Anda di halaman 1dari 10

Kasus Puting Tenggelam atau Datar:

Ny. D setelah melahirkan 1 minggu, ia mengalami masalah pada payudaranya yaitu


puting tenggelam atau datar (inverted nipple) dikarenakan Ny.D pada saat masa hamil tidak
merawat payudaranya sehingga si bayi tidak mendapat pasokan ASI yang terpenuhi. Ketika
menyusui Ny.D tidak rajin melatih bayinya agar mau menghisap putingnya kemudian
bayinya menjadi rewel karena ASI Ny.D tidak keluar. Lalu Ny.D putus asa dan memutuskan
untuk memberikan susu formula pada bayinya sebagai pengganti ASI.

Sumber : Ny. Dwi, Muntilan

TEKNIK PERAWATAN PUTING DATAR PADA IBU MENYUSUI

Pokok Bahasan : Perawatan Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Puting Datar Ibu Menyusui
Sasaran : Ibu Menyusui
Waktu : 30 menit [pukul......s/d.......]
Hari/tanggal : 21 maret 2019
Tempat : Balai Desa .........
Pelaksana : ...................................

1. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah Penkes ini diharapkan klien mengetahui, mau dan mampu melakukan perawatan
puting datar sendiri dengan baik dan benar

2. Tujuan Instruksional Khusus :


a. Mengerti maksud puting datar pada Ibu menyusui
b. Mengerti tentang tujuan perawatan puting datar masa menyusui
c. Mengerti penyebab puting datar masa menyusui
d. Memahami cara perawatan puting datar masa menyusui dengan benar
e. Memahami posisi perlekatan yang benar saat menyusui
f. Mau melakukan perawatan puting datar masa menyusui secara rutin

3. Materi :
a. Pengertian perawatan puting datar pada Ibu menyusui
b. Tujuan perawatan puting datar masa menyusui
c. Manfaat perawatan pada puting datar
d. Penyebab puting datar
e. Teknik perawatan puting datar masa menyusui
f. Posisi perlekatan yang benar saat menyusui
4. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya-jawab
c. Demonstrasi

5. Media :
a. Lembar Balik yang berisi materi mengenai pengertian puting datar pada Ibu
menyusui, tujuan perawatan puting datar masa menyusui, manfaat perawatan pada
puting datar, penyebab puting datar ,teknik perawatan puting datar masa menyusui,
dan posisi perlekatan yang benar saat menyusui
b. Alat Peraga :
1. Panthom payudara
2. Pelindung payudara
3. Pompa payudara
4. Spuit
5. Niplette

6. Kegiatan Belajar :
a. Memberi salam
b. Menyampaikan informasi tentang pendidikan kesehatan
c. Menyampaikan strategi pembelajaran
d. Menyampaikan materi
e. Melakukan demonstrasi
f. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
g. Memberikan kesempatan kepada klien untuk melakukan demonstrasi
h. Evaluasi

7. Evaluasi :
a. Pertanyaan tentang materi (apa, untuk apa dan bagaimana merawat puting datar)
b. Observasi untuk melihat apakah dilakukan perawatan puting secara rutin

8. Lampiran materi :
a. Pengertian Puting Datar Pada Ibu Menyusui

Puting Datar merupakan puting yang hanya keluar sedikit dibandingkan rata-rata
puting normal atau suatu keadaan puting tertarik ke dalam.
Seringkali kita mendengar bahwa ibu A tidak sukses memberikan ASI eksklusif pada
bayinya karena putingnya rata atau data, sehingga bayinya tidak dapat menghisap
puting. Lalu ada lagi ibu B yang terpaksa menggunakan “penyambung puting” supaya
bisa menyusui bayinya. Tapi alih-alih berhasil, ibu B malah tidak merasa nyaman
pada payudara atau putingnya.

b. Tujuan Perawatan Puting Datar Masa Menyusui


Perawatan puting pada payudara sangatlah penting dilakukan selama hamil sampai
masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang
merupakan makanan pokok bagi bayi yang baru lahir, sehingga perawatan puting
payudara harus dilakukan sedini mungkin.

ASI merupakan makanan paling ideal bagi bayi, dengan komposisi paling lengkap dan
tidak bisa ditandingi oleh susu formula buatan manusia.

c. Manfaat Perawatan Pada Puting Datar


1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu.
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya
untuk mengatasinya.
5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

d. Penyebab Puting Datar


Puting datar terjadi akibat pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek
ketimbang biasanya. Sebagai tambahan, ia pun menarik puting susu ke dalam (tied
nipples). Kondisi ini biasanya merupakan bawaan lahir tapi bisa pula terjadi saat
pubertas. Bila dibiarkan tanpa penanganan, puting susu datar memang akan
menyulitkan proses menyusui kelak. Terutama bila mulut bayi gagal "menangkap"
puting susu ibu dengan baik dan benar.

e. Teknik Perawatan Puting Datar Masa Menyusui


 Pelatihan Manual

1.

Gunakan teknik Hoffman. Letakkan kedua ibu jari di kedua sisi dasar puting. Lalu,
perlahan-lahan renggangkan kedua ibu jari menjauhi satu sama lain. Lakukan dengan
arah horizontal dan vertikal.

 Lakukan dua kali sehari, lalu secara bertahap tingkatkan jadi lima kali sehari.
 Teknik ini dipercaya mampu memecah daya lekat di bagian dasar puting yang
membuatnya jadi melesak ke dalam.

2.

Gunakan stimulasi oral selama berhubungan seks. Memutar, menarik, dan


menghisap puting bisa membantu mengeluarkan puting datar. Namun, minta
pasangan untuk berhenti melakukannya jika puting teasa sakit. Ingat, lakukan
stimulasi ini dengan lembut.

3.

Putar-putar puting Anda di antara ibu jari dan telunjuk beberapa kali sehari.
Tarik puting perlahan-lahan ketika sedang tegak untuk membuatnya tetap berada di
posisi demikian. Setelah itu, basahi handuk dengan air dingin dan usapkan ke puting
untuk menstimulasinya lebih jauh.

 Menggunakan Produk

1.
Gunakan pelindung payudara. Produk ini biasa ditemukan di toko ibu dan anak.
Pelindung payudara bertekstur lembut dan bentuknya bulat dengan lubang kecil di
tengah-tengah yang berguna untuk menarik puting keluar.

 Tangkupkan payudara Anda ke dalam pelindung dan posisikan puting ke


dalam lubang kecil tadi.
 Kenakan pelindung payudara di bawah kaus, kaus dalam, atau bra Anda. Anda
mungkin harus memakai pakaian berlapis untuk menyamarkan bentuknya.
 Jika Anda akan menyusui, kenakan pelindung payudara 30 menit sebelum
menyusui.
 Pelindung ini akan memberikan tekanan lembut pada puting sehingga
membuatnya tetap tegak berdiri. Benda ini bisa digunakan untuk pria dan
wanita yang mengalami masalah puting datar.
 Pelindung payudara ini bisa menstimulasi kelenjar susu pada wanita
menyusui. Jadi, para ibu yang sedang menyusui tidak boleh mengenakan
benda ini seharian nonstop. Jika Anda mengenakan pelindung payudara saat
sedang menyusui, pastikan setelahnya mencuci pelindung tersebut dengan air
panas dan sabun, lalu bersihkan sisa-sisa susu yang tumpah ke permukaannya.
 Awasi area di sekitar payudara saat mengenakan pelidung, karena alat ini bisa
memicu alergi.

2.

Gunakan pompa payudara. Jika Anda sedang hamil atau menyusui, gunakan pompa
untuk meregangkan jaringan di daerah puting.
o Letakkan ujung pompanya di sekitar payudara dan pastikan puting Anda tepat
berada di tengah-tengah. Ujung pompa bisa ditemukan dalam berbagai ukuran,
jadi jenis apa pun yang Anda pilih, pastikan bentuknya benar-benar pas di
puting.
o Tahan ujung pompa tadi di sekitar payudara untuk memastikan permukaannya
menempel di kulit.
o Pegang ujungnya atau pegang botol pompanya dengan satu tangan, setelah itu
mulailah memompa.
o Pompa payudara dengan tekanan yang terasa nyaman untuk Anda.
o Setelah itu, matikan mesin pemompa, pegang kedua botol di hadapan Anda
dengan satu tangan, dan matikan pompanya dengan tangan satunya.[14]
o Jika Anda menyusui, segera berikan puting ke bayi saat sedang mencuat tegak.
o Jangan memompa terlalu sering jika Anda sedang menyusui, karena itu justru
akan membuat susu mengalir terus-terusan.
o Ada banyak jenis pompa payudara yang tersedia di pasaran; salah satunya
adalah pompa elektrik berkualitas tinggi seperti yang biasa digunakan di
bangsal kebidanan rumah sakit untuk menarik puting tanpa merusak jaringan
di sekitarnya.
o Pompa payudara bervariasi, tergantung merek dan produsen pembuatnya.
Konsultasikan dengan suster atau profesional lainnya tentang memilih pompa
yang sesuai untuk Anda.
3.

Gunakan botol suntik tanpa jarum dengan ukuran 10 ml untuk menarik keluar
puting Anda. (tergantung ukuran puting Anda).

 Gunakan gunting yang bersih dan tajam untuk memotong ujung botol suntik
yang bertuliskan “0 ml”. (Paling ujung.)
 Angkat pendorongnya, copot bagian ujungnya, lalu tekan lagi pendorongnya
ke bawah.
 Posisikan ujung botol suntik yang sudah dipotong tepat di atas puting dan tarik
pendorongnya sehingga puting akan ikut tertarik.
 Hentikan jika terasa sakit.
 Sebelum melepaskan botol suntik dari puting, tekan dulu pendorongnya ke
dalam sehingga tidak lagi dalam posisi menarik.
 Setelah selesai, cuci botol suntik tadi per bagian dengan air panas dan sabun.
 Jika Anda mau, ada alat medis yang bernama Evert-it, yang merupakan botol
suntik yang sudah dimodifikasi untuk menarik puting. Cara kerjanya sama
seperti yang disebutkan di atas.

4.

Gunakan Niplette. Niplette adalah alat yang mampu memanjangkan saluran susu
dengan cara menarik puting setegak mungkin. Alat ini bentuknya kecil dan terbuat
dari plastik transparan, dipasang di sekitar puting. Gunakan sebelum memakai bra.

o Aplikasikan pelembap secukupnya ke daerah puting dan areola sebelum


memakai Niplette.
o Pasang katup ke botol suntik, dan dorong dengan perlahan.
o Posisikan Niplette di sekitar puting dengan satu tangan, dan tarik botol
suntiknya dengan tangan yang lain, membuat gerakan menghisap. Jangan
menarik terlalu keras untuk menghindari rasa sakit.
o Saat puting sudah tertarik keluar, lepaskan Niplette.
o Pegang katupnya dan lepaskan dari botol suntik. Lakukan ini dengan hati-hati
sehingga tidak ada udara yang masuk lagi, yang bisa menyebabkan Niplette
jatuh.
o Kenakan Niplette di bawah pakaian. Jika Anda mengenakan atasan ketat,
Niplette bisa disamarkan dengan menggunakan penutup khusus.
o Lepas Niplette dengan cara menarik botol suntik ke katupnya untuk
menghentikan proses tarikan.
o Mulai gunakan Niplette satu jam tiap hari. Lalu tingkatkan pemakaiannya dari
satu jam ke delapan jam tiap harinya.
o Jangan menggunakan Niplette siang malam!
o Dalam 3 minggu, Anda akan lihat hasilnya; puting akan mengisi cetakan di
katup dengan sempurna tanpa harus ditarik lagi.

 Penanganan Medis
1.

Konsultasikan pada dokter atau ahli bedah plastik tentang pembedahan.


Memang, penanganan noninvasi biasanya selalu jadi pilihan. Namun untuk beberapa
orang, bedah plastik adalah cara terbaik. Metode-metode bedah plastik modern untuk
kasus seperti ini memungkinan untuk melakukan konstruksi ulang pada puting tanpa
merusak saluran susu, sehingga Anda masih bisa menyusui setelahnya. Dokter atau
ahli bedah plastik Anda akan membantu memutuskan apakah Anda harus dioperasi
atau tidak.

 Prosedur operasi ini sederhana; hanya menggunakan anestesi lokal dan Anda
bisa langsung pulang setelahnya. Anda bahkan bisa beraktivitas seperti biasa
keesokan harinya.
 Diskusikan prosedurnya dengan ahli bedah yang akan menangani Anda. Cari
tahu bagaimana operasinya dilakukan dan apa hasilnya.
 Pada saat itu, ahli bedah akan memeriksa riwayat kesehatan dan mengecek
penyebab kasus puting datar Anda.

2.

Ikuti prosedur sebelum dan sesudah operasi dengan baik. Ahli bedah akan
memberitahu Anda apa-apa saja yang harus disiapkan sebelum operasi dan apa yang
harus dilakukan setelah operasi.
 Puting Anda mungkin akan harus diperban setelah operasi. Ganti perbannya
secara rutin, seperti yang diinstruksikan dokter.

3.

Setelah operasi, tanyakan perihal kondisi Anda dan konsultasikan apabila ada
keluhan. Proses penyembuhan seharusnya tidak sakit. Jika Anda mendapati adanya
memar, bengkak, atau rasa sakit selama masa penyembuhan, segera hubungi dokter.

4.

Jadwalkan kunjungan pascaoperasi dengan dokter bedah Anda. Kunjungan ini


dimaksudkan untuk memonitor kondisi Anda dan melihat apakah operasinya sukses.
Tanya pada dokter Anda apakah Anda harus periksa lagi setelahnya.

f. Posisi Perlekatan yang Benar Saat Menyusui

Sebenarnya bentuk puting itu tidak menentukan apakah bisa atau tidak untuk
menyusui, karena pelekatan yang benar pada proses menyusui adalah bukan
menghisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat disekitar areola. Yang
harus diingat pada posisi pelekatan yang benar saat menyusui adalah:

 CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu


 AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah puting dan
sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di bagian bawah
mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas mulut
bayi
 LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar
(memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong
 MOUTH: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempelkan pada
payudara ibu

Dengan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan
yang diperoleh pada saat menyusui, akan memperlancar proses menyusui itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai