kasus
TUBERKULOSIS
PARU
JHON TRAFOLTA.S
(09101029)
Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Status
Alamat
Masuk RS
Keluar RS
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn.H
29 tahun
Laki-laki
Islam
Petani
Menikah
Dusun tello Bangkinang
25 November 2014
2 Desember 2014
RPO :
RPD
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
RPK
Kesadaran
Keadaan umum
sedang
Tekanan darah
Nadi
Nafas
Suhu
:
:
Composmentis
Tampak sakit
:
:
:
:
130/80 mmHg
80 x / menit
24 x / menit
36,70C
Thoraks Depan :
Inspeksi
Palpasi
: Vokal fremitus kanan = kiri.
Perkusi
: Sonor kanan = kiri
Auskultasi : Kanan : Bronkovesikuler, Rhonki
(-/-),
Wheezing (-/-), Amforis (+/
+)
Kiri
: Bronkovesikuler, Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-), Amforis (+/+)
Thoraks Belakang :
Inspeksi
Palpasi
: Vokal fremitus kanan = kiri.
Perkusi
: Sonor kanan = kiri
Auskultasi : Kanan : Bronkovesikuler, Rhonki
(-/-),
Wheezing (-/-), Amforis (+/
+)
Kiri
: Bronkovesikuler, Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-), Amforis (+/+)
Inspeksi
: Perut datar, Venektasi (-),
Scar (-)
Auskultasi : BU (+) Normal.
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba
Perkusi
:Tympani seluruh kuadran
abdomen.
Hb
: 12,0 gr %
Leukosit
: 16.400 / mm3
Trombosit
: 516.000 / mm3
Ht
: 34,6 vol %
Fungsi Hati : Bilirubin Total 1,14 mg/dl
Imuno Serologi : HBs Ag : Negatif.
Kesan :
- Leokositosis
- Trombositosis
Interpretasi :
Paru :
Jantung :
Tidak ada pembesaran.
Diafragma :
Sudut costoprenikus lancip.
Letak diafragma normal (Costa 9 )
Jantung CRT < 50%.
Kesan : TB.Paru
Batuk berdahak
Keringat malam
Nafsu makan menurun
Berat badan turun
Leukositosis
Trombositosis
Tuberkulosis Paru
Non Farmakologi :
Edukasi
Pasien perlu diingatkan bahwa pengobatan TB paru ini
berlangsung lama yakni minimal 6 bulan. Obat harus diminum
secara teratur dan tidak boleh putus. Pasien juga diberitahu
tentang efek samping obat seperti rifampisin yang dapat
mengakibatkan air seni berwarna merah, sehingga jika
ditemukan kondisi tersebut pasien tidak menghentikan minum
obat.
Tidak membuang dahak sembarangan.
Anjuran untuk menutup mulut jika batuk
Makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan
protein. Konsul ke bagian gizi.
Pola hidup sehat yakni menjaga kebersihan lingkungan dan
tempat tinggal.
Farmakologi :
IVFD Rl 20 Tpm
Inj. Methilpretnisolon 2 x 1
Inj.Ceftriakson 2 x 1
Nebu Falbiven 4 x 1
Drip Aminofilin / kolf
Curcuma tab 3 x 1
B6 1 x 10 mg
Azitromicin tab 500 mg 1 x 1
Ethambutol 500 Mg 1 x 1
Rimactacid 1 x 1
Anjuran :
Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan Darah Rutin : Leukosit, Trombosit.
1 Desember 2014
Inspeksi:
Statis : Simetris kanan dan kiri
: Simetris gerakan dada kanan dan kiri
Dinamis
Palpasi
: vokal fremitus kanan = kiri.
Perkusi
: sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas = Amforis
A : TB. Paru
P:
IVFD Rl 20 Tpm
Inj. Methilpretnisolon 2 x 1
Inj.Ceftriakson 2 x 1
Nebu Falbiven 4 x 1
Drip Aminofilin / kolf
Curcuma tab 3 x 1
B6 1 x 10 mg
Azitromicin tab 500 mg 1 x 1
Ethambutol 500 Mg 1 x 1
Rimactacid 1 x 1
2 Desember 2014
Inspeksi:
Statis : Simetris kanan dan kiri
Dinamis: Simetris gerakan dada kanan dan kiri
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas = Amforis
A : TB. Paru
P:
Cefixime 2 x 1
Curcuma tab 3 x 1
B6 1 x 10 mg
Rimactacid 1 x 1
Pasien Pulang
DAFTAR PUSTAKA
1. Raviglion MC, OBrien RJ. Tuberculosis. In: Harrisons Principles of internal
medicine. 15th Edition. USA: McGraw-Hill, 2001.
2. Bahar A, Amin Z. Tuberkulosis paru. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
2. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007. 988-993
3. Aditama TY, et al. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di
Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006.
4. Alsagaff H, Mukty A. Tuberkulosis paru. Dalam: Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.
Jakarta: Airlangga, 2002. 73-108.
5. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN.
Mikrobiologi Kedokteran, Buku II Edisi I Jakarta: Salemba Medika, 2005..
6. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Program Penanggulangan
Tuberkulosis http://www.tbcindonesia.or.id [Diakses 22 Oktober 2009]
7. WHO. Standar Internasional Penanganan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI, 2006
8. Yunus F. Diagnosis Tuberkulosis.http://www.kalbe.co.id/files/cdk [Diakses 22
Oktober 2009]
9. Permatasari A. Pemberantasan Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS.
http://www.lib.unair.ac,id/go.php.id=jiptunair [Diakses 22 Oktober 2009]
TB paru
Infeksi jaringan paru yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis.
EPIDEMIOLOGI
WHO :
2007 insidensi TB mencapai 550.000
kasus (256 kasus/100.000 penduduk) &
46% adalah kasus baru.
Asia 33% dari seluruh kasus
TB dunia
polisakarida
mudah mati pada air mendidih (5 menit pada
suhu 80C, dan 20 menit pada suhu 60C) dan
sinar ultraviolet
tahan terhadap asam pada pewarnaan Basil
Tahan Asam (BTA).
TB primer
- terpapar pertama kali dg kuman TB.
- Kuman TB bersarang di paru kompleks
primer (fokus Ghon) kuman dpt masuk
ke organ tubuhlain
1. sembuh tanpa cacat
2. sembuh dg fibrotik
3. berkomplikasi & menyebar
a.
b.
c.
Direabsorbsi
Meluas dan segera menyembuh
Meluas
Lokasi
a. TB paru
b. TB ekstra paru
Tipe pasien
a. Kasus baru
b. Kasus relaps
c. Defaulted/DO
d. Kasus gagal
e. Kasus kronik
f.
Kasus bekas TB
Gejala respiratorik
Sistemik
Gejala
Demam subfebril
Keringat malam
Malaise
Anoreksia
Gangguan menstruasi
Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium
Sputum tanda patognomonis
Hasil (+)
spesimen SPS
2 dari 3
hasilnya positif
Biakan kuman
Pemeriksaan darah
LED, Hb, leukosit,
Tes tuberkulin
pernah terinfeksi M. Tuberculosis,
M. Bovis, vaksinasi BCG dan
Mycobacteria patogen lain
b. Radiologi
Standar
foto toraks PA
Gambaran Ro TB aktif bila
- bayangan berawan/nodular di
segmen
apikal & posterior lobus atas paru
- Kavitas
- Bayangan bercak milier
- Efusi pleura unilateral (umumnya) &
bilateral (jarang)
TB inaktif bila:
- Fibrotik
- Kalsifikasi
- Schwarte
Simple bronchopneumonia
Kanker paru stadium dini
Pneumonia lobaris
Bronkitis
Emfisema
Komplikasi
dini
Pleuritis
Efusi pleura
Empiema
Laringitis
Komplikasi lanjut
SOPT
kerusakan parenkim berat
fibrosis paru
kor pulmonal
sindrom gagal nafas
2 Tahap
1. Tahap Intensif (2-3 bulan)
2. Tahap Lanjutan (4-6 bulan)
Panduan obat:
- Obat utama (lini 1): Isoniazid (INH),
Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin,
Etambutol
- Obat tambahan (lini 2): kuinolon,
kanamisin,
amikasin, amoksiklav, dll.
Kategori I (2RHZE/4R3H3)
- TB paru baru BTA (+)
- TB paru BTA (-) rontgen positif luas
- TB paru ekstra paru berat
Kategori II (2RHZES/RHZE/5R3H3E
- Kasus relaps
- Kasus DO
- Kasus gagal
PENCEGAHAN
BILA