Anda di halaman 1dari 21

Kehamilan Ektopik Terganggu

Kurnia Utaminingsih
20204010047
SOAP RSUD Kota Yogyakarta pada tanggal
27 September 2020
Identitas Pasien :
Nama : Ny. TD
Usia : 18 tahun
Alamat : Rejowinangun
SOAP
Subjektif (S)
Ibu hamil G1P0A0 (UK 8 minggu) datang ke IGD dengan keluhan
perdarahan ngeflek sejak Rabu (23/9/20). Kamis pagi keluar seperti
gumpalan daging dan merasa kesakitan pada perut bagian bawah.
Riwayat alergi disangkal, Riwayat operasi disangkal. Riwayat penyakit
asam lambung
Objektif (O)
• KU : Cukup
• Kesadaran : Compos Mentis
• TTV :
- TD : 100/70 mmHg - RR : 21x/menit
- Nadi : 98x/menit - Suhu 36,6
- SpO2 : 99%
Skala nyeri : 3
HPHT : 01 – 08 -2020
Palapasi : TFU belum teraba
VT : dinding vagina licin, portio tebal, kaku, nyeri goyang portio +
STLD : + merah kecoklatan
Assessment (A)
• G1P0A0 UK 8 minggu dengan Abs. Imminens Susp KET

Planning (P)
1. Mengobservasi KU, VS, perdarahan
2. Melakukan px dalam (VT)
3. Memasang Infus RL
4. Memberikan Injeksi Omeprazole 1 vial IV  mengatasi
gangguan lambung
5. Anjurkan psien untuk istirahat
6. USG transvaginal (puasa 6 jam sebelum diperiksa)
Sebelum OP Laparotomi pada tanggal 28 September
2020 (dilakukan USG)
Subjektif (S) : Nyeri perut bagain bawah

Objektif (O) :
• TD : 80/60 mmHg
• Nadi : 78x/ menit
• Suhu : 36,5
USG : VU tampak balon, jaringan di dalam cavum uteri,
kesan dijumpai massa di cavum tuba
Px Lab darah rutin :
Hb : 12,6 (N)
Sebelum OP Laparotomi pada tanggal 28
September 2020 (dilakukan USG)
Assessment (A) lanjutan
• G1P0A0 UK 8 minggu dengan Abs. Imminens Susp KET

Planning (P)
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang keadaan pasien
• Meminta informed consent untuk dilakukan laparotomi
• Memberikan antibiotic cepazolin 2gr pukul 10:00  untuk
mencegah infeksi bakteri pada seseorang yang akan melakukan
operasi
Setelah melakukan OP laparotomi
Subjektif (S)
Pasien mengatakan nyeri luka operasi dan lemas

Objektif (O)
• TD : 90/70 mmHg - Suhu : 36,4
• Nadi : 77x/menit - SpO2 :98%
• RR : 20x/ menit
• DC +, urin produktif lebih kurang 250 cc dari OK jernih,
• Luka OP tertutup kassa, rembes –
• Kejadian jatuh –
• Skala nyeri 3
Assessment (A)
Nyeri akut, resiko jatuh, resiko infeksi belum teratasi

Planning (P)
• Management
- Monitor KU, perdarahan, urin output, luka operasi
- Cek HB Post OP
• Terapi
- Pemberian Inf RL : 30 tpm
- Pemberian Inj ketorolac 3x30 mg untuk meredahkan nyeri
- Pemberian Inj kalnex  untuk menghentikan perdarahan
- Methylergometrine 3x1 tab
Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik terganggu
•Pengertian Kehamilan Ektopik : kehamilan
yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi
tidak menempel pada dinding endometrium
cavum uteri.
•Kehamilan Ektopik Terganggu terjadi bila telah
terjadi abortus atau rupture dinding tuba

https://www.scribd.com/document/370275761/PNPK-ABORTUS
Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda syok (takikardi,
hipotensi, oliguria)
2. Conjunctiva anemia
Anamnesis
3. Nyeri tekan atau nyeri lepas
1. Terlambat menstruasi abdomen
2. Nyeri perut 4. Pada pemeriksaan bimanual
3. Mual dan muntah didapatkan :
4. Perdarahan a. Nyeri goyang porsio
pervaginam b. Nyeri adnexa
c. Teraba massa adnexa (pada
kasus <30%)
d. Pembesaran uterus lebih
kecil dari UK
e. Cavum douglas menonjol
Terapi  memperbaiki kondisi
Pemeriksaan hemodinamik pasien dengan
penunjang resusitasi adekuat serta mencari
1. Plano test  sumber perdarahan yang terjadi
mengonfirmasi Penatalaksanaan :
kehamilan 1. Resusitasi (pemasangan infus
2. Pemeriksaan dan pemberian oksigenasi)
USG 2. Ekplorasil laparotomi (kehamilan
abdominal)
3. Kuldosentesis
3. Salpingostomy (kehamilan tuba)
Laparotomi pada kehamilan ektopik adalah metode pilihan
untuk wanita yang tidak stabil secara hemodinamik dan juga
merupakan pilihan untuk wanita yang stabil secara
hemodinamik.

USG transvaginal adalah alat diagnostik pilihan untuk


kehamilan ektopik tuba. Massa adneksa yang tidak homogen
atau nonkistik adalah yang paling umum ditemukan pada usia
sekitar 50 tahun - 60% kasus. Kantung kehamilan ekstrauterin
yang kosong akan muncul sekitar usia 20 tahun - 40% kasus
Abortus
Pengertian :
Ancaman atau pengeluaran usia
kehamilan < 20 minggu atau berat
janin < 1000 gram

https://www.scribd.com/document/370275761/PNPK-ABORTUS
Buku Saku WHO
(Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan
Rujukan)
•Anamnesis
Abortus komplit
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut atau kram ringan
c. Mulut Rahim sudah tertutup
d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
•Pemeriksaan fisik
a. Ostium uteri tertutup
b. Perdarahan sedikit
c. Ukuran uterus lebih kecil dari usia kehamilan
•Terapi
a. Methylergometrin 3x1 hari
b. Hematinik
Buku Saku WHO (Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan)

Abortus Komplit : seluruh hasil konsepsi telah keluar dari


cavum uteri pada kehamilan <20 minggu

Tatalaksana :
• Tidak diperlukan evaluasi lagi, observasi keadaan ibu
• Lakukan konseling untuk meberikan dukungan emosional dan
menawarkan kontrasepsi pasca keguguran
• Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus
600 mg/ hari selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan
transfuse darah
• Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
Kehamilan Ektopik Terganggu
Diagnosis klinik kehamilan ektopik dapat ditegakkan dari
ditemukannya trias klinik klasik, yaitu
1. Nyeri abdomen
2. Amenore
3. Perdarahan vagina
Akan tetapi pada kenyataanya hanya 50% penderita yang
menunjukkan trias klinik klasik. Nyeri abdomen dialami
oleh 75% pasien, sedangkan perdarahan vagina hanya
didapatkan pada 40‐50% paien
https://id.scribd.com/doc/295755564/Akut-Abdomen-Dalam-
Obstertri-Dan-Ginekologi
Gambaran Klinik
• Gejala dan tanda-tanda sebelum ruptur :
• Nyeri abdomen, terjadi hampir 100% pada keadaan ini.
Manifestasi pertama berupa nyeri tumpul karena peregangan
tuba yang diikuti dengan nyeri kolik tajam akibat peregangan
tuba yang lanjut dan rangsangan kontraksi. Ini terjadi difus dan
bisa bilateral atau unilateral.
• Amenorrhea, riwayat terlambat haid sekitar 2 minggu atau lebih
dari biasanya atau periode yang irregular ditemukan pada 75 –
90 % pasien.
• Perdarahan abnormal pervaginam, dari yang ringan hingga
sebentar-sebentar keluar darah terjadi pada 0 – 5 % kasus karena
desidua uterin yang lepas atau karena penurunan kadar hormon.

https://id.scribd.com/doc/295755564/Akut-Abdomen-Dalam-
Obstertri-Dan-Ginekologi
• Gejala dan tanda-tanda setelah ruptur:
• Pusing dan pingsan, ini terjadi pada perdarahan yang
signifikan
• Tanda-tanda akut abdomen : nyeri abdomen karena iritasi
darah di peritoneum, nyeri menjalar ke bahu karena iritasi
diapragma dari darah di rongga peritoneum. Seluruh perut
agak membesar, nyeri tekan dan tanda-tanda cairan
intraperitoneal dapat ditemukan
• Tanda-tanda syok, bila perdarahan terus berlangsung maka
tubuh mengkompensasi dengan nadi menjadi cepat dan kecil,
tekanan darah turun, sirkulasi 7 darah di daerah perifer
menurun sehingga ujung ekstremitas menjadi basah, pucat
dan dingin.

https://id.scribd.com/doc/295755564/Akut-Abdomen-Dalam-
Obstertri-Dan-Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai