Anda di halaman 1dari 34

A.

Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan dengan

menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan

alur kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta langkah-langkah dalam

suatu urutan yang logis, yang menguntungkan baik bagi klien maupun

bidan (Varney, 2007).

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang akan dilakukan, studi

kasus ini penulis menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney

karena metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga

memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien.

2. Langkah-Langkah Asuhan Kebidanan

Dalam studi kasus ini mengacu pada pola fikir Varney karena

metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga

memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien.

Proses menurut Hellen Varney ada 7 langkah dimulai dari pangumpulan


data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah menurut

Varney dalam Ambarwati dan Wahyuni (2009) adalah sebagai berikut :

Langkah I Pengumpulan Data Dasar

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien.

Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang

akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien

(Ambarwati dan wulandari, 2009). Proses pengumpulan data mencakup

data subyektif dan obyektif adalah sebagai berikut :

1. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut

dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu

interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2005). Data subyektif tersebut

terdiri dari:

a. Biodata yang mencakup identitas pasien meliputi:

1) Nama

Bertujuan untuk mengetahui nama pasien secara jelas dan

lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak

keliru pada saat akan melakukan tindakan asuhan

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

2) Umur

Bertujuan untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang


dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental

psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun

rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada ibu nifas dengan

postpartum blues faktor seperti umur dapat mempengaruhi

terjadinya postpartum blues (Mansur, 2009).

3) Agama

Bertujuan untuk mengetahui kepercayaan pasien yang

berhubungan dengan pemberian dukungan spiritual sesuai

kepercayaan (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

4) Suku Bangsa

Bertujuan untuk mengetahui adat istiadat atau kebiasaan

sehari-sehari (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

5) Pendidikan

Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pendidikan dan intelektualnya, sehingga bidan dapat

memberikan konseling sesuai dengan pendidikan pasien

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

6) Pekerjaan

Bertujuan untuk mengetahui pekerjaan pasien yang

berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi pasien

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

7) Alamat
Bertujuan untuk mengetahui tempat tinggal pasien supaya

mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

b. Keluhan Utama

Bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

berkaitan dengan masa nifas, misalnya pasien merasa mules,

sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas dengan

postpartum blues keluhan yang dirasakan yaitu Ibu merasa

cemas dan sedih dengan keadaannya sekarang

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan yang lalu

Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya

riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : jantung, ginjal,

asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi, yang dapat

mempengaruhi pada masa nifas (Ambarwati dan Wahyuni,

2009). Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues,

faktor seperti riwayat ibu yang pernah mengalami

Postpartum Blues pada kehamilan sebelumnya dapat

mempengaruhi terjadinya postpartum blues

(Mansur, 2009).

2) Riwayat kesehatan sekarang


Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya

penyakit yang diderita pada saat ini yang berhubungan

dengan masa nifas dan bayinya (Ambarwati dan Wahyuni,

2009). Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues

keadaan umum kurang baik dan emosi tidak stabil

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

3) Riwayat Kesehatan keluarga

Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya

pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan

pasien dan bayinya (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

d. Riwayat perkawinan

Bertujuan untuk mengetahui berapa kali menikah, status

menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status

yang jelas akan berkaitan dengan psikologinya sehingga akan

mempengaruhi proses nifas (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

e. Riwayat obstetrik

1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

Bertujuan untuk mengetahui berapa kali ibu hamil,

pernah abortus atau tidak, berapa jumlah anak, cara

persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan masa

nifas yang lalu. Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum

blues, pengalaman dan proses kehamilan dan

persalinan mempengaruhi terjadinya postpartum blues


(Mansur, 2009).

2) Riwayat persalinan sekarang

Bertujuan untuk mengetahui tanggal persalinan, jenis

persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi meliputi PB,

BB, penolong persalinan guna pengkajian apakah proses

persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa

berpengaruh pada masa nifas saat ini (Ambarwati dan

Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas dengan kasus

postpartum blues lamanya persalinan serta intervensi medis

yang digunakan dapat mempengaruhi terjadinya postpartum

blues (Mansur, 2009).

f. Riwayat Keluarga Berenana

Bertujuan untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut

KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan

selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah

masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

g. Kehidupan sosial budaya

Betujuan untuk mengetahui pasien dan keluarga menganut

adat istiadat apa yang akan menguntungkan atau merugikan

pasien khususnya pada masa nifas misalnya pada kebiasaan

pantang makanan (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).


h. Data psikososial

Bertujuan untuk mengetahui respon ibu dan keluarga

terhadap bayinya. Pada kasus postpartum blues sebagian besar

merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh

wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

i. Data pengetahuan

Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan

ibu tentang perawatan setelah melahirkan sehingga akan

menguntungkan selama masa nifas

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

j. Pola kebiasaan sehari- hari

1) Nutrisi

Bertujuan untuk mengetahui pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan

selama masa nifas (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada

kasus Ibu nifas dengan postpartum blues Ibu akan

mengalami gangguan nafsu makan

(Dewi dan Sunarsih, 2011).

2) Eliminasi

Bertujuan untuk mengetahui pola fungsi sekresi yaitu

kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi, jumlah,

konsistensi bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi


frekuensi, warna dan jumlah

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

3) Pola istirahat

Bertujuan untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien,

berapa jam pasien tidur, dan kebiasaan sebelum tidur.

Istirahat sangat penting bagi ibu nifas karena dengan

istirahat yang cukup dapat mempercepat penyembuhan

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas

dengan postpartum blues Ibu akan mengalami gangguan

tidur atau istirahat (Dewi dan Sunarsih, 2011).

4) Personal Hygiene

Bertujuan untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu nifas

dengan postpartum blues ibu kurang perhatian terhadap

kebersihan diri dan penampilannya (Nurjanah, 2013).

5) Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada

pola aktivitas perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap

kesehatannya (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

2. Data obyektif

Menurut Sulistyawati (2009) data obyektif bertujuan untuk

melengkapi data dalam menegakkan diagnosa, yang meliputi


pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi sebagai

berikut :

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum

Bertujuan untuk mengamati keadaan pasien secara

keseluruhan dengan hasil :

a) Baik : Jika pasien memperlihatkan respon yang

baik terhadap lingkungan orang lain, serta fisik dalam

batas normal.

b) Lemah : Kriteria ini jika pasien kurang atau tidak

memberi respon yang baik terhadap lingkungan dan

orang lain, tidak mampu berjalan. (Sulistyawati, 2009)

Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues keadaan

umum kurang baik dan emosi tidak stabil

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

2) Tingkat kesadaran

Bertujuan untuk mengetahui kondisi kesadaran pasien,

yaitu keadaan composmentis (Kesadaran maksimal) sampai

dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar)

(Sulstyawati, 2009).

3) Vital sign

Bertujuan untuk mengetahui keadaan ibu yang berkaitan

dengan kondisi yang dialami pasien. Vital sign menurut


(Ambarwati dan Wahyuni, 2009) terdiri dari:

a) Suhu

Suhu tubuh normal 36,5°C–37,5°C.

b) Nadi

Bertujuan untuk mengetahui denyut nadi pasien yang

dihitung dalam satu menit. Batas normal 60-80 x/menit,

nadi lebih dari 100x/menit pada masa nifas

mengindikasikan adanya suatu infeksi.

c) Respirasi

Bertujuan untuk mengetahui jumlah atau frekuensi

pernapasan yang dihitung dalam jumlah satu menit.

Batas Normal 16- 20 x/menit.

d) Tekanan Darah

Tekanan darah normal 120 mmHg/ 80 mmHg.

b. Pemeriksaan Fisik

Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fisik dari ujung

kaki dan kemudian menjelaskan pemeriksaan fisik kepada

pasien (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pemeriksaan fisik pada

ibu nifas meliputi:

1) Kepala

a) Rambut

Bertujuan untuk mengetahui warna, kebersihan, mudah

rontok atau tidak. Pada kasus Ibu nifas dengan


postpartum blues ibu kurang memperhatikan

kebersihan penampilan dirinya (Nurjanah, 2013).

b) Muka

Bertujuan untuk mengetahui keadaan muka adakah

oedema atau tidak. Pada kasus Ibu nifas dengan

postpartum blues muka ibu tidak oedema

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

c) Mata

Bertujuan untuk mengetahui konjungtiva bewarna

kemerah-merahan atau tidak dan sklera bewarna putih

atau tidak. Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum

blues konjungtiva mata ibu berwarna merah dan skera

berwarna putih (Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

d) Hidung

Bertujuan untuk mengetahui kebersihan, ada tidak

polip.

e) Telinga

Bertujuan untuk mengetahui kebersihan telinga.

f) Mulut/ gusi/gigi

Bertujuan untuk mengetahui mulut bersih atau tidak,

ada caries dentis dan karang gigi.


2) Leher

Bertujuan untuk mengetahui ada pembesaran kelenjar tyroid

atau kelenjar getah bening atau tidak.

3) Dada dan axilla

a) Mammae

Bertujuan untuk mengetahui bentuk dan ukuran

hyperpigmentasi (areola), keadaan puting susu, retraksi,

massa, pengeluaran cairan dan pembesaran kelenjar

limfe (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Pada kasus Ibu

nifas dengan postpartum blues payudara membesar,

puting susu menonjol, aerola hyperpigmentasi,

colostrum sudah keluar (Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

b) Axila

Bertujuan untuk mengetahui benjolan dan nyeri

yang terdapat apada axila. Pada kasus Ibu nifas dengan

postpartum blues tidak ada benjolan disekitar axila

(Rukiyah dan Yulyanti, 2010).

4) Ekstremitas

Bertujuan untuk mengetahui ada varices atau tidak, ada

oedema atau tidak, reflek patella. Pada kasus ibu nifas

dengan postpartum blues reflek patella positif

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).


c. Pemeriksaan khusus obstetri

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2009) keadaan anogenital

adalah :

1) Keadaan Perineum

Bertujuan untuk mengetahui adakah oedema, hematoma,

bekas luka episiotomi/ robekan, hecting.

2) Keadaan Anus

Bertujuan untuk mengetahui ada haemoroid atau tidak.

3) Lochea

Bewarna merah kehitaman, bau biasa, tidak ada bekuan

darah, jumlah perdarahan yang ringan atau sedikit (hanya

perlu mengganti pembalut setiap 3-5 jam).

d. Data Penunjang

Data penunjang ini diperoleh dari pemeriksaan

laboratorium antara lain : pemeriksaan Hb dan golongan darah,

serta kadar bilirubin dalam darah (Depkes RI, 2007).

Data penunjang yang diperlukan pada kasus Ibu nifas dengan

postpartum blues adalah pemeriksaan Hb

(Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

Langkah II. Interpretasi Data Dasar.

Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Dalam

diagnosa kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa


masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan

penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan terhadap pasien,

masalah sering berkaitan dengan pengalaman yang diidentifikasi oleh

bidan (Ambarwati dan Wulandari, 2009). Interpretasi data terdiri dari

diagnosa, masalah dan kebutuhan.

1. Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan yang

berkaitan dengan Para, abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan

nifas (Ambarwati dan wulandari, 2009). Data yang mendasari untuk

diagnosa postpartum bllues adalah data subjektif, objektif dan data

penunjang. Diagnosa pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues

adalah : Ny. A umur … tahun , P… A… postpartum hari ke …

dengan postpartum blues (Rukiyah dan Yuliyanti, 2010).

2. Masalah

Bertujuan untuk mengetahui masalah yang muncul

berdasarkan pernyataan pasien dari hasil anamnesa dan pemeriksaan

fisik (Ambarwati dan wahyuni, 2009). Masalah pada kasus Ibu nifas

dengan postpartum blues adalah ketidakmampuan ibu untuk

beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga

akan terjadi depresi Postpartum (Rukiyah dan yuliyanti, 2012).

3. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan hal- hal yang dibutuhkan pasien dan

belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Pada kasus Ibu


nifas dengan postpartum blues kebutuhan yang diperlukan ialah

dukungan dari semua orang terdekat, keluarga, suami atau saudara

(Dewi dan Sunarsih, 2011).

Langkah III. Diagnosa Potensial

Pada langkah ini penulis mengidentifikasi dengan kritis tanda dan

gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien

untuk mengatasi dan mencegah (Ambarwati dan Wahyuni, 2009).

Masalah potensial pada ibu nifas dengan postpartum blues akan muncul

apabila tidak segera ditangani yang akan menyebabkan potensial terjadi

depresi dan psikosis pacsa salin (Marmi, 2014).

Langkah IV. Antisipasi

Langkah bidan dituntut untuk mengantisipasi masalah potensial

dan merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa

potensial tidak terjadi (Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Antisipasi atau

untuk Ibu Nifas dengan postpartum blues menurut Dewi dan Sunarsih

(2011) yaitu konsultasi dengan tenaga kesehatan seperti bidan, dokter

spesialis jiwa serta psikiater untuk membantu melakukan upaya

pengawasan.

Langkah V. Perencanaan

Langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap masalah atau

diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi

(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Asuhan kebidanan yang direncanakan

pada pasien dengan postpartum blues menurut Marmi (2014) yaitu :


1. Beritahu pada ibu bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk.

2. Beritahukan klien untuk memperlakukan dirinya dengan baik dengan

cara:

a. Makan makanan yang bergizi.

b. Banyak istirahat dan tidur.

c. Pergi keluar untuk mendapat cahaya matahari.

d. Berlatih secara rutin (berjalan selama 20 menit atau lebih).

e. Menyediakan waktu untuk diri sendiri (untuk sejenak

menghindari tugas-tugas dan urusan bayi).

f. Melewatkan waktu bersama teman-teman.

3. Anjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal lain

yang ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat.

4. Bila perlu, anjurkan klien untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

untuk mengurangi kekhawatirannya.

Langkah VI. Pelaksanaan

Penatalaksanaan manajemen yang efisien akan menyingkat waktu

dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien (Varney, 2007).

Pelaksanaan pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues menurut

Marmi (2014) yaitu:

1. Memberitahu pada ibu bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk.

2. Membritahukan klien untuk memperlakukan dirinya dengan baik

dengan cara:

a. Makan makanan yang bergizi.


b. Banyak istirahat dan tidur.

c. Pergi keluar untuk mendapat cahaya matahari.

d. Berlatih secara rutin (berjalan selama 20 menit atau lebih).

e. Menyediakan waktu untuk diri sendiri

(untuk sejenak menghindari tugas-tugas dan urusan bayi).

f. Melewatkan waktu bersama teman-teman.

3. Meganjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal

lain yang ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat.

4. Bila perlu, menganjurkan klien untuk berkonsultasi dengan tenaga

medis untuk mengurangi ke khawatirannya.

Langkah ke VII. Evaluasi

Langkah ketujuh adalah evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah

diberikan (Varney, 2007). Setelah diberi asuhan kebidanan hasil yang

diharapkan adalah keadaan umum baik, kesadaran composmentis, ibu

sudah mau menerima bayinya dan menikmati peran barunya sebagai

seorang ibu, ibu sudah memperlakukan dirinya dengan baik dan ibu

bersedia untuk menceritakan perasaan yang dialaminya kepada teman

terdekat.

Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah

manajemen Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan

kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Varney, (2007)

sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP

yaitu :
1. S (Subyektif)

Menggambarkan dan mendokumentasikan hasil pengumpulan data

klien melalui anamnesa sebagai langkah satu Varney.

2. O (Obyektif)

Menggambarkan dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik

klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung asuhan langkah satu Varney.

3. A (Assesment)

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif suatu identifikasi :

a. Diagnosa atau masalah.

b. Antisipasi diagnosa atau masalah.

c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II, III, IV Varney.

4. P (Planning)

Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan dan evaluasi,

perencanaan berdasarkan assesment sebagai llangkah V, VI, VII

Varney.
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.A UMUR 22 TAHUN

P1A0 DENGAN POSTPARTUM BLUES

DI RB DR. JOHAN SURAKARTA

Ruang : Aster 1

Tanggal : 03/05/15

No register : 00905015

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

1. Nama : Ny. A Nama : Tn. D

2. Umur : 22 Tahun Umur :24 Tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

47
7. Alamat : Pucang Sawit 01/05 Jebres Surakarta Jawa

Tengah

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

Tanggal Masuk : 03 mei 2015 pukul/waktu :16.00WIB

1. Alasan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan baru saja melahirkan pada tanggal 01 mei 2015 pukul

20.00 WIB

2. Keluhan

Ibu mengatakan merasa terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu

sulit tidur dan tidak nafsu makan.

3. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit apapun seperti batuk,

pilek, panas

b. Riwayat penyakit sistemik

 Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri dada sebelah

kiri serta tidak mudah lelah dan tidak pernah

keringat dingin saat aktivitas rinngan

 Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada

pinggang kanan dan kiri dan tidak pernah sakit

saat BAK

 Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas


 TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih dari 2

minggu serta tidak pernah batuk berdarah

 Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sakit

kuning pada mata, kuku, dan kulit

 DM : Ibu mengatakan tidak sering lapar, haus, dan

BAK pada malam hari

 Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah

lebih dari 140/90 mmHg

 Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulutnya

 Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain seperti HIV dan AIDS

c. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dari keluarga nya dan keluarga suami tidak ada yang

menderita penyakit menurun (hipertensi, jantung, DM) dan penyakit

menular (HIV, AIDS. HEPATITIS)

d. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dari keluarga nya dan keluarga suami tidak ada yang

memiliki keturunan kembar

e. Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun

4. Riwayat menstruasi

a. Menarch : Ibu mengatakan haid pertama umur ± 13 tahun


b. Siklus : Ibu mengatakan jarak haid tiap bulan ± 28 hari

c. Lama : Ibu mengatakan lama haid nya ±7 hari

d. Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali/hari

e. Teratur / Tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur

a. Sifat Darah : Ibu mengatakan darah haid yang keluar merah

segar dan ada sedikit gumpalan

b. Disminorhoe : Ibu mengatakan kadang merasa nyeri haid tapi

tidak sampai mengganggu aktivitas

5. Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

selama perkawinan

6. Riwayat perkawinan

a. Status Perkawinan : Syah, kawin 1 kali

b. Kawin : Umur 20 tahun dengan suami umur 22 tahun,

lamanya 2 tahun dan belum punya anak

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

n Tgl/th Tempat U Jenis penolong Anak Nifas Keadaan

o Partus Partus K partus jk bb Pb Kead Lakt sekarang

1 01 mei ‘15 RB 39mg spontan Bidan L 3000 49 Baik Lancar sehat

8. Riwayat hamil ini

a. HPHT : 02 Agustus 2014

b. HPL : 09 Mei 2015


c. Keluhan-Keluhan pada

1) Trimester I : Ibu mengatakan mual mutah tapi tidak sampai

mengganggu aktivitas

2) Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3) Trimester III : Ibu mengatakan sering BAK

d. ANC

1) Trimester I : Ibu mengatakan periksa kehamilan 2 kali. Umur

kehamilan 4 minggu dan 8 minggu

2) Trimester II : Ibu mengatakan periksa kehamilan 3 kali. Umur

kehamilan 12 minggu, 14 minggu, dan 20

minggu

3) Trimester III : Ibu mengatakan periksa kehamilan 5 kali. Umur

kehamilan 26 minggu, 30 minggu, 32 minggu,

36 minggu, 38 minggu

e. Penyuluhan yang pernah di dapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe dan

persiapan persalinan

f. Imunisasi TT

1) TT1 : Ibu mengatakan mendapat imunisasi TT pada

saat umur kehamilan 3 bulan tanggal 25

Oktober 2015
2) TT2 : Ibu mengatakan mendapat imunisasi TT ulangan

pada saat umur kehamilan 4 bulan tanggal 25

November 2015

g. Gerakan janin

Ibu mengatakan sudah mulai merasakan gerakan janin saat usia

kehamilan 4 bulan

9. Riwayat persalinan Ini

a. Tempat persalinan : RB Penolong : Bidan

b. Tanggal / jam : 01 Mei 2015 pukul : 20.00 WIB

c. Jenis persalinan : Spontan

d. Tindakan lain : Tidak ada

e. Komplikasi : Tidak ada

f. Perinium

Ruptur/tidak : Ya, derajat 2

Dijahit/tdak : Ya, hecting jelujur

10. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Diet makanan : Ibu mengatakan tidak ada diet makanan selama

nifas

Perubahan pola makan : Tidak ada perubahan pola makan hanya

porsinya berkurang karena ibu nya tidak nafsu

makan
b. Eliminasi

BAK : Ibu mengatakan BAK4-5 kali/hari warna kuning

jernih, bau khas urine

BAB : Ibu mengatakan BAB 1-2 kali/hari warna

kecoklatan, konsistensi lunak, bau khas

c. Istirahat

Ibu mengatakan sulit tidur. Tidur malam ± 4 jam dan tidur siang ± 1

jam

d. Personal hygine

Ibu mengatakan kurang memperhatikan kebersihan dirinya setelah

habis melahirkan

e. Keadaan psikososial

Ibu mengatakan cemas dengan keadaan nya dan keadaan bayinya

f. Riwayat sosial budaya

Dukungan keluarga : Ibu mengatakan keluarga suaminya kurang

mendukung selama hamil

Keluarga yang tinggal serumah: Ibu mengatakan serumah tinggal

dengan suaminya

Pantang makanan : Ibu mengatakan tidak berpantang makanan

apapun

Kebiasaan adat istiadat: ibu mengatakan ada kebiasaan syukuran

kelahiran bayi setelah melahirkan


Penggunaan obat/ rokok: Ibu mengatakan tidak merokok begitupun

dengan suaminya serta tidak menggunakan

obat-obatan diluar dari tenaga kesehatan

begitupun dengan suaminya

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1) Status generalis

a. Keadaan umum : Cukup

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda - Tanda Vital

 Tekanan Darah : 110/70 mmHg

 Suhu : 36,7 º c

 Nadi : 82 x/i

 Respirasi : 22 x/ i

d. Tinggi Badan : 158 cm

e. BB sebelum hamil : 52 kg

f. BB sekarang : 59 kg

g. LLA : 24 cm

2) Pemeriksaan sistematis

a. Kepala

1) Rambut : Hitam, berminyak, sedikit rontok

2) Muka : Simestris, tidak oedema, tidak pucat,

kusam
3) Mata

a) Oedema : Tidak oedema

b) Conjungtiva : Merah muda

c) Sklera : Putih

4) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak

ada sekret

5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada benjolan,

tidak ada serumen

6) Mulut/gigi/gusi : Simetris, bersih, tidak pucat, tidak

pecah-pecah, gigi tidak caries, gusi

tidak berdarah

b. Leher

1) Kelenjar gondok : Tidak terdapat benjolan

2) Tumor/benjolan : Tidak terdapat benjolan

3) kelenjar limfe : Tidak terdapat pembesaran

c. Dada dan axilla

1) Mammae

a) Pembengkakan : Tidak terdapat pembengkakan

b) Tumor : Tidak terdapat benjolan

c) Simetris : Simetris kanan dan kiri

d) Aerola : Hyperpigmentasi

e) Puting susu : Menonjol

f) Kolostrum / ASI : Sudah keluar


2) Axilla

a) Benjolan : Tidak terdapat benjolan

b) Nyeri : Tidak terdapat nyeri tekan

d. Ekstremitas

1) Atas :Simetris, tidak oedema, jari-jari lengkap

2) Bawah

a) Varises : Tidak terdapat verises

b) Oedema : Tidak terdapat oedema

c) Betis : Normal, tidak terdapat bengkak dan

kemerahan

d) Homan sign : (-) kanan (-) kiri

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

a. Abdomen

1) Inspeksi

a) Pembesaran perut : Normal

b) Linea alba/ nigra : Linea nigra

c) Strie albican/ livide : Strie albican

d) Kelainan : Tidak ada

2) Palpasi

a) Kontraksi : Keras

b) TFU : 1 jari dibawah pusat

c) Kandung kemih : Kosong


b. Anogenital

1) Vulva vagina

a) Varises : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

b) Kemerahan : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

c) Nyeri : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

d) Lochea : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

2) Perinium

a) Keadaan luka : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

b) Bengkak/kemerahan : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

3) Anus

a) Haemoroid : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

b) Lain-lain : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

4) Inspekulo

c) Vagina : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

a) Portio : Tidak bersedia dilakukan pemeriksaan

4) Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium : HB: 12 gr %

b. Pemeriksaan penunjang lain: Tidak dilakukan


II. INTERPRETASI DATA

Tanggal Masuk : 03 mei 2015 pukul : 16.25 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

Ny. A P1A0 Umur 22 tahun postpartum hari ke 2 dengan postpartum

blues

DATA DASAR

DATA SUBYEKTIF

1) Ibu mengatakan bernama Ny. A umur 22 tahun

2) Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya tanggal 01 mei 2015

pukul 20.00 WIB dan berjenis kelamin laki-laki

3) Ibu mengatakan ini anak pertama dan belum pernah keguguran

4) Ibu mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan

5) Ibu mengatakan merasa terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu

sulit tidur dan tidak nafsu makan

DATA OBYEKTIF

1) Keadaan umum : Cukup

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda – Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg Suhu : 36,7 ºC

Nadi : 82 x/i Respirasi: 22 x/i

4) Rambut : Hitam, berminyak, sedikit rontok

5) Muka : Simestris, tidak oedema, tidak pucat,

kusam
6) TFU : 1 jari dibawah pusat

7) Kontraksi : Keras

B. MASALAH

Ibu cemas dengan keadaannya dan keadaan bayinya

C. KEBUTUHAN

Dukungan moril dan suport mental

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Depresi postpartum

IV. TINDAKAN SEGERA

Konsultasi dengan tenaga kesehatan seperti bidan, dokter spesialis jiwa atau

psikiater

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal Masuk : 03 mei 2015 pukul : 16.30 WIB

5. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

6. Beritahu pada ibu bahwa dirinya adalah ibu yang baik.

7. Beritahukan ibu untuk memperlakukan dirinya dengan baik

8. Anjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal lain yang

ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat.

9. Anjurkan ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk

mengurangi kekhawatirannya
10. Berikan ibu KIE tentang tanda bahaya masa nifas

VI. PELAKSANAAN TINDAKAN

Tanggal Masuk : 03 mei 2015 pukul : 16.35 WIB

A. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa ibu sedang mengalami

sindrome postpartum bues

B. Memberitahu ibu bahwa dirinya adalah ibu yang baik dan mampu

merawat anaknya dengan baik

C. Memberitahu ibu untuk memperlakukan dirinya dengan baik, dengan

cara:

1. Makan makanan yang bergizi.

2. Banyak istirahat dan tidur.

3. Pergi keluar untuk mendapat cahaya matahari.

4. Berlatih secara rutin (berjalan selama 20 menit atau lebih).

5. Menyediakan waktu untuk diri sendiri (untuk sejenak menghindari

tugas-tugas dan urusan bayi).

6. Melewatkan waktu bersama teman-teman.

D. Menganjurkan ibu untuk menceritakan segala permasalahan atau hal lain

yang ingin diungkapkan kepada teman atau kerabat terdekat.

E. Menganjurkan klien untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk

mengurangi kekhawatirannya

F. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas dengan cara:

1. Menjelaskan tentang perdarahan yang keluar dari jalan lahir secara


tiba-tiba dan bertambah banyak, yang ditandai ganti pembalut 2 kali

selama 30 menit

2. Menjelaskan tentang pengeluaran dari jalan lahir yang berbau busuk

3. Menjelaskan tentang rasa sakit atau nyeri di bagian perut atau

punggung

4. Menjelaskan tentang tanda-tanda hipertensi diantaranya tekanan darah

lebih dari 140/90 mmHg, sakit kepala yang terus menerus dan

menetap, nyeri ulu hati, pandangan mata kabur, oedema pada muka

dan tangan

5. Menjelaskan tentang tanda-tanda infeksi diantaranya demam, muntah,

rasa sakit saat BAK, atau tidak enak badan

6. Menjelaskan tentang permasalahan pada payudara diantaranya

payudara berubah jadi merah, panas, terasa sakit, bengkak, puting

lecet atau keluar nanah

7. Menjelaskan tentang kehilangan nafsu makan selama masa nifas

8. Menjelaskan tanda-tanda tromboplebitis diantaranya betis terasa nyeri

atau sakit, kemerahan, dan panas

9. Menjelaskan tentang sindrome baby blues diantaranya perasaan yang

sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri sendiri

10. Menjelaskan tentang perasaan yang letih atau nafas yang terengah-

engah

11. Memberitahu ibu untuk melakukan tindakan jika mengalami tanda

bahaya untuk segera datang ke tenaga kesehatan.


VII. EVALUASI

Tanggal Masuk : 03 mei 2015 pukul : 17.10 WIB

A. Ibu sudah tahu ibu hasil pemeriksaan

B. Ibu sudah mengerti bahwa dirinya adalah ibu yang baik

C. Ibu bersedia untuk memperlakukan dirinya dengan baik

D. Ibu bersedia untuk menceritakan segala

permasalahan atau hal lain yang ingin

diungkapkan kepada teman atau kerabat

terdekat.

E. Ibu bersedia untuk berkonsultasi dengan

tenaga medis untuk mengurangi

kekhawatirannya

F. Ibu sudah tahu tentang tanda bahaya masa nifas

Anda mungkin juga menyukai