menyebabkan gangguan
pendengaran, tinitus, pusing,
dan vertigo
TIA TAMARA
Pebimbing:
dr. Retno Praptaningsih, Sp. THT
ABSTRAK
Latar Belakang:
Para penulis melakukan analisis komprehensif mengenai efek samping audiovestibular dari
obat-obatan yang tersedia secara komersial berdasarkan British National Formulary, sebuah
buku referensi farmasi yang berisi berbagai informasi berguna dan saran tentang resep dan
farmakologi
ABSTRAK
Hasil
Obat yang tersedia secara komersial dan prinsip aktifnya telah diklasifikasikan berdasarkan
efek samping audio-vestibularnya, seperti yang dilaporkan oleh perusahaan farmasi
dan/atau lembaga kesehatan. Obat telah dikategorikan berdasarkan bidang aplikasi,
indikasi terapi dan sifat farmakologis.
Kesimpulan:
Dokter umum, spesialis otolaringologi, neurologi, dan audiologi harus mewaspadai
kemungkinan efek samping audiovestibular dari obat-obatan, seperti gangguan
pendengaran, tinitus, pusing, dan vertigo. Panduan ini merupakan alat praktis untuk secara
cepat mengidentifikasi potensi efek samping obat audiovestibular seperti yang dilaporkan
oleh perusahaan farmasi dan/atau lembaga kesehatan
LATAR BELAKANG
• Obat kemotrapi seperti cisplatin, carboplatin, dan oxaliplatin memiliki ototoksik yang
kuat.
• Risiko gangguan pendengaran pada pasien yang diobati dengan cisplatin berkisar antara
10 hingga 90% untuk pemberian berulang, sementara hampir 30% untuk dosis tunggal
Ototoksisitas obat
• Obat ototoksik lainnya termasuk furosemide dan diuretik loop, dapat menyebabkan
gangguan pendengaran sementara atau permanen yaitu obat antimalaria, seperti kina dan
klorokuin, NSAID dan asam asetilsalisilat