
• Two view > AP dan lateral • Alignment: Hubungan anatomi
• Alignment
• Two joint > sendi proksimal antar tulang pada x-ray
B
• Bones dan distal fraktur • Alignment tulang vs sisi lain
C • Two limbs > pada anak foto • Alignment tulang proximal ke
• Cartilage dari ekstremitas yang tidak distal
S mengalami trauma • X-rays normal harus memiliki
• Soft Tissues • Two occasion > sebelum dan normal alignment
setelah tindakan • Fraktur dan dislokasi akan
Gunakan pendekatan ABCS untuk
setiap radiografi yang ingin di memperngaruhi alignment pada
• Semua foto x-rays harus
ekspertise mempunyai penetrasi yang adekuat.
foto x-rays
CALVARIA
BASIS CRANII
VERTEBRA SERVIKALIS
VERTEBRA SERVIKALIS
VERTEBRA TORAKALIS
VERTEBRA LUMBALIS
VERTEBRA SERVIKALIS
SAKRUM PELVIS
THORAKS
GLENOHUMERAL BRACHII
CUBITI
ANTEBRACHII

CARPAL
MANUS COXAE
FEMUR PATELLA
CRURIS
TARSAL
PEDIS
RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
CT SCAN
CT SCAN LONG BONE

CORONAL AXIAL SAGITAL AXIAL


CT SCAN VERTEBRA

CORONAL SAGITAL AXIAL


CT SCAN CALAVARIA (BONE WINDOW)

AXIAL CORONAL
CT SCAN ABDOMEN

TRANSVERSAL
CT SCAN ABDOMEN

CORONAL SAGITAL
RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
MRI
GLENOHUMERAL

CORONAL AXIAL SAGITAL


CUBITI

CORONAL AXIAL
VERTEBRA SERVIKALIS

SAGITAL

AXIAL
VERTEBRA TORAKALIS

SAGITAL AXIAL
CARPAL

CORONAL AXIAL
COXAE

CORONAL AXIAL SAGITAL


PATELLA

CORONAL AXIAL SAGITAL


TARSAL

CORONAL AXIAL
RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
BNO
NORMAL BNO
FRAKTUR MUSKULOSKELETAL
Fraktur
Definisi Fraktur :
Diskontinuitas korteks tulang

Evaluasi fraktur:
• Lokasi anatomi dan perluasan
• Tipe fraktur
• Alignment dan displacement
• Arah garis fraktur terhadap aksis longitudinal
• Gambaran fraktur khusus
• Tipe khusus : stress/ pathologic fracture
Evaluasi fraktur:
• Lokasi anatomi dan perluasan
⚬ Tulang apa yang fraktur
⚬ Bagian tulang yang fraktur (ex. Femur : kaput, trochanter dll )
⚬ Proksimal/medial/distal

2. Tipe fraktur
Evaluasi fraktur:
3. Alignment dan Displacement
Evaluasi fraktur:
4. Arah garis fraktur
Evaluasi fraktur:
5. Gambaran fraktur khusus
Evaluasi fraktur:
6. Fraktur tipe khusus
Fraktur yang Mengenai Growth Plate Klasifikasi Salter-Harris
Trauma Tulang Tengkorak

Fraktur depresi/impresi Fraktur diastasis Fraktur linier pada tulang parietal


Trauma Manus dan Carpal

Fraktur Boxer Fraktur Bennet Fraktur Colles


Fraktur MCP V Fraktur dislokasi intraartikuler Fraktur radius bagian distal dengan
pada dasar MCP I, paling angulasi ke posterior, dislokasi ke
sering dislokasi berupa posterior, dandeviasi fragmen distal
subluksasi dorsal ke radial
Trauma Manus dan Carpal

Fraktur Smith
Fraktur radius bagian distal dengan angulasi ke anterior, dislokasi ke anterior, dan
deviasi fragmen distal ke ventral
Trauma Cubiti

Fraktur Galaezzi Fraktur monteggia


Fraktur radius distal Fraktur pada ulna
dengan dislokasi distal proksimal disertai
radioulnar joint dislokasi caput radius
Trauma Servikal
Klasifikasi trauma servikal berdasarkan mekanisme trauma
a. Trauma hiperfleksi
- Subluksasi anterior
- Bilateral interfacetal dislocation
- Flexion teardrop fracture dislocation
- Wedge fracture
- Clay shoveler’s fracture

b. Trauma fleksi-rotasi d. Trauma ekstensi-rotasi

c. Trauma hiperekstensi e. Trauma kompresi vertikal


- Fraktur dislokasi hiperekstensi - Jefferson’s fracture
- Fraktur Hangman’s - Bursting fracture vertebra servikal
tengah dan di bawah
Subluksasi anterior C4-5.
Tampak kifosis ringan dan dislokasi ringan
vertebra C4 ke anterior.

Bilateral interfacetal dislocation C5-6.


Tampak dislokasi kedua sendi apofisial dan
dislokasi vertebra C5 ke anterior lebih dari
setengah lebar vertebra. Lesi tidak stabil.
Trauma Vertebra

Fraktur kompresi vertebra lumbalis


Trauma Pelvis dan Coxae

Dislokasi hip posterior


Fraktur neck femoral Gambaran radiografi dislokasi hip posterior yaitu :
Untuk mengevaluasi penuh fraktur ini a. Caput femoris berada di lateral dan superior
diperlukan rotasi internal femur pada acetabulum
foto AP pelvis. b. Fraktur tepi posterior acetabulum paling sering
ditemukan.
c. Femur mengalami rotasi internal dan adduksi
Fraktur tibial plateau / fraktur bumper Fraktur Stress Tibia Proximal
Akibat kendaraan bergerak dari samping Dijumpai kumpulan sklerosis pada tibia
menabrak lutut sehingga lutut didorong proximal
sangat kuat ke arah valgus
Trauma Pedis

(A) Fraktur Jones merupakan fraktur


yang terjadi pada base metatarsal V.

(B) Lisfranc Injury merupakan fraktur


dan/atau dislokasi di sendi
tarsometatarsal.

(A) (B)
DISLOKASI/SUBLUKSASI
MUSKULOSKELETAL
Definisi
Dislokasi :
Disrupsi komplit sendi, dan menghilangnya kontak antar permukaan sendi

Subluksasi:
Disrupsi minor sendi, masih ada kontak antar permukaan sendi
SPONDILOLISTESIS (ec degeneratif)
- Ventral subluksasi korpus vertebra
SPONDILOLISTESIS (ec trauma)
• Fraktur pada pars interarticularis dari arkusneuralis, bagian yang menghubungkan facet
interartikularis superior dan inferior
• Sering pada remaja dan atlit
• Proyeksi Lateral atau Oblik (“scotty dog”)
TUMOR MUSKULOSKELETAL
Morfologi lesi tulang dalam foto
Usia pasien
Osteosarkoma
• Tumor tulang maligna, sering di metafisis tulang, predileksi lutut (distal femur, proksimal
tibia)
• Usia muda : 10-20 tahun
• Radiologis :
- destruksi tulang
- lesi litik permeative, moth eaten
- reaksi periosteal sunburst, Codman's triangle
- soft tissue mass
- kalsifikasi
Osteosarkoma

• Tampak lesi sklerotik di


metafisis os. femur sin
distalis, letak eksentrik,
bentuk moth eaten, batas
taktegas, zona transisi luas.
• Tampak matriks osteoid
intra lesi. Tampak
periosteal reaction bentuk
sun ray app dan codman
triangle.
Ewing Sarkoma

• Tumor maligna kedua tersering setelah osteosarkoma


• Pada medulla dengan invasi melalui sistem Havers
• Metadiafisis, diafisis
• Usia anak-anak dan remaja, 10-20 tahun
• Lokasi: long bones, ekstremitas bawah (terutama femur), pelvis
• Radiologis :
- lesi litik permeative
- laminated (onion) periosteal reaction
- sklerosis
Osteosarkoma

Lesi litic permeative, batas tak tegas


dengan zona transisi luas di central
diaphise disertai soft tissue mass dan
periosteal reaksion bentuk lamellar
(onion type)
Bone Island (Enostosis)

• Soliter/multiple
• Terletak di medulla (Selalu)
• Densitas homogen
• Tepi dapat Irreguler → Terjadi spikula ke cavum meduller
Plain film radiograph of the Plain-film radiograph of a bone island. Sclerotic bone island in the
hip. The right iliac bone Bone islands typically appear as distal femur & proximal
demonstrates a bone island sclerotic, round-to-ovoid portion of tibia
with "thorny" radiations intramedullary foci. The long axis of
that merge with the the bone island is aligned parallel to the
surrounding trabeculae. long axis of the bone.
Chondroma

• Lokasi
Terutama pada os. phalanxs, os. tarsal, costa dan tulang-tulang panjang yang bersifat soliter tapi
dapat juga multiple sebagai enkondromatosis yang bersifat kongenital (penyakit Ollier).

• Pemeriksaan radiologis
Gambaran radiologis memperlihatkan adanya daerah radiolusen yang bersifat sentral
(enkondroma) antara metafisis dan diafisis. Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi dari
tulang. Pada tulang yang matur dapat ditemukan adanya bitnik-bitnik kalsifikasi pada daerah
lusen.
Tampak bayangan
radiolusen pada
metacarpal IV. Batas lesi
tegas.
Osteochondroma

• Bayangan radiolusen yang berbatas tegas di daerah medula


• Kadang tampak pelebaran tulang → ekspansi & tampak penipisan korteks, kadang terlihat
perkapuran
• Tipe pedunculated (khas tonjolan tulang dari cortex → dengan gambaran dari trabekula lesi
masuk dalam medulla melalui defek dari cortex)
• Kalsifikasi dalam lesi
• Ukuran ± 8-10 cm → arah menjauhi sendi
• Pada pelvis dan scapula → gambaran irregular dengan densitas tinggi → memberi
gambaran “bunga kol”
Osteochondroma

• Tampak penonjolan tulang pada


metafisis distal femur.
• Tampak kalsifikasi dalam lesi
• Cowl flower.
Kondromiksoid Fibroma
• Predileksi: daerah metafisis tulang panjang atau tulang kecil pada tarsal dan metatarsal, daerah
lutut dan pelvis.
• Khas → daerah radiolusen yang bulat/oval terletak eksentris pada metafisis dan dapat meluas
sampai ke diafisis tulang panjang, berbatas tegas dan kadang dengan pinggiran sklerotik.
• Korteks sering menipis akibat ekspansi dari tumor. Terdapat gambaran menyerupai busa sabun
(soap-bubble appearance).
• Tampak daerah radiolusen dengan
batas tegas dengan pinggiran sklerotik
pada tibia.

• Soap bubble appearance


Osteoma
• Biasanya ditemukan di daerah sinus paranasal dan kalvarium, mandibula, maxila, frontal
• Bila lokasinya pada sinus paranasal → gangguan drainase
• Gambaran radiologi: densitasnya tinggi, tepi rata, bayangan opak yang bundar atau lonjong
berbatas tegas. Jarang lebih besar dari 2,5 cm.

Tampak bayangan radioopak berbentuk


bulat, berbatas tegas pada os. frontal
Osteoid Osteoma
• Pria : Wanita = 3 : 1
• Predileksi:
–Diafise tulang panjang (50% femur bagian proksimal) tibia
–Skull → jarang
• Biasanya ditemukan di daerah sinus paranasal dan kalvarium, mandibula, maxila, frontal
• Bila lokasinya pada sinus paranasal → gangguan drainase
• Gambaran radiologi: densitasnya tinggi, tepi rata, bayangan opak yang bundar atau lonjong
berbatas tegas. Jarang lebih besar dari 2 cm.

Tampak lesi litik, bulat, kecil, batas tegas


yang dikelilingi sklerotik yang luas (atau
sebaliknya).
Simple Bone Cyst
• Kista tulang ini bukan neoplasma tetapi gambaran radiologinya mirip dengan tumor jinak tulang.
• Soliter
• Predileksi: metafisis proksimal humerus, femur atau tibia.
• Etiologi tidak diketahui
• Gambaran radiologi: tampak bayangan radiolusen pada tulang dengan batas tegas dan tepi
sklerotik. Korteks menipis dan kadang mengembung keluar. Lesi dapat unilokuler atau
multilokuler.

Tampak bayangan radiolusen pada


proksimalos. femur. Penipisankorteks dan lesi
ekspansil.
INFEKSI MUSKULOSKELETAL
Osteomielitis
•Definisi : Infeksi pada tulang dan sumsum tulang; sering terjadi pada anak-anak
•Umumnya terjadi di bagian metafisis tulang
•Terbagi atas: akut dan kronis

Osteomielitis akut
- Prosesnya cepat; Lokal ataupun general
- Radiologis :
Akut lokal Akut general
- Korteks iregular, litik - Korteks iregular, sklerotik, tebal,
- Terbatas pada 1 tulang - Banyak tulang
- Rx. Periosteal (+) - Rx. periosteal (+)
- Soft tissue swelling (+) - Soft tissue swelling (+)
- Chronic draining sinus, involucrum, sequestrum
Abses Brodie
• Kronis
• Asimptomatik
• Tampak spongiosa dekat ujung tulang
• Radiologis :
- Bayangan bulat / oval radiolusen dgn batas tegas di daerah metafisis
- Sekuester +/-
- Rx. Periosteal +/-
• Abses Brodie bersifat kronis, biasanya
ditemukan pada spongiosa tulang dekat ujung
tulang (metafisis).
• Bentuk abses biasanya bulat atau lonjong
dengan pinggiran sklerotik
• Terkadang terlihat sekuester
• Abses tetap terlokalisasi dan kavitas dapat
secara bertahap terisi jaringan granulasi
Osteomielitis Tuberkulosa (Non Pyogenic)
A.Tulang panjang:
- Lesi di metafisis
- Destruksi berbentuk bulat/lonjong dg batas tak tegas
- Pada proses kronis batas tegas

B.Tulang belakang:
- Sering : thorakal bawah dan lumbal atas
- Lesi : a) Marginal, b) Central, c) Anterior/Subperiosteal
- Proses : pada satu vertebrae atau lebih
- Discus intervertebralis biasanya normal
- Corpus vertebra colaps ---baji----gibbus (Kyphosis angular)
- Terjadi akibat penyebaran sekunder dari penyakit TB di tempat lain.
- Infeksinya dapat muncul pada tulang manapun.
- Lebih sering berkembang pada tulang vertebra (tuberculosis spondylitis atau pott’s
disease).
PENYAKIT METABOLIK
MUSKULOSKELETAL
Arthritis
Definisi :
Penyakit yang mengenai tulang pada kedua sisi sendi disertai penyempitan celah sendi
tersebut

Terdiri dari :
• Hipertrophic arthritis : degenerative arthritis, Charcoat arthropathy
2. Infectious : pyogenik, tuberculous
3. Erosive : RA, Gout, Hemofilia, erosive osteoarthritis, ankylosing spondylitis, psoariatic
arthritis, reiter's syndrome
Kategori Arthritis
Inflammatory Arthritis
• Deviasi ulnar : RA (fixed) dan SLE
• Dapat mengalami perbaikan
• EROSI
⚬ Marginal
⚬ Central
⚬ Biasanya agresif tanpa tepi sklerotik
⚬ Ankylosis (Psoriatic, Reiter’s, JRA, NOT RA)
⚬ Penyempitan celah sendi yang uniform
⚬ Bilateral, tapi tidak selalu simetris
⚬ Pembengkakan jaringan lunak: fusiform pada Psoriatic and Reiter’s
Gambaran Radiologi
Septik Arthritis
• Biasanya mono arthritis
• Gambaran klinis umum septik
• Gambaran radiografi awal normal
Aspirasi sendi penting untuk diagnosis.
• Destruksi dan penyempita nsendi yang berlangsung cepat
Pengecualian pada kasus TB
–Penyempitan celah sendi yang berlangsung lambat
–Erosi marginal
–Sering disertai osteomyelitis
Degenerative Arthritis
• Osteofit
• Penyempitan celah sendi yang non-uniform
Contoh: Kompartemen medial lutut dan panggul
• Asimetris/unilateral
• Tidak erosi
Kecuali OA erosif
• Primary OA : DIP’s fingers/Heberden nodes
Metabolic Arthritis
• Tonjolan dan kalsifikasi jaringan lunak
Gout: tophi dengan Ca++
Pseudogout: chondrocalcinosis
• Erosions gout
Asimetris
Non-aggressive dengan tepi sclerotik
Juxtarticular
‘punchedout’ w/ overhanging edge
Penyempitan celah sendi yang lambat.
Osteoporosis
• Osteoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang terjadi karena penurunan massa
tulang.
• Gambaran radiologis : Terlihat osteopenia disertai penurunan trabekulasi dan densitas
tulang.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai