KOLELITIASIS
Pembimbing:dr.IHSANIL HUSNA Sp.PD
Dian Indrayani
Identitas Pasien
Nama
: Ny.D
TTL
Umur
: 32 tahun
Alamat
Pekerjaan
Status Perkawinan
Agama
: Islam
Tanggal MRS
: 07-05-2014
No. RM
: 00.83.54.18
: Menikah
Anamnesis
Keluhan Utama
Lemas sejak 1 minggu yang lalu
Keluhan Tambahan
Mual, badan kuning
Sakit dikatakan seperti tertusuk-tusuk.Sakit dikatakan seperti tertusuktusuk.Sakit dikatakan cukup berat sehingga saat berjalan pasien membungkuk
untuk mengurangi rasa sakitnya.Sakit berkurang dengan mengonsumsi
makanan.Rasa sakit dirasakan hilang timbul(sehari sakit, kemudian esok
harinya mereda.2 hari kemudian dirasakan sakit lagi.Rasa sakit dirasakan
sampai 1 hari setelah pasien rawat inap di RSIJ Cempaka Putih.
Saat ini nyeri perut kanan atas terkadang kambuh terutama saat pasien lelah
seusai beraktivitas maupun saat pasien berusaha menarik nafas panjang,
tetapi dirasakan tidak terlalu berat dan pasien masih bias beraktivitas secara
normal.Panas badan dirasakan pasien sejak 1 minggu SMRS.Panas badan panas
naik perlahan-lahan namun suhu tidak sempat diukur oleh pasien.Demam
membaik setelah minum obat paracetamol, namun kemudian naik
lagi.Demam dikatakan mulai turun sejak 2 hari sebelum masuk RS.
Riwayat
Pengobatan
Riwayat
Alergi
Riwayat Psikososial
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
tampak sakit sedang
Kesadaran:
composmentis
Tanda vital
Status Gizi
Suhu
Nadi
RR
TD
BB
TB
IMT
:
:
:
:
38,5oC
120 x/menit
20 x/menit
110/80 mmHg
: 50 kg
: 150 cm
: Normal
Kepala
Norrmochepal
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada: Normochest
Pulmo:
Inspeksi: Dada simetris (+), Retraksi Dinding Dada (-), Bagian yang tertinggal saat
inspirasi (-)
Palpasi: Vocal fremitus sama kanan dan kiri (+)
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung:
Inspeksi: Ictus Cordis Terlihat (-)
Palpasi: Ictus Cordis Teraba (+) di ICS V linea Midclavicula sinistra
Perkusi: batas kanan jantung relatif di ICS V linea parasternal dextra. Batas kiri
jantung relatif di ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II Murni (+), Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: Datar.Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 6x/m
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), tidak teraba adanya benjolan, hepar dan lien
tidak teraba.Nyeri tekan di daerah hipokondrium dextra (+).Murphy sign (+)
Perkusi : timpani
Ascites
: Shifting dullnes (-)
Ekstremitas Atas:
Akral hangat, RCT< 2 detik,
edema (-), ikterik (+)
Ekstremitas Bawah:
Akral hangat, RCT< 2 detik,
edema (-), ikterik (+)
Pemeriksaan Laboratorium
7-5/2014
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
5,5
11,7-15,5
g/dl
14.89
3,60-11.00
Ribu/l
96
185-402
103 /uL
19 %
35-47
74 mg/dl
70-200
mg/dL
SGOT
99
10-31
SGPT
U/L
76
9-36
U/L
Ur
20
10-50
mg/dl
CR
0,4
< 1.4
mg/dl
Natrium
137
135-147
mEq/L
Kalium
3,2
3,5-5.0
mEq/L
Chlorida
98
94-111
mEq/L
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
Enzym
Faal Ginjal
Elektrolit
Pertanda hepatitis
Anti HAV IgM
Lymphocyte
58,9 %
20,0 40, 0
SGOT
H 35,1 U/L
0-37
SGPT
H 44 U/L
0-40
8,5
11,7-15,5
15.46
3,60-11.00
768
185-402
28 %
35-47
4.04
10^6/ l
70
80-100
g/dl
Ribu/l
103 /uL
%
380-520
Fl
MCH
21
26-34
MCHC
30
32-36
Pg
g/dL
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hematologi
Hemoglobin
10,6
11,7-15,5
g/dl
Leukosit
13.81
3,60-11.00
Ribu/l
Trombosit
660
185-402
103 /uL
Hematokrit
34 %
35-47
Eritrosit
4.88
10^6/ l
380-520
69
80-100
MCV
Fl
MCH
22
26-34
Pg
MCHC
32
32-36
g/dL
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
KIMIA KLINIK
Kolinesterase
Bilirubin total
Bilirubin direk
Bilirubin indirek
2994
4900-11900
17.9
< 1.0
14.9
< 0,3
3.0
< 0.8
U/L
mg/Dl
mg/dL
mg/dL
Resume
OS mengeluh lemas sejak 1 minggu yang lalu.Lemas disertai rasa mual..Mual
dirasakan terus menerus.Mual tidak diikuti muntah.Pasien mengeluh sakit pada ulu
hati sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.Sakit dirasakan sepanjang arcus costa
(hipokondrium dextra sinistra, dan epigastrium.Sakit dikatakan seperti tertusuktusuk.Sakit dikatakan seperti tertusuk-tusuk.Sakit dikatakan cukup berat sehingga
saat berjalan pasien membungkuk untuk mengurangi rasa sakitnya.Sakit berkurang
dengan mengonsumsi makanan.Rasa sakit dirasakan hilang timbul(sehari sakit,
kemudian esok harinya mereda.2 hari kemudian dirasakan sakit lagi.Rasa sakit
dirasakan sampai 1 hari setelah pasien rawat inap di RSIJ Cempaka Putih.Nyeri perut
kanan atas (Hipokondrium dextra) dirasakan menetap walaupun nyeri di bagian yang
lain sudah cukup berkurang.Nyeri merambat sampai ke bahu kanan.Nyeri ini
dirasakan bersamaan dengan nyeri ulu hati.Nyeri dirasakan semakin parah saat
pasien menarik nafas panjang dan saat pasien merasa lelah.Nyeri berkurang setelah
pasien istirahat.Saat ini nyeri perut kanan atas terkadang kambuh terutama saat
pasien lelah seusai beraktivitas maupun saat pasien berusaha menarik nafas
panjang, tetapi dirasakan tidak terlalu berat dan pasien masih bias beraktivitas
secara normal.Panas badan dirasakan pasien sejak 1 minggu SMRS.Panas badan
panas naik perlahan-lahan namun suhu tidak sempat diukur oleh pasien.Demam
membaik setelah minum obat paracetamol, namun kemudian naik lagi.Demam
dikatakan mulai turun sejak 2 hari sebelum masuk RS.Kencing berwarna seperti teh
1 hari sebelum masuk RS.Saat masuk RS kencing berwarna kuning pekat frekuensi
kencing 2-3 kali dalam sehari dengan volume kencing lebih kurang gelas 1 gelas
tidak ada rasa nyeri saat kencing (-).Pancaran kencing normal.BAB juga dikatakan
normal.Riwayat sesak disangkal.
Pemeriksaan fisik
Tanda vital:
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 102x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 38,5 oC
Antropometri
BB
50 kg
TB
150 cm
IMT :
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
5,5
11,7-15,5
g/dl
14.89
3,60-11.00
Ribu/l
96
185-402
103 /uL
19 %
35-47
74 mg/dl
70-200
mg/dL
SGOT
99
10-31
SGPT
U/L
76
9-36
U/L
Ur
20
10-50
mg/dl
CR
0,4
< 1.4
mg/dl
Natrium
137
135-147
mEq/L
Kalium
3,2
3,5-5.0
mEq/L
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
Enzym
Faal Ginjal
Elektrolit
Diagnosis Kerja
Kolelitiasis
DD:Kolesistitis
Daftar Masalah
Suspect kolisistitis
Dispepsia
Febris
Anemia
Assessment Kolelitiasis
O:
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 102x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 38,5 oC
A:Diagnosis Differential:
Koledosistitis
Kolesistitis
P: Rencana Diagnosis:
USG Hepatobilier
Endoscopic ultrasound
Rencana Terapi
Istirahat
Infuse RL 20 tpm
Ketorolac
Vit K
Rencana monitoring
Klinis
Kimia Darah
Assessment dispepsia
S: dari anamnesis didadapatkan nausea (+),vomitus (-), nyeri ulu hati (+), dan
ada riwayat maag.
O: Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 102x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu
: 38,5 oC
A : dispepsia ec gastritis
P : Rencana diagnosa:
Rencana terapi :
terapi medikamentosa:
3. kontrol emosi
Assessment Febris
S: Panas badan dirasakan pasien sejak 1 minggu SMRS.Panas badan panas naik
perlahan-lahan namun suhu tidak sempat diukur oleh pasien.Demam membaik
setelah minum obat paracetamol, namun kemudian naik lagi.Demam dikatakan
mulai turun sejak 2 hari sebelum masuk RS.
O: Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 102x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu
: 38,5 oC
Dari pemriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (+/+),
nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas
(+).Ektremitas atas ikterik (+/+), ekstremitas bawah ikterik (+/+).
Penatalaksanaan :
Rencana Terapi :
Assessment anemia
S: dari anamnesis didadapatkan lemas
O: Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
Respirasi : 20 x/menit
Suhu
A : anemia
: 102x/menit
: 38,5 oC
P : Rencana diagnosa:
hitung retikulosit (MCV,MCH,MCHC)
Rencana terapi:
terapi medikamentosa:
2. vit c 3 x 100mg
FOLLOW UP
S
8/05 /2014
-
Istirahat
Infuse RL 20 tpm
RR : 18 x/m
Ketorolac
TD: 120/80
Vit K
(+)
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
Suhu : 37,6 C
Nadi : 83 x/m
Koledolitiasis
DD:koledosititis
9/05 /2013
Demam (-), sesak (-), batuk Suhu : 36 C
Koledolitiasis
DD:koledosititis
Istirahat
Infuse RL 20 tpm
Nadi : 81 x/m
RR : 18 x/m
Ketorolac
berwarna hitam
Vit K
(+)
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
Istirahat
10/ /2013
Koledolitiasis
DD:koledosititis
Suhu : 36 C
Nadi : 89 x/m
Infuse RL 20 tpm
RR : 18 x/m
Ketorolac
Vit K
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
11/5 /2014
Koledolitiasis
DD:koledosititis
Istirahat
Nadi : 68 x/m
Infuse RL 20 tpm
RR : 16 x/m
Ketorolac
epigastrium (+)
Vit K
BB= 88,5 kg
LP= 112 cm
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
Suhu : 36,4 C
12/5 /2014
Perut terasa begah, mual
Suhu : 36,6 C
Istirahat
Nadi : 92 x/m
Infuse RL 20 tpm
RR : 18 x/m
Ketorolac
Vit K
BB= 89 kg
LP= 115 cm
Ekstremitas bawah=
Paracetamol 1x 500 mg
edema/edema
vit c 3 x 100mg
13/5 /2014
Koledolitiasis
DD:koledosititis
Istirahat
Nadi : 86 x/m
Infuse RL 20 tpm
RR : 18 x/m
Ketorolac
Vit K
BB= 88 kg
LP= 111 cm
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
Istirahat
Suhu : 36,42 C
14/05/2014
Koledolitiasis
DD:koledosititis
Suhu : 36,4 C
Nadi : 88 x/m
Infuse RL 20 tpm
RR : 18 x/m
Ketorolac
Vit K
BB= 89 kg
LP= 110 cm
Paracetamol 1x 500 mg
vit c 3 x 100mg
Tinjauan Pustaka
Kolelitiasis
DEFINISI
Cholelithiasis atau batu empedu adalah istilah yang untuk penyakit adanya
batu yang ditrmukan pada kandung empedu atau di dalam duktus koledokus
atau di dalam keduanya. Sedangkan cholecistitis adalah penyakit radang pada
kandung emepedu
PATOGENESIS
Fase Supersaturasi
Kolesterol, phospolipid (lecithin) dan garam empedu adalah komponen yang tak larut dalam air.
Ketiga zat ini dalam perbandingan tertentu membentuk micelle yang mudah larut. Di dalam kandung
empedu ketiganya dikonsentrasikan menjadi lima sampai tujuh kali lipat. Pelarutan kolesterol
tergantung dari rasio kolesterol terhadap lecithin dan garam empedu, dalam keadaan normal antara 1 :
20 sampai 1 : 30. Pada keadaan supersaturasi dimana kolesterol akan relatif tinggi rasio ini bisa
mencapai 1 : 13. Pada rasio seperti ini kolesterol akan mengendap.4
Untuk menjadi batu, inti batu yang sudah terbentuk harus cukup waktu untuk bisa berkembang
menjadi besar. Pada keadaan normal dimana kontraksi kandung empedu cukup kuat dan sirkulasi
empedu normal, inti batu yang sudah terbentuk akan dipompa keluar ke dalam usus halus. Bila
konstruksi kandung empedu lemah, kristal kolesterol yang terjadi akibat supersaturasi akan melekat
pada inti batu tersebut.1
MANIFESTASI KLINIS
Penderita batu kandung empedu baru memberi keluhan bila batu tersebut
bermigrasi menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus, sehingga
gambaran klinisnya bervariasi dari yang tanpa gejala (asimptomatik), ringan
sampai berat karena adanya komplikasi.
DIAGNOSIS
1.
Pemeriksaan laborarotorium
2.
3.
Kolestistografi
4.
Ultrasonografi
Penatalaksaan
Tindakan non-operatif:
1.
Terapi disolusi : Pengobatan dengan asam empedu ini dengan sukses melarutkan
sempurna batu pada sekitar 60 % penderita yang diobati dengan CDCA oral dalam
dosis 10 15 mg/kg berat badan per hari selama 6 sampai 24 bulan. Penghentian
pengobatan CDCA setelah batu larut sering timbul rekurensi kolelitiasis.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
6. Anonymous http://alcoholism.about.com/library/blcirrosis.htm
7. Lesmana.L.A, Pembaharuan Strategi Terapai Hepatitis Kronik C, Bagian Ilmu
Penyakit Dalam FK UI. RSUPN Cipto Mangunkusumo
8. Maryani, Sutadi. 2003. Sirosis hepatic. Medan : Bagian ilmu penyakit dalam USU.
9. Guyton &Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
10. Stephen J. McPhee, dkk. 2013. Current Medical Diagnosis and Treatment. California: Lange.