Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UPAYA PROMOTIF PADA IBU NIFAS


Dosen Pengampu:

Nurelilasari Siregar, SST, M. Keb

Disusu Oleh: Kelompok 1

Putri Khairunnisah Siregar


Elsya Yulinda
Shilva Aftina
Patma Sari
Maryatie
Arianda Putri

UNIVERSITAS AUFA ROYHAN

KOTA PADANGSIDIMPUAN

Tahun 2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puja dan puji Penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan beribu-ribu nikmat diantaranya nikmat
iman, kesehatan, kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang diberikan. Adapun judul dari makalah ini adalah “Upaya Promotif Pada Ibu
Nifas”

Tak lupa penulis juga mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada Ibu Nurelilasari
Siregar, SST. M. Keb. selaku dosen pengampu pada mata kuliah PPPK 353 (Pengantar
Pelayanan Promotif dan Preventif Dalam Kebidanan) yang telah memberikan tugas ini
kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, serta
didalamnya masih terdapat banyak kesalahan yang tidak disengaja oleh penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk oleh penulis untuk kesempurnaan makalah ini.

Padangsidimpuan, 09 November 2022

Tim Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................3
1) Latar Belakang........................................................................................................................3
2) Rumusan Masalah..................................................................................................................2
3) Tujuan Penelitian....................................................................................................................2
4) Manfaat Penelitian.................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................................3
2.1. Pengertian Upaya Promotif...............................................................................................3
2.2. Masa Nifas.........................................................................................................................5
2.3. Upaya Promotif pada Ibu Nifas..............................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................10
Daftar pustaka..................................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1) Latar Belakang.

Masa nifas itu merupakan masa yang paling rawan dan selalu dialami
oleh ibu yang habis melahirkan, dimana pada masa ini terjadinya proses
pengeluaran darah dari dalam uterus selama atau sesudah persalinan dan
pada normalnya berlangsung selama kurang lebih 6 minggu (Purwoastuti &
Walyani, 2015). Pada proses pengeluaran darah ini ada yang berjalan lancar
dan ada juga yang lambat. Yang mempengaruhi kelancaran pengeluaran
darah ini salah satunya adalah kuatnya kontraksi uterus. Jika uterus
mengalami kelambatan atau kegagalan berkontraksi maka bisa
menyebabkan perdarahan pada ibu post partum. Kegagalan uterus
berkontraksi ini biasa disebut dengan atonia uteri (Sukarni & Margareth,
2013). Atonia uteri (uterus tidak bisa mengkerut) merupakan penyebab
terjadinya perdarahan pada saat melahirkan maupun setelah melahirkan
(Sulastri., Maliya, A., & Susilaningsih, E. Z. 2014). Jika hal ini tidak
ditangani dengan cepat dan tepat dapat berakibat pada kematian ibu.
Berdasarkan data yang didapatkan dari kementerian kesehatan
republic Indonesia tahun 2021, tingkat kematian ibu di Indonesia tahun 2021
mencapai angka 7.389 kasus, dimana 1.320 kasus diantaranya terjadi akibat
pendarahan, 1.077 kasus akibat Hipertensi dalam kehamilan, dan 207 kasus
akibat infeksi, dan sisanya adalah akibat terinveksi covid 19 (2.982 kasus),

iii
gangguan metabolic (80 kasus), gangguan peredaran darah (65 kasus),
abortus (24 kasus), jantung (335 kasus), dan lainnya (1.309 kasus).

2) Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan upaya promotif?


2. Apa yang dimaksdu dengan ibu nifas dan hal apa saja yang perlu
diperhatikan pada masa nifas?
3. Bagaimana upaya promotif yang dapat dilakukan pada ibu nifas?

3) Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami arti dari upaya promotif


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ibu nifas.
3. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi angka
kematian pada ibu nifas secara promotif

4) Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Untuk memenuhi tugas mata kuliah PPPK 353 (Pengantar Pelayanan dan
Preventif Dalam Kebidanan)
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk menambah wawasan dan juga dapat dijadikan
sebagai bahan referensi untuk penelitan selanjutnya
3. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pemahamaman dan pengetahuan
terkait masa nifas.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Upaya Promotif

A. Upaya Promotif
1. Pengertian upaya promotif
Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan", hal tersebut
tidak terlepas dari asal mula digunakannya istilah promotif itu
sendiri. Promotif atau promosi kesehatan merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris promotion of health. Istilah ini muncul dari
terjemahan lima tingkatan pencegahan (five levels of prevention)
yang dijelaskan dalam buku yang berjudul "Preventive Medicine For
The Doctor In His Community" karangan dari H.R. Leavell dan E.G.
Clark. Promotion of health yang terjemahan aslinya adalah promosi
kesehatan, merupakan tingkatan pencegahan pertama, yang oleh para
ahli Kesehatan Masyarakat di Indonesia diartikan sebagai
peningkatan kesehatan. Hal ini dikarenakan makna yang terkandung
di dalam istilah promotion of health tersebut adalah meningkatkan
kesehatan seseorang, yaitu dengan melaui asupan gizi seimbang, olah
raga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat,
tidak terserang penyakit.
Hubungan antara istilah peningkatan kesehatan dan istilah
promosi kesehatan dijelaskan oleh H.R. Leavell dan E.G. Clark

v
dalam bukunya disebutkan, selain melalui peningkatan gizi,
peningkatan kesehatan juga dapat dilakukan dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu dan masyaraka. Sedangkan
WHO (World Health Organization) yang merupakan organisasi
kesehatan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
merumuskan promosi kesehatan sebagai perluasan makna dari
pendidikan kesehatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Upaya promotif adalah
upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/
derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan upaya Promotif
Tujuan utama dari upaya promotif adalah agar masyarakat
indonesia mampu meningkatkan kesehatannya, serta untuk
menyampaikan informasi mengenai peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat.
3. Contoh upaya promotif
Adapun contoh upaya promotif adalah:
 Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang
memiliki bayi
 Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil
 Pemberian informasi tenatng tanda bahaya dalam kehamilan
ibu hamil
 Informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil
 Informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama
persalinan
 Informasi tentang kebutuhan nifas
 Dan lain sebagainya.

vi
2.2. Masa Nifas

A. Pengetian nifas
Masa nifas merupakan periode dimana Rahim membuang darah dan sisa-
sisa jaringan ekstra setelah bayi dilahirkan selama masa persalinan. Lama
masa nifas pada wanita pada umumnya adalah 6 minggu. Pada masa nifas,
terjadi pengeluaran darah kotor atau lochea dari kemaluan wanita. Masa ini
dapat dikategorikan menjadi beberapa periode, yaitu:
 24 jam pertama pasca melahirkan
Pada 24 jam pertama pasca melahirkan bayi, perdarahan paling berat
akan terjadi dengan berwarna merah cerah. Anda juga akan
mendapati beberapa gumpalan darah kecil hingga sebesar buah
tomat. Hal ini masih tergolong normal.
 Minggu pertama
Hari ke 2-6, darah nifas akan berwarna cokelat gelap hingga merah
muda, dan memiliki konsistensi yang lebih encer. Anda juga
mungkin akan merasakan nyeri di vagina jika persalinan berlangsung
spontan.
 Minggu kedua
Hari ke 7-10, darah nifas akan berwarna merah muda hingga cokelat
muda. Perdarahan juga lebih ringan dari enam hari sebelumnya. Pada
hari ke 11- 14 warna darah akan lebih terang dan lebih sedikit.

vii
 Minggu ketiga hingga ke empat
Dalam 3-4 minggu masa nifas, warna darah yang keluar biasanya
berwarna krem dengan sedikit garis cokelat atau merah muda. Bagi
sebagian orang, masa nifas dapat selesai pada minggu ini.

 Minggu kelima hingga minggu keenam


Dalam 5-6 minggu mengakhiri nifas, perdarahan biasanya sudah
berhenti. Namun terkadang masih terdapat bercak- bercak darah
warna cokelat merah dan kuning.
B. Permasalahan pada Ibu Nifas
Masalah yang kerap terjadi pada ibu nifas, yakni:
 Rasa sakit pada payudara dan keluarnya ASI
 Rasa tidak nyaman pada vagina
 Kontraksi
 Kesulitan buang air kecil
 Keputihan
 Rambut rontok dan perubahan pada kulit
 Perubahan emosi
 Penurunan berat badan
Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu pada masa nifas, yakni:
 Melakukan aktivitas fisik atau olehraga berat
 Tidak merawat area kewanitaan dengan baik
 Berhubungan intim
 Menjadi terlalu larut dalam emosi

viii
 Melakukan diet ketat
 Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
 Dan lain sebagainya

C. Asupan nutrisi yang perlu dipenuhi pada masa nifas, yaitu:


 Karbohidrat
Karbohidrat digunakan untuk meningkatkan energi tubuh dan
memperbaiki mood setelah kelahiran. Karbohidrat kompleks seperti
sereal, roti gandum, dan nasi merah lebih disarankan daripada
karbohidrat sederhana dari permen atau kue-kue manis.
 Protein
Protein penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan si kecil,
mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga massa otot.
 Lemak
Lemak berfungsi untuk menjaga suhu tubuh dan meningkatkan
penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Sumber lemak sehat antara lain
minyak zaitun, minyak ikan, minyak kanola, dan alpukat.
 Omega 3
Asam lemak omega-3 digunakan sebagai senyawa antiradang yang
juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan berperan meningkatkan
kecerdasan anak. Sumbernya antara lain teri basah, lele, sarden, tuna,
salmon, serta minyak ikan.
 Vitamin dan mineral

ix
Vitamin dan mineral bermanfaat dalam proses pemulihan tubuh,
meningkatkan kualitas dan jumlah ASI, menjaga sistem kekebalan
tubuh, bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi, dan mempercepat
penyembuhan luka.
 Zat besi
Zat besi berfungsi untuk meningkatkan produksi sel darah merah dan
mencegah anemia.
 Kalsium
Kalsium membantu menjaga kepadatan tulang ibu menyusui dan
juga mendukung pertumbuhan tulang

2.3. Upaya Promotif pada Ibu Nifas


Beberapa upaya promotif pada masa nifas yakni:

 Penyuluhan pemeriksaan rutin pasca melahirkan


 Menyampaikan kebutuhan gizi pada ibu hamil
 Melakukan penyuluhan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan
pada masa hamil
 Memberikan informasi terkait bahaya alcohol bagi ibu pada masa
nifas
 Memberikan informasi terkait bahaya merokok pada masa kehamilan
hingga nifas
 Dan lain sebagainya

x
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status/ derajat kesehatan yang optimal. Tujuan utama dari upaya
promotif adalah agar masyarakat indonesia mampu meningkatkan kesehatannya,
serta untuk menyampaikan informasi mengenai peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat.
Masa nifas merupakan periode dimana Rahim membuang darah dan sisa-sisa
jaringan ekstra setelah bayi dilahirkan selama masa persalinan. Pada masa ini, ibu
tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu berat, tidak melakukan hubungan intim
selama masa nifas, menjauhi minuman beralkohol, serta melakukan control rutin
agar dapat mencegah penyakit berbahaya pada masa nifas.

Melakukan penyuluhan tentang masa nifas guna mengedukasi masyarakat terkait


masa nifas diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya menjaga kesehatan.

xi
3.2 Saran.

Melakukan control rutin ke dokter pada masa nifas diperlukan guna untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Menjaga kesehatan, kebersihan,
dan memakan makanan bergizi pada masa nifas juga diperlukan agar dapat
meningkatkan kebugaran tubuh sehingga dapat menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan pada masa nifas.

Daftar pustaka

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/602/seksualitas-dan-masa-nifas#:~:text=Masa
%20nifas%20merupakan%20masa%20atau,pada%20setiap%20wanita%20berbeda%2D
%20beda.

https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/masa-nifas/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-
ibu-selama-masa-nifas/

https://www.timesindonesia.co.id/glutera-news/271500/arti-promotif-preventif-kuratif-dan-
rehabilitatif-dalam-dunia-kesehatan

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221101/4141556/upaya-promotif-
preventif-diperkuat-dalam-menyehatkan-masyarakat-indonesia/

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai