Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

BLIGHTED OVUM

Disusun oleh :

Putu Tatia Indah Karmita Sari 112.0221.149

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RUMAH SAKIT TK.II dr. SOEDJONO MAGELANG 2012

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS BLIGHTED OVUM


Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono Magelang

Oleh :

Putu Tatia Indah Karmita Sari 1120221149

Magelang, 11 Oktober 2012 Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Pembimbing,

(Letkol CKM dr.Tri Joko W., Sp.OG)

STATUS PASIEN DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RUMAH SAKIT TK.II dr. SOEDJONO MAGELANG

I.

IDENTITAS PASIEN

Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Alamat

: Ny. M : Perempuan : 29 tahun : Ibu rumah tangga : Tegalrejo

Pendidikan Terakhir : SLTA Status Perkawinan : Menikah

Tanggal pemeriksaan : 24 September 2012 pukul 17.00

II.

ANAMNESIS Diambil dari Autoanamnesis tanggal 24 September 2012

Keluhan Utama : Keluar flek seminggu sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan : Pusing, Demam dan Nyeri di bagian perut kiri bawah. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengaku hamil 7 minggu (G3P2A0). Hari pertama haid terakhir tanggal 7 Agustus 2012. Taksiran partus 14 Mei 2013. Perdarahan sebelumnya, 1 minggu SMRS pasien merasakan keluar flek warna kecoklatan, masih sedikit, nyeri perut bagian bawah, demam. Riwayat Penyakit Dahulu : Kista Ovarium Kanan dan Kiri Riwayat penyakit kelamin sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi amoksilin

Riwayat Diabetes Mellitus, Hipertensi, Asma, Penyakit Jantung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Riwayat Obstetri : Menarke : usia 15 tahun Siklus menstruasi : 28 hari, teratur dan selalu sakit saat menstruasi selama 2 hari pertama. Riwayat kehamilan : Tahun 2003 melahirkan anak pertama secara normal dengan berat badan 3400 gram. Tahun 2006 melahirkan anak kedua secara normal dengan berat badan 2600 gram.

III.

STATUS GENERALIS Keadaaan umum Kesadaran Keadaan gizi : baik : compos mentis : baik BB : 42 kg TB : 150 cm Vital Sign : Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu Kepala Mata Hidung Telinga Mulut Tenggorokan Thorax : 90/60 mmHg : 86 x/menit : 19 x/menit : 36,8 C

: normochepal, rambut hitam, distribusi merata : konjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) : simetris, deviasi septum (-), sekret -/: bentuk daun telinga normal, sekret -/: mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis -/: faring tidak hiperemis, T1-T1 : Jantung : Cor :S1 > S2, reguler, bising (-), gallop (-) Pulmo: Suara dasar vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)

Abdomen Ekstremitas

: palpasi : nyeri tekan (+) pada perut kiri bawah : akral hangat, edema ( )

IV.

STATUS GINEKOLOGI Pemeriksaan ginekologi: tampak perdarahan pervaginam tanpa kelainan lainnya. Pemeriksaan dalam: sarung tangan lendir darah, tidak ada kelainan lainnya.

V.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tanggal 24-09-2012 : Hb : 12,9 g/dl Leukosit : 12.100 ul

VI.

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Ultrasonography (USG)

Gestational Sac (+) tanpa fetal pole, massa intrauterine (-).

VII.

DIAGNOSA KERJA : MULTIGRAVIDA DENGAN BLIGHTED OVUM

VIII.

PENATALAKSANAAN 1. Non farmakologis a. Pasang laminaria b. Kuretase 2. Farmakologis

a. Cefadroxil 500 mg, 2x1 hari b. Methergin 3x1 c. Prenatin 2x1

IX.

PROGNOSIS Prognosis buruk bila perdarahan berlangsung terus menerus

Tindakan : Dilakukan kuretase tanggal 25-09-2012 didapatkan hasil :


-

Jaringan 20 cc Darah 30 cc Kondisi umum ibu post-kuretase : baik Tekanan darah post-kuretase: 100/70

Catatan Perkembangan Pasien di Bangsal Tanggal S O A P

26-09-12

Tidak ada keluhan

KU : Sedang, CM T : 120/70 mmHg N : 85 x/menit R : 20 x/menit S : 36C Konj. Anemis (-/-) C/P dbn Abdomen : nyeri (-) Lokhia rubra (+) normal Hb : 12,3 gr/dl Leukosit : 7300 ul

P2A0 post kuret hari I

- Pasien diperbolehkan pulang

- Edukasi personal hygiene

Obat :

Amoksisilin Sulfas Ferosus Asam Mefenamat Metilet Kontrol di poli 1 minggu lagi Kontrol di poli : (Tanggal 3 Oktober 2012) Anamnesis : tidak ada keluhan Pemeriksaan umum : baik Pemeriksaan tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 36 C Nadi : 84 x/menit Pemeriksaan USG : sudah baik

BLIGHTED OVUM
PENDAHULUAN Blighted ovum atau kehamilan anembrionik adalah kehamilan patologik/kegagalan kehamilan dini dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal.disamping mudigah kantong kuning telur juga ikut tidak terbentuk. Blighted ovum harus dibedakan dengan kehamilan normal, dimana mudigah masih terlalu kecil untuk dapat dideteksi dengan USG (biasanya kehamilan 5-6 minggu). Blighted ovum adalah kelainan yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dan biasanya dialami pada wanita usia lebih dari 30 tahun.

A. DEFINISI Blighted ovum (BO) merupakan keadaan dimana terbentuknya gestational sac namun embrio tidak terbentuk atau berhenti terbentuk sehingga terabsorbsi kembali oleh tubuh. Keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual muntah pada awal kehamilan, payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif. Blighted ovum yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.

B. ETIOLOGI Biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan karena

janin tidak berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus,penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapatmenyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

C. PATOFISIOLOGI Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapatberkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionicgonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan

D. GEJALA DAN TANDA 1. Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali 2. Periode menstruasi terlambat 3. Kram perut 4. Bercak perdarahan 5. Tes kehamilan positif pada saat gejala

E. DIAGNOSIS KERJA Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan memasuki

usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak,adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur

F. DIAGNOSIS BANDING
-

Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) : pada KET terdapat nyeri goyang serviks, perdarahan pervagina sedikit atau bahkan tidak ada, terdapat kavum douglas yang menonjol dan nyeri perut yang hebat.

Pada abortus imminens dan insipiens perdarahan lebih banyak dan lebih merah sesudah amenorea, rasa nyeri yang lebih kurang berlokasi di daerah median dan bersifat mules.

G. TATALAKSANA Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalahmengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobati agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum yang dapat diobati jarang ditemukan, namun masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang menyebabkan kematian dini ovum. Dalam kasus ini, pil hormon seperti progesteron dapat bekerja. Namun efek samping dari pemakaian hormon adalah sakit kepala,perubahan suasana hati, dan lain-lain. Jika terjadi kematian telur di awal kehamilan secara berulang, maka pembuahan buatan mungkin efektif dalam memproduksi kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah pilihan lain bagi banyak pasangan. Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah terjadi dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase

H. PENCEGAHAN Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita.Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu,dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia diatas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik,memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat

I. PROGNOSIS Prognosis buruk bila terus menerus terjadi perdarahan per vaginam

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.scribd.com/doc/75950642/Blighted-Ovum 2. Rustam,1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, EGC,Jakarta. 3. Purwoko,2005. Efek Misoprostol Sublingual pada Kasus Blighted Ovum dan Missed Abortion.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,Semarang.

Anda mungkin juga menyukai