Anda di halaman 1dari 31

Laporan Kasus

Identitas
Pasien Suami Pasien

Nama : Ny. SS Nama : Tn. R


Jenis Kelamin: Perempuan Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia : 25 tahun Usia : 26 tahun
Pendidikan: SMA Pekerjaan : Karyawan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Kota Paris Timur
Alamat : Kota Paris Timur Status : Menikah
Status : Menikah Agama : Islam
Agama : Islam
Tanggal masuk RS: 25 Juli 2022
Anamnesis
Keluhan Utama

Keluar air-air dari jalan lahir.

Riwayat Penyakit Sekarang

Ny. SS, mengaku hamil anak ke -1 dengan usia kehamilan 9 bulan, datang ke IGD
dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak 8 jam SMRS. Cairan berwarna jernih
dan tidak berbau. Tidak ada lendir bercampur darah, tidak ada mules, dan gerakan janin
dirasakan aktif. Tidak ada perdarahan dari jalan lahir.

Sebelumnya, pada waktu pagi di hari yang sama pasien datang ke poli kebidanan
atas saran dari bidan tempat pasien melakukan antenal care. Menurut pasien, bidan
tersebut mengatakan bahwa pasien tidak bisa bersalin secara pervaginam dan harus
melahirkan secara seksio sesarea dikarenakan ukuran bayi yang besar. Pasien telah
direncanakan untuk melakukan seksio sesarea pada hari Rabu, 27 Juli 2022.
Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga

Pada usia kehamilan 4 bulan riwayat Hipertensi (-)


perdarahan dari jalan lahir, keluar Diabetes Mellitus (-)
jaringan (-), dirawat di RS Hermina Penyakit jantung (-)
selama 3 hari
Alergi (-)
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Kebiasaan &
Penyakit jantung (-)
Psikososial
Alergi (-)
Merokok (-)
Riwayat Penggunaan Obat
Alkohol (-)

Tidak ada riwayat.


Anamnesis
Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan
Menarche : 13 tahun Menikah 1x pada tahun 2021.
Lama haid : 7 hari
Siklus haid`: 30 hari, teratur
Jumlah darah: 2x ganti pembalut/hari Riwayat Kontrasepsi
HPHT : 23 Oktober 2021 Tidak ada riwayat.
TP : 30 Juli 2022

Riwayat Obstetri
Kehamilan Penolong/Tempat Hasil Kehamilan Jenis Persalinan Keadaan Bayi

1 Hamil saat ini

Riwayat Antenatal Care


Pasien melakukan ANC di bidan sebanyak 9 kali (sebulan 1 kali)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Baik Toraks : bentuk & gerak dada simetris,
Kesadaran : Compos mentis VBS ka=ki, S1 & S2 normal reguler
TTV : dalam batas normal Abdomen : cembung, lembut, nyeri tekan (-)
BB : 66 kg Ekstremitas: akral hangat, CRT <2”
TB : 150 cm
IMT : 26
Pemeriksaan Obstetri Eksternal
Status Generalis Inspeksi: cembung, striae gravidarum (-),
Kepala : normosefal linea nigra (+)
Mata : konjungtiva anemis (-), Palpasi
sklera ikterik (-) Leopold I : TFU 36 cm, teraba bokong
Hidung : deformitas (-), sekret (-) Leopold II : punggung kanan
Telinga : deformitas (-), sekret (-) Leopold III : teraba kepala
Mulut : membran mukosa Leopold IV : konvergen
basah, sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-), Auskultasi
pembesaran tiroid (-) DJJ : 151 x/menit
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Obstetri Internal Pemeriksaan Panggul


Promontorium : teraba
Konjugata diagonal : 10 cm
Inspekulo Konjugata vera : 8,5 cm
Portio : licin, tenang Linea inominata : teraba ⅓ - ⅓
OUE : rembesan cairan putih keruh, Sakrum : konkaf
tes nitrazine (+) Spina ischiadika : kesan menonjol
Arkus pubis : < 90⁰
Pemeriksaan Dalam Dinding samping : lurus
Vulva/vagina : tidak ada kelainan Kesan panggul : Panggul Sempit
Portio : tebal lunak Absolut
Ketuban : (-)
Presentasi : kepala, H1 Tes Osborn : tidak dilakukan
Tes Muller : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
USG (25 Juli 2022)
Janin tunggal hidup, intrauterin, letak kepala, sesuai usia kehamilan 38-39 minggu,
SDP 4,2 cm, plasenta berinsersi di fundus, ketuban cukup, TBBA 3513 gram.

Laboratorium
Hemoglobin : 10,6 g/dL
Leukosit : 9.900 /µL
Trombosit : 289.000 /µL
GDS : 106 mg/dL
Urin
Leukosit : negatif
Eritrosit : negatif
Protein : negatif
Glukosa : negatif
Pemeriksaan Penunjang
CTG

Kategori I
Diagnosis
Kerja
Ibu : G1P0A0 Gravida Aterm dengan CPD,
Panggul Sempit Absolut, KPD
Janin : Janin tunggal hidup, intrauterin, letak kepala
Tatalaksana
● Observasi keadaan umum, kesadaran, TTV, DJJ, HIS
● Rencana seksio sesarea
● Ceftriaxone 2x1 gr

Laporan Operasi (26 Juli 2022 Jam 09.40-10.30)


● Dilakukan tindakan operasi seksio sesarea atas indikasi CPD, dan insersi IUD
● Dilakukan prosedur a dan antiseptik
● Dilakukan sayatan pfannenstiel
● Segmen bawah rahim disayat konkaf
● Lahir bayi laki-laki BB 3600 gr PB 50 cm APGAR 7/9
● Lahir plasenta
● Uterus dijahit 2 lapis
● Sebelum lapisan pertama ditutup, diinsersikan IUD T380A
● Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah
● Fascia dijahit jelujur, kulit dijahit subkutikuler
● Jumlah perdarahan saat operasi ± 200 ml
Diagnosis
Akhir
P1A0 partus maturus dengan SC atas indikasi CPD +
Panggul Sempit Absolut, KPD
Follow-Up Pasien
Tanggal Pemeriksaan Pasien Terapi

26/07/22 S: lemas dan nyeri luka operasi Observasi KU, TTV, status hidrasi
O: KU: baik, kesadaran CM, TTV dalam batas normal Terapi cairan rumatan RL 20 tpm
Involusi uterus baik dengan bentuk fundus globular, Manajemen nyeri: keroprofen 2x100 mg supp.
kontraksi keras, TFU sejajar pusat, lokia rubra (+) Manajemen pencegahan infeks: ceftriaxone
Luka operasi tertutup verban 2x1 gr IV
Cek Hb 6 jam pasca operasi
A: P1A0 partus maturus dengan SC atas indikasi CPD
Mobilisasi
+PSA, KPD, insersi IUD

27/07/22 S: nyeri luka operasi Observasi KU, TTV, status hidrasi


O: TFU 2 jari dibawah pusat Terapi cairan rumatan RL 20 tpm
Luka operasi tertutup verban, tidak ada rembesan Nutrisi seimbang diet TKTP
darah Mobilisasi
A: P1A0 partus maturus dengan SC atas indikasi
CPD+PSA, KPD, insersi IUD
Follow-Up Pasien
Tanggal Pemeriksaan Pasien Terapi

28/07/22 S: nyeri luka operasi berkurang Rawat jalan


O: BAK spontan Manajemen nyeri: asam mefenamat 3x500
Jahitan luka rapat, kering, tidak ada tanda infeksi mg.
A: P1A0 partus maturus dengan SC atas indikasi CPD Manajemen pencegahan infeks: cefafroxil
+PSA, KPD, insersi IUD 2x500 mg
Prognosis
Ibu
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Bayi
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Analisis Kasus
1. Bagaimana Cara Mendiagnosis CPD pada
Pasien Ini?
01 Anamnesis
Pada pasien ini
● Keluhan sesak, sulit bernapas, rasa ● IGD: Keluhan utama keluar air-air
penuh di ulu hati, perut gantung dari jalan lahir, mules (-)
(abdomen pendulum) ● Poli: datang atas saran bidan karena
● Riwayat persalinan sebelumnya ukuran bayi yang besar
● Riwayat kehamilan dengan ● Kehamilan pertama → nullipara
makrosomia ● Riwayat kontraktur & fraktur pelvis
● Riwayat kontraktur pelvis dan (-)
fraktur pelvis ● Penyakit diabetes (-)
● Riwayat penyakit diabetes
1. Bagaimana Cara Mendiagnosis CPD pada
Pasien Ini?
02 Pemeriksaan Fisik
Pada pasien ini
● TB < 145 cm, IMT > 30 ● TB 150 cm, IMT 26
● Leopold → khususnya Leopold IV, ● Leopold IV: konvergen
untuk menilai apakah kepala bayi ● Inspekulo: dari OUE keluar
telah atau belum masuk ke pintu rembesan cairan putih keruh, tes
panggul atas nitrazine (+)
● Posisi dan presentasi janin ● Presentasi belakang kepala, H1
● Tes Osborn ● Tes Osborn tidak dilakukan
● Tes Muller ● Tes Muller tidak dilakukan
1. Bagaimana Cara Mendiagnosis CPD pada
Pasien Ini?
02 Pemeriksaan Fisik
Pada pasien ini

Pemeriksaan Pelvimetri Normal ● Promontorium teraba


● Konjugata vera > 10 cm ● Konjugata diagonal 10 cm
● Linea inominata tidak teraba ● Konjugata vera 8,5 cm
seluruhnya ● Linea inominata teraba ⅓ - ⅓
● Sakrum konkaf ● Sakrum konkaf
● Spina ischiadika tumpul ● Spina ischiadika menonjol
● Arkus pubis >90⁰ ● Arkus pubis <90⁰
● Dinding samping lurus ● Dinding samping lurus
1. Bagaimana Cara Mendiagnosis CPD pada
Pasien Ini?
03 Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini
● CTG ● CTG: Kategori 1
● USG ● USG: Janin tunggal hidup,
● Pemeriksaan Darah intrauterin, letak kepala, sesuai
usia kehamilan 38-39 minggu,
plasenta berinsersi di fundus,
ketuban cukup, TBBA 3513 gram
● Hb: 10,6 g/dL, Leukosit: 9.900 /µL,
GDS: 106 mg/dL, pemeriksaan urin
dalam batas normal
2. Apa etiologi CPD pada pasien ini?

Faktor Ibu
Pada pasien ini
Panggul sempit ● Pintu panggul atas,
panggul sempit absolut:
● Pintu panggul atas -Promontorium teraba
-Panggul sempit relatif -CV 8,5 cm
-Panggul sempit absolut ● Panggul tengah:
● Panggul tengah -Spina ischiadika menonjol
● Pintu panggul bawah ● Pintu panggul bawah
-Arkus pubis <90⁰
2. Apa etiologi CPD pada pasien ini?

Faktor Bayi Pada pasien ini

● Makrosomia Tidak ada etiologi CPD dari


● Kelainan presentasi & faktor bayi.
posisi
-Presentasi muka, dahi
-Posisi oksipito posterior
-Posisi asinklitismus
3. Bagaimana Tatalaksana pada Pasien Ini?

Algoritma Tatalaksana pada Panggul Sempit

Setelah CPD ditegakkan → indikasi


seksio sesarea

Pada pasien ini


Persalinan dengan seksio sesarea
4. Bagaimana Rencana Kehamilan Berikutnya pada
Pasien?
Vaginal Birth after Cesarean Delivery (VBAC)

Kriteria:
● Satu kali riwayat SC dengan insisi segmen bawah rahim
● Panggul adekuat
● Tersedia fasilitas dan tenaga kesehatan yang mampu melakukan persalinan SC
darurat
● Skor VBAC cukup
Kontraindikasi:
● Kontraindikasi persalinan pervaginam Pada pasien ini:
● Riwayat ruptur uteri Tidak dapat dilakukan partus
● Riwayat operasi lain pada uterus percobaan/VBAC pada
kehamilan berikutnya.
4. Bagaimana Rencana Kehamilan Berikutnya pada
Pasien?

Interpretasi:
● Nilai 0-2: 49% kemungkinan
keberhasilan persalinan pervaginam
● Nilai 3-8: 50-94% kemungkinan
keberhasilan persalinan pervaginam
● Nilai 9-10: 95% kemungkinan
keberhasilan persalinan pervaginam
Kesimpulan & Saran

Kesimpulan
1. Diagnosis pada pasien ini sudah tepat, yaitu P1A0 partus maturus SC atas indikasi
CPD + Panggul Sempit Absolut, KPD. Diagnosis ditegakkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
2. Etiologi CPD pada pasien ini adalah Panggul Sempit Absolut.
3. Tatalaksana pada pasien ini sudah tepat, yaitu persalinan dengan seksio sesarea.
4. Kehamilan berikutnya pada pasien ini hanya dapat dilakukan dengan seksio sesarea.
Partus percobaan tidak bisa dilakukan dikarenakan kondisi panggul sempit absolut
yang dimiliki pasien
Saran
5. Melakukan Tes Orborn dan Tes Muller sebagai pemeriksaan khas CPD.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai