Anda di halaman 1dari 17

POSISI MENERAN /

MENGEjAN SAAT
PERSALINAN

Oleh :
SEFTY PURNAMA SARI
Beberapa hal terkait meneran dari
mulai macam posisi hingga cara
meneran yang benar
KEBEBASAN MEMILIH POSIsI MENERAN

Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu


bersalin dan melahirkan memilih sendiri
posisi persalinan yang diinginkannya dan
bukan berdasarkan keinginan bidannya
sendiri. Dengan kebebasan untuk
memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu
akan lebih merasa aman.
MANFAAT PILIHAN POSISI BERDASARKAN
KEINGINAN IBU

Memberikan banyak manfaat


Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek
Laserasi perineum lebih sedikit
Lebih membantu meneran
        
MACAM-MACAM POSISI MENERAN

1. Posisi terlentang (supine)

Posisi ini juga menyebabkan waktu


persalinan menjadi lebih lama, besar 
kemungkinan terjadinya laserasi perineum
dan dapat mengakibatkan kerusakan pada
syaraf kaki dan punggung.
2. Posisi duduk/setengah duduk

Posisi ini akan membantu dalam penurunan


janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk
menurunkan janin kedalam panggul dan terus
turun kedasar panggul. Posisi berjongkok
akan memaksimumkan sudut dalam
lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan
bahu besar dapat turun ke rongga panggul dan
tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis.
3. Posisi jongkok/ berdiri

Jongkok atau berdiri memudahkan penuran kepala


janin, memperluas panggul sebesar dua puluh
delapan persen lebih besar pada pintu bawah
panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun
posisi ini beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan
jalan lahir). 
4. Berbaring miring kekiri

Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi


penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia,
karena suplay oksigen tidak terganggu, dapat
memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami
kecapekan dan dapat pencegahan terjadinya
laserasi/robekan jalan lahir.
5.  Posisi merangkak 

Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan


bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu. Posisi
merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa
sakit punggung, mempermudah janin dalam melakukan
rotasi serta peregangan
pada perineum berkurang.
CARA MENERAN
Menurut Manuaba (2001)
1. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
alamiahnya selama kontraksi.
2. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat
diantara kontraksi.
3. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu
mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ia
menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke
dada.
4. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat
meneran.
 
Hal yang harus diperhatikan pada saat mengejan menurut
Sarwono (2002)

1. Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan


pembukaan lengkap.
2. Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua tangan
memegang kaki atau tepi tempat tidur sebelah atas, bila
kondisi janin kurang baik, pasien mengejan dalam posisi
miring.
3. Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas dalam,
tutup mulut, mengejan sekuat-kuatnya dan selama mungkin,
bila his masih kuat menarik nafas pengejanan dapat diulang
kembali. Bila his tidak ada, pasien istirahat, menunggu
datangnya his berikutnya.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai