DALAM PERSALINAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG 2016
Anggota Kelompok
1. Santi Marta Kusumawati P 27224016 311
2. Sendy Alita Putri P 27224016 312
3. Siti Hosnia P 27224016 313
4. Sri Indarti P 27224016 314
5. Syntia Nila Kusuma P 27224016 315
6. Theresia Yasinta Bupu P 27224016 316
7. Tri Wahyuni P 27224016 317
8. Umi Nadhirotun Nikmah P 27224014 318
9. Uslaria Nurila Shofa P 27224016 319
10. Uswatun Hasanah P 27224016 320
11. Virsa Sandika Bhakti Persada P 27224016 321
Praktik yang merugikan dalam persalinan
Jenis-Jenis Episiotomi:
a. Episiotomy mediolateralis
b. Episiotomy median
c. Episiotomy lateralis
d. Insisi schuchardt
5. Kateterisasi
Bidan tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi
kandung kemih secara rutin sebelum ataupun setelah
kelahiran bayi dan plasenta. Kateterisasi kandung kemih
hanya dilakukan apabila terjadi retensi urin, dan ibu tidak
mampu untuk berkemih secara mandiri. Kateterisasi akan
meningkatkan resiko infeksi dan trauma atau perlukaan
pada saluran kemih ibu.
Praktik yang Merekomendasikan dalam
Persalinan
1. IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
adalah bayi mulai menyusu
sendiri segera setelah lahir.
Dibiarkan kontak kulit dengan
ibunya satu jam segera setelah
lahir. Cara bayi melakukan
inisiasi menyusu dini ini
dinamakan the breast crawl atau
merangkak mencari payudara
(Roesli, 2008).
Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini :
a. Bagi Bayi
1) Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera
keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
2) Memberikan kesehatan bagi bayi dengan kekebalan pasif yang segera
kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.
3) Meningkatkan kecerdasan.
4) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas.
5) Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
6) Mencegah kehilangan panas.
7) Merangsang kolostrum segera keluar.
b. Bagi Ibu
1) Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.
2) Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
3) Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.
Di masa laktasi, terdapat 2 mekanisme reflex pada ibu
yaitu refleks prolaktin dan refleks oksitosin yang berperan
dalam produksi ASI dan involusi uterus.
Pada bayi :
a. Refleks mencari puting susu (rooting reflex)
b. Refleks menghisap (suckling reflex)
c. Refleks menelan
2. Posisi Persalinan
a. Posisi Litotomi
posisi yang paling umum, wanita berbaring terlentang dengan lutut ditekuk,
kedua paha diangkat ke samping kanan dan kiri.
Keuntungan : Tidak ada Keuntungan, Selain tidak akan mengganggu
pemasangan kateter, infus, kateter epidural atau
monitor internal janin
Kekurangan : Pembukaan panggul sempit atau tidak maksimalo dan
tekanan tempat di tulang ekor sangat banyak
Ibu harus mengejan dengan melawan gravitasi dan ini
meningkatkan lamanya atau panjang nya tahapan
mengejan.
b. Posisi Berbaring Miring
Posisi miring ke kiri dapat digunakan dalam kala I dan dalam kala II
persalinan.
Keuntungan:
• Posisi ini dapat digunakan untuk beristirahat disela kontraksi
• Dapat digunakan dalam persalinan dengan epidural.
• Posisi ini membantu Anda untuk mengurangi tekanan dari organ-organ
internal ke tali pusat yang memungkinkan pengurangan jumlah suplai
oksigen yang mengalir ke bayi.
• Ini membantu untuk menjaga denyut jantung janin tetap stabil selama
kontraksi.
• Menghemat energi si ibu
• Menguntungka bagi ibu yang memiliki tekanan darah rendah.
Kekurangan :
Bisa memperlambat persalinan jika tidak digunakan dengan tepat.
3. Posisi Berjongkok
menggunakan posisi ini pada tahap kala II Persalinan yaitu
fase mendorong atau mengejan, karena posisi ini
melelahkan maka mungkin akan butuh bantuan pasangan
Keuntungan :
• Berjongkok membuka panggul hingga 30% dibandingkan dengan posisi
berbaring
• Posisi Jongkok dilaporkan terasa kurang menyakitkan daripada posisi
berbaring
• Posisi Jongkok dapat meluruskan jalan lahir
• Posisi Jongkok untuk melahirkan akan memanfaatkan gaya gravitasi bumi
• Posisi ini akan memperpendek tahap mengejan dalam persalinan
• Posisi Jongkok juga mengurangi kebutuhan penggunaan forsep bila
dibandingkan dengan posisi setengah-duduk
Kekurangan:
Posisi ini Mungkin melelahkan, itulah sebabnya mengapa itu umumnya
merupakan ide yang baik untuk menerapkannya hanya pada saat kala II
atau saat mengejan saja
6. Posisi Duduk
Posisi kedua terbaik setelah posisi jongkok untuk persalinan kala II. Posisi
duduk juga memiliki beberapa manfaat pada kala I persalinan, seperti
mempercepat dan memperlancar persalinan.
Keuntungan:
• Gravitasi bumi membantu yang dapat mengurangi lamanya persalinan
(28,29).
• Duduk adalah posisi yang cukup santai (28,29)
• Duduk juga membuka panggul.
• Duduk menghadap dan membungkuk ke depan bisa membantu
meringankan nyeri punggung pada persalinan yang umumnya terjadi
ketika bayi menghadap ke perut Anda atau posisi bayi posterior
Kekurangan
Dengan posisi duduk diatas bola Anda dapat bergoyang maju mundur
membetuk angka delapan maupun melingkar dan ini dapat membantu
memindahkan bayi ke posisi yang lebih baik.
7. Posisi Berlutut
Berlutut dapat membantu Beberapa proses persalinan yang mengalami
kesulitan akan dilakukan perubahan posisi ibu dan proses perubahan
posisi dapat membantu persalinan dalam hal ini dapat membuat
persalinan lebih cepat dan membantu bayi bergerak menuruni jalan lahir.
Keuntungan:
• Bersandar ke depan dalam posisi ini membantu untuk meringankan ibu
dari rasa sakit persalinan.
• Memungkinkan pasangan untuk melakukan pijatan ataupun kompres
hangat pada punggung Anda.
• Mengurangi tekanan pada perineum sehingga robekan perineum jarang
terjadi.
Kekurangan:
• tidak menemukan kekurangan pada posisi ini
8. Posisi Merangkak
Ketika ibu memilih posisi merangkak, yang terpenting adalah
menjaga agar lengan vertical dengan bahu Anda tidak jauh ke
belakang atau kedepan dan tidak lebih lebar dari bahu Anda
sehingga tidak membuang energy ibu, namun memungkinkan
tubuh ibu untuk beristirahat di lengan ibu.
Keuntungan:
• Membantu meringankan rasa sakit (30,31)
• Lebih sedikit resiko robekan perineum
• Posisi ini sangat bagus untuk bayi besar
• Dapat membantu jika terjadi prolaps tali pusat untuk mencegah tali pusat
semakin menumbung
9. Berdiri Tegak
• Posisi berdiri tegak untuk melahirkan mungkin adalah yang paling kurang
dimanfaatkan dari semua posisi lahir, terutama mengingat bahwa para
praktisi penolong persalinan tidak bisa fleksibel ketika menolong
• Bebeberapa variasi posisi tegak adalah dengan berdansa bersama
pasangan, berdiri saling berhadapan dengan menggoyang maju mundur
dan melingkar untuk memudahkan bagian terendah janin segera turun ke
jalan lahir. Dan posisi ini sangat baik untuk posisi pada saat kala I
Keuntungan :
• Posisi yang mudah untuk bergerak dan gerakan tersebut akan membantu
bayi bergerak turun dan membantu ibu untuk menjaga napasnya tetap
mantap.
• Posisi tegak untuk kelahiran menggunakan besar gravitasi!
• Membuatnya lebih mudah bagi orang lain untuk memijat
• Membuat kontraksi lebih efektif
• Mempercepat tahap pertama persalinan.
• Berdiri dalam posisi asimetris juga dapat membantu bayi bergerak ke
posisi yang baik.
• Mengurangi permintaan untuk obat sakit epidural atau lainnya .
3. Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang yang dilakukan sedini
mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh
untuk peregangan atau belajar berjalan (Soelaiman, 2000)