Anda di halaman 1dari 3

Pasien dibawa keluarga ke IGD RSUD Koja dengan keluhan penurunan kesadaran.

1 hari sebelum
terjadi penurunan kesadaran istri pasien mengatakan pasien seharian cenderung tidur, jarang
membuka mata, tapi masih memberikan respon ketika diberikan makan dan minum. Pukul 03:00
malam istri pasien bangun untuk mengecek kondisi pasien, istri pasien meraba dahi dan leher
dirasakan panas. Istri pasien kemudian mengkompres pasien dan memberikan pasien minum untuk
menggunakan sendok sedikit-sedikit, setelah diberikan minum pasien muntah, muntah menyembur,
hanya berisi air tanpa disertai mual. Setelah muntah, pasien secara tiba-tiba tidak sadarkan diri, istri
pasien mencoba membangunkan pasien tapi pasien tidak memberikan respon. Tidak ada kejang
sebelumnya. Riwayat jatuh disangkal

Sebelumnya 1 bulan yang lalu pasien di rawat di Rumah Sakit Pekerja dengan
keluhan lemas pada seluruh tubuh tapi masih bisa digerakan, keringat dingin, muntah
dan nyeri kepala. Istri pasien mengatakan dari hasil pemeriksaan darah, glukosa darah
pasien 351 g/dl dan pada pemeriksaan CT scan ada sedikit infeksi pada paru. Pasien
tidak mendapatkan obat gula dan obat paru hanya mendapatkan vitamin, pct, dan
omz. Kemudian pasien dibawa ke klinik semper untuk berobat dan meminta
diresepkan obat gula. Selama dirawat dirumah pasien tidak ada perubahan. Seminggu
kemudian pasien mengeluhkan perlahan-lahan kaki kiri tidak bisa menapakkan
ditanah, susah digerakan, tangan kiri tidak bisa digerakan dan tidak bisa duduk.
Keluhan lain nyeri kepala, muntah-muntah, dan dan cegukan. Lalu istri pasien
membawa pasie ke RS firdaus di rawat selama 5 hari. Dokter yang merawat
mengatakan pasien menderita stroke ringan.
Nyeri kepala sudah dirasakan pasien dalam 3 bulan terakhir ini. Nyeri kepala
dirasakan pada bagian depan ditepi dahi pada kedua sisi berdenyut dan terasa berat
pada bagian belakang kepala menjalar keleher. Nyeri kepala dirasakan selama 30
menitan, muncul terutama pada hari, nyeri tidak diperberat oleh aktivitas dan posisi.
Nyeri kepala membaik saat minum obat warung. Nyeri kepala tidak dirasakan
sepanjang hari, dalam 1 bulan akan beberapa kali muncul. Selama ini pasien tidak
pernah berobat hanya meminum obat warung setiap nyeri kepala. Nyeri kepala tidak
disertai demam, mual dan muntah. Riwayat trauma kepala dan jatuh disangkal.
Istri pasien juga mengatakan pasien sering mengeluhkan batuk, batuk
berdahak, dahak lengket harus berdehem dahulu untuk mengeluarkan dahak, dahak
berwarna hijau kekuningan, tidak ada darah, batuk membaik dengan minum conidin
dan comix. Keluhan lain seperti demam yang lama, penurunan berat badan, keringat
malam disangkal. Pasien pernah dirawat di RS Pekerja 1 bulan yang dan didiagnosa
ada sedikit infeksi pada paru, tetapi istri pasien mengatakan tidak diberikan obat
OAT. Kontak dengan penderita TB disangkal.

pasien mengeluhkan nyeri kepala 3 bulan terakhir. Nyeri kepala dirasakan pada bagian depan ditepi
dahi pada kedua sisi berdenyut dan terasa berat pada bagian belakang leher. Nyeri dirasakan

Istri pasien mengatakan setelah hari raya idul fitri kurang lebih 3 bulan yang lalu,
pasien sering mengeluhkan sakit kepala, sakit di rasakan pada bagian depan kepala,
menjalarkan ke bagian leher belakang, sakit kepala berat seperti berdenyut, hilang
timbul, tidak diperberat oleh perpindahan posisi dan aktivitas, membaik dengan
meminum obat warung. Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak , dahak
lengket harus berdehem dahulu untuk mengeluarkan dahak, dahak berwarna hijau
kekuningan, tidak ada darah, batuk hilang timbul, batuk membaik dengan minum
conidin dan comix. Batuk muncul selalu berulang dengan jangka waktu yang tidak
berdekatan. Keluhan lain seperti demam, penurunan berat badan drastis, mual,
muntah, disangkal.
Pada hari senin tanggal 4 juni 2023, pasien dibawa ke IGD Rumah Sakit Pekerja
dengan keluhan lemas pada seluruh tubuh tetapi masih bisa berjalan, keringat dingin,
tidak ada demam. Istri pasien mengatakan dokter yang memeriksa pasien
memberitahu gula darah pasien tinggi yaitu 351 g/dl dan ada infeksi pada paru tapi
sedikit. Pasien di RS pekerja dirawat selama 4 hari dan istri mengatakan tidak
diberikan obat infeksi paru dan obat gula. Setelah dirawat dirumah pasien masih
megalami lemas, cenderung tidur, jarang membuka mata. Pada hari jumatnya istri
pasien membawa ke klinik semper untuk berobat diberikan obat gula metformin dan
vitamin.
Pada tanggal 11 juni 2023 istri pasien membawa pasien ke IGD RS Firdaus dengan
keluhan lemas, tidak bisa duduk dan tidak bisa menggerakan anggota gerak tubuh.
Keluhan lain sakit kepala bagian depan, terasa seperti ditusuk-tusuk, kurang lebih 1
jam kemudian menghilang, biasanya muncul saat setelah bangun pagi, tidak
memberat saat perpindahan posisi, dan tidak membaik diberikan obat pereda nyeri.
Keluhan lain muntah-muntah dan cegukan. Keluhan seperti bicara pelo, bibir miring,
kejang disangkal. Pasien di rawat di RS Firdaus selama 5 hari, diberikan obat pulang
yaitu gilmepirid, dramamine, flunarizine, omz, dan metformin. Istri pasien
mengatakan dokter yang merawat mengatakan pasien terkena stroke ringan dan
minggu depan kontrol kembali. Pada kontrol pertama, pasien tidak ada mengalami
perbaikan hanya bisa dikursi roda belum bisa berjalan. Pada kontrol pertama, pasien
mengeluhkan kaki kanan masih bisa menapak lantai dan kaki kiri tidak bisa
digerakan, tangan kanan tidak bisa digerakan. Istri pasien mengatakan selama
dirumah pasien cenderung hanya tidur dan jarang membuka mata. Pada kontrol
kedua, pasien disuntik syaraf pada bahu dan daerah belakang pinggang. Istri pasien
mengatakan setelah disuntik syaraf mengalami perbaikan dan pasien sudah mau
makan.

Anda mungkin juga menyukai