Anda di halaman 1dari 5

MASALAH KEBIDANAN PADA KELUARGA

A. INDIVIDU
Individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
Terdapat tiga aspek dalam individu yaitu
- aspek organik jasmaniah,
- aspek psikis rohaniah,
- aspek sosial.
Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan:
- menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
- takluk terhadap kolektif,
- mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64)

B. KELUARGA

1. Tahap – tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga


a. Tahap keluarga saat ini
Tahap 1 : Keluarga pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru,
keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status
lajang ke hubungan baru yang intim.
Tugas perkembangan :
 Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
 Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
 Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).

Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak


Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30 bulan.
Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak
takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena
ibu dan bayi tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan semua
peran-peran mengasyikkan yang telah dipercaya kepada mereka. Peran tersebut pada
mulanya sulit karena perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru.
Tugas perkembangan :
 Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan
bayi baru kedalam keluarga)
 Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
 Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-
peran orangtua dan kakek-nenek.

Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah


Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun
dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga
hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri – ibu, anak laki-laki – saudara, anak
perempuan – saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda.
Tugas perkembangan :
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi,
keamanan.
 Mensosialisasikan anak.
 Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain.
 Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).

Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini.
Tugas perkembangan :
 Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
 Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
 Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat
 Meningkatkan komunikasi terbuka

Tahap V : Keluarga dengan anak remaja


Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini
dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak
masih tinggal dirumah hingga brumur 19 atau 20 tahun.
Tugas perkembangan:
 Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
 Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
 Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak

Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda


Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan
rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan
rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal
di rumah.
Tugas pekembangan:
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

Tahap VII : Orang tua pertengahan


Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan dari bagi
oarngtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orangtua
memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir
pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian.
Tugas perkembangan:
 Mempertahankan kesehatan dan Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan teman sebaya dan anak-anak
 Meningkatkan keakraban pasangan

Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia


Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan
memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal, dan
berakhir dengan pasangan lain meninggal.
Tugas perkembangan :
 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
 Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
 Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
 Melakukan life review.
 Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini.

Menyusun GENONRAM
Dituliskan dalam bentuk simbul-simbul, yang meliputi jenis kelamin, status pernikahan,
status anak, keadaan kesehatan tertentu
Jenis kelamin
Laki laki wanita

Status perkawinan

Menikah pisah cerai tidak menikah

Status anak

Anak kandung anak andopsi aborsi anak kembar

Keadaan kesehatan tertentu


ATAU
Meninggal ibu hamil

2. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi dalam keluarga, dikaji cara berkomunikasi, bahasa, kualitas dan
kuantitas komunikasi
b. Peran dari anggota keluarga baik secara formal maupun non formal dan jika ada
konflik dalam keluarga siapa yang mengambil peran
c. Nilai dan norma keluarga, dikaji bagaimana nilai, norma dan budaya dalam keluarga
berhubungan dengan kesehatan

3. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afeksi, mengkaji gambaran cinta dan kasih sehingga akan tergambarkan
sebagai perasaan saling memiliki, dukungan, dan rasa saling menghargai
b. Fungsi Sosialisasi, mengkaji bagaimana interaksi dan hubungan dalam keluarga,
bagaimana penanaman aturan-aturan dalam keluarga
c. Fungsi perawatan kesehatan , mengkaji bagaimana keluarga menyiapkan kebutuhan
makan, pakaian, tempat tinggal, dan merawat jika ada anggota keluarga yang sakit.
Dikaji pengetahuan tentang hal yang berhubungan dengan penyakit yang diderita
anggota keluarga
d. Fungsi Reproduksi, mengkaji tentang jumlah anak yang diinginkan, metode yang
digunakan untuk mengatur / mengendalikan jumlah anak
e. Fungsi Ekonomi, mengkaji tentang pendapatan keluarga, pemanfaatan sumber yang
ada dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA


1. Bentuk keluarga :
- Keluarga single ( duda / janda karena perceraian / kematian dengan atau
tanpa anak )
- Keluarga besar ( keluarga inti ditambah dengan sanak saudara )
- Keluarga coposite ( keluarga berpoligami hidup bersama )
- Keluarga kabitas ( hidup bersama suami istri tanpa perkawinan )
2. Struktur dan fungsi keluarga:
- Hambatan keluarga dalam pembagian peran terhadap anggota keluarga
yang sakit / mengalami masalah kesehatan
- Hambatan dalam komunikasi / sosialisasi antar anggota keluarga
- Hambatan dalam penerapan norma dan aturan dalam keluarga
- PUS / ibu pasca nifas belum KB
3. Kelompok resiko
- Sosial ekonomi rendah sehingga tidak mampu mengatasi masalah
kesehatannya
- Usia ibu hamil < 20 tahun atau > 35 tahun
- Anak / kehamilan yang tidak dikehendaki, sehingga beresiko terjadi aborsi
atau penelatantaran kehamilan, depresi pada ibu
4. Masalah aktual dalam keluarga :
- Tumbuh kembang gagal / terhambat
- Bayi lahir BBLR / prematur
- Ibu hamil dengan anemia, kurang gizi, hipertensi,

PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH


SKALA PRIORITAS ASKEP KELUARGA (baylon & maklaya)
No Kriteria Nilai Nilai yang Skor yang
dipilih diperoleh
1 Sifat masalah ( bobot 1)
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
( bobot 2) 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk dicegah
(bobot 1 ) 3
Tinggi 2
Cukup 1
Rendah
4 Menonjolnya masalah ( bobot 1 )
Masalah benar-benar harus segera di 2
tangani
Ada masalah tetapi tidak segera di 1
tangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah skor

PERUMUSAN RENCANA TINDAKAN


Merumuskan rencana tindakan dilakukan dengan memuat : tujuan, kriteria evaluasi dan
rumusan rencana tindakan
1. Tujuan dirumuskan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, dan akan batasan
waktu
2. Merumuskan kriteria evaluasi
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka lanjutkan merumuskan kriteria
evaluasi. Kriteria mencakup kemampuan kognitif, verbal dan psikomotor.
3. Merumuskan rencana tindakan
Rencana tindakan meliputi intervensi permulaan dan intervensi lanjut, rencana yang
dibatasi waktu dapat dilakukan melalui intervensi permulaan berupa pendidikan
kesehatan, sedangkan intervensi lanjut berupa terapi keluarga.
Hambatan dalam memecahkan masalah dalam keluarga :
1. Faktor keluarga : pendidikan, pekerjaan, penghasilan, usia, komposisi keluarga
2. Faktor lingkungan : pemanfaatan lingkungan rumah, lingkungan rumah
3. Faktor tenaga kesehatan: komunikasi kurang baik, fokus pelayanan masih bersifat
kuratif
4. Faktor budaya: kepercayaan, adat, perilaku dalam pengobatan penyakit

IMPLEMENTASI
1. Melibatkan keluarga dalam pemecahan masalah
2. Mengetahui sosial budaya keluarga
3. Memanfaatkan sarana dan prasarana dalam keluarga
4. Menerapkan disiplin ilmu yang lain : al komunikasi, etika, agama

Anda mungkin juga menyukai