Anda di halaman 1dari 50

Latar Belakang

 Pergelangan tangan merupakan bagian vital untuk


pekerjaan sehari-hari
 Sering terjadi, dengan mekanisme jatuh dengan
tumpuan tangan
 Biasa terjadi pada anak dan lanjut usia
 15% dari seluruh fraktur dewasa, merupakan fraktur
radius
 Kejadian yang ada di sekitar kita
Epidemiologi
 Age-specific and sex-specific incidence of radiographic vertebral, hip
and distal forearm fractures. (Sambrook et al. Lancet 2006;367:2010-8)
Anatomi dan Embriologi
Anatomi
Embriologi
Anatomi
Radius Ulna
Anatomi
Manus
Anatomi
Radiocarpae Articulatio
Anatomi
Arteri
Anatomi
Nervus Ulnaris
Anatomi
Nervus Medianus
Anatomi
Nervus Radialis
Fraktur 1/3 Distal Radius

Colles Galeazzi

Smith
Fraktur Colles
Fraktur Colles
Background
 Dipublikasikan oleh
Abraham Colles, Irish
Surgeon pada 1814.
 Fraktur transversus pada
1/3 radius, dorsal
displacement pada
fragmen distal
 Banyak pada usia lanjut
 Insidensi tinggi pada
osteoporosis post-
menopause
Fraktur colles
Mekanisme
 Fraktur Colles
 Jatuh dengan tangan
terbuka dan pronasi
sedangkan tubuh dan
lengan endorotasi
 Tangan terbuka yang
terfiksasi di tanah
eksorotasi.
 Jatuh pada permukaan
tangan sebelah volar
menyebabkan dislokasi
fragmen fraktur sebelah
distal ke arah dorsal.
Fraktur Colles
Gejala Klinis
 Fraktur Colles
 Fraktur metafisis distal radius
dengan jarak  2,5 cm dari
permukaan sendi distal radius.
 Dislokasi fragmen distalnya ke
arah posterior atau dorsal.
 Subluksasi sendi radioulnar
distal.
 Avulsi prossesus stiloideus
ulna.
 Penonjolan punggung
pergelangan tangan dan
depresi ke depan.
 Nyeri tekan local dan nyeri
bila pergelangan tangan
digerakkan.
Fraktur Colles
Gejala Klinis
Fraktur Colles
Gambaran Radiologi
 Fraktur transverse pada
sambungan kortiko-
canselosa dan prosessus
stiloideus ulnar sering
putus.
 Fragmen distal kadang
remuk dan kominutif.
 Fragmen radius:
 Bergerser dan miring ke
belakang.
 Bergeser dan miring ke
radial.
 Terimpaksi.
Fraktur Colles
Penatalaksanaan
 Tanpa dislokasi
 Imobilasi: gips sirkular dibawah
siku  4 minggu.
 Dengan dislokasi
 Reposisi tertutup pada
dorsofleksi fragmen distal,
traksi, posisi tangan:
 Volar fleksi, deviasi ulna untuk
mengkoreksi deviasi radial.
 Diputar ke arah pronasi untuk
mengkoreksi supinasi.
 Imobilisasi  4-6 minggu.
 Fraktur kominutif berat dan tidak
stabil
 Fiksasi internal dengan pen
proksimal yang menfiksasi
radius dan pen distal, sebaiknya
menfiksasi dasar-dasar
metacarpal kedua dan sepertiga.
Fraktur Colles
Komplikasi
 Fraktur Colles
 Dini
 Gangguan sirkulasi darah pada ibu jari.
 Cedera tendon.
 Pembengkakkan dengan compartment syndrome.
 Cedera saraf.

 Lanjut
 Malunion.
 Delayed nunion dan non-union.
 Distrofi refleks simpatik.
 Kekakuan
 Ruptur tendon pada ekstensor polisis longus.
Fraktur Smith
(Reverse Colles)
Fraktur Smith
 Fraktur transversus pada
1/3 radius, volar
displacement pada
fragmen distal
 Garden spade deformity
Fraktur Smith
Mekanisme
 Fraktur Smith
 Jatuh dengan posisi
tangan volar fleksi yang
menahan badan.
 Jatuh pada permukaaan
tangan sebelah dorsal
yang menyebabkan
dislokasi fragmen distal
ke arah volar.
Fraktur Smith
Gejala Klinis
 Fraktur Smith
 Penonjolan dorsal
fragmen proksimal.
 Fragmen distal di sisi
volar pergelangan.
 Deviasi tangan ke radial.
Fraktur Smith
Gambaran Radiologi
Gambaran radiologi:
 Fraktur metafisis radius
distal.
 Fragmen distal bergeser
dan miring ke anterior.
Fraktur Smith
Tatalaksana
 Fraktur Smith
 Reposisi dengan posisi
tangan dorsofleksi
ringan, deviasi ulnar,
supinasi maksimal
(kebalikan posisi Colles)
 Imobilisasi: gips diatas
siku selama 4-6 minggu.
Fraktur Smith
Komplikasi
 Fraktur Smith
 Cedera tendon.
 Malunion.
 Delayed union dan non-
union.
Fraktur Galeazzi
Fraktur Galeazzi
Background
 Dipublikasikan oleh
Ricardo Galeazzi, Italian
orthopedic
 Fraktur pada 1/3 distal
radius disertai dislokasi
sendi radio-ulna distal
Fraktur Galeazzi
Mekanisme
 Fraktur Galeazzi
 Jatuh dengan tangan
terbuka menahan badan
rotasi lengan bawah
dalam posisi pronasi
waktu menahan berat
badan yang memberi
gaya supinasi.
Fraktur Galeazzi
Klasifikasi

A. Fraktur galeazzi tipe 1 (apex volar) B. fraktur


galeazzi tipe 2 (apex dorsal)
Fraktur Galeazzi
Gejala Klinis
 Fraktur Galeazzi
 Tangan bagian distal dalam
posisi angulasi ke dorsal.
 Pergelangan tangan teraba
tonjolan ujung distal ulna.
 Sering terjadi lesi N. ulnaris .
 Bila derajat dislokasi
fragmen fraktur ringan,
akan terdapat nyeri dan
tegang pada daerah
fraktur; apabila berat
biasanya terjadi
pemendekan lengan
bawah.
Fraktur Galeazzi
Gambaran Radiologis
 Gambaran radiologi:
 Fraktur 1/3 distal radius
melintang atau oblik
dengan angulasi atau
tumpang tindih dan
disertai dengan dislokasi
sendi radius-ulna distal.
Fraktur Galeazzi
Tatalaksana
 Fraktur Galeazzi
 Memulihkan panjang
tulang yang mengalami
fraktur untuk menjadi
petunjuk.
 Reposisi dan imobilisasi
gips di atas siku selama
6 minggu.
 Reposisi terbuka
pemasangan fiksasi
interna (plate screw)
Pemeriksaan Fisik Khusus
 Piano Key Sign Test
Tatalaksana
Rehabilitation
Prognosis
 Terapi yang digunakan
 Reposisi dan waktu reposisi.
 Pergeseran fragmen fraktur.
Kesimpulan
Fraktur pada antebrachii distal dapat disebabkan
oleh trauma yang berulang atau tunggal seperti jatuh
dengan tangan yang menahan berat badan. Posisi
tangan dan posisi badan saat jatuh menentukan jenis
fraktur pada antebrachii distal. Imobilisasi dan reposisi
serta traksi dapat dilakukan setelah trauma fraktur
terjadi. Setelah pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan dapat dilakukan dengan baik dan
mencegah terjadinya komplikasi.
Kepustakaan
 Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku  Mettler. FA. Essentilals of radiology
ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: 2nd edition. USA: Elsevier, Inc; 2005.
EGC, 2005. h. 865-8.  Patel PR. Radiologi. Edisi ke-2.
 Solomon L, Warwick D. Apley’s Jakarta: Erlangga, 2006. h. 230
System of Orthopaedics and  Simon RR, Sherman SC,
Fractures 9th Edition. Hodder Koenigsknecht SJ. Emergency
Arnold : 808. orthopedics the extremities. 5th
 Sadler, T.W. 2013. Langman’s Medical edition. USA: The McGraw-Hill
Embriology 10th edition. USA: Companies, Inc; 2007.
Lippincott Williams&Wilkins.  Laniyati. Intisari prinsip-prinsip
 Qlintang S. Pemeriksaan fisik dan ilmu bedah. Edisi ke-6. Jakarta: EGC,
anamnesis klinis. Jakarta: EGC, 2010. 2004. h.677.
h. 169-71
 Brunicardi FC, Anderson DK, Billiar
TR. Schwartz’s principle of surgery.
8th edition. USA: The McGraw-Hill
Companies, Inc; 2007.

Anda mungkin juga menyukai