Anda di halaman 1dari 12

A.

Posisi Tidur Terbaik Saat Hamil


Ketika kehamilan membesar, masalah yang sering dialami ibu hamil

adalah sulit tidur. Sebenarnya, alasan utama di balik masalah tidur saat hamil

adalah membesarnya ukuran janin Anda. Nggak heran kan kalau Anda jadi serba

salah pas tidur.

 Berikut posisi tidur yang oke ketika perut lebih besar:

• Menyamping ke kiri.

Caranya? Berbaring menyamping dengan menekuk lutut. Biar lebih nyaman

lagi, letakkan bantal di antara kaki, bawah punggung, dan bawah perut.

Catatan: Inilah posisi tidur yang paling direkomendasikan dokter ketika perut

membesar. Hati Anda terletak di bagian kanan perut, sehingga tidur menyamping

akan membuat janin terhindar dari tekanan organ yang besar itu. Posisi ini bisa

juga mengoptimalkan aliran darah ke plasenta dan janin.


• Bersandar.

Tumpuk beberapa bantal, lalu tidurlah dengan cara bersandar pada bantal tersebut

. Lutut akan lebih nyaman lagi, jika Anda menaruh beberapa bantal di bawahnya.

Catatan: Tidur bersandar bisa jadi pilihan bila Anda tak mungkin tidur

menyamping.

Selain tidur dalam posisi terbaik, ada beberapa posisi tubuh yang bisa membuat

ibu hamil merasa lebih nyaman. Bila sering alami gangguan sakit pinggang,

telentanglah (kepala diletakkan di atas tumpukan bantal), lalu sangga lutut dengan

beberapa bantal. Saat kaki pegal telentanglah, dengan kepala dan bokong ditopang

bantal. Sandarkan kedua kaki (kaki diluruskan) pada dinding, lalu renggangkan

kaki sejauh mungkin dan istirahatkan. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar.

Catatan: Pada kehamilan lanjut, telentang akan membuat tubuh bayi menekan

pembuluh darah besar pada bagian belakang tubuh Anda. Tekanan darah

menurun, sehingga Anda suka pusing. Jadi, telentang seperlunya saja!


 Di trimester akhir kehamilan, tidur bagai barang mahal yang sulit
didapat oleh ibu hamil.
Bermacam gangguan kerap muncul, seperti rasa tidak nyaman, mudah

terbangun hanya karena berganti posisi tidur serta bermimpi buruk. Padahal,

istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk mendapatkan energi yang optimal

menjelang proses melahirkan.

1.Kurang bebas.

Alasan yang paling mendasar sulitnya ibuhamil mendapatkan posisi tidur

yang nyaman adalah pertambahan ukuran janin. Perasaan takut janin “tergencet”

saat tidur menyebabkan Anda tidak bisa bebas dalam menentukan posisi tidur.

Alhasil Anda lebih sering berhati-hati ketika tidur.

2.Fisik dan psikologis.

Selain masalah kenyamanan dalam posisi tidur, ada banyak persoalan lain

yang menyebabkan tidur Anda terganggu. Beberapa persoalan tersebut bisa

berasal dari faktor fisik, misalnya sering buang air kecil, kram serta “tendangan”

bayi ke perut. Faktor lainnya terkait dengan masalah psikologis sang ibu hamil,

antara lain stres menghadapi hari persalinan.


3.Posisi tidur.

Pada dasarnya, berbagai posisi tidur yang dijalani ibuhamil tidak

mengganggu keberadaan sang janin. Hal itu dikarenakan tubuh Anda diciptakan

sebegitu rupa sehingga mampu memberikan perlindungan bagi janin. Janin tetap

merasa nyaman karena mengapung pada cairan ketuban. Satu lagi, ia juga

mempunyai ruang sendiri agar dapat bergerak bebas.

Dianjurkan Meski belum ada penelitian lebih dalam mengenai posisi

tidur yang aman dan nyaman bagi ibu hamil, posisi tidur miring ke sisi kiri sangat

dianjurkan. Posisi ini memberikan keuntungan bagi janin untuk mendapatkan

aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta. Ini karena adanya vena besar

(vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan

darah dari tubuh dari bagian bawah ke jantung. Selain itu, membantu ginjal untuk

membuang sisa produk dan cairan dari tubuh Anda sehingga mengurangi

pembengkakan pada kaki dan tangan.

Tidur dengan posisi miring ke kanan juga tidak masalah, bahkan hal ini

membuat Anda lebih leluasa dalam mengganti posisi tidur yang lebih nyaman.

Minum susu khusus untuk ibuhamil menjelang tidur akan turut membantu Anda

tidur lebih nyenyak.


Seiring bertambah besarnya perut, ibu hamil terkadang bingung

menentukan posisi tidur yang tepat. Sebagian besar ibu hamil merasa khawatir

bila posisi tidur yang salah dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam

kandungannya. Untuk memudahkan ibu hamil dalam menentukan posisi tidurnya,

berikut ini berbagai posisi tidur yang aman dan tidak aman bagi janin dalam

kandungan:

1. Posisi Tengkurap

Tidur dengan posisi tengkurap sebenarnya cukup aman untuk ibu hamil.

Namun, setelah trimester pertama biasanya payudara akan membesar dan

rangsang payudara pun menjadi lebih sensitif sehingga menyebabkan

ketidaknyamanan bagi ibu. Tidur tengkurap menjadi tidak nyaman pada usia

kehamilan sekitar 14 minggu dimana perut sudah mulai membesar sehingga Anda

harus mengganjal bantal di paha supaya dapat tidur tengkurap.

2. Posisi Terlentang

Setelah usia kehamilan menginjak 16 minggu ibu hamil tidak dianjurkan

untuk tidur terlentang sebab posisi ini akan meletakkan seluruh berat rahim ke

bagian belakang, vena cava inferior, dan usus. Tidur dengan posisi terlentang juga

bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan, sakit pinggang, wasir,

mengganggu pernapasan, dan sirkulasi.


Pada trimester kedua dan ketiga posisi tidur terlentang juga bisa mempengaruhi

tekanan darah. Dalam beberapa kasus posisi ini bisa mengakibatkan penurunan

darah atau malah meningkatkan tekanan darah. Kehamilan yang disertai tekanan

darah tinggi tidak disarankn tidur dengan posisi terlentang.

3. Posisi Miring

Tidur menyamping ke kiri merupakan posisi yang paling

direkomendasikan dokter saat perut makin membesar. Posisi ini dapat

menghindarkan bayi dari tekanan organ dalam ibu seperti hati yang terletak di

bagian sebelah kanan. Selain itu, posisi ini juga dapat melancarkan aliran darah

dan nutrisi ke plasenta bayi dan mengembalikan aliran darah ke tubuh bagian

bawah jantung. Keuntungan juga dapat dirasakan ibu antara lain membantu ginjal

membuang sisa metabolisme dan cairan dari ibu. Alhasil, ibu terhindar dari

pembengkakan pada kaki, pergelangan tangan, dan kaki. Agar lebih nyaman

letakkan bantal di antara dengkul dan letakan satu di punggung Anda.

4. Bersandar

Jika tidak bisa tidur menyamping, Anda bisa mencoba tidur bersandar

pada bantal yang ditinggikan. Tidur akan lebih nyaman lagi bila menaruh

beberapa bantal di bawah lutut.


B.Posisi Tidur Terbaik Bayi
Telentang, tengkurap, atau miring? Seringkali kita bertanya-tanya

manakah posisi tidur yang terbaik untuk si kecil. Atau di lain waktu, kita justru

kebingungan karena orangtua atau kerabat menganjurkan hal yang berbeda-beda

dengan alasan yang berlainan juga. Padahal menurut dr.Ayu Partiwi, Sp.A,

MARS, dari RS.Bunda, Jakarta, setiap posisi memilki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing juga.

Telentang, tengkurap, atau miring? Seringkali kita bertanya-tanya

manakah posisi tidur yang terbaik untuk si kecil. Atau di lain waktu, kita justru

kebingungan karena orangtua atau kerabat menganjurkan hal yang berbeda-beda

dengan alasan yang berlainan juga. Padahal menurut dr.Ayu Partiwi, Sp.A,

MARS, dari RS.Bunda, Jakarta, setiap posisi memilki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing juga.


“Sampai usia 3 bulan, bayi akan tidur telentang. Perkembangan

motoriknya belum mampu membuatnya tidur dalam posisi lain, tanpa bantuan

Anda.” Kelemahan tidur telentang adalah bayi akan mudah terbangun, namun

risikonya mengalami apnea atau berhenti bernapas akan berkurang. Juga, posisi

tidur ini mengurangi risiko terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome atau

sindroma kematian bayi secara mendadak). Lebih tenang untuk Anda juga, kan?

Bagaimana dengan posisi tidur yang lain? Tengkurap membuat bentuk

kepala bayi lebih bagus dan ia pun tidur lebih lama (karena lebih sedikit

bergerak!). Sayangnya posisi tidur ini akan membuat bayi di bawah usia 1 tahun

lebih berisiko mengalami SIDS. Juga, ada teori yang menyebutkan, tidur

tengkurap bisa membuat bayi menghirup kembali udara yang telah dihembuskan.
Posisi Tidur Yang Baik Bagi Ibu Hamil
Posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil adalah posisi miring, baik miring ke kiri
maupun ke kanan. Tetapi, diantara keduanya, yang paling baik adalah miring ke kiri.
Posisi miring kiri mempunyai banyak keuntungan. Posisi ini akan memperlancar aliran
darah yang membawa nutrisi ke plasenta, sehingga janin dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Selain itu, posisi miring kiri akan membantu ginjal bekerja
lebih efektif menyaring sampah metabolisme dan mengeluarkan cairan. Dampaknya,
bengkak pada kaki dan tangan yang sering timbul pada ibu hamil akan berkurang.

Walaupun demikian, mungkin tidak nyaman bagi ibu jika harus terus menerus berbaring
ke sisi kiri. Oleh karena itu, boleh-boleh saja berganti-ganti posisi, miring kiri dan miring
kanan. Tetapi hendaknya, tetap lebih dominan ke sisi kiri.

Bagaimana Dengan Tidur Terlentang ?


Sangat tidak dianjurkan. Saat terlentang, kandungan akan menekan pembuluh darah
utama dan juga usus. Demikian pula dengan tulang belakang dan otot pinggang.

Penekanan pada pembuluh darah utama akan mengurangi aliran darah ke janin.
Akibatnya, pertumbuhan janin terganggu dan pada beberapa kasus, janin dapat
mengalami kematian (stillbirth). Selain itu, tidak lancarnya aliran darah dapat
mencetuskan ambeien atau hemoroid
Sedangkan penekanan pada tulang belakang dan otot pinggang dapat menimbulkan
nyeri dan tidak nyaman pada punggung dan pinggang.

Demikian, semoga bermanfaat.


Tidur Nyaman di Trimester Akhir
Kehamilan

Image by : Dokumentasi Ayahbunda


Posisi Tidur yang Aman dan
Berbahaya Saat hamil
April 4, 2013 | 21 komentar

DokterSehat.com –

Anda mungkin juga menyukai