Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI GENOKOLOGI


KISTA OVARIUM

Dosen Pengampu :
Ns. Cut Mutiyah Bunsal, S.kep, M.kep

Disusun Oleh :
Kelas IV A Keperawatan / Kel. IV
1. Dewi Monika Margareth 1901004
2. Windi Anggriani Dahia 1901006
3. Sartika Mamelas 1901007
4. Eka Silfani Adnan 1901011
5. Maharani Destia Putri 1901030

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH MANADO
2021
PENGKAJIAN GANGGUAN REPRODUKSI

Tanggal/jam Masuk : 25 Juni 2019 Tanggal/jam Pengkajian : 27 Juni 2019/ 07.00 WIB

Diagnosa Medis : kista ovarium + post operasi TAH-BSO + Adhensiolisis + IUD Missing Tail
Ruangan/RS : E2/

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama pasien : Ny. I Nama : Tn. B


Umur : 48 Tahun Umur : 52 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : ……………...…
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : ………………………….. Alamat : ……………...…
Status perkawinan: Sudah Menikah Lama pernikahan: 28 Tahun

Hubungan dengan Pasien: Suami

Riwayat Sakit dan Kesehatan

a. Keluhan Utama :
Klien mengatakan nyeri di luka post operasi
b. Riwayat Penyakit saat ini:
Pada tanggal 25 Juni 2019 klien Ny. I datang ke klinik kandungan RSAL Dr
Ramelan Surabaya mendapat rujukan dari RS Siti Hajar Sidoarjo untuk pelepasan
IUD dan operasi kista ovarium. Pada tanggal 4 April 2019 klien Ny. I
melaksanakan USG dengan hasil IUD miring dan bergeser. Kemudian ditemukan
ada kista ovarium. Pada tanggal 16 Juni 2019 klien ingin melepas IUD di Rs
Rahman Rahim Sidoarjo pelepasan IUD juga gagal. Kemudian klien dirujuk ke
RSAL Dr Ramelan Surabaya. Klien mengatakan pemasangan IUD sejak tahun
2011. Klien Ny. I mengatakan akan melaksanakan pelepasan IUD sejak bulan
april, tetapi ditunda karena belum menstruasi sampai 2 bulan. Pada tanggal 21
Juni 2019 pukul 12.30 WIB klien datang ke klinik kandungan RSAL Dr Ramelan
Surabaya dengan periksa laboratorium ulang untuk jadwal ulang operasi missing
tail IUD. Pada rujukan terdapat hasil USG gambaran IUD di posterior uterus.
Uterus kesan dengan myoma di fundus. Pada tanggal 25 Juni 2019 pukul 12.00
klien datang ke klinik kandungan RSAL Dr Ramelan Surabaya saat diperiksa
tidak ada perdarahan di vagina dan akan dilakukan rencana tindakan IUD missing
tail, laparatomi dan histerektomi. Klien Ny. I kemudian dirawat inap untuk
persiapan operasi ke ruang E2 pukul 08.20 WIB dilaksankan operasi dan
ditemukan ovarium tuba ekstra didapatkan endometriosis ovarium sinistra
didapatkan massa ukuran 6 cm, dinding licin tuba membesar diameter ukuran 3
cm, padat dan melekat dengan rectum. Tindakan yang dilakukan THA-BSO,
Adhensiolisis omentektomi, uterus dibelah = IUD (+) dan tuba sinistra dibelah =
jaringan padat, operasi selesai pada pukul 09. 45 WIB klien dapat dijemput
perawat ruangan untuk kembali ke ruang E2 pukul 12.15 WIB. Terapi yang
diberikan setelah dari ruang operasi infus RL:D5 = 2:1/24 jam 7 tpm, injeksi
ketorolac 3×1 amp IV, injeksi Transamin 3×1 amp IV, injeksi ondancentron 3×1
amp IV, pada saat pengkajian di ruangan E2 klien mengatakan pusing sedikit dan
mual. Kemudian klien mengatakan nyeri diluka bekas operasi, lokasi nyeri diperut
bagian bawah
c. Penyakit penyakit dahulu yang pernah diderita :
Tidak ada
d. Penyakit yang pernah diderita keluarga : klien mengatakan suami
maupun keluarga tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti :
Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung,dll.
Riwayat alergi : ya tidak. Keterangan :
…………………………………………………………………….

Lain-lain :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………

Riwayat Menstruasi:

Menarche : pada usia 11 tahun Banyaknya: 2-3 kali ganti pembalut/ hari

Siklus : teratur ( ) tidak teratur ( ) Keluhan selama haid : tidak ada

Lama menstruasi : 7 Hari Periode menstruasi terakhir:

Riwayat Obstetri
Riwayat kehamilan dan persalinan lalu

Masalah
No Tahun Tempat Penolong Persalinan UK JK BBL H/M
kehamilan
1. Bidan Spontan L 3500gr

2. Bidan Spontan L 3500gr

Pengalaman menyusui : Ya/Tidak Waktu: ………………….


ASI esklusif : Ya/Tidak
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Laki-laki meninggal


: Perempuan : Perempuan Meninggal
: Pasien : Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan : Garis Keturunan

Riwayat Ginekologi

Riwayat Kontrasepsi : Hormonal ( ) IUD/AKDR ( √ ) Tubektomi ( ) Alami ( ) Tidak ( )


Lama penggunaan Kontrasepsi: Di pasang sejak tahun 2011
Keluhan

Observasi
Keadaan Umum : baik Kesadaran : composmentis
Berat Badan : 70 kg Tinggi Badan : 154 cm
Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36°C RR : 20 x/menit

CRT : detik Akral: GCS : E V M


Lain-lain :

Pemeriksaan Fisik dan pengkajian Gordon

a. Persepsi terhadap penyakit dan manajemen kesehatan:


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
b. Kognitif dan perceptual: …………………………………………………

……………………………………………………………………………

c. Persepsi diri dan konsep diri: ………………………………………………


……………………………………………………………………………
d. Peran dan hubungan : ..…………………………………….………........
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
e. Seksualitas dan reproduksi: ……………………………………………….
…………………………………………………………………............…
……………………………………………………………………………
f. Koping dan mekanisme stress: ……………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
g. Nilai dan kepercayaan terhadap penyakit: ……………..…………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Kepala dan Leher


Rambut : bersih tidak ada ketombe dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva : tidak anemis Sklera : tidak ikterus Pupil : isokor
Lain-lain :
Hidung : Epitaksis Lain-lain :
Mulut : Mukosa Bibir : Lidah : Gigi :
Kebersihan Mulut : lain-lain :
Telinga : Gangguan Pendengaran :
Kebersihan : lain-lain:
Cloasma : Jerawat :
Nyeri telan : ya tidak Pembesaran Kelenjar Tiroid : ya tidak
Pembesaran Vena Jugularis : : ya tidak
Lain-lain :
Masalah Keperawatan :

Dada (Thoraks)
Jantung : Irama : reguler S1/S2: Nyeri Dada: tidak ada
Bunyi : normal/murmur/gallop
Nafas : Suara Nafas :Vesikuler/wheezing/stridor/ronchi, Keterangan :
Jenis : dyspnea/kusmaul/seyne stokes, Keterangan :
Batuk :- Sputum : - Nyeri : -
Payudara : Konsistensi : membesar Areola: hiperpigmentasi Papila: menonjol
Simetris/Asimetris Produksi ASI: -
Lain-lain :
Masalah Keperawatan :

Perut (Abdomen)
 Ginekologi :
Pembesaran : ada/tidak Benjolan : ada/tidak, Area :
Ascites : ada/tidak Nyeri Tekan :
Luka : operasi Lain-lain:
 Peristaltik Usus : x/menit
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :

Genitalia
Keputihan : Warna (jernih/putih susu/ kekuningan/ kehijauan)
Bau (ya/tidak) Gatal (ya/tidak)
Perdarahan :
Laserasi :
Miksi : Defekasi :
Lain-lain:
Masalah Keperawatan :
Ekstremitas
Kemampuan Pergerakan : bebas/terbatas Kekuatan Otot:
Refleks : Patella
Keterangan :
Edema : Luka :
Lain-lain:
Masalah Keperawatan:
Perubahan
Aspek Sebelum Sesudah
Hamil/melahirkan/sakit Hamil/melahirkan/sakit

Nutrisi Makan 3-4 × sehari, nasi biasa Klien masih dalam keadaan
lauk pauk, sayur. puasa. Saat dilakukan
pengkajian, klien terpasang
infus, serta mengatakan mual
dan pusing.
Eliminasi

Istirahat/tidur

Aktivitas

Seksual

Kebersihan Diri

Koping
Ibadah/Spiritual

Konsep Diri

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan


Kontrasepsi :
Perawatan bayi/diri
Merokok :
Obat-obatan/jamu :
Lain-lain
Masalah Keperawatan:

Pemeriksaan Penunjang dan Terapi


Pemeriksaan Penunjang : (Laboratorium, Radiologi, USG, dll)
No Pemeriksaan Lab Hasil Normal
1 WBC 6,56 10^3/uL 4,00-10,00
2 RBC 4,0410^6/uL 3,50-5,00
3 HGB 11,8 g/dL 11,0-15,0
4 HCT 36,0 % 37,0-47,0
5 MCV 88,4 fL 80,0-100,0
6 MCH 29,3 pg 27,0-34,0
7 MCHC 33,1 g/dL 32,0-36,0
8 RDW-CV 13,2 % 11,0-16,0
9 RDW-SD 41,1 fL 35,0-56,0
10 PLT 294 10^3/uL 150-400
11 MPV 8,5 fL 6,5-12,0
12 PDW 9,4 -
13 PCT 2,49% 1,08-2,82

Data Tambahan Lain:


Pada tanggal 18 Juni 2019
USG : Ada, tetapi hasil tidak dibacakan

Terapi/Tindakan Medis:
Tanggal Terapi Obat Dosis Rute Indikasi
27 Juni Ketorolac 3×30 mg IV Anti nyeri
2019 Metroclopramide 3×10 mg IV Pencegahan mual
Alinamin Infus 3×2,5 mg IV Suplemen vitamin
RL 500cc IV Memenuhi kebutuhan
cairan pasien
28 Juni Asam Mafenamat 3×500 mg Oral Anti Nyeri
2019 Sf 2×1 tab 325 mg Oral Suplemen zat besi

Analisa Data
N Data/Faktor Resiko Penyebab Masalah
O
1 DS : Pasien mengatakan nyeri Agen pencidera Nyeri Akut
diperut bagian bawah fisik (Prosedur
P : Nyeri karena luka operasi Operasi)
Q : ditusuk-tusuk
S : 5 (dari 1-10)
T : hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien bersikap profektif
(menghindari rasa nyeri)
- TTV
 TD : 120/80 mmHg
 N : 88×/menit
 RR : 20×/menit
 S : 36oC
2 DS : Klien mengatakan selesai Efek prosedur Resiko Infeksi
operasi invasif
Do :
- Terdapat luka bekas operasi
memanjang 10 cm
- Luka tertutup kasa
- TTV :
 TD : 120/80 mmHg
 N : 88×/menit
 RR : 20×/menit
 S : 36oC
3 DS : Klien mengatakan mual, Efek agen Nausea
muntah, pusing kadang-kadang farmakologis
DO :
- Klien terlihat pucat
- Klien terlihat lemas
- TTV
 TD : 120/80 mmHg
 N : 88×/menit
 RR : 20×/menit
 S : 36oC
 SPO2 : 98 %

Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut b.d Agen pencidera fisik (Prosedur Operasi)
2. Resiko infeksi b.d Efek prosedur invasif
3. Nausea b.d Efek agen farmakologis

Intervensi Keperawatan
Dx Intervensi Kriteria Hasil Menurun
Nyeri akut Manajemen Nyeri Setelah dilakukan
b.d Agen Observasi : asuhan keperawatan
pencidera  Identifikasi lokasi, selama 2x24 jam
fisik karakteristik, durasi, diharapkan nyeri
(Prosedur frekuensi, kualitas, berkurang dengan
Operasi) intesitas nyeri. kriteria hasil :
 Idetifikasi skala nyeri. 1. Keluhan nyeri 5
 Identifikasi respon 2. Meringis 5
nyeri non verbal. 3. Frekuensi Nadi 5
 Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri.
Terapeutik :
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis, aromaterapi).
 Fasilitas istirahat dan
tidur.
Edukasi :
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mrngurangi rasa nyeri.
Kaloborasi :
Kaloborasi pemberian
analgentik, jika perlu
Resiko Manajemen Setelah dilakukan
infeksi b.d Imunisasi/Vaksinasi asuhan keperawatan
Efek Observasi : selama 2x24 jam
prosedur  Monitori tanda dan diharapkan tingkat
invasif gejala infeksi local dan infeksi berkurang
sistemik dengan kriteria hasil :
Terapeutik 1. Nyeri 5
 Pertahankan teknik 2. Bengkak 5
aseptic pada pasien
berisiko tinggi.
Edukasi
 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi.
 Ajarkan cara
memeriksa kondisi luka
atau luka operasi.
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Nausea b.d Manajemen Mual Setelah dilakukan
Efek agen Observasi : asuhan keperawatan
farmakologi  Identifikasi faktor selama 1x24 jam
s penyebab mual diharapkan tingkat
(pengobatan). nausea berkurang
 Monitor mual dengan kriteria hasil :
Terapeutik 1. Keluhan mual 5
 Kendalikan faktor 2. Perasaan ingin 5
lingkungan penyebab muntah
mual
 Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab
mual.
Edukasi
 Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika
merangsang mual.
 Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat dan
rendah lemak.
 Ajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual.
Kaloborasi
 Kaloborasi pemberian
antiemetic, jika perlu

Implementasi
Hari/Tg No. Jam Implementasi Respon
l Dx

Kamis, 2 09.0  Memonitor tanda dan gejala


27 Juni 0 infeksi local & sistemik.
2019  Mempertahankan teknik
09.1 aseptic pada pasien beresiko
0 tinggi.
 Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi.
09.1  Mengajarkan cara memeriksa
5 kondisi luka atau lupa operasi.
 Berkolaborasi pemberian
09.2 imunisasi, jika perlu.
5

09.4
0

Evaluasi
No. Evaluasi P T H
Dx

2 Setelah di lakukan
asuhan keperawatan
selama 2×24 jam di
harapkan tingkat
infeksi berkurang
S : Pasien mengatakan
nyeri berkurang.
O : Pasien terlihat
tidak tampak
kesakitan.
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Tindakan
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai