Dosen Pembimbing
Di Susun Oleh:
Reza Pratama
200301192
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
anugrahnya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Paper ini
disusun guna memenuhi tugas dari pada mata kuliah Asuhan Kehamilan STIKes Al Insyirah
Pekanbaru. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut berperan
dalam membantu guna terselesaikannnya paper ini. Paper ini saya susun berdasarkan
pengetahuan yang saya peroleh dari beberapa sumber diantaranya buku dan media elektronik
dengan harapan rekan yang membaca dapat memahami tentang “Pengkajian dalam asuhan
kebidanan kehamilan”. Namun saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, besar harapan saya dari rekan-rekan pembaca untuk kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan paper ini dimasa mendatang. Dan
semoga pula paper ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
.1 Pengkajian dan Pemiriksaan Fisik pada Ibu Hamil pada Tiap Trimester
a. Pemeriksaan palpasi
Leopold
Pemeriksaan Leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi dan posisi janin dalam rahim. Biasanya, pemeriksaan
leopold dilakukan pada usia kehamilan trimester ketiga jelang persalinan. Ini
karena tujuan pemeriksaan leopold salah satunya adalah untuk mengetahui letak
kepala janin (sungsang atau tidak).
Leopold I
Leopold ini dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan dan bagian janin apa yang
terdapat di bagian atas perut ibu (fundus uteri). Caranya adalah dokter akan
meletakkan kedua tangan di bagian atas perut ibu untuk memperkirakan bagian
teratas tersebut.Jika teraba keras dan bulat, maka kemungkinannya adalah kepala
janin. Jika terasa lembut dan lunak, maka bisa menandakan bokong. Idealnya di
bagian ini teraba bokong janin.
Leopold II
Gerakan leopold ii ini mengharuskan pemeriksa Anda melakukan palpasi
(perabaan) di sisi perut ibu. Dokter kandungan atau bidan akan meletakkan kedua
tangan pada area tersebut, lalu melakukan tekanan lembut tapi dalam.Tujuan
Leopold yang kedua adalah menentukan posisi janin apakah menghadap kanan
atau kiri. Dokter akan merasakan bagian yang lebar dan keras dan menandakan itu
adalah punggung janin.
Leopold III
Bidan akan memastikan presentasi janin dan memperkirakan posisinya. Leopold
ketiga ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh janin di bawah rahim apakah
kepala, bokong, atau tungkai.Normalnya, bagian terbawah ini adalah kepala. Akan
tetapi, bagian ini juga bisa berupa kaki, pundak, maupun bokong. Jika hal ini
terjadi, maka janin berisiko sungsang.
4
Leopold IV
Pemeriksaan ini dilakukan dengan meraba di bagian bawah perut. Tujuan gerakan
ini adalah menentukan apakah janin sudah berada pada jalan lahir dengan masuk
ke dalam panggul ibu atau belum.Apabila sudah masuk hingga rongga panggul,
biasanya kepala janin akan sulit teraba. Anda pun harus bersiap untuk menjalani
proses persalinan dalam waktu dekat.
Penunjang Pemeriksaan Leopold :
1. USG ( Ultrasonografi )
2. CTG ( kardiotokografi )
Alfeld
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri di letakan tegak di tengah
perut.
Budin
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus.
5
.2 Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu Hamil
a. Hemoglobin (HB)
Pemeriksaan hb pada saat hamil dianjurkan minimal 2 kali diantaranya saat trimester
pertama dan trimester ketiga. Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya
untuk mengetahui kadar sel darah merah pada ibu hamil. Kadar hb normal pada saat
hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr % maka ibu hamil tersebut mengalami anemia.
Tanda - tanda anemia pada ibu hamil seperti :
1. Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat;
2. Kurang nafsu makan;
3. Lesu dan lemah;
4. Cepat lelah;
5. Sering pusing dan mata berkunang-kunang.
Akibat anemia:
1. Keguguran;
2. Bayi lahir prematur (belum cukup bulan);
3. Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan pendek (Stunting);
4. Dalam kondisi anemia berat, bayi bisa lahir mati;
5. Anemia dapat memperparah perdarahan pada saat melahirkan, sehingga
memperbesar risiko kematian ibu.
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia:
1. Minum tablet besi (Fe) setiap hari ;
2. Konsumsi makanan kaya protein, zat besi, folat, kalsium, vitamin A dan vitamin
B.
3. Makan satu porsi lebih banyak saat hamil;
4. Dianjurkan mengonsumsi makanan yang difortifikasi zat besi dan vitamin A,
juga mengonsumsi garam beriodium.
Ibu hamil membutuhkan tambahan zat besi sekitar 1000 mg sepanjang
kehamilannya. Tablet besi (Fe) sangat aman dikonsumsi dan sangat dianjurkan
bagi ibu hamil untuk mencegah kekurangan zat besi dan asam folat yang
meningkat kebutuhannya selama kehamilan agar ibu dan janinnya sehat.
b. Urine Reduksi
6
Urine reduksi adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gula
pada pasien. Protein urine merupakan pemeriksaan uji laboratrium untuk mengetahui
adanya protein didalam urine. Tujuan : untuk mengetahui kondisi kesehatan pada ibu
hamil.
c. Urine Albumin
Albumin merupakan protein utama yang ditemukan dalam darah. Bila ginjal
berfungsi dengan baik, albumin ini tak ditemukan di dalam urine. Sebab urine ini
akan tersaring oleh ginjal.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengingat kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakaan keadaan
fisiologis yang bisa berubah menjadi keadaan patologis sehingga diperlukan asuhan
yang berkesinambungan dan berkualitas dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
secara teratur pada masa kehamilan melakukan kunjungan antenatal ke petugas
kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada TM I , 1 kali pada TM II dan 2 kali pada TM
III , pertolongan persalinan di tenaga kesehatan, melakukan kunjungan neonatus, ibu
pasca salin memilih alat kontrasepsi yang sesuai pilihan. Sehingga dapat diantispasi
sejak awal dengan adanya pemeriksaan fisik pada ibu pada tiap trimester. Tujuan utama
asuhan antental adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dan mencegah jika seandainya komplikasi dalam kehamilan karena
3.2 Saran
Semoga dengan adanya pembuatan paper ini kita sebagai mahasiswi kebidanan
mampu memperluas pengetahuan dan dapat melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
hamil tiap trimesternya serta pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil .
8
DAFTAR PUSTAKA