Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Sayang Ibu dan Posisi Meneran

By:Herviza Wulandary Pane,SST,M.Kes


Asuhan Sayang Ibu
1. Anjurkan agar ibu selalu didampingi oleh
keluarganya selama proses persalinan dan
kelahiran bayinya.

Alasan: Hasil persalinan yang baik ternyata erat


hubungannya dengan dukungan dari keluarga
yang mendampingi ibu selama proses
persalinan.
2. Bekerja bersama anggota keluarga atau pendamping
untuk :
• Mengucapkan kata-kata yang memberikan hati dan pujian
kepada ibu.
• Membantu ibu bernafas secara benar pada saat kontraksi.
• Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan-
tindakan bermanfaat lainnya.
• Menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan
kain yang membasahi air hangat atau dingin.
• Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
• Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan
3. Penolong persalinan dapat memberikan dukungan
dan semangat kepada ibu dan anggota
keluarganya dengan menjelaskan tahapan dan
kemajuan proses persalinan atau kelahiran bayi
kepada mereka.
4. Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi
dan menjalani kala dua persalinan.
Lakukan bimbingan dan tawarkan bantuan
jika diperlukan.

5. Bantu ibu untuk memilih posisi yang


nyaman saat meneran
6. Setelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya
meneran apabila ada dorongan kuat dan spontan
untuk meneran. Jangan menganjurkan untuk
meneran berkepanjangan dan menahan napas.
Anjurkan ibu beristirahat di antara kontraksi.

Alasan: Meneran secara berlebihan menyebabkan


ibu sulit bernapas sehingga terjadi kelelahan
yang tidak perlu dan meningkatkan risiko asfiksia
pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan
oksigen melalui plasenta.
7. Anjurkan ibu untuk minum selama kala
dua persalinan.

Alasan: Ibu bersalin mudah sekali


mengalami dehidrasi selama proses
persalinan dan kelahiran bayi. Cukupnya
asupan cairan dapat mencegah ibu
mengalami hal tersebut.
8. Berikan rasa aman dan semangat serta
tenteramkan hatinya selama proses
persalinan berlangsung. Dukungan dan
perhatian akan mengurangi perasaan
tegang, membantu kelancaran proses
persalinan dan kelahiran bayi.
9. Menjaga lingkungan tetap bersih
merupakan hal penting dalam mewujudkan
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu
dan bayinya

10. Anjurkan ibu untuk mengosongkan


kandung kemihnya secara rutin selama
persalinan
Hindarkan terjadinya kandung kemih yang penuh karena
berpotensi untuk :
• Memperlambat turunnya janin dan mengganggu kemajuan
persalinan
• Menyebabkan ibu tidak nyaman
• Meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan yang
disebabkan oleh atonia uteri
• Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu
• Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih
pascapersalinan
Prinsip – prinsip umum asuhan sayang ibu adalah :
 Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan
bertindak tenang dan berikan dukungan penuh selama
persalinan dan kelahiran bayi.
 Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau
anggota keluarganya.
 Anjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk hadir dan
memberikan dukungannya.
 Waspadai gejala dan tanda penyulit selama proses
persalinan dan lakukan tindakan yang sesuai jika
diperlukan.
 Siap dengan rencana rujukan.
MENGATUR POSISI MENERAN
• Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang
nyaman selama persalinan dan melahirkan bayi serta
anjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu
ibu berganti posisi.
• Beritahukan pada ibu untuk tidak berbaring terlentang
lebih dari 10 menit, karena jika ibu berbaring terlentang
maka berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban,
plasenta, dll) akan menekan vena cava inferior. Hal ini
akan mengakibatkan turunnya aliran darah dari sirkulasi
ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
hipoksia atau kekurangan pasokan oksigen pada janin.
2. Posisi duduk atau setengah duduk
Biasanya ini posisi y paling nyaman & memudahkan
penolong persalinan u/ m'bantu melahirkan kepala janin.

• Ibu duduk bersandar pada


suami/pendamping. Kedua kaki
ibu ditekuk dan dibuka, tangan
ibu memegang lutut, tangan
suami membantu memegang
perut ibu.

• Ibu tidur dengan posisi kepala


ditinggikan, kedua kaki ditekuk
dan dibuka, suami/pendamping
berdiri disamping ibu.
3. Posisi jongkok atau berdiri
Posisi ini dapat membantu turunnya kepala janin
jika
persalinan berjalan lambat.
• Ibu duduk dengan posisi
jongkok, tangan ibu
memegang tangan
suami/pendamping

• Ibu dan suami pendamping


berdiri, kaki ibu dibuka,
tangan diletakkan didada,
tangan suami membantu
menyangga perut ibu
4. Posisi merangkak
Posisi ini cocok jika ibu merasa nyeri pada
punggungnya, dan dapat membantu jika terdapat
kesulitan pd proses perputaran janin.

• Ibu merebahkan badan


dengan posisi merangkak,
kedua tangan
menyanggah tubuh, kedua
kaki ditekuk dan dibuka.
5. Posisi miring
Posisi ini memberikan relaksasi dan membantu
mencegah laserasi perineum (minta seseorang untuk
membantu memegang kaki ibu).

• Ibu tidur miring ke kiri,


kedua kaki ditekuk dan
dibuka, kaki kanan
diangkat dibantu oleh
suami/pendamping
• Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan
ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
alamiahnya, dan beristirahat diantara
kontraksi.

• Sebagian besar penolong akan memimpin


persalinan dengan menginstruksikan untuk
menarik nafas panjang dan meneran, segera
setelah pembukaan lengkap.
Membimbing Ibu untuk Meneran

Bila tanda pasti kala dua telah diperoleh,


tunggu sampai ibu merasakan adanya
dorongan spontan untuk meneran.
Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi.
 
Mendiagnosa kala dua persalinan dan memulai meneran:
1) Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih yang mengalir).
2) Pakai satu sarung tangan DTT/steril untuk periksa dalam.
3) Beritahu ibu saat, prosedur dan tujuan periksa dalam.
4) Lakukan periksa dalam (hati-hati) untuk memastikan pembukaan
sudah lengkap (10 cm), lalu lepaskan sarung tangan sesuai prosedur
PI (Lihat Bab 2: pedoman periksa dalam).
5) Jika pembukaan belum lengkap, tenteramkan ibu dan bantu ibu
mencari posisi nyaman
6) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap,
beritahukan belum saatnya untuk meneran, beri semangat dan ajarkan
cara bernapas cepat selama kontraksi berlangsung.
7) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran,
bantu ibu mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk
meneran secara efektif dan benar dan mengikuti dorongan alamiah
yang terjadi.
8. Jika pembukaan sudah lengkap tapi ibu tidak
ada dorongan untuk meneran, bantu ibu untuk
memperoleh posisi yang nyaman

9. Jika ibu tetap ada dorongan untuk meneran


setelah 60 menit pembukaan lengkap, anjurkan
ibu untuk mulai meneran di setiap puncak
kontraksi. Anjurkan ibu mengubah posisinya
secara teratur.
10. Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit
upaya tersebut diatas atau jika kelahiran
bayi tidak akan segera terjadi, rujuk ibu
segera karena tidak turunnya kepala bayi
mungkin disebabkan oleh disproporsi
kepala-panggul (CPD).
POSISI UNTUK PERSALINAN
POSISI ALASAN / RASIONALISASI
Duduk / setengah Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
duduk kepala bayi dan mengamati/mensupport perineum
Posisi merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,
membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada
perineum
Berjongkok / Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
berdiri panggul, memperbesar dorongan untuk meneran

Berbaring miring Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi
ke kiri oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah
terjadinya laserasi
Cara Meneran
 Anjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya
selama kontraksi.
 Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran.
 Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat di antara
kontraksi.
 Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih
mudah untuk meneran jika lutut ditarik ke arah dada dan dagu
ditempelkan ke dada.
 Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
 Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk
membantu kelahiran bayi. Dorongan pada fundus
meningkatkan risiko distosia bahu dan ruptura uteri.
Peringatkan anggota keluarga ibu untuk tidak mendorong
fundus bila mereka mencoba melakukan itu.
Catatan:

Jika ibu adalah primigravida dan bayinya belum


lahir atau persalinan tidak akan segera terjadi
setelah dua jam meneran maka ia harus segera
dirujuk ke fasilitas rujukan. Lakukan hal yang
sama apabila seorang multigravida belum juga
melahirkan bayinya atau persalinan tidak akan
segera terjadi setelah satu jam meneran
Evaluasi
1. Prinsip – prinsip umum asuhan sayang ibu, kecuali:
a. Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan
bertindak tenang dan berikan dukungan penuh selama
persalinan dan kelahiran bayi.
b. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau
anggota keluarganya.
c. Anjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk tidak
hadir dan memberikan dukungannya.
d. Waspadai gejala dan tanda penyulit selama proses
persalinan dan lakukan tindakan yang sesuai jika
diperlukan
2. Kandung kemih yang penuh pada saat
persalinan berpotensi untuk :
a. Mempercepat turunnya janin dan mengganggu
kemajuan persalinan
b. Menyebabkan ibu nyaman
c. Meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan
yang disebabkan oleh atonia uteri
d. Membantu penatalaksanaan distosia bahu
3. Posisi yang lebih mudah bagi bidan
untuk membimbing kelahiran kepala bayi
dan mengamati/mensupport perineum,
yaitu:
a. Posisi duduk/ setengah duduk
b. Posisi jongkok
c. Merangkak
d. Berbaring miring ke kiri
4. Posisi yang baik untuk persalinan dengan
punggung yang sakit, membantu bayi
melakukan rotasi, peregangan minimal pada
perineum, yaitu:
a. Posisi duduk/ setengah duduk
b. Posisi jongkok
c. Merangkak
d. Berbaring miring ke kiri
5. Tujuan Bidan bekerja bersama anggota keluarga atau
pendamping, kecuali :
a. Mengucapkan kata-kata yang melemahkan hati ibu.
b. Membantu ibu bernafas secara benar pada saat
kontraksi.
c. Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan-
tindakan bermanfaat lainnya.
d. Menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan
kain yang membasahi air hangat atau dingin.
Terima
Kasih
be a good midwife

Anda mungkin juga menyukai