LAHIR (BBL)
(Macam-Macam Posisi Persalinan)
Dosen Pengampu : Ibu Mundarti, S.Pd, SSiT, M.Kes
Disusun oleh :
Nama : Luthfi Amanda Rahmawati
Nim : P1337424221080
Kelas : Hibiscus
6. Posisi Berlutut
Ibu bisa berlutut dengan kedua kaki ditekuk dan dibuka. Posisi ini memanfaatkan
gaya gravitasi untuk mempermudah proses kelahiran bayi. Berlutut adalah salah satu
pilihan posisi persalinan yang lain. Beberapa proses persalinan yang mengalami kesulitan
akan dilakukan perubahan posisi ibu dan proses perubahan posisi dapat membantu
persalinan dalam hal ini dapat membuat persalinan lebih cepat dan membantu bayi
bergerak menuruni jalan lahir, dan dengan demikian meningkatkan kesempatan Anda
memiliki persalinan normal dan alam.
7. Posisi Berdiri
Saat waktu melahirkan tiba, ibu bisa merasa gelisah dan ingin terus bergerak.
Karena itu, banyak dari ibu yang memilih untuk melahirkan dalam posisi bersalin berdiri,
dengan cara bersandar pada tempat tidur, dinding atau dengan cara memegang suaminya.
Posisi berdiri yang membiarkan tubuh tetap tegak dapat memudahkan ibu hamil untuk
mengatasi kontraksi. Ibu dan bayi pun lebih siap dalam menjalani persalinan karena
posisi ini merangsang bayi untuk turun ke rongga panggul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang memilih posisi berdiri dapat
menjalani waktu persalinan paling cepat serta cenderung tidak membutuhkan anestesi
pengurang nyeri kontraksi seperti epidural. Jika ingin melahirkan dengan posisi ini, ada
baiknya ibu sedikit berjalan-jalan sebelum masuk ruang bersalin. Tentunya aktivitas
tersebut dibolehkan jika kondisi ibu belum mengalami pecah ketuban.
Jika waktu melahirkan sudah terasa hampir tiba, masuklah ke ruang bersalin.
Berpeganglah pada tiang, dinding, kursi atau bertumpu pada tangan suami. Lebarkan kaki
sedikit untuk memberi jalan bayi . Pada prakteknya, posisi berdiri juga bisa dilakukan
dengan setengah jongkok sambil mengejan. Dokter atau bidan harus sudah siap dengan
posisi berlutut atau berjongkok untuk menangkap bayi.
8. Posisi Merangkak
Posisi merangkak yaitu lengan vertikal dengan bahu dan tidak jauh ke belakang
atau kedepan tidak boleh lebih dari bahu untuk mengurangi kelelahan.