Anda di halaman 1dari 23

CASE REPORT WANITA USIA 32 TAHUN G2P1A0 DENGAN ABORTUS COMPLETUS

Disusun oleh : Hima Fitriana Dewi (J 5000 90 108) Pembimbing : dr. Arief Prijatna, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUD Dr. HARJONO S. KABUPATEN PONOROGO


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

BAB I PRESENTASI KASUS

Identitas Pasien: Nama : Ny. U Umur : 32 th Pekerjaan : Swasta Alamat : Josari Jetis Ponorogo Suami : Tn. M Umur : 40 th No Register : 22 xx xx Agama : Islam Suku : Jawa Masuk RS : 21 Juni 2013 Jam : 21.10 wib

Keluhan Utama
Pasien datang dengan perdarahan seperti haid, warna darah merah segar sejak tanggal 21 Juni 2013 jam 18.00, ditandai dengan munculnya flek-flek kecoklatan dari jalan lahir.

Pasien datang disertai rujukan dari dokter praktek, usia

kehamilan 8 2/7 minggu dengan perdarahan pervagina, perut terasa mules dan nyeri sejak tanggal 21 Juni 2013 jam 18.00 wib. Pasien juga mengeluh keluar flek- flek berwarna kecoklatan HPHT : 24 April 2013 HPL : 01 Februari 2014 UK : 8 minggu 2 hari

KB : KB suntik selama 5 tahun Menarche usia 15 tahun. Pasien menstruasi rutin siklus

28-35 hari, teratur satu kali setiap bulan, lama menstruasi 6-7 hari. RPD: dbn RPK: dbn Status perkawinan: 1x , usia pertama menikah 26 tahun, sudah menikah selama 6 tahun.

A. Status Generalis Keadaan Umum : baik Kesadaran : compos mentis Vital Sign TD : 120/80 mmHg N : 76x/menit R : 20x/menit S : 36,8C K/L; dbn

Tanggal 21 Juni 2013 Pukul 21.10 WIB (Pasien datang ke RS)

A. Status Generalis Keadaan Umum: baik Kesadaran: compos mentis

Vital Sign TD : 120/80 mmHg N : 76x/menit R : 20x/menit S : 36,8C

K/L: dbn

Thox: dbn
Ekstx: akral hangat dan

tidak udem

B. Status pemeriksaan Ginekologi: Pemeriksaan luar : TFU belum teraba Pemeriksaan dalam : tidak ada pembukaan, Fluksus (+).

Diagnosis sementara: G2P1A0 dengan abortus imminens. Penatalaksanaan: Infus RL 20 tetes permenit Oksigen 2 liter/mnt Injeksi cefotaxim 2x1 Advice: Pro USG

Hasil USG (USG pada tanggal 22 Juni 2013, jam 10.00 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABORTUS
Definisi
Abortus pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, kehamilan kurang dari 20 minggu, berat janin < 500 gram

Etiologi Faktor-faktor penyebab kematian janin:


Kelainan pertumbuhan hasil

konsepsi Kelainan pada plasenta Kelainan genetalia ibu Penyakit-penyakit ibu Rhesus Antagonisme Perangsangan pada ibu sehingga menyebabkan uterus berkontraksi, Trauma langsung terhadap fetus

Patologi
dalam decidua basalis nekrosis jaringan kontraksi uterushasil konsepsi terlepas dari jaringan. kehamilan < 8 minggudikeluarkan seluruhnya, karena vili koreales belum menembus desidua terlalu dalam kehamilan 8 - 14 mingguplasenta tidak dikeluarkan secara utuh sehingga banyak terjadi perdarahan kehamilan 14 minggu keatasbila kantong ketuban pecah, maka disusul dengan pengeluaran janin dan plasenta
Perdarahan

Bentuk pengeluaran: blighted ovum janin tidak tampak didalam kantong ketuban missed abortionjanin telah mati lama

Klasifikasi
Abortus dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu : 1. Abortus spontan 2. Abortus provokantus. Dibagi menjadi 2:
a. b.

Provokantus medis Provokantus kriminalis

D E RAJAT

Diagnosis Abortus imminens

Abotus insipiens

Abortus inkomplit

Perdarahan Sedikit hingga sedang Sedang hingga banyak Sedikit hingga banyak

Serviks Tertutup

Besar uterus Sesuai umur kehamilan Sesuai atau lb kecil Lebih kecil dari umur kehamilan Lebih kecil dari umur kehamilan Lebih kecil dari umur kehamilan

Terbuka

Gejala lain Plano tes(+) Kram Uterus lunak Kram uterus lunak Kram Keluar jaringan Uterus lunak Sedikit/kram (-) Uterus kenyal Gejala kehamilan menghilang Uterus tak membesar

Terbuka

Abortus komplit

Sedikit atau Lunak tidak ada (terbuka atau tertutup) Sedikit dan warna kehitaman Agak kenyal dan tertutup

Missed abortion

MANIFESTASI KLINIS
- Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu - Pada pemeriksaan fisik: KU : lemah Kesadaran: menurun TD : normal atau menurun, Nadi : normal atau cepat dan kecil, Suhu : normal atau meningkat. - Pendarahan pervaginaan, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi. - Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.

Pemeriksaan Ginekologi: Inspeksi Vulva:Pendarahan pervaginaan ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vulva. Inspekulo:Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup ada atau tidaknya jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. Colok Vagina:Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kaum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri

Diagnosis Banding
Kehamilan ektopik terganggu

mola hidatidosa
kehamilan dengan kelainan serviks abortus iminens

Penatalaksanaan
Medikamentosa: 1 Infus RL 20 tetes permenit Oksigen 2 liter/mnt Injeksi cefotaxim 2x1 Pemeriksaan penunjang: Pro USG

Komplikasi
1.

2.
3. 4. 5.

Perdarahan Perforasi Infeksi Syok Gagal ginjal akut

Prognosis Abortus Baik

DAFTAR PUSTAKA
Cunninghamm, F. Garry. 2005. Obstetri William. Jakarta: EGC Manuaba, Dasar-Dasar Tehnik Operasi Ginekologi, Cetakan I, EGC, Jakarta: 2004. Mochtar, Rustam. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai