Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Kasus

Abortus Inkomplit
M Zuhrul Balad R
12711104
Identitas Pasien

Nama : Ny. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Alamat : Sumberejo 03/04 Ngawu Playen
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA
Tanggal masuk : 21/05/2017
Mondok bangsal : Kana
Nama Suami : Tn. A
Pendidikan : SLTA
Anamnesis

Keluhan Utama : Perdarahan dari jalan lahir


RPS :
Pasien datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 2 hari
SMRS. Perdarahan berwarna merah segar. Pasien mengganti pembalut
sebanyak 3-4 x/hari penuh. Pada saat di IGD keluar darah disertai dengan
prongkol-prongkol. Pasien juga mengeluhkan adanya kencang di perut bagian
bawah. Sebelumnya pasien sudah melakukan pemeriksaan kehamilan dan
saat ini pasien sedang hamil 14+3 minggu.
Selama mengandung, pasien baru pertama kali ini mengalami hal seperti
ini. Tidak ada riwayat terjatuh ataupun benturan yang cukup kuat pada perut
pasien. pasien juga menyangkal pernah melakukan pijat perut, mengkonsumsi
jamu atau obat, selain yang diberikan oleh puskesmas. Kontrol kehamilan
dilakukan oleh pasien secara teratur di bidan atau puskesmas, dan selama
kehamilan pasien mengatakan tidak memiliki riwayat tensi tinggi ataupun
diabetes.
Anamnesis

RPD : Pasien sebelumnya tidak mengeluhkan penyakit serupa, riw HT(-),


riwayat DM (-), riw penyakit jantung (-), riw asma (-), riw alergi (-), riw
keganasan (-)

RPK : riw HT(-), riwayat Dm (-), riw penyakit jantung (-), riw asma (-), riw alergi (-
), riw keganasan (-)
Anamnesis

Riwayat Perkawinan
Kawin : 2010
Umur waktu Kawin : 25 tahun
Umur suami waktu kawin: 28 tahun
Lama Perkawinan : 7 tahun
Anamnesis

Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Mentruasi
Siklus : normal 28-30 hari
Lama : 5-7 hari
Warna : merah hati
Jumlah darah : 2-3x mengganti pembalut dalam sehari
Rasa sakit saat menstruasi : Tidak ada
Perdarahan di luar siklus : Tidak ada
Anamnesis

Riwayat Kehamilan Sekarang


HPM : 15 Februari 2017
HPL : 22 November 2017
Mual-muntah : Tidak ada
Sesak Nafas : Tidak ada
Gangguan BAK/BAB : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Kejang : Tidak ada
Anamnesis

Riwayat Kehamilan dan persalinan


Anak pertama : Anak kedua :
Tahun kelahiran : 2012 Tahun kelahiran : 2015
Persalinan : Normal Persalinan : Normal
Penolong : Bidan Penolong : Bidan
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat badan lahir : 2950 gr Berat badan lahir : 3010 gr
Masalah selama kehamilan : Tidak ada Masalah selama kehamilan : Tidak ada
Anamnesis

Riwayat Keluarga Berencana


Pasien sebelumnya mengggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan tetapi sudah
tidak digunak sejak tahun kemarin karena ingin program hamil
Pemeriksaan Fisik

KU : Baik
Vital Sign :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 90x /menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 C
Berat Badan : 53 kg
Tinggi Badan : 153 cm
Gizi : Baik
Status Generalis
Kepala : Mesochepal
Mata : Ca -/-, Si -/-
Leher : Pemb KGB: -, Pemb thyroid:-
Dada :
Jantung : S1-S2 regular, murmur (-)
Paru-paru : SDV +/+, wh (-), rh (-)
Mammae : Inspeksi : sikatrik (-/-), luka (-/-) edema (-/-), putting:
keluar +/+, papil orange (-/-) Palpasi : NT (-/-) benjolan (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Luka (-), edema (-), siakatrik(-)
Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Nyeri tekan +
Anggota gerak
Edema : -/-
Varises : -/-
Akral hangat : +/+
Status Obstetri
Inspeksi : Sikatrik (-), luka (-), edema (-)
Palpasi
Leopold I : TFU 2 jari diatas simfisis pubis
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-

Vaginal Toucher :
Inspeksi : Vagina bersih, terdapat rambut pubis, ulkus (-), pembengkakan vulva (-), keluar darah +
50 cc, pus (-), lender (-)
VT : Dinding vagina teraba licin, OUI membuka, Terdapat sisa jaringan, nyeri goyang porsio (-)

Lain-lain : His : - TBJ : -


Kesimpulan ANC
Periksa
Umur Kehamilan 14 minggu 3 hari
TFU 2 jari diatas simfisis
Presentasi -
Letak anak dan turunan -
kepala
punggung -
DJJ -
edema Tidak ada
Tekanan darah (mmHg) 110/80 mmHg
Berat badan (kg) 53 kg
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah :
Hb: 14.3 g%, AL: 7.600, AT : 314.000, goldar : O, AE : 3,6 juta u/l, gds 110
mg/dl, Golda : B
HbsAg : Non reaktif
Anti HiV : Non reaktif
USG : VU terisi cukup, tampak massa amorf intra uterine, GS (-)
DIAGNOSIS
Abortus inkomplit G3P2A0 uk 14+3 minggu

PROGNOSIS
Ad vitam : Dubiai ad bonam
Ad sanam : Dubiai ad bonam
Ad fungsional: Dubiai ad bonam

TERAPI
- Kuretase
- Post Kuretase : Ciprofloxacin 2x500
A Mefenamat 3x500
A Tranexamat 3x1
EDUKASI/FOLLOW UP
1. Pasien Bed rest
2. Awasi tanda- tanda :
- Perdarahan meningkat
- Kram dan nyeri pinggang meningkat
- Demam
- Apabila ada keluhan diatas harus langsung periksa kedokter atau
bidan
Definisi
Menurut Dorland (2012) abortus adalah janin yang dikeluarkan dengan
berat kurang dari 500 gram atau memiliki usia gestasional kurang dari 20
minggu pada waktu dikeluarkan dari uterus sehingga tidak memiliki angka
harapan untuk hidup.
Sedangkan menurut Prawirohardjo (2008) abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.
Epidemiologi

Di Indonesia, dalam laporan Riset Dasar Kesehatan ( Riskesdas) 2010


disebutkan bahwa presentase abortus dalam periode lima tahun terakhir
adalah sebesar empat persen pada perempuan pernah kawin usia 10-59
tahun. Dilihat per provinsi, angka ini bervariasi mulai terendah 2,4% yang
terdapat di Bengkulu sampai dengan yang tertinggi sebesar 6,9% di Papua
Barat. Terdapat 4 provinsi yang memiliki angka kejadian lebih dari 6%
dengan urutan teratas yaitu Papua Barat, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan masing-masing 6,3%, serta Sulawesi Selatan sebesar
6,1%. Di DKI Jakarta angka kejadiannya sebesar 5,5%.
Klasifikasi

Menurut terjadinya abortus


Menurut gambaran klinis
Abortus imminens yaitu abortus tingkat permulaan (threatened abortion) dimana terjadi
perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan.
Abortus insipiens (inevitable abortion) yaitu abortus yang sedang mengancam dimana serviks
telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum
uteri.
Abortus inkomplit (incomplete abortion) yaitu jika hanya sebagian hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Abortus komplit (complete abortion) artinya seluruh hasil konsepsi telah keluar (desidua atau
fetus), sehingga rongga rahim kosong.
Missed abortion adalah abortus dimana fetus atau embrio telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam
kandungan selama 6 minggu atau lebih.
Abortus habitualis (recurrent abortion) adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturut-turut
atau lebih.
Abortus infeksius (infectious abortion) adalah abortus yang disertai infeksi genital.
Abortus septik (septic abortion) adalah abortus yang disertai infeksi berat dengan penyebaran
kuman ataupun toksinnya kedalam peredaran darah atau peritonium.
Etiologi

Faktor Janin
Kelainan yang paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan
pertumbuhan zigot, embrio, janin atau plasenta. Kelainan tersebut
biasanya menyebabkan abortus pada trimester pertama, yakni:
Kelainan telur, telur kosong (blighted ovum), kerusakan embrio, atau kelainan
kromosom (monosomi, trisomi, atau poliploidi).
Embrio dengan kelainan lokal.
Abnormalitas pembentukan plasenta (hipoplasi trofoblas).
Etiologi

Faktor maternal
Infeksi
Penyakit vaskular
Kelainan endokrin
Faktor imunologis
Trauma
Kelainan uterus
Faktor psikosomatik
Etiologi

Faktor Eksternal
Radiasi
Dosis 1-10 rad bagi janin pada kehamilan 9 minggu pertama dapat merusak
janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran.
Obat-obatan
Antagonis asam folat, antikoagulan, dan lain-lain.
Sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan 16 minggu,
kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin, atau
untuk pengobatan penyakit ibu yang parah.
Bahan-bahan kimia lainnya, seperti bahan yang mengandung arsen
dan benzen
Gejala Klinis

Diagnosis Perdarahan Nyeri perut Uterus Serviks Gejala khas

Ab Imminen Sedikit Sedang Sesuai UK Tertutup Tidak ada ekspulsi


jaringan/konsepsi
Ab Insipien Sedang- Sedang-hebat Sesuai UK Terbuka Tidak ada ekspulsi
banyak jaringan/konsepsi

Ab Inkomplit Sedang- Sedang-hebat Sesuai UK Terbuka Ekspulsi jaringan


banyak sebagian konsepsi

Ab Komplit Sedikit Sedikit < UK Terbuka Ekspulsi jaringan


/Tertutup seluruh konsepsi

Missed Ab Tidak ada Tidak ada < UK Tertutup Janin telah


mati/tidak ada
ekspulsi jaringan
Tata Laksana
Konseling
UK <16 minggu
Jika perdarahan ringan-sedang
Gunakan jari/forcep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari
serviks

Jika perdarahan berat


Aspirasi Vakum Manual (tidak dianjurkan)
Kuretase
Bila evakuasi tidak bisa dilakukan beri ergometrin 0,2 mg im (dapat diulang 15 menit
kemudian bila perlu)

UK >16 minggu
Beri infus 40 IU oksi dalam 1 L NaCl/RL untuk penngeluaran hasil konsepsi

Evaluasi tiap 30 menit selama 2 jam, bila baik pindah ruang rawat
Evaluasi : TTV, PPV, tanda akut abdomen, HB >8 BLPL setelah 24 jam
Komplikasi

Perdarahan
Perforasi
Infeksi
Syok
Prognosis

Dengan pengecualian serviks inkompeten, angka kesembuhan setelah


tiga kali abortus spontan berkisar antara 70 sampai 85 persen, tanpa
memperhatikan terapi apa yang diberikan, kecuali bila diterapi dengan
suatu abortifasien. Dengan kata lain, angka kegagalan lebih tinggi, tetapi
tidak jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan pada kehamilan
keseluruhan.
Tidak didapatkan bukti bahwa wanita yang mengalami abortus spontan
habitualis mempunyai resiko lebih tinggi untuk memperoleh anak yang
abnormal, bila akhirnya dia hamil sampai aterm
Abortus menurut Islam

Rasulullah SAW bersabda, Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya.


Sesungguhnya, bayi yang keguguran akan membawa ibunya dengan tali
pusarnya ke surga jika ia mengharap-harapkan pahala (HR. Ahmad, Ibnu
Majah, dan Ad-Darimi).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai