Anda di halaman 1dari 29

PROMOSI KESEHATAN PADA IBU HAMIL

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas bahasa


Indonesia

Disusun oleh:

Della Deva Nofitri

2210333032

Dosen Pembimbing:

Lilimiwirdi,S.S.,M.Hum

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil

Penulis : Della Deva Nofitri, Mahasiswa Jurusan Kebidanan,

Universitas Andalas

Karya tulis ini disahkan di Padang pada tanggal 7 Juni 2023

Mengesahkan Padang, 7 Juni 2023

Dosen Pembimbing, Penulis,

Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. Della Deva Nofitri

i
ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang promosi kesehatan pada ibu hamil dengan tujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Melalui pendekatan yang komprehensif,
promosi kesehatan bertujuan untuk memberikan edukasi, informasi, pelatihan, dan
dukungan kepada ibu hamil serta masyarakat sekitar. Dalam makalah ini, dikaji
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil, seperti gizi dan nutrisi yang
baik, perawatan kehamilan yang adekuat, pengendalian stress dan kesehatan
mental, serta konsultasi kesehatan secara rutin. Selain itu, strategi implementasi
promosi kesehatan juga dibahas, termasuk peran bidan sebagai community leader,
peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil, dan penerapan promosi
kesehatan pada ibu hamil di masyarakat. Promosi kesehatan pada ibu hamil
memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat dalam program promosi kesehatan, melibatkan keluarga dan bidan
sebagai mitra dalam perawatan ibu hamil, serta mengoptimalkan penerapan strategi
promosi kesehatan yang efektif dan terukur.

Kata kunci: promosi kesehatan, ibu hamil, kesehatan ibu, janin.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

makalah yang berjudul “Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil” Maksud dari

penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan

terimakasih kepada Ibu Lilimiwirdi S.S., M.Hum selaku dosen pengampu mata

kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan materi pendukung, bimbingan, dan

masukan kepada penulis.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik

dalam penulisan, maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini. Jika ada

kesalahan penulisan dan pengejaan, penulis mohon maaf. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum dan dapat

membantu dalam pembelajaran bidang tertentu. Atas perhatiannya penulis ucapkan

terimakasih.

Padang, 9 Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i


ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3
1.5 Batasan Masalah................................................................................................ 3
1.6 Hipotesis............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
2.1 Pengertian promosi kesehatan ........................................................................... 4
2.2 Faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil ................................... 8
2.3 Strategi promosi kesehatan pada ibu hamil ..................................................... 11
2.4 Implementasi promosi kesehatan pada ibu hamil ........................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janin, serta

kelangsungan hidup generasi mendatang. Namun, masalah kesehatan terkait

kehamilan tetap menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk dalam

konteks promosi kesehatan ibu hamil. Meskipun upaya telah dilakukan untuk

meningkatkan pemahaman dan akses ke perawatan kesehatan prenatal, masih

terdapat tantangan yang perlu diatasi.

Mempromosikan kesehatan ibu hamil penting karena ibu hamil berisiko tinggi

mengalami komplikasi kesehatan seperti anemia, hipertensi gestasional,

preeklampsia, dan diabetes gestasional. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat

saat hamil seperti merokok, konsumsi alkohol dan pola makan yang tidak sehat

juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, ketersediaan layanan kesehatan dan

kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kehamilan juga berkontribusi terhadap

peningkatan kesehatan ibu hamil. Tidak semua ibu hamil cukup mengetahui

tentang pelayanan kesehatan selama kehamilan dan tidak semua ibu hamil

memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Hal ini dapat menghambat upaya promosi kesehatan dan meningkatkan risiko

komplikasi pada ibu hamil.

Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk lebih memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi promosi kesehatan selama kehamilan dan untuk melakukan

upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akses, pengetahuan dan

1
kesadaran akan pelayanan kesehatan selama kehamilan. Dengan pemahaman

tersebut, dapat dirancang strategi dan intervensi yang tepat untuk meningkatkan

kesehatan ibu hamil, mengurangi risiko komplikasi, dan menciptakan generasi

yang sehat dengan potensi jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan pada ibu hamil?

1.2.2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil?

1.2.3 Bagaimana strategi promosi kesehatan pada ibu hamil?

1.2.4 Bagaimana implementasi promosi kesehatan pada ibu hamil?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Menganalisis pentingnya promosi kesehatan pada ibu hamil dalam menjaga

kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.

1.3.2 Mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi promosi kesehatan ibu

hamil,

1.3.3 Membahas pendekatan dan strategi yang dapat digunakan dalam promosi

kesehatan ibu hamil

1.3.4 Untuk mengetahui implementasi promosi kesehatan pada ibu hamil di

masyarakat

2
1.4 Manfaat Penelitian

Makalah ini memiliki manfaat dalam meningkatkan pemahaman, meningkatkan

kualitas perawatan, dan mendorong perubahan dalam promosi kesehatan ibu

hamil. Dengan peningkatan kesadaran dan upaya yang tepat, diharapkan dapat

tercipta generasi yang sehat dan berpotensi melalui perawatan kesehatan yang

optimal selama kehamilan. Pembaca akan mendapatkan pengetahuan baru

tentang pentingnya promosi kesehatan pada ibu hamil dan dampaknya terhadap

kesehatan ibu dan janin. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya

perawatan kesehatan selama kehamilan dan mendorong perubahan perilaku

yang lebih sehat.

1.5 Batasan Masalah

1.5.1 Fokus pada ibu hamil dengan mempertimbangkan ibu yang sedang

mengandung dan membutuhkan perhatian khusus terkait promosi kesehatan

selama kehamilan.

1.5.2 Memfokuskan pada upaya promosi kesehatan pada ibu hamil

1.5.3 Mencakup tujuan promosi kesehatan pada ibu hamil

1.6 Hipotesis

Promosi kesehatan yang terarah dan komprehensif pada ibu hamil akan

memiliki dampak positif terhadap kesehatan ibu dan janin serta mengurangi

risiko komplikasi kehamilan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian promosi kesehatan pada ibu hamil

2.1.1 Definisi promosi kesehatan

Promosi kesehatan merupakan perluasan dari istilah-istilah yang telah dikenal

sebelumnya seperti: pendidikan kesehatan, anjuran kesehatan, KIE (komunikasi,

informasi dan edukasi). Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan adalah bidang

ilmu kesehatan yang tidak hanya memperhatikan proses penyadaran masyarakat,

atau sekadar memberikan dan memperluas pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan, tetapi juga mencakup tindakan yang ditujukan untuk mengubah perilaku

masyarakat. WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai proses peningkatan

kemampuan masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, baik fisik, mental

maupun sosial, manusia harus mampu mengenali dan mengaktualisasikan

keinginan dan kebutuhannya serta mampu mengubah atau melampaui

lingkungannya. Promosi kesehatan adalah program kesehatan yang bertujuan

mengajak masyarakat melakukan tindakan untuk meningkatkan kesehatannya dari

sudut pandang kesehatan. Menurut Green (1980), promosi kesehatan adalah

kombinasi antara pendidikan kesehatan dan intervensi ekonomi, politik, dan

organisasi yang ditujukan untuk memfasilitasi perilaku dan menciptakan

lingkungan yang mempromosikan kesehatan.1

1
Putra Apriadi et.al., Promosi Kesehatan Lanjutan Dalam Teori dan Aplikasi. (Jakarta : Kencana,
2020), hlm. 1

4
Istilah “promosi kesehatan” sebenarnya berasal setidaknya sekitar tahun 1986,

ketika konferensi internasional pertama tentang promosi kesehatan diadakan di

Ottawa, Kanada, pada tahun 1965. Pada saat itu diundangkan “Ottawa Charter”

yang didalamnya terkandung definisi dan prinsip – prinsip dasar promosi kesehatan.

Namun, istilah tersebut belum sepopuler saat ini di Indonesia. Saat itu istilah yang

dikenal hanyalah penyuluhan kesehatan dan istilah lain seperti KIE (Komunikasi,

Informasi dan Edukasi), Pemasaran Sosial (Social Marketing), Mobilisasi Sosial,

dll muncul dan menjadi populer.(Bapenas, 2012)2

Sedangkan promosi kesehatan pada ibu hamil merupakan pendidikan kesehatan

untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal sehingga dapat membantu mengatasi masalah agar

kehamilan dapat di jalani dengan lancar yang akhirnya siap menjalani persalinan.

Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu bentuk intervensi yang mandiri untuk

membantu klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyrakat dalam

mengatasi masalah kesehatannya melalui pemberian informasi secara langsung

tentang pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang

persiapan persalinan agar membawa hasil pada peningkatan pengetahuan ibu

hamil.3

2.1.2 Tujuan promosi kesehatan pada ibu hamil

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk ibu hamil yang berisiko khususnya

preeklampsia adalah pemeriksaan antenatal dan promosi kesehatan. ANC dan

2
Ibid. hlm. 2.
3
Sandra Tombokan et.al., Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil, Jurnal Ilmiah Bidan, Vol. 4 No. 1, 2016, hlm.41.

5
promosi kesehatan yang dilakukan secara rutin merupakan salah satu upaya untuk

melakukan penjaringan terhadap ibu hamil berisiko, sehingga segera mendapatkan

penanganan yang tepat dengan pengaturan diet, olahraga secara teratur selama

kehamilan trimester pertama kehamilan. Tujuan promosi kesehatan tentang tanda

bahaya kehamilan akan membuat ibu menjadi tahu,memahami dan bisa melakukan

aplikasi dengan mengambil keputusan yang sesuai jika menjumpai/terjadi tanda

bahaya kehamilan.4

Pemeriksaan antenatal merupakan faktor risiko penting dalam maternal mortality.

Menurut Yego, et al (2014), kunjungan antenatal yang sering dan tepat waktu dapat

memberikan kesempatan untuk mendeteksi faktor risiko untuk preeklampsia, dan

penyakit lain yang mendasarinya. Upaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan

maternal, dilakukan penjaringan risiko tinggi baik oleh masyarakat maupun tenaga

kesehatan.5

Tujuan ini mencakup beberapa aspek, antara lain:

a. Meningkatkan pemahaman tentang kesehatan ibu hamil

Promosi kesehatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang

memadai kepada ibu hamil tentang pentingnya perawatan prenatal, gizi

yang seimbang, aktivitas fisik yang aman, serta pentingnya kunjungan ke

bidan atau dokter.

b. Mendorong perilaku sehat

4
Salmah Arafah, Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil Preeklampsia, (Yogyakarta : Jejak
Pustaka,2022), hlm.83.
5
Ibid. hlm. 84.

6
Promosi kesehatan bertujuan untuk membantu ibu hamil mengadopsi

perilaku sehat, seperti menghindari merokok dan alkohol, mengonsumsi

makanan bergizi, beristirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, dan

mengikuti anjuran medis terkait kehamilan.

c. Mencegah risiko komplikasi kehamilan

Promosi kesehatan bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi

kehamilan, seperti preeklampsia, anemia, infeksi, dan masalah

pertumbuhan janin. Melalui edukasi, pemantauan kesehatan, dan

penanganan yang tepat, tujuan ini dapat tercapai.

d. Meningkatkan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan

Promosi kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan akses ibu hamil

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk pemeriksaan

prenatal, imunisasi, pemeriksaan kehamilan, dan persalinan yang aman.

Tujuan ini juga mencakup memastikan bahwa ibu hamil memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang tersedia.

2.1.3 Manfaat promosi kesehatan pada ibu hamil

a. Mencegah komplikasi kehamilan

Promosi kesehatan dapat membantu mencegah risiko komplikasi

kehamilan, seperti preeklampsia, anemia, infeksi, kelahiran prematur, dan

pertumbuhan janin yang tidak adekuat. Melalui edukasi dan pemantauan

kesehatan yang teratur, ibu hamil dapat mengadopsi perilaku sehat yang

dapat mengurangi risiko tersebut.

b. Meningkatkan kesehatan ibu dan janin

7
Dengan memperhatikan aspek-aspek kesehatan yang meliputi gizi yang

seimbang, aktivitas fisik yang aman, perawatan prenatal yang tepat, dan

penanganan medis yang diperlukan, promosi kesehatan dapat membantu

meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janinnya.

c. Memperbaiki kelangsungan hidup dan perkembangan janin

Promosi kesehatan pada ibu hamil dapat membantu memastikan kondisi

lingkungan yang sehat bagi janin, seperti menghindari paparan zat

berbahaya dan merokok. Hal ini dapat berkontribusi pada kelangsungan

hidup dan perkembangan yang optimal bagi janin.

d. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu hamil

Promosi kesehatan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan

kepada ibu hamil tentang perawatan diri, perawatan prenatal, persiapan

persalinan, dan perawatan pasca persalinan. Dengan demikian, ibu hamil

dapat merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi proses kehamilan dan

persalinan.

2.2 Faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil

2.2.1 Gizi dan nutrisi yang baik

Selama hamil, sebagian dari kebutuhan nutrient akan meningkat. Hal penting yang

harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan

menu seimbang, yaitu menu yang lengkap yang terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah

8
dan susu sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janinnya yaitu yang mengandung

unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.6

Faktor gizi ibu selama kehamilan merupakan penyebab tidak langsung yang

berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan

kondisi gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterin growth

retardation (IUGR) sehingga bayi tersebut akan lahir dengan kondisi kurang gizi

dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.7

Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan

oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya

yang dapat dipenuhi oleh asupan gızı dari aneka ragam makanan. Selama hamil,

calon ibu memerlukan lebih banyak zat zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,

karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya

Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu,

terlebih bila keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Nutrisi layak

mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui karena kebutuhan

nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi. Salah satu upaya

untuk mencegah kejadian abortus, BBLR Perdarahan saat persalinan maka perlu

diberikan edukasi kesehatan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan

tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan8

6
Erma Retnaningtyas et.al., Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
Mengenai Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil , ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2 No. 2, Mei
2022, hlm.20.
7
. Ni Wayan Dian Ekayanthi dan Pudji Suryani, Edukasi Gizi pada Ibu Hamil Mencegah Stunting
pada Kelas Ibu Hamil , Jurnal Kesehatan, Vol. 10 No. 3, November 2019, hlm.315.
8
Erma Retnaningtyas et.al., Loc. Cit.

9
2.2.2 Perawatan kehamilan yang layak

Perawatan kehamilan pada ibu hamil merupakan hal yang penting dilakukan untuk

mencegah terjadinya komplikasi dan kematian pada waktu masa kehamilan atau

saat persalinan. Perawatan kehamilan yang perlu diperhatikan adalah perawatan

diri, imunisasi, mengikuti kegiatan senam hamil, istirahat yang cukup, pemeriksaan

kehamilan secara teratur, dan asupan gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.9

Dalam perawatan kehamilan perlu diberikan pengawasan atau pemeliharaan ibu

hamil sampai melahirkan bayinya, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan

angka kematian pada ibu hamil, melahirkan dan nifas, serta menurunkan angka

kematian bayi sampai umur sekitar 1 tahun serta anak-anak prasekolah. Karenanya

seorang ibu hamil kesehatannya perlu diawasi atau dirawat agar:

•Ibu hamil selalu dalam keadaan sehat dan selamat

•Bila timbul kelainan pada kehamilan atau timbul gangguan kesehatannya, dapat

diketahui secara dini dan dapat dilakukan perawatan yang tepat

•Dapat diberikan penyuluhan tentang cara memelihara diri sendiri waktu hamil

•Dapat diberikan suntikan kekebalan terhadap tetanus10

Perawatan kehamilan dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain faktor

predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat. Beberapa faktor tersebut seperti

pengetahuan tentang pemahaman cara perawatan kehamilan. Faktor-faktor lain

yang ikut mempengaruhi perawatan kehamilan antara lain usia, pendidikan,

9
Imroatul Hasanah dan Nurul Fitriyah, Peran Suami Dalam Perawatan Kehamilan Istri Di
Kelurahan Mulyorejo, Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 7 No. 2, Desember 2018 ,
hlm.123.
10
Dainur,Kegiatan KIA di Puskesmas dan Ppermasalahannya. (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG, 2010), hlm. 17

10
pekerjaaan, paritas, dukungan sosial (suami, keluarga, tenaga kesehatan), dan

ekonomi. Kualitas dalam perawatan kehamilan dapat lebih baik dari dukungan

keluarga yaitu pihak suami. Partisipasi dukungan yang diberikan oleh suami dapat

berupa dukungan secara fisik maupun secara psikologis. Seorang suami dapat

memberikan motivasi pada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke

pelayanan kesehatan secara teratur. Hal tersebut juga dapat sekaligus mendukung

tercapainya tingkat kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 dan K4 yang merupakan

salah satu indikator program Antenatal Care (ANC).11

2.2.3 Pengendalian stress dan kesehatan mental

Salah satu permasalahan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan mental

selama masa kehamilan yang perlu mendapatkan penanganan dengan serius.

Wanita yang mengalami penyakit mental selama masa kehamilan dan masa

setelah melahirkan di seluruh dunia sebanyak 10%-20% . Terutama pada

negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,prevalensi masalah

kesehatan mental selama kehamilan masih cukup tinggi dengan prevalensi rata-rata

mencapai 15,6%. Di antara masalah mental selama kehamilan, stres hingga depresi

dan kecemasan adalah masalah yang paling sering dilaporkan selama kehamilan.

Gangguan mental lainnya yang memiliki prevalensi cukup tinggi adalah stres

kehamilan dan kecemasan . Kondisi ini mayoritas muncul karena berkurangnya

rasa percaya diri akibat perubahan bentuk tubuh saat kehamilan, ketakutan

11
Imroatul Hasanah dan Nurul Fitriyah, Op.cit, hlm.124.

11
berlebihan terhadap rasa sakit, serta proses kelahiran dan kecacatan pada

bayinya yang merupakan bagian dari kecemasan.12

Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada Ibu hamil dapat dilakukan

dalam bentuk promosi dan pencegahan masalah kesehatan jiwa dan psikososial

sebagai berikut :

a. Dukungan emosional suami dan anggota keluarga lainnya dalam memenuhi

kebutuhan ibu hamil

b. Ibu hamil dan keluarganya mendapat informasi tentang masalah

kesehatan jiwa dan psikososial yang sering terjadi pada ibu hamil dan

post partum, yaitu depresi waktu hamil maupun post partum. Tanda-

tanda yang perlu diwaspadai dari depresi saat hamil, post partum blues dan

depresi post partum adalah sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, hilang

minat dan mudah lelah disertai gejala lainnya seperti sulit tidur, sulit

konsentrasi, banyak atau kurang makan, berat badan menurun, mudah

putus asa, bisa juga terjadi pikiran bunuh diri.

c. Membaca informasi positif tentang kehamilan, baik dari media sosial

maupun buku.

d. Ibu hamil tetap berkomunikasi dengan masyarakat sekitar rumah melalui

media sosial

12
Jumrah Sudirman, et.al., Upaya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil melalui Peningkatan
Pengetahuan dan Keterampilan di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pengabdian dan Pelibatan
Masyarakat Indonesia, Vol. 1 No. 2, Oktober 2022, hlm.64.

12
e. Ibu hamil memberikan informasi terkini tentang kondisi kehamilannya

kepada suami dan anggota keluarganya13

2.2.4 Umur

Umur adalah hal yang sangat diperhatikan dalam penyelidikan epidemiologi.

Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua keadaan

menunjukkan hubungan dengan umur dan juga biasanya semakin bertambah umur

seseorang maka pengetahuan akan status kesehatan ibu hamil akan luas.14

Ibu hamil usia lanjut (≥35tahun) akan lebih beresiko lebih tinggi mengalami

penyulit-penyulit obstetrik sebagai akibat peningktan dalam masalah kesehatan

seperti hipertensi, diabetes, solusio plasenta, persalinan premature, lahir mati dan

plasenta previa yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas terutama

perinatal. Kesuburan wanita di atas usia 35 tahun mulai menurun. Kehamilan dan

persalinan pada usia ini mempunyai risiko yang lebih besar pada kesehatan ibu dan

bayinya. Wanita usia 40 tahunan masih bisa sukses untuk mengandung secara

normal. Tetapi, kualitas telur yang akan dibuahi buruk dan itu menjadi masalah

pada pembuahan. Ibu hamil setelah usia 40 tahun juga lebih mudah lelah. Mereka

mempunyai risiko keguguran lebih besar, bersalin dengan alat bantu, seperti dengan

forcep atau operasi seksio sesarea. 15

13
Ibid.
14
Ahmad Rizani, Umur Wanita Usia Subur Dalam Melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid, Jurnal
Invasi Penelitian, Vol. 3 No. 7, Desember 2022, hlm.147.
15
Dwi Rani dan Ratna Dewi, Pengaruh Faktor Usia Ibu Hamil Terhadap Jenis Persalinan
di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung , Vol. 9 No. 2, Desember 2020, hlm.4.

13
2.3 Strategi promosi kesehatan pada ibu hamil

2.3.1 Edukasi dan Informasi Kesehatan pada Ibu Hamil

Edukasi dan informasi kesehatan pada ibu hamil merupakan komponen penting

dalam promosi kesehatan pada masa kehamilan. Tujuan utamanya adalah

memberikan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif kepada ibu hamil

mengenai kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya. Pemberian edukasi dan

informasi ini dapat dilakukan dengan kegiatan penyuluhan dan edukasi ini dapat

mencakup berbagai aspek, seperti gizi dan nutrisi yang seimbang, perawatan

prenatal, pentingnya pemeriksaan rutin, pengelolaan stres, tanda-tanda bahaya pada

kehamilan, persiapan persalinan, dan perawatan pasca persalinan.

Edukasi dan informasi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran ibu hamil tentang pentingnya perawatan diri yang baik dan memberikan

pengetahuan tentang tindakan pencegahan yang diperlukan selama kehamilan. Hal

ini dapat membantu ibu hamil dalam mengambil keputusan yang tepat terkait

kesehatan dan memberikan dukungan dalam mempersiapkan proses kehamilan,

persalinan, dan masa-masa setelah persalinan.

2.3.2 Pelatihan Kesehatan pada Ibu Hamil dan Keluarga

Pelatihan kesehatan pada ibu hamil dan keluarga memiliki peran penting dalam

meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait perawatan kesehatan selama

kehamilan. Pelatihan ini meliputi keterampilan dasar seperti perawatan diri,

perawatan kebersihan, pemberian makanan yang sehat, pelatihan aktivitas fisik dan

olahraga selama kehamilan, pelatihan persiapan persalinan dan tanda-tanda bahaya

yang perlu diwaspadai. Dengan pelatihan yang adekuat, ibu hamil dan keluarga

14
dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga

kesehatan ibu hamil dan janin.

Pelatihan kesehatan pada ibu hamil dan keluarga adalah upaya untuk memberikan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menjaga kesehatan selama

masa kehamilan. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil, tetapi juga

melibatkan anggota keluarga terdekat, seperti suami, ibu, atau anggota keluarga

lainnya yang terlibat dalam perawatan dan dukungan selama kehamilan.

Tujuan dari pelatihan kesehatan pada ibu hamil dan keluarga adalah untuk

meningkatkan pemahaman tentang perawatan prenatal yang adekuat, pentingnya

gizi yang seimbang, aktivitas fisik yang tepat, serta pencegahan dan pengelolaan

masalah kesehatan yang mungkin terjadi selama kehamilan. Pelatihan ini juga

bertujuan untuk membantu keluarga mempersiapkan diri secara fisik, emosional,

dan mental dalam menyambut kelahiran bayi.

Selama pelatihan, ibu hamil dan keluarga akan diberikan informasi terkait aspek-

aspek penting dalam perawatan kehamilan, seperti makanan yang sehat dan bergizi,

pola hidup sehat, persiapan persalinan, teknik relaksasi, serta tanda-tanda bahaya

yang perlu diwaspadai. Selain itu, mereka juga akan dilatih dalam keterampilan

praktis, misalnya teknik menyusui, perawatan bayi baru lahir, dan kegiatan

stimulasi perkembangan awal bayi.

2.3.3 Konseling kesehatan pada ibu hamil

Pelaksanaan konseling pada ibu hamil adalah salah satu program dari pelaksanaan

antenatal bagi wanita hamil untuk melihat kondisi mereka oleh petugas kesehatan

sehingga harus diperhatikan bahwa petugas kesehatan perlu menyediakan

15
pelayanan yang berkualitas baik sesuai dengan standar (Darmawati et al., 2018).

Menurut (Devkota, 2017) pelaksanaan konseling kehamilan oleh petugas kesehatan

dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil dalam meningkatkan

pengetahuan.16

Konseling sebagai bagian dari pelayanan kebidanan perlu suatu manajemen yang

baik. Tercapainya tujuan tersebut tidak lepas dari perencanaan dan

pengorganisasian yang merupakan bagian-bagian dari manajemen. Agar proses

konseling ber-kualitas, bidan perlu mempunyai pengetahuan danketrampilan

tentang konseling. Upaya meningkatkankualitas pelayanan kebidanan juga

ditentukan oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan

melakukan konseling yang baik kepada klien.17

Pelaksanaan konseling juga tidaklah cukup, perlu adanya sikap positif dari petugas

kesehatan dan informasi yang lengkap dari petugas kesehatan tentang konseling

kehamilan, serta melihat evaluasi konseling yang telah diberikan sehingga

pelaksanaan konseling akan lebih efektif. sikap dari petugas kesehatan dalam

memberikan pelayanan merupakan elemen penting dari kualitas yang dapat

mempengaruhi kesejahteraan ibu dan hubungan antara petugas kesehatan dengan

ibu. Sikap petugas kesehatan dalam memberikan konseling pada ibu hamil adalah

memperlakukan ibu hamil secara baik, memberikan informasi yang baik dan benar

16
Desi Ariska dan Darmawati, Pelaksanaan Konseling Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kota Banda
Aceh, Vol. X No. 3, 2019, hlm.23.
17
Retno Heru,et.al., Konseling Ibu Hamil Pada Bidan Praktik Swasta Dan Puskesmasdi Kabupaten
Bantul , Vol. 1 No. 3, September 2012, hlm.169.

16
tentang kehamilan dan membantu ibu hamil untuk mengerti dan mengingat

informasi yang diberikan.18

Konseling kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk memberikan dukungan

emosional, informasi, dan panduan bagi ibu hamil dalam menghadapi perubahan

fisik dan emosional selama kehamilan. Konseling ini dapat melibatkan pemberian

informasi tentang kesehatan, memberikan dorongan, serta membantu ibu hamil

dalam mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin dialami. Konseling kesehatan

juga dapat memberikan kesempatan bagi ibu hamil untuk berbagi pengalaman dan

mendapatkan dukungan dari profesional kesehatan.

2.4 Implementasi promosi kesehatan pada ibu hamil

2.4.1 Peran Bidan sebagai community leader

Peran dan fungsi bidan sebagai penggerak masyarakat (community leader)

maksudnya adalah penggerak masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan anak

melalui upaya promotif dan preventif dengan mengadakan peyuluhan-penyuluhan

sewaktu posyandu, maupun informasi secara personal. Serta kerjasama lintas

program dan lintas sektoral melakukan pendekatan dengan menjalin kerja sama

dengan lintas sektor seperti kepala desa, kader, dokter gigi dan PLKB. Bidan

dengan peran dan kewenangan yang dimiliki serta filosofi profesi yang dimilikinya

memainkan peranan kritis untuk pencapaian tujuan. Dalam ruang lingkup asuhan

kebidanan, bidan memberikan asuhan kebidanan kepada perempuan sepanjang

18
Desi Ariska dan Darmawati, Loc. Cit.

17
siklus kehidupan reproduksinya dan melibatkan perempuan itu sendiri serta

keluarganya sesuai kebutuhan.

Peran kepemimpinan di masyarakat ini dapat diwujudkan dengan berperan serta

aktif di wilayah kerjanya untuk mengenal kondisi dan karakteristik masyarakat

sehingga bidan dapat menganalisis potensi masyarakat yang berkaitan dengan

peningkatan kesehatan masyarakat terutama dalam lingkup praktik kebidanan.

Selain itu juga bidan dapat membantu pemberdayaan perempuan di masyarakat,

bermitra dengan perempuan dan keluarganya untuk mewujudkan kemandirian

kesehatan bagi perempuan dan keluarganya. Bidan di masyarakat juga berperan

sebagai pemimpin yang mengondisikan asuhan tetap dalam lingkup model asuhan

kebidanan yang menerapkan continuity of care (Hermansson et al., 2011, Hewitt et

al., 2021).19

Dalam implementasi promosi kesehatan pada ibu hamil, peran bidan sangat penting

sebagai community leader. Bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan dalam memberikan layanan kesehatan kepada ibu hamil dan masyarakat

di sekitarnya. Mereka dapat menjadi penggerak utama dalam mengedukasi dan

memberikan informasi yang tepat tentang kesehatan ibu hamil, termasuk gizi yang

baik, perawatan prenatal, persiapan persalinan, dan perawatan pasca persalinan.

Bidan juga dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada ibu

hamil, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program promosi

kesehatan. Dengan menjadi community leader, bidan dapat memperkuat peran

mereka dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku sehat ibu hamil di komunitas.

19
Evi Zulfiana, et.al., Konsep Kebidanan, (Bandung : Kaizen Media Publishing,2022), hlm.151

18
2.4.2 Peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil

Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi

yang dialami oleh ibu hamil juga akan memengaruhi seluruh anggota keluarga.

Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat

memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. Dalam hal pengambilan

keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya dan

bidan dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.20

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kesehatan ibu

hamil. Dukungan dari keluarga dapat berkontribusi dalam memastikan ibu hamil

mendapatkan perawatan dan perhatian yang memadai. Keluarga dapat membantu

memastikan asupan gizi yang baik dengan menyediakan makanan bergizi dan

seimbang untuk ibu hamil. Selain itu, keluarga juga dapat memberikan dukungan

emosional dan psikologis, seperti memberikan semangat dan perhatian positif

kepada ibu hamil. Mereka juga dapat membantu dalam mengurangi stres dan

mengelola tugas-tugas rumah tangga agar ibu hamil dapat fokus pada kesehatannya.

Dengan melibatkan keluarga dalam perawatan dan dukungan, akan tercipta

lingkungan yang mendukung kesehatan ibu hamil secara holistik.

2.4.3 Penerapan Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil di Masyarakat

Penerapan promosi kesehatan pada ibu hamil di masyarakat memerlukan

pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini meliputi penyuluhan,

20
Dartiwen dan Nurhayati, Asuhan Kebidanan pada Kehamilan, (Yogyakarta : Andi,2019) hlm.2

19
kampanye, dan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu hamil.

Dalam penerapannya, promosi kesehatan harus melibatkan berbagai stakeholder,

seperti tenaga kesehatan, pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Upaya promosi

kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu, senam ibu hamil,

penyuluhan kesehatan di sekolah dan komunitas, serta penggunaan media massa

dan media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dan pesan-pesan

penting terkait kesehatan ibu hamil. Dengan penerapan promosi kesehatan yang

efektif di masyarakat, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran dan

perubahan perilaku yang mendukung kesehatan ibu hamil.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan pada ibu hamil merupakan suatu pendekatan yang penting

dalam meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Melalui strategi edukasi dan

informasi kesehatan, pelatihan kesehatan, dan konseling kesehatan, ibu hamil dan

keluarga dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk

menjaga kesehatan selama kehamilan.

Dalam hal gizi dan nutrisi, penting bagi ibu hamil untuk memperoleh asupan

makanan yang seimbang dan nutrisi yang cukup agar dapat mendukung

pertumbuhan dan perkembangan janin dengan optimal. Perawatan kehamilan yang

adekuat juga sangat penting, termasuk pemantauan kehamilan, perawatan prenatal

yang tepat, dan persiapan persalinan yang baik.

Selain itu, pengendalian stress dan kesehatan mental ibu hamil juga perlu

diperhatikan. Dalam kondisi yang sehat secara mental, ibu hamil akan dapat

menghadapi perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi selama

kehamilan dengan lebih baik. Konsultasi kesehatan secara rutin juga penting guna

memantau perkembangan kehamilan, mendapatkan nasihat medis yang tepat, serta

mendapatkan pemeriksaan dan tes yang diperlukan.

Dengan melibatkan ibu hamil dan keluarga dalam promosi kesehatan, diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku yang sehat serta memperoleh dukungan

yang memadai dalam menjaga kesehatan selama kehamilan.

21
Promosi kesehatan pada ibu hamil penting sebagai upaya preventif dan promotif

dalam menjaga kesehatan ibu dan janin. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait,

termasuk tenaga kesehatan, pemerintah, keluarga, dan masyarakat secara luas,

diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan ibu hamil

serta meminimalkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah promosi kesehatan pada ibu hamil ini diharapkan dapat

membantu pembaca untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil dan masyarakat

mengenai pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil yang salah satu cara

penerapannya dilakukan melalui promosi kesehatan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran ibu hamil. Namun masih banyak terdapat kekurangan

dari penyusunan makalah kami, baik itu dari segi penulisan maupun dari isi. Maka

dari itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang sifatnya

membangun untuk perbaikan makalah yang akan datang, agar lebih relevan serta

dapat membantu dalam referensi pembelajaran.

22
DAFTAR PUSTAKA

Apriadi, Putra. dkk. (2020). Promosi Kesehatan Lanjutan Dalam Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Kecana.

Arafah, Salmah. (2022). Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil Preeklampsia.


Yogyakarta : Jejak Pustaka.

Ariska, D. & Darmawati. (2019). Pelaksanaan Konseling Pada Ibu Hamil Di


Puskesmas Kota Banda Aceh. Idea Nursing Journal, Vol. X No. 3 2019,23

Zulfiana, Evi. Dkk. (2022). Konsep Kebidanan. Bandung : Kaizen Media


Publishing

Dartiwen & Nurhayati,Y. (2019). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.


Yogyakarta : Andi

Tombokan, Sandra. Dkk. (2016). Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda


Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil, Jurnal
Ilmiah Bidan. Vol. 4 No. 1, 41

Retnaningtyas, Elma. Dkk. (2022). Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil


Melalui Edukasi Mengenai Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil , ADI
Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 2 No. 2, 20

Ekayanthi, Ni dan Suryani,Pudji. (2019). Edukasi Gizi pada Ibu Hamil Mencegah
Stunting pada Kelas Ibu Hamil , Jurnal Kesehatan. Vol. 10 No. 3, 315

Dainur. (2010). Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran ECG

Hasanah, Imroatul & Fitriyah,N. (2018). Peran Suami Dalam Perawatan


Kehamilan Istri Di Kelurahan Mulyorejo. Jurnal Biometrika dan
Kependudukan. Vol. 7 No. 2,123

Sudirman, Jumrah. Dkk. (2022). Upaya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil
melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Pengabdian dan Pelibatan Masyarakat Indonesia. Vol. 1
No. 2,64

Rizani,Ahmad (2022). Umur Wanita Usia Subur Dalam Melakukan Imunisasi


Tetanus Toksoid, Jurnal Invasi Penelitian, Vol. 3 No. 7, 147

23
Rani, Dwi & Ratna Dewi. (2020). Pengaruh Faktor Usia Ibu Hamil Terhadap
Jenis Persalinan di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung .Vol.
9 No. 2, 4

Heru, Retno. Dkk. (2012). Konseling Ibu Hamil Pada Bidan Praktik Swasta Dan
Puskesmasdi Kabupaten Bantul , Vol. 1 No. 3, 169

24

Anda mungkin juga menyukai