Anda di halaman 1dari 10

Tugas Anamnesis

Nama: dr. Dwi Teguh Irawan


NIM: 1907601020004

A. Anamnesis demam:
 Sejak kapan?
 Sifat demam? Terus-menerus demam atau naik turun?
 Saat kapan paling tinggi demamnya? Pagi, siang, atau malam?
 Gejala lain yang menyertai?
 Apakah dalam keluarga ada juga yang sedang demam?
 Apakah baru-baru ini ada berpergian ke suatu tempat yang diketahui endemic penyakit
tertentu?
 Keadaan lingkungan dan tempat tinggal bagaimana?
 Apakah pernah ada kontak dengan penderita penyakit dengan gejala demam?
 Riwayat penyakit sebelumnya?
 Riwayat pengobatan yang pernah diterima?

Contoh soal 1:
Seorang pasien laki-laki, usia 32 tahun, datang ke poli penyakit dalam diantar oleh istrinya
dengan keluhan demam sejak 8 hari yang lalu. Demam dirasakan hilang timbul namun lebih
sering muncul pada malam hari. Awalnya demam dirasakan tidak terlalu tinggi namun semakin
lama semakin tinggi pada hari-hari selanjutnya namun tidak pernah diukur.
Selain itu, pasien juga mengalami sakit kepala disertai mual, namun tidak sampai muntah. Sakit
kepala dirasakan di bagian depan dan dirasakan seperti tertimpa beban berat. Sakit kepala tidak
berputar dan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Pasien menyangkal adanya rasa pegal
ataupun nyeri pada tulang. Tidak ada keluhan batuk.
Pasien mengalami sakit perut dan tidak bisa buang air besar selama 2 hari terakhir. Pasien
mengaku bahwa dia memang jarang makan buah dan sayur. Sebelum mengalami keluhan ini
pasien juga bercerita bahwa dia sempat makan di pinggir jalan, tapi biasanya tidak apa-apa.
Pasien juga sekarang mengalami penurunan nafsu makan dan merasa lemah. Pasien tidak
memperhatikan apakah terdapat perubahan pada berat badannya, namun ukuran pakaian dan
celana biasa-biasa saja. Buang air kecil tidak mengalami gangguan. Pada anggota keluarga tidak
didapati keluhan yang sama seperti pasien. Pasien tidak bepergian ke daerah-daerah tertentu
sebelumnya. Pasien sempat berobat ke dokter dan diberikan beberapa obat namun pasien tidak
ingat nama obatnya dan obat tersebut sudah habis dimakan namun keluhan tetap ada.
RPD: Riwayat diabetes mellitus, hipertensi, dan alergi disangkal oleh pasien. Dia belum pernah
mengalami sakit berat apalagi hingga dirawat di rumah sakit sebelumnya.
RPK: Pada anggota keluarga tidak didapati keluhan yang sama seperti pasien. Sepengetahuan
pasien, dikeluarganya tidak ada riwayat asma, diabetes mellitus hipertensi, ataupun alergi.
Riwayat sosial ekonomi dan pribadi: Pasien perokok setengah bungkus rokok sehari sejak
berusia 26 tahun. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol serta
menggunakan narkoba.
Jawaban: Susp. Demam Typhoid

Contoh soal 2:
Pasien perempuan berusia 20 tahun datang ke RS diantar oleh keluarganya. Pasien datang
dengan keluhan demam tinggi mendadak dan terus menerus tinggi sejak 5 hari SMRS. Demam
turun ketika diberi obat penurun panas, lalu naik lagi. 2 hari SMRS pasien mengeluhkan mimisan
yang dialami sebanyak 3 kali dalam sehari. Mimisan berwarna merah terang (+), gumpalan darah
(-). Lalu, 1 hari SMRS pasien mengalami mimisan kembali sebanyak 1 kali dalam sehari.
Kemudian pasien dibawa berobat ke puskesmas. Di puskesmas palapa mendapatkan obat
berwarna merah kecil dan antasida karena pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati.
Kemudian pada siang hari pasien mengalami muntah darah sebanyak ± 5 kali, muntah darah
berwarna merah terang (+), gumpalan darah (+).
Pasien juga mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan seperti tertimpa benda berat.
Disertai dengan keluhan lemas seluruh badan dan nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-).
Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), nyeri saat BAK dan BAB (-).10 hari
yang lalu pasien pernah berkemah di daerah rajabasa, namun tidak menginap. Keluhan sakit
kepala dan pegal-pegal sudah dirasakan oleh pasien sehabis berkemah.
Jawaban: susp. Demam berdarah dengue

B. Anamnesis sesak nafas:


 Sejak kapan sesak nafas?
 Sudah berapa lama?
 Apakah sesak nafas berhubungan dengan cuaca dingin atau yang lain?
 Apakah sesak nafas timbul saat beraktivitas/ bekerja/ saat latihan/ olahraga/ saat cemas/saat
berada di ketinggian tempat tertentu/ saat pada posisi berbaring/ berjalan menempuh jarak
sekian meter?
 Faktor yang memperberat/ memperingan sesak nafas?
 Apakah saat sesak nafas berbunyi “ngik2”?
 Apakah sesak nafas didahului keluhan batuk?bila iya, batuk kering/ produktif (berdahak)?
Bila berdahak, warna apa lendirnya?baunya bagaimana? Volumenya berapa banyak?
konsistensi cair/kental?
 Apakah pernah ada riwayat batuk darah? Sejak kapan? Warna darahnya bagaimana?apakah
berupa bercak darah saja atau berupa darah kental?volumenya berapa banyak?
 Apakah ada keluhan nyeri dada yang menyertai keluhan sesak nafas? Bila ada berapa lama?
Lokasi nyeri nya dibagian dada yang mana?pola nyeri dada nya bagaimana?frekuensi
timbulnya?durasi nyeri dada berapa lama?progresinya bagaimana, semakin lama semakin
nyeri/ sama rata?menyebar ke bagian tubuh lain (bila iya ke bagian tubuh yang mana)?
 Apakah ada demam? Bila ada, sejak kapan? Kapan waktu munculnya demam? Ada keluhan
keringat di malam hari?
 Apakah disertai keluhan lemas seluruh tubuh?kurang nafsu makan?apakah ada penurunan
berat badan? Bila ada, berapa banyak dalam jangka waktu berapa lama?
 Apakah disertai keluhan suara serak? Bila ada, sejak kapan?
 Apakah ada keluhan kaki bengkak?
 Bagaimana Buang air besar dan buang air kecilnya, apakah ada keluhan?
 Riwayat pengobatan sebelumnya? Apa nama obat dan bagaimana reaksi yang dirasakan?
Apakah ada riwayat pengobatan dengan OAT sebelumnya, bila ada berapa lama, bagaimana
cara makannya, selesai pengobatan atau terputus?
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat batuk sebelumnya, bila ada sejak kapan dan berapa lama, riwayat pengobatan
sebelumnya, nama obat sebelumnya, riwayat pengobatan OAT (bila ada) berapa lama
Riwayat sakit lainnya
Riwayat Alergi : Apakah pernah ada riwayat alergi sebelumnya? Bila ada apa penyebabnya
(obat, makanan, suhu, atau yang lain)? Apa gejala alergi yang timbul? Kapan terjadinya alergi
tersebut?
Riwayat Psikososial :
 Apakah pasien seorang perokok? Sejak kapan dan sudah berapa lama? Berapa banyak
jumlahnya dalam sehari? Merokok apa? Berapa lama sudah berhenti?
 Apakah pasien seorang peminum alcohol? Bila iya, berapa banyak jumlahnya dalam sehari?
Kapan2 saja pasien minum alcohol?
 Bagaimana situasi tempat tinggal? Materialnya terbuat dari apa, beton/ gubuk/ apartemen?
Lokasi tempat tinggal di pedesaan/ perkotaan/ padat penduduk? Berapa jumlah anggota
keluarga dalam satu rumah?
 Apakah ada hewan peliharaan di rumah? Apa jenis hewannya?
 Apa pekerjaan pasien saat ini dan riwayat pekerjaan?
Riwayat Penyakit dalam Keluarga :
Apakah di keluarga ada yang menderita asma?eksema/atopi?DM?hipertensi? tumor?
Riwayat kontak dengan penderita tb paru di keluarga?

Contoh soal sesak nafas 1:


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien wanita, usia 70 tahun, datang sadar ke UGD dengan keluhan sesak napas. Sesak
dirasakan sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit dan memberat dalam satu minggu SMRS.
Sesak dirasakan sepanjang hari dan memberat ketika beraktivitas dan ketika berbaring sehingga
pasien menggunakan dua bantal untuk tidur. Sesak nafas membaik saat duduk dan berbaring
kearah kanan. Pasien mengatakan sesaknya terjadi perlahan dan memberat sehingga pasien
datang ke RS.
Pasien juga mengeluhkan batuk-batuk yang menyertai keluhan sesak nafasnya. Batuk
muncul saat pasien berjalan. Pasien mengaku batuk berdahak, dengan dahaknya berwarna putih
tanpa adanya darah. Pasien menyangkal adanya faktor memperingan untuk mengurangi batuk.
Pasien juga merasakan demam tiga hari SMRS yang dikatakan tinggi dan hilang ketika
diberikan obat penurun panas namun kembali naik. Demam dirasakan sepanjang hari dan muncul
setelah dirasakan sesak. Keluhan seperti keringat malam dan penurunan berat badan disangkal
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit umum karena keluhan sesak nafas. Pasien
menyangkal adanya penyakit kronis diabetes melitus, hipertensi, penyakit ginjal dan jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan jika dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit paru, jantung,
asma maupun riwayat kanker.
Riwayat Sosial
Pasien dahulu tidak bekerja. Kegiatan sehari-hari pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien tidak
memiliki kebiasaan merokok, namun suami pasien sebelumnya memiliki kebiasaan merokok
sejak awal menikah (40 tahun) dan sehari hari menghabiskan 10 batang rokok, namun sekarang
telah berhenti. Kebiasaan minum minuman beralkohol disangkal oleh pasien.
Jawaban: Susp. PPOK Eksaserbasi akut

Contoh kasus sesak nafas 2:


Pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai batuk dan muntah 5 kali berupa makanan yang dimakan sebanyak ¼ gelas
belimbing. Batuk tidak disertai dahak, darah, dan tidak terdengar suara whoop di ujung batuk.
Sesak nafas terjadi sampai bibir berwarna kebiruan, disertai suara mengi, dan tidak dipengaruhi
oleh perubahan posisi. Batuk dan sesak dirasakan terutama bila udara dingin atau bila pasien
kelelahan karena terlalu aktif atau banyak beraktivitas. Sesak dan batuk dirasakan semakin
memberat pada malam hari terutama saat udara dingin, serta berkurang setelah diberikan obat
sirup batuk pilek.
Sebelumnya pasien juga sering mengalami sesak nafas terutama pada malam hari pada
usia 1 tahun. Pasien sempat dirawat di rumah sakit, dikatakan menderita radang paru, kemudian
sembuh. Sekitar 3 bulan setelah keluar dari rumah sakit, keluhan batuk dan sesak kembali
timbul, namun pasien hanya dibawa berobat ke bidan dan mendapat obat sirup batuk pilek,
kemudian pasien kembali sembuh. Pada 5 bulan lalu, keluhan batuk dan sesak nafas kembali
timbul, pasien hanya diberi obat sirup batuk pilek dan sembuh. Saat ini keluhan sesak nafas dan
batuk kembali timbul, namun karena sesak nafas disertai bibir kebiruan, akhirnya pasien dibawa
ke rumah sakit.
Terdapat riwayat alergi dingin pada pasien. Riwayat asma, alergi debu dan dingin pada
keluarga ada, yaitu pada ibu dan nenek pasien. Riwayat merokok pada keluarga tidak ada.
Jawaban: Susp. Pneumonia

C. Anamnesis Kuning
 Lama gejala.
 Apakah keluhan ikterus timbul perlahan atau tiba-tiba?
 Karakteristik dan lokasi nyeri abdomen (jika ada)? Apakah nyeri bersifat episodic dan
bertahan beberapa jam/ tidak?apakah nyeri menjalar ke bagian tubuh lain?
 Apakah ada keluhan anoreksia dan nausea?
 Apakah ada keluhan gatal di seluruh tubuh?
 Riwayat demam, karakteristik dan onset demam
 Perubahan selera makan
 Penurunan Berat badan
 Riwayat transfusi darah/ hemodialisa?
 Riwayat Penggunaan Obat Intravena atau obat-obat lain yang biasa dikonsumsi?
 Riwayat Atralgia
 Riwayat mengunjungi atau tinggal di daerah endemis hepatitis
 Riwayat operasi empedu masa lalu
 Apakah ada keluhan dengan Buang air besar?perubahan warna pada feses?
 Apakah ada keluhan dengan buang air kecil? Perubahan warna pada urin?
 Adakah keluhan lain yang menyertai?
 Apakah ada riwayat konsumsi alcohol berlebihan atau terus-menerus?
 Apakah ada riwayat minum jamu atau konsumsi obat herbal?
 Apakah ada riwayat berhubungan seksual yang beresiko sebelumnya?
 Apakah ada keluhan yang sama pada anggota keluarga yang lain?
 Apakah ada riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya?
Contoh kasus Penyakit Kuning 1:
Laki-laki, usia 19 tahun, datang dengan keluhan matanya terlihat kuning sejak 4 hari lalu,
pasien mengetahui kedua matanya terlihat kuning yang semakin lama semakin jelas. Keluhan
diserta dengan buang air kecil berwarna seperti the pekat. Mual (+), demam (+), muntah (-).
Buang air besar berwarna putihseperti dempul tidak ada. Keluhan tidak disertai dengan gatal-
gatal diseluruh tubuh. Keluhan tidak disertai dengan nyeri di perut kanan atas. Pasien kemudian
dibawa ibunya untuk berobat ke Puskesmas Tanjung Enim 2 hari lalu namun dirasakan tidak ada
perubahan pada keluhannya.
± 1 minggu yang lalu penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi. Demam tidak
disertai dengan menggigil, mual (+) dan muntah sebanyak 2 kali berisi cairan dan sisa makanan.
Nafsu makan biasa. Penderita membeli obat “Bodrex” dan merasa keluhan demam agak
berkurang. Os tidak muntah lagi, namun masih merasa mual.
Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya ada, saudara sepupu pasien.
Pasien memiliki aktivitas di sekolah yang padat, jarang istirahat dan mempunyai kebiasaan
makan yang tidak teratur dan jajan sembarangan.
RPD: Pasien tidak pernah menderita penyakit kuning sebelumnya, tidak pernah disuntik
kecuali imunisasi, riwayat mendapat transfuse tidak ada.
Jawaban: Hepatitis viral akut ec susp. Hepatitis A

Contoh kasus penyakit Kuning 2:


Seorang perempuan berusia 49 tahun datang dengan keluhan matanya menjadi kuning
sekitar 1 minggu terakhir. Pasien juga mengeluh nyeri perut kanan atas yang semakin berat
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus, tidak menjalar.
Sebenarnya keluhan nyeri telah dirasakan pasien sejak satu minggu yang lalu, terutama
dirasakan setelah pasien makan makanan berlemak (daging). Pasien juga mengeluh mual dan
muntah yang berisi makanan tanpa ada darah. Tidak ada keluhan nyeri dada ataupun sesak
napas. Terdapat keluhan demam, yang tidak terlalu tinggi dan hilang timbul. Tidak terdapat
keluhan batuk, keringat malam ataupun penurunan berat badan. Pasien mendapatkan warna air
seninya gelap seperti air teh. Tidak terdapat riwayat nyeri buang air kecil atau anyang-
anyangan. Tidak ada keluhan pada buang air besar pasien.
Dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan nyeri di perut kanan atas
semakin berat disertai keluhan mual dan muntah. Tidak ada komorbiditas penyakit lainnya
yang berarti pada pasien ini namun tercatat bahwa pasien sering mengonsumsi makanan
berlemak dan jarang mengonsumsi sayuran. Pasien mengaku tidak merokok. Pasien adalah
seorang ibu rumah tangga dengan empat orang anak.
Jawaban: Susp. Kolesistitis akut

D. Anamnesis Nyeri Perut

 Berapa lama merasakan nyeri perut?


 Bagaimana tingkat keparahan nyeri perut yang dirasakan, apakah meledak (dalam hitungan
detik), progresif cepat (dalam waktu 1-2 jam), atau bertahap (lebih dari beberapa jam)
 Bagaimana sifat nyeri perut yang dirasakan, apakah nyeri tajam konstan dangkal/ terasa
mencengkeram terputus-putus, tidak jelas, mendalam, dan puncaknya pada awalnya, tetapi
segera menjadi lebih tajam tak henti-henti/ nyeri yang dapat tepat dirasakan (kolik)/ atau
nyeri panas seperti terbakar dan menjalar ke bagian tubuh lain?
 Apakah nyeri perut disertai dengan keluhan lain seperti anoreksia, mual-muntah, sembelit,
atau diare yang disertai dengan keluhan perut melilit?
 Apa yang dilakukan untuk mengurangi nyeri perut?
 Bagaimana perasaan Anda sebelum sakit dimulai?
 Apa yang membuat nyeri perut bertambah berat?
 Dibagian perut mana nyeri dirasakan?sisi kanan atau kiri? Bisakah ditunjuk dengan satu jari?
 Apakah Anda banyak bersendawa?
 Apakah muntah membuat rasa sakit lebih baik atau lebih buruk?
 Apakah nyeri mereda setelah buang air besar?
 Kapan buang air besar terakhir Anda?
 Apakah Anda bisa kentut?
 Apakah keluhan nyeri perut disertai demam?
 Apakah Anda memiliki rasa sakit seperti ini sebelumnya? Kapan? Apa yang Anda lakukan
untuk itu?
 Apakah Anda pernah menjalani operasi? operasi apa? Kapan?
 Apakah Anda hamil? Apakah Anda aktif secara seksual? Apakah Anda menggunakan alat
kontrasepsi?
 Apakah ada orang di sekitar/ keluarga yang mengalami keluhan yang sama?
 Apakah Anda bepergian ke luar negeri baru-baru ini?
 Apakah Anda makan sesuatu yang tidak biasanya?
 Apakah rasa sakit Anda pindah-pindah atau berada di satu area perut tertentu?
 Apakah nyeri perut menjalar ke dada? Ke punggung? di mana batas area nyerinya?
 Apakah Anda dapat menutupi area sakit itu dengan telapak tangan Anda, atau area yang sakit
lebih besar dari itu?
 Apakah sakit untuk bernapas?apakah disertai keluhan sesak nafas?
 Apakah Anda memiliki masalah medis seperti penyakit jantung, diabetes, atau AIDS?
 Apakah Anda mengonsumsi steroid? Atau obat pereda nyeri seperti aspirin atau Motrin?
 Apakah Anda mengonsumsi antibiotik? atau pil, jamu, atau suplemen yang bisa dibeli di
warung?
 Apakah Anda minum alkohol? Kopi? Teh?
 Apakah Anda merokok?
 Apakah Anda menggunakan narkoba atau obat lain?

Contoh kasus nyeri perut 1:


Seorang wanita, usia 47 tahun, datang ke UGD RSU dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
sejak dua hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS) dan semakin memberat hebat sejak tadi
pagi. Pada awalnya nyeri dirasakan di ulu hati, kemudian berpindah diperut kanan bawah. Nyeri
dirasakan terus-menerus dan tidak menjalar, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan
makin lama makin memberat. Nyeri dirasakan memberat saat perut ditekan dan pasien bergerak,
sehingga pasien susah beraktivitas. Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan sejak 2 hari
yang lalu, mual, muntah (1x, isi makanan, air dan lendir keputihan) dan perut terasa
kembung. Pasien mengalami demam sejak satu hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, demam
dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Pasien tidak BAB selama 2 hari, tidak kentut (flatus),
BAK normal. Pola makan pasien tidak teratur dan jarang mengkonsumsi makanan berserat.
Pasien belum pernah berobat ke manapun terkait dengan keluhannya saat ini. Pasien tidak pernah
sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit paru, ginjal, kencing manis, darah tinggi
disangkal. Dan tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien.
Jawaban: Susp. Appendicitis Akut

Contoh kasus Nyeri perut 2:


Seorang laki-laki, usia 41 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut di bagian ulu hati. Nyeri
muncul setiap hari dan memburuk setiap kali sehabis makan. Perut terasa penuh dan begah.
Pasien juga mengeluh mual dan muntah yang dirasakan lebih kurang 1 minggu terakhir. Muntah
bisa sampai 5 kali sehari. Muntah keluar cairan berwarna hijau tidak ada lender dan darah, tidak
ada buih, muntah bercampur dengan makanan , volumenya kurang lebih 1 gelas blimbing.
Kepala terasa pusing (+), demam (-), nfasu makan menurun, BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat hipertensi, DM, sakit jantung, asma disangkal. Pasien mengaku sering mengkonsumsi
makanan pedas dan asam, jarang sarapan pagi dan suka minum kopi.
Jawaban: Susp. gastritis

Anda mungkin juga menyukai