Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY” N “

DENGAN KASUS ABORTUS INKOMPLIT


DI RUANG MELATI RS.TK II dr.AK GANI
PALEMBANG TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :

NAMA : AYU NUR ANNISYA


NIM : 01.18.0009

DOSEN PENGUJI : Arly Febrianti,S.Kep.,M.Kes


LAPORAN PENDAHULUAN
 
1.
2.
KONSEP PENYAKIT

1 .1. DEFINISI

Abortus inkomplit dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih


tertinggal didalam uterus dimana perdarahnnya masih terjadi dan
jumlahnya bisa banyak atau sedikit tergantung pada jaringan yang tersisa.,
yang menyebabkan sebagian placenta site masih terbuka sehingga
perdarahan berjalan terus (Sujiyatini,dkk,2015)
1.2 ANATOMI

 
1.3. ETIOLOGI

Etiologi
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor
sebagai berikut:
a. Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena:
 Faktor kromosom, gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosm, termasuk kromosom
seks
 Faktor lingkungan endometrium
 Pengaruh luar

b. Kelainan pada plasenta


 Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat berfungsi
 Gangguan pada pembuluh darah plasenta yang diantaranya pada penderita diabetes melitus
 Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga menimbulkan keguguran

c. Penyakit ibu

d. Kelainan pada rahim


1.4 PATOFISIOLOGI

Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerliosi jaringan
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum menembus desidua
serta mendalam sehingga konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14
minggu villi khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta tidak dapat
dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari pada plasenta
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka dia dapat diliputi
oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat
terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion menjadi kurang oleh
sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng, dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadi maserasi, kulit
terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terasa cairan dan seluruh
janin berwarna kemerah-merahan. (Ai Yeyeh 2016)
1.5 MANIFESTASI KLINIS

a. Abortus inkomplit ditandai dengan keluarkannya sebagian hasil konsepsi dari


uterus,sehingga sisanya memberikan gejala klinis sebagai berikut:
 Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
 Perdarahan memanjang, sampai terjadi anemis
 Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat
 Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi
 Dapat terjadi degenerasi ganas/koriokarsinoma (Manuaba, 2016)

b. Tanda dan gejala dari abortus inkomplit menurut Maryunani,(2016) :


 Perdarahan bisa sedikit atau banyak dan bisa terdapat bekuan darah.
 Rasa mulas (kontraksi) tambah lambat.
 Ostium uteri eksternum atau serviks terbuka.
 Pada pemeriksaan vaginal:

Jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang – kadang sudah menonjol
dari eksternum atau sebagian jaringan keluar.
Pada abortus yang baru terjadi, didapati saat leher rahim terbuka.
 Rahim berukiran lebih kecil dari seharusnya.
 Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan
syok.
1.6 KOMPLIKASI

Berbagai komplikasi yang mungkin timbul, yaitu :


 Perdarahan
 Perforasi
 Syok
 Infeksi

  1.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu stelah
kehamilan.
 Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
 Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
1.8 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

a) Pemeriksaan fisik secara umum


b) Pemeriksaan ginekologi
c) Pemeriksaan laboratorium:
 Kariotik darah tepi kedua orangtua
 Histerosangografi diikuti dengan histeroskopi atau laparoskopi bila ada indikasi
 Biopsy endometrium pada fase luteal
 Pemeriksaan hormone TSH dan antibody anti tiroid
 Antibody antifosofolipid (cardiolipin, fosfatidilserin)
 Lupus antikoagulan (apartial thromboplastin time atau russel viper venom)
 Pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, Kultur jaringan serviks (myocoplasma,
ureaplasma, chlamydia) bila diperlukan
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN TEORITIS

2.1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN


 Anamnesis
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit saat ini
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian Obstetri
 Riwayat kehamilan
 Pola kebiasaan sehari-hari
 Pemeriksaan fisik

2.2 DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


 Nyeri Akut
 Risiko perdarah
 Berduka

2.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN


 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan derngan mengeluh nyeri
 Risiko perdarah dibuktikan dengan komplikasi kehamilan
 Berduka berhubungan kematian keluarga atau orang yang berarti dibuktikan dengan merasa
sedih.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Pengumpulan Data
Identitas Klien
Nama :NY. N Nama Suami : Tn. H
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Suku / Bangsa : Indonesia Suku : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan :Pendidikan
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswata
Alamat :Jl. Silaberanti Alamat :Jl.Silabranti

No Register :1234XX
Tgl. MRS : 05 Okt 2020 pukul 17.45
Tgl. Pengkajian : 05 Okt 2020 pukul 18.00
Anamnesa
Kunjungan ke :kunjungan pertama di ruang bersalin RS. TK.II Dr.
Ak.Gani Palembang
Keluhan – keluhan :pada tanggal 05 oktober 2020 pasien mengatakan
datang ke RS. Pasein mengatakan sejak pagi darah keluar
banyak warna merah dan bergumpal-gumpal, pasien sudah 4 kali
mengganti softek.

Riwayat menstruasi
haid pertama :30 juli 2020
teratur / tidak teratur :teratur
siklus :28 hari
lamanya :7 hari
banyaknya :4xganti pembalut/24jam
sifat darah :kental berbau
dismenorrhoe :ya

Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu. G2P1A0


Jenis Komplikasi Bayi Nifas
Usia
No Umur Persalinan Ibu Janin Penolog PB/B Keada Laktasi Keadaan
Kehamilan
B an
1 19 38 minggu Normal Tidak Tidak Dokter 56 Baik Bagus Baik
tahun ada ada cm/
3000
gr
 Riwayat alergi
Karena penyakitnya klien alergi terhadap dingin
 
 Kecelakaan

Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami kecelakaan


 
 Imunisasi

Tidak di kaji
 
5. Riwayat kesehatan keluarga
 Genogram (dengan symbol)

 Riwayat penyakit keturunan


Ibu klien mengatakan ada riwayat penyakit asma dari nenek dan kakaknya
 
 Riwayat penyakit menular

Ibu klien mengatakan klien tidak mempunyai penyakit menular

 
 
 
 
 
Riwayat Kehamilan ini
HPHT : 30 Juli 2020
Usia Kehamilan : 7-8 Minggu
Taksiran Persalinan : 7 Mei 2021
Keluhan – keluhan :
Trimester I : ( √ ) Mual dan Muntah.
: ( √ ) Hiperemesis Gravidaru.
: ( √ ) Pusing / sakit kepala.
: ( √ ) Letih / lesu.
: ( - ) Tidak ada nafsu makan.
: ( - ) Lain – lain ….
Trimester II : ( - ) Pusing / sakit kepala
: ( - ) Letih / lesu.
: ( - ) Konstipasi.
: ( - ) Obstipasi.
: ( - ) Nyeri saat BAK.
: ( - ) Inkontinensia urine.
: ( - ) Lain – lain …..
Trimester III : ( - ) Penglihatan kabur.
: ( - ) Ekstremitas oedema.
: ( - ) Pusing / sakit kepala.
: ( - ) Sesak napas
: ( - ) Konstipasi.
: ( - ) Obstipasi.
: ( - ) Inkontinensia urine.
: ( - ) Kejang.
: ( - ) Lain – lain …..
Pergerakan anak pertama kali :-
bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir :(tidak ada) kali
( ) < 10 kali ( ) 10 – 20 kali ( ) > 20 kali
bila pergerakan < 20 kali dalam 24 jam, dengan frekuensi :
( ) < 15 menit ( ) > 15 menit
diet makan
makan sehari – hari : 3 kali sehari 1porsi nasi, sayur, lauk
perubahan makan yang dialami : 3 kali sehari ½ porsi nasi, sayur, lauk
pola eliminasi.
BAK : 3xsehari
BAB : 1xsehari

aktifitas sehari – hari


pola istirahat / tidur : 8jam
seksualitas : pasien berhubungan intim dengan suami
seminggu yang lalu
pekerjaan : mandiri

imunisasi
imunisasi I ( tanggal ) : pasien mengatakan tidak ada imunisasi
imunisasi II ( tanggal ) : pasien mengatakan tidak ada imunisasi
kontrasepsi.
Kontrasepsi yang pernah digunakan : Pil KB
keluhan : pasien mengatakan tidak ada keluhan
Riwayat Penyakit Sistemik yang pernah diderita
Jantung : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Asma / TB Paru : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
Epilepsi : tidak ada
Riwayat gemeli : tidak ada
Lain – lain : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : ( ) Ada (√ ) tidak
Jantung : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
DM : tidak ada
Riwayat gemeli : tidak ada
Riwayat Makrosomia : tidak ada
Riwayat operasi ( Medical Surgical ) : ( ) Ada ( √ ) tidak
Jenis operasi :-
Riwayat Sosial
Status perkawinan : menikah
Umur : 28 tahun
Lamanya perkawinan : 10 tahun
Kehamilan ini
( √ ) direncanakan
( ) tidak direncanakan
( ) diterima
( ) tidak diterima
Perasaan tentang perkawinan ini : Sangat bahagia dengan perkawinan
Pemeriksaan Fisik ( Data Objektif )
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg LILA : 27 cm.
Denyut nadi : 88 x / menit. TB :156 cm.
Pernafasan : 16 x / menit. Suhu : 36.5o C.
BB sebelum hamil : 45 kg BB sekarang : 50 Kg.
  Wajah

Oedema : ( ) ada ( √ ) tidak ada


Conjungtiva : ( √ ) tidak anemis ( ) anemis.
Sklera : ( √ ) tidak Ikterik ( ) ikterik Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : ( √ ) ada ( ) tidak ada
Pembesaran kelenjar limpa : ( √ ) ada ( ) tidak ada.
 Dada

Bentuk payudara : ( ) simetris. ( ) tidak simetris.


Putting susu : ( √ ) menonjol. ( ) tidak menonjol.
Hiperpigmentasi : ( √ ) ya. ( ) tidak.
Colostrum : ( ) keluar. ( √ ) tidak keluar.
Kebersihan : ( √ ) cukup. ( ) kurang.
 Abdomen

Besar perut sesuai dengan usia kehamilan : ( √ ) ya ( ) tidak.


Bekas luka / operasi :( ) ada ( √ ) tidak ada.
Gravidarum striae :( ) ada ( √ ) tidak ada.

 
Palpasi uterus
Leopold I : Tidak ada
Leopold II : Tidak ada
Leopold III : Tidak ada
Leopold IV : Tidak ada
Posisi janin :-
Pergerakan janin : ( ) ya ( √ ) tidak ada
Auskultasi
DJJ : Tidak ada tempat : Tidak ada
Frekuensi : Tidak ada
Genetalia
Vulva dan vagina
Varises : ( √ ) ada ( ) tidak ada.
Luka : ( ) ada ( √ ) tidak ada.
Kemerahan : ( ) ada ( √ ) tidak ada.
Nyeri : ( √ ) ada. ( ) tidak ada.
Kebersihan : ( √ ) cukup. ( ) kurang.
 
Perineum
Bekas luka / luka parut : ( ) ada (√ ) tidak ada.
Lain – lain : Tidak ada
Ekstremitas
Oedema tangan/jari : ( √ ) ada (√ ) tidak ada
Oedema kaki : ( √ ) ada (√ ) tidak ada
Varises tungkai : ( √ ) ada ( √ ) tidak ada
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,0 g/dl
Ht : 45 %
Gol Darah :B
Rhesus :+
Gula darah sewaktu : 120 mg/dl
VDRL : 1/640
Proteinuria : 150 mg/dl
 
Pemeriksaan USG/Ro dll
ANALISA DATA

NO DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN


1. Data Subjektif : Nyeri Akut berhubungan dengan agen Nyeri Akut
Pasien mengatakan mengeluh pencedera fisik dibuktikan derngan
mules-mules dan nyeri mengeluh nyeri
Data Objektif :
Q : Nyeri yang di rasakan
seperti diremas remas
R : Di bagian perut
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
Td : 100/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 16 x/ menit
2.  Data Subjektif : Risiko perdarah dibuktikan dengan Resiko Pendarahan
Pasien mengatakan tadi pagi komplikasi kehamilan
darah keluar banyak
 
Data Objektif :
Dari hasi Pemeriksaan USG
Dinyatakan masih ada sisa hasil
konsepsi dan harus di kuretase
berwarna merah
darah bergumpal-gumpal
4 kali mengganti softek
Jaringan keluar sebagian
Perdarahan pervagin aktif
Td : 100/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 16 x/ menit
Suhu : 37 C
3. Data Subjektif : Berduka berhubungan Berduka
Pasien mengatakan sedih karena kehamilan ini tidak kematian keluarga atau orang
dapat dipertahankan dan harus di kuretase, klien yang berarti dibuktikan
menangis saat menggungkapkan perasaannya dengan merasa sedih.
Pasien mengatakan suami dan anak pertamanya juga
sedih karena kehamilanya ini diharap kan keluarga
Klien mengatakan sudah mennuggu ini selama 9 tahun.
Data Objektif :
Pasien mengatakan takut dan cemas dengan
kehamilanya saat ini karena mengalami pendarahan
 
Td : 100/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 16 x/ menit
Suhu : 37 C
Prioritas Masalah Keperawatan.
 Nyeri akut
 Resiko perdarahan
 Berduka

 
Diagnosa Keperawatan.
 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan derngan mengeluh
nyeri
 Risiko perdarah dibuktikan dengan komplikasi kehamilan
 Berduka berhubungan kematian keluarga atau orang yang berarti dibuktikan dengan
merasa sedih
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI PARAF
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Luaran Keperawatan: Manajemen Nyeri
berhubungan dengan setelah dilakukan Observasi:
agen pencedera fisik intervensi selama 3x24 jam • Identifikasi lokal, karakteristik, durasi, frerkuensi,
dibuktikan derngan maka tingkat Nyeri Akut kualitas, intensitas nyeri
mengeluh nyeri menurun dengan kriteria • Identifikasi skala nyeri
hasil: Terapeutik:
• Keluhan nyeri menurun • Berikan teknik non farmakologis yang mengurangi
• Meringis menurun rasa nyeri
• Gelisah menurun • Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
• Kesulitan tidur menurun Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
• Frekuensi nadi membaik • fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
• Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredahkan nyeri
• Anjurkan analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurai rasa
nyeri
Kolaborasi:
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Risiko perdarah Luaran Keperawatan: Pencegahan Perdarahan
dibuktikan dengan setelah dilakukan Observasi:
komplikasi intervensi selama 3x24 jam • Monitor tanda dan gejala pendarahan
kehamilan maka tingkat perdarahan • Monitor tanda-tanda vital ortostatik  
menurun dengan kriteria Terapeutik:
hasil: • Pertahankan bedress selama perdarahan
• Membran mukosa • Hindari pengukuran suhu rektal  
lembab meningkat Edukasi:
• Kelembaban kulit • Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
meningkat • Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
• Hemoptisis menurun Kolaborasi:
• Hematemesis menurun • Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
• Hematuria menurun jika perlu
• Hemoglobin membaik • Kolaborasi pemberian produk darah jika perlu
3. Berduka berhubungan Luaran Keperawatan: Hubungan proses berduka
kematian keluarga atau setelah dilakukan Observasi:
orang yang berarti intervensi selama 3x24 • Identifikasi kehilangan yang dihadapi
dibuktikan dengan merasa jam maka tingkat berduka • Identifikasi proses berduka yang dialami
sedih. membaik dengan kriteria • Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
hasil: Terapeutik:
• Verbalisasi menerima • Tunjukkan sikap menerima dan empati
kehilangan meningkat • Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan
• Verbalisasi harapan kehilangan
meningkat • Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga
• Verbalisasi perasaan Edukasi:
sedih menurun • Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
• Verbalisasi perasaan sikap mengingkari, tawar-menawar, sepresi dan
bersalah atau menerima adalah wajar dalam menghadapi
menyalahkan orang kehilangan
lain menurun
• Menangis menurun
• Pola tidur membaik
NO HARI/ DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1. Selasa,05 Nyeri Akut berhubungan Manajemen Nyeri
oktober 2020 dengan agen pencedera fisik Observasi:
dibuktikan derngan mengeluh 18.15 wib • Mengidentifikasi lokal, karakteristik, durasi,
nyeri frerkuensi, kualitas, intensitas nyeri
P : Pasien mengatakan mengeluh mules-mules dan
nyeri
Q : Nyeri yang di rasakan seperti diremas remas
R : Di bagian perut
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
 
• mengidentifikasi skala nyeri
 Terapeutik:
• Memberikan teknik non farmakologis yang
mengurangi rasa nyeri
• Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
• Memfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Jelaskan strategi meredahkan nyeri
• Anjurkan analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurai
rasa nyeri
Kolaborasi:
• Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Selasa,05 Risiko perdarah dibuktikan 18.20 wib Pencegahan Perdarahan
oktober 2020 dengan komplikasi Observasi:
kehamilan • Memonitor tanda dan gejala pendarahan
 
Terapeutik:
• Mempertahankan bedress selama perdarahan
 
Edukasi:
• Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
• Menganjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
 
Kolaborasi:
• Mengkolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan jika perlu
3. Berduka berhubungan Hubungan proses berduka
Selasa,05 kematian keluarga atau orang Observasi:
oktober 2020 yang berarti dibuktikan dengan • Mengidentifikasi kehilangan yang dihadapi
merasa sedih.
Terapeutik:
• Memotivasi agar mau mengungkapkan perasaan
kehilangan
• Memotivasi untuk menguatkan dukungan
keluarga

Edukasi:
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
sikap mengingkari, tawar-menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi
kehilangan
EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. N Tanggal : 05 oktober 2020

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen S : Pasien mengatakan mules- mules dan nyeri di bagian
pencedera fisik dibuktikan derngan perut
mengeluh nyeri O:
P : pasien tampak meringis
Q: seperti diremas-remas
R : Di bagian perut
S : Skala Nyeri 6
T : hilang timbul

A: Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjut kan


2. Risiko perdarah dibuktikan dengan S : Pasien mengatakan tadi pagi kelur darah bergumpal-
komplikasi kehamilan gumpal, klien sudah 4 kali mengganti softek

O:
TTV
Td: 100/70mmhg
N: 88x/mnt
T:37C
RR: 16x/mnt
 
A : Masalah belum teratasi teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
3. Berduka berhubungan kematian S : Pasien mengatakan masih bersedih
keluarga atau orang yang berarti
dibuktikan dengan merasa sedih. O:
TTV
Td: 100/70mmhg
N: 88x/mnt
T:37C
RR: 16x/mnt
pasien terlihat masih menanggis

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

Tanggal : 06 oktober 2020


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
pencedera fisik dibuktikan derngan
mengeluh nyeri O:
P : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
Q: Nyeri sudah tidak terasa
R : Di bagian perut
S : Skala Nyeri 4
T : hilang timbul
 
A: Masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan
2. Risiko perdarah dibuktikan S : Pasien mengatakan tidak terlalu banyak mengeluarkan darah
dengan komplikasi kehamilan O:
TTV
Td: 100/70mmhg
N: 88x/mnt
T:36.8C
RR: 16x/mnt
Softek hanya mengganti 3 kali
 
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

3. Berduka berhubungan kematian S : Pasien mengatakan masih bersedih


keluarga atau orang yang berarti O:
dibuktikan dengan merasa sedih. TTV
Td: 100/70mmhg
N: 88x/mnt
T:36,8C
RR: 16x/mnt
pasien tidak menangis lagi
 
A : masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal : 07 oktober 2020
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF
1. Nyeri Akut berhubungan dengan  S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
agen pencedera fisik dibuktikan
derngan mengeluh nyeri O:
P : Pasien mengatakan tidak nyeri
Q: Nyeri sudah tidak ada
R : Di bagian perut
S : Skala Nyeri 1
T : tidak ada lagi

A: Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan pasien pulang

2. Risiko perdarah dibuktikan dengan S : Pasien mengatakan tidak terjadi pendarahan


komplikasi kehamilan
O:
TTV
Td: 100/80mmhg
N: 88x/mnt
T:36,2C
RR: 16x/mnt
 
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan pasien pulang


3. Berduka berhubungan kematian S : pasien sudah bisa menerima kenyataan kesedihan berkurang
keluarga atau orang yang berarti
dibuktikan dengan merasa sedih. O:
TTV
Td: 100/80mmhg
N: 88x/mnt
T:36,2C
RR: 16x/mnt
pasien tidak menangis lagi

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan pasien pulang


DAFTAR PUSTAKA
 
Morgan, (2011).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa: I Made K., Nimade S.
 
Ai yeyeh (2016). Keperawatan Gawat Darurat nuha medika, Yogyakarta.
 
Tim Pokja Sdki DPP PPNI. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia . (2018).
 
Tim Pokja Siki DPP PNI . Standar Intervensi keperawatan Indonesia. (2018).
 
Tim Pokja Slki DPP PPNI . Standar Luaran Keperawatan Indonesia (2018)

Anda mungkin juga menyukai