Anda di halaman 1dari 7

Infertilitas

I. Defenisi :

a. Infertilitas adalah Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan

menghasilkan keturunan.

b. Pasangan infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup

harmonis serta telah berusaha satu tahun tetapi belum hamil.

 Menurut statistik kehamilan telah terjadi sekitar 80 % tahun

pertama, 75 % tahun kedua, 50-60 % tahun ketiga, 40-50 % tahun

keempat, 25-30 % tahun kelima.

 Dapat disebabkan faktor wanita 60-70 %, faktor pria 40 %.

 Infertilitas dapat primer (sejak awal hubungan) atau sekunder

(Saat pasangan telah memiliki 1 atau lebih anak).

II. Etiologi/Penyebab.

A. Faktor wanita

- Mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan

folikel, anovulasi, atau ovulasi ireguler,

- Faktor wanita yang 60-70 % itu mencakup Kelainan struktur :

 vagina 5 %,

 Serviks 5 %,

 Uterus sendiri 5 %,

 Tuba fallopii 50-65 %,

 Indung telur 10-15 %,


 Peritoneum 5 %.

- Infeksi vagina atau uterus,

- Mukus serviks yang kental,

- Sumbatan pada tuba fallopii akibat infeksi panggul atau kelainan

uterus yang menghambat implantasi.

- Respon imun yang dapat menghancurkan mudigah apabila wanita

hiperimun.

- Letak plasenta yang salah menyebabkan abortus.

- Serviks inkompeten dan tidak dapat menunjang berat janin.

B. Faktor Pria

- Mencakup defek spermatogenesis yg menyebabkan kelainan

bentuk sperma dan jlh sperma berkurang.

- Kelainan alat kelamin :

 Hipospadia (muara saluran kemih terletak dipermukaan

bawah zakar).

 Ejakulasi retrograd (Ejakulasi dimana air mani masuk

kedalam kandung kemih).

 Terdapat varikokel (pelebaran pembuluh darah mani).

 Atrofi buah zakar.

 Buah zakar yg tidak turun.

- Gangguan motilitas sperma.

- Infeksi dan gangguan jaringan parut di testis, epididimis, vas

deferens, atau uretra.

- Infeksi sistemik, misalnya gondongan (mumps) dpt menyebabkan

pembengkakan testis dan kerusakan tubulus seminiferosa.


- Standar analisis air mani (semen) :

Parameter Nilai rata-rata

Konsistensi (kekentalan) Cair (setelah pengenceran)

Warna Buram

Waktu pengenceran ≤ 20 mnt

PH 7,2-7,8

Volume 2-6 ml

Motilitas/gerakan (rentang 0-4) ≥ 50 %

Jumlah (juta/ml) 20-100

Viabilitas ≥ 50 %

Morfologi (sitologi)tipe sel. ≥ 60 % oval normal

Sel-sel (sel darah putih, dll). Kadang-kadang sampai tdk ada

Aglutinasi (penggumpalan). Tidak ada

Pemeriksaan biokimia (mis.fruktosa, Bila diinginkan

prostaglandin, zing).

- Sumbatan pembuluh darah yang memperdarahi testis dpt

menyebabkan hipoksia dan kegagalan sperma utk tumbuh atau

bertahan hidup.

- Otoantibodi yg dibentuk thp sperma akan mengurangi jumlah

dan kualitas sperma.

- Terpajannya testis kelingkungan yang panas dapat menurunkan

spermatogenesis.

- Kerusakan syaraf, aterosklerosis atau gangguan psikologi dapat

menyebabkan ereksi, emisi, atau ejakulasi terganggu.


- Anomali kongenital dapat mempengaruhi kemampuan penis

mengirimkan sperma kedalam vagina.

C. Faktor idiopatik

Pada pasangan infertilitas idiopatik artinya semua baik, tetapi

pasangan belum juga hamil maka faktor yang diperkirakan adalah

faktor alergi menyebabkan ketidakmampuan pasangan untuk hamil,

juga faktor stress karena tidak hamil juga diusia yg makin

bertambah.

III.Diagnosis

A. Anamnesa

Pengumpulan data dengan tanya jawab tentang keharmonisan

hubungan keluarga, lamanya kawin, hubungan seksual yang dilakukan

(frekuensi dalam seminggu, tingkat kepuasan yang dicapai, teknik

hubungan seksual).

B. Pemeriksaan khusus

 Pemeriksaan histeroskopi

 Pemeriksaan ultrasonografi

 Pemeriksaan uji Pasca-senggama.

 Pemeriksaan hormonal.

C. Pemeriksaan fisik
 Meliputi pemeriksaan TD, N, S dan R, serta dilakukan photo

torak pada keduanya.

 Pemeriksaan dalam pada wanita untuk mengetahui keadaan alat

genital wanita

 Pemeriksaan thp ovulasi

 Pemeriksaan thp saluran telur

D. Pemeriksaan laboratorium

1. Pemerikasaan laboratorium dasar lengkap yaitu darah, urin

lengkap, fungsi hepar dan ginjal, gula darah).

2. Pemeriksaan lab.khusus pada suami

adalah pemeriksaan dan analisis sperma, syaratnya :

 Tdk boleh berhubungan seks selama 3-5 hr, Sperma

ditampung dalam gelas.

 Modifikasi bersenggama dengan memakai kondom yang

telah dicuci bersih.

 Bahan pemeriksaan harus sampai ke lab.dalam wkt 1/2

sampai 1 jam.

 Jumlah spermatozoa diharapkan minimal 20 juta/ml.

IV. Penanganan

A.Untuk ♀
- Obat-abat yang berfungsi untuk menginduksi ovulasi atau

superovulasi, biasanya menggunakan klimofen sitrat.

- Tingginya prolaktin diobati dengan bromokriptin atau parlodel.


- Gangguan atau (-) nya progesteron dapat dengan menambah

progesteron atau yang sejenisnya.

- Mengambil sel telur wanita untuk fertilisasi in vitro (diluar

tubuh ).

- Gangguan fungsi dapat diatasi dengan bedah rekontruksi.

B. Untuk ♂
- Dilakukan pengumpulan sperma, kemudian dimasukkan secara

artifisial kepasangannya setelah dilakukan tekhnik-tekhnik

untuk meningkatkan konsentrasi sperma dengan kualitas terbaik

(inseminasi buatan).

- Jika jumlah dan kemampuan gerak spermatozoa mengalami

gangguan maka konsultasi suami sebaiknya pada ahli

urologi(ginjal dan perkemihan).

- Bila kegagalan pada suami karena gangguan kemampuan maka

konsultsi pada ahli andrologi (ahli fungsi alat kelamin pria)

tentang pemeriksaan khusus pada testis (buah zakar), biopsi

buah zakar dan pemeriksaan hormonal.

- Bila spermatogenesis terjadi karena penyakit varikokel perlu

dilakukan operasi, varikokel adalah keadaan dimana pembuluh

darah menuju ke zakar terlalu besar, sehingga jumlah dan gerak

spermatozoa ber(-).

C. Untuk pasangan idiopatik


Masalah alergi adalah masalah yang kompleks. Sebagai bukti

sering didengar pasangan yang berpisah, ternyata setelah bersama


pasangan baru memperoleh kehamilan. Dalam situasi ini keyakinan

pada tuhan yang maha esa, sangat terasa sehingga ada baiknya

disamping berobat disertai dengan do’a yang tulus dengan

permohonan agar diberikan keturunan.

Anda mungkin juga menyukai