Anda di halaman 1dari 179

TOPIK

1. PENGERTIAN
2. KARAKTERISTIK
3. PERUMUSAN MASALAH /
PERTANYAAN PENELITIAN
4. DESAIN
5. SUBYEK PENELITIAN / PARTISIPAN
6. METODE PENGUMPULAN DATA
7. ANALISIS DATA
8. KEABSAHAN DATA
9. PENULISAN LAPORAN KUALITATIF
1

PENGERTIAN
PENELITIAN
Neuman:
Penelitian Kuantitatif : lebih konsern dengan masalah
desain pengukuran, & sampling karena pendekatan
deduktif menekankan pada detail perencanaan untuk
mengumpulkan data dan analisis.
Penelitian Kualitatif: lebih konsern pada
kekayaan, jalinan dan feeling dari data mentah
karena pendekatan induktif membangun
pengertian yang mendalam dan generalisasi yang
dibuat terlepas dari data yang dikumpulkan.
CONT’
suatu cara untuk mempelajari masalah berdasarkan
gambaran yang kompleks dan holistik, diwujudkan dalam
kata-kata, disajikan dalam bentuk informasi yang detail dan
ditempatkan pada situasi alamiah (Creswell, 1998)

Suatu pendekatan untuk mengeksplorasi, mencari,


menggambarkan dan menjelaskan suatu hal secara kualitatif
karena tidak dapat dijelaskan dengan pengukuran secara
kuantitatif

Misalnya: nilai, kepercayaan, makna suatu bahasa, persepsi


seseorang tentang suatu pengalaman
KAPAN METODE KUALITATIF
DIGUNAKAN ?
1. Bila masalah penelitan belum jelas
2. Memahami makna di balik data yang tampak
3. Memahami interaksi sosial
4. Memahami perasaan orang
5. Mengembangkan teori
6. Memastikan kebenaran data
7. Meneliti sejarah perkembangan
APA METODE KUANTITATIF DAPAT
DIGABUNGKAN DENGAN KUALITATIF ?

1. Ada yang berpendapat Tidak bisa karena paradigma


nya berbeda
2. Ada yang berpendapat bisa dengan ketentuan :
– Bersamaan untuk objek yang sama tetapi tujuan berbeda
– Bergantian, tahap awal kualitatif untuk menyusun
hipotesis, kuantitatif untuk menguji hiotesis
– Bersamaan asal peneliti benar-benar memahami kedua
metode tersebut dan berpengalaman luas dalam
penelitian
2
KARAKTERISTIK
PENELITIAN KUALITATIF
A. PENGERTIAN
Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat ilmu yang mencari esensi segala sesuatu.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, yang berangkat dari asumsi adanya normalitas,
dan kebenaran dicari dari rerata normalitas frekuensi atau rerata keragaman berbagai
sesuatu. Pada penelitian kuantitatif kita mencari kebenaran lewat sampel acak atas
sampel itu representatif terhadap populasinya. Pada penelitian kualitatif, kita mencari
kebenaran lewat kasus yang menampilkan esensi yang kita cari.
B. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
1. Seting alamiah
Data dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata dalam situasi sebagaimana
adanya di mana subjek melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Peneliti sebagai Instrumen Utama
Peneliti sendiri sebagai instrumen utama, karena tidak mungkin membuat instrumen
yang dapat menyesuaikan dengan berbagai realitas yang diteliti. Semua instrumen
berinteraksi dengan dengan responden yang objek yang diteliti, maka hanya
instrumen manusialah yang dapat berinteraksi dan memaknai berbagai interaksi.
3. Bersifat Deskriptif
Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Hasil
penelitian berisi deskripsi dan kutiban-kutiban dari kumpulan data yang berasal dari
catatan wawancara, pengamatan, catatan lapangan, foto, rekaman, dokumen pribadi,
dan rekaman-rekaman lain.
4. Lebih mementingkan proses daripada hasil
Perhatian lebih dititikberatkan kepada gejala proses daripada hasil dari
proses. Misalnya, peneliti lebih mementingkan bagaimana orang-orang
bertukar pikiran untuk memperoleh pengertian yang sama tentang sesuatu
daripada kesamaan pengertian itu.
5. Analisis data secara induktif
Penelitian kualitatif tidk mencari data untuk memperkuat atau menolak
hipotesis yang telah diajukan sebelum memulai penelitian, tetapi melakukan
abstraksi setelah melihat fenomena-fenomena yang ada. Kebenaran esensi
berasal dari bawah, berasal dari sejumlah besar satuan bukti yang terkumpul
yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
6. Makna adalah esensial
Makna adalah esensial dan mendapat perhatian utama.
7. Laporan bernada studi kasus
Nada laporan lebih bersifat studi kasus, yaitu mendeskripsikan realitas yang
bersifat majemuk.
8. Interpretasi ideografik
Peneliti kualitatif menginterpretasikan data secara ideografik (kekhususan
suatu kasus), bukan secara nomotetik (berlaku secara umum), karena
interpretasi yang berbeda akan lebih memberi arti bagi realitas yang
berbeda konteksnya.
9. Teori Dasar: Grounded Theory
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN
KUALITATIF & KUANTITATIF (Bryman, 1988
Hal QUANTITATIVE QUALITATIVE(reflective)
(objective)
Kedudukan suatu Studi awal Penggalian interpretasi subyek
penelitian kualitatif
Hubungan peneliti & yang Jauh, outsider Dekat (empati), insider
diteliti
Hubungan teori/konsep Confirmatory: data empiric Emergent: teori dimunculkan
dengan data empiric untuk memberi konfirmasi atas dasar data empiric
bagi teori
Strategi penelitian Berstruktur Tidak berstruktur

Lingkup/klaim temuan Nomothetic  the truth Ideographic  a truth

Konsepsi tentang realitas Statis & ekternal Prosesual & realitas


sosial merupakan produk konstruksi
sosial
Analisis data Individual Kontekstual

Subyek yang diteliti Single level analysis Multi level analysis


KUALITATIF KUANTITATIF

Memahami perilaku manusia dari sudut Mencari fakta atau penyebab fenomena
pandang subjek penelitian sosial secara obyektif

Subyektif, insider perspective Obyektif, outsider perspective

Orientasi proses Orientasi hasil

Analisis dilakukan untuk mengekstraksi Analisis menggunakan statistik, tabel, atau


tema dari temuan-temuan riset diagram dan dikaitkan dengan hipotesis
KUALITATIF KUANTITATIF

Data berupa kata/ kalimat dari dokumen, Data berupa angka, dari pengukuran yang
observasi, transkrip teliti

Analisis dgn ekstraksi, tema, generalisasi Analisis dengan Statistik, tabel, grafik, dan
dari fakta; mengorganisir data utk dikaitkan dengan hipotesis
gambaran yg koheren dan konsisten
Peneliti berinteraksi Peneliti bebas dr obyek

Teori: induktif Teori : deduktif


Ruang Lingkup (Scope) penelitian kualitatif

Ruang lingkup Unit sosial penelitian


Penelitian
Makro Masyarakat yang kompleks
Beberapa kelompok masyarakat
Sekelompok masyarakat
Beberapa lembaga sosial
Satu lembaga sosial
Beberapa situasi sosial
Mikro Satu situasi sosial
3

RUMUSAN
MASALAH /
PERTANAYAAN
Masalah
Masalah = penyimpangan = kesenjangan = gap
antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, antara teori
dan praktek, antara target dan pencapaian, antara peraturan
dengan pelaksanaan, antara rencana dan pelaksanaan.
Misalnya, dalam memberi asuhan keperawatan seharusnya
memberi kepuasan kepada pasien tetapi kenyataannya
mengecewakan pasien, berarti ada masalah.
Masalah dalam penelitian kualitatif besifat sementara, tentatif dan
akan berkembang bahkan dapat berganti saat peneliti berada di
lapangan.
Tiga kemungkinan masalah yang dibawa
peneliti dalam penelitian
 Masalah tetap, sejak awal sampai akhir penelitian
masalahnya sama - judul penelitian tetap
 Masalah berkembang, setelah memasuki penelitian
masalah semula dapat lebih diperluas atau lebih diperdalam
dari masalah yang semula - judul penelitian
disempurnakan
 Masalah berubah total, setelah berada di lapangan masalah
bisa berubah total sesuai dengan situasi yang ada -- judul
penelitian berubah/ diganti
KEMUNGKINAN MASALAH SETELAH PENELITI MEMASUKI LAPANGAN

Masalah sebelum peneliti


masuk lapangan Masalah setelah
peneliti masuk lapangan

P M L
Masalah
E
E A Masalah Tetap
N
M P
L
Masalah
A A
I Masalah berkembang
S N
T
U G
I
Masalah K A
I N
Masalah berubah
PERUMUSAN MASALAH
 Merumuskan pembatasan studi secara artifisial dengan fokus.
Fokus= rumusan masalah, bersifat tentatif
 Model perumusan masalah: berupa pertanyaan: bagaimana
mengapa, apakah, sejauh mana

PERUMUSAN MASALAH:
1. Berkaitan dengan teori dari-dasar (grounded)
2. Berkaitan dengan maksud perumusan masalah
3. Prinsip hubungan faktor
4. Fokus untuk membatasi studi
5. Berkaitan dengan kriteria Inklusi-eksklusi
6. Berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah
7. Berkaitan dengan hasil kajian pustaka
8. Berkaitan dengan penggunaan bahasa
9. Berkaitan dengan latar belakang masalah
18
Saat penyusunan masalah
seharusnya
Ada data pendukung yang menunjukan besar masalah
tersebut.

Contoh : masalah kepuasan pasien masih rendah harus


didukung data tentang kepuasan pasien dari
penelitian sebelumnya di referensi/ pengamatan
pendahuluan, atau pernyataan key person yang dapat
dipercaya.
Fokus penelitian kualitatif

Gejala dalam penelitian kualitatif bersifat


holistik(menyeluruh, tidak bisa dipisah-
pisahkan) sehingga peneliti kualitatif tidak
akan menetapkan penelitiannya hanya
berdasar kan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti
meliputi tempat, pelaku, dan aktifitas yang
berinteraksi secara sinergis.
Fokus Riset Kualitatif
Cerita/Kehidupan Seseorang
Kejadian
Perilaku
Fungsi Organisasi
Prosedur tindakan
Interaksi
Hubungan antar hal
Arti dari suatu kejadian
Proses suatu kejadian
CONTOH: Pertanyaan penelitian
Menentukan metode penelitian kualitatif tergantung kepada
pertanyaan penelitian dan apa tujuan yang ingin dicapai.

Topic : working in a nursing home.


1. Bagaimana pengalaman seseorang yang hidup bahagia
di ‘nursing home’ (phenomenology).
2. Bagaimana proses mengambil keputusan untuk tinggal
di ‘nursing home’ (grounded theory).
3. Bagaimana kebudayaan dukungan keluarga kepada
orang yang senang tinggal di ‘nursing home’
(ethnography).
Penggunaan Tinjauan
pustaka
 Berbeda dengan penelitian kuantitatif
 Penelitian kualitatif umumnya tidak dimulai dengan tinjauan
pustaka yang luas dan dalam.
 Sebagian berpendapat belum ada tinjauan pustaka sampai
penelitian tersebut dimulai.
 Sebagian lagi tinjauan pustaka yang singkat dan jelas bisa
membantu untuk menfokuskan penelitian.
 Tujuannya untuk memberitahukan pembaca bahwa hasil
penelitiannya cocok dengan fenomena yang sudah diketahui,
bukan untuk konfirmasi atau mendebat penemuan yang telah
ada.
Penelusuran Masalah

nursalam-MASALAH
1.
SEARCHING OF
RESEARCH PROBLEM

nursalam-MASALAH
SEARCHING NURSING RESEARCH PROBLEM (P-34)
1. TOPIC
IDEA
Prolonged 1st Stage of labour NURSING SCIENCE: MATERNITY,
PEDIATRIC, etc.
BRAINSTROMING
Factors that cause the prolonged? 2. CASE SELECTION: INC,
Hospitalisation stress,, etc.
LITERATURE REVIEW
Factors: 5P, the dominant one is psyche: 3. NURSING PROBLEM:
husband support - has not been studied NANDA / GORDON (F1-F2)
A. SPIDER WEB
VARIABLES 5P (power, passage, passanger,
B. THEORITICAL MAPPING
psychological, provider ...)
Anxiety, straining strength , age, parity, family support, F-I-N-E-R
Admission time, stress etc.
FRAMEWORK
4. RESEARCH QUESTIONS (Q-S-S)
What is the effect of husband support on acceleration of cervix dilatation 1st stage of Labour for inpartum mother?

5. AIM AND OBJECTIVES (BLOOM + Objective + (V-V) …….


To explain the effect of husband support on acceleration of cervix dilatation for inpartum mother
TITLE
nursalam-MASALAH
6. EFFECT OF HUSBAND SUPPORT ON ACCELERATION OF CERVIX DILATATION FOR INPARTUM MOTHER
A. TOPIK /
BIDANG KEILMUAN
(KEPERAWATAN)

1. ANAK
2. MATERNITAS
3.MEDIKAL BEDAH
4. JIWA
5. KOMUNITAS & KELUARGA
6. GERONTIK
nursalam-MASALAH
7. MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN
B. KASUS
(SESUAI KOMPETENSI
KEILMUAN)

nursalam-MASALAH
C. MASALAH
1) PENGGALIAN MASALAH - KOMPETENSI
KEP MATERNITAS
KEPERAWATAN
MATERNITAS
Askep Askep Askep Ibu Askep Askep Ibu Askep dgn Askep pd Ibu
Ibu Prenatal Ibu Postnatal pada Resiko Tinggi ggn Akseptor KB
Intranatal BBLR Kehamilan reproduksi

Anamnesa ibu Pemeriksaan Senam Penyuluhan pada


hamil Kehamilan Hamil Ibu Hamil

Leopold-I Leopold-I Leopold-I

nursalam-MASALAH
Lanjutan .......
KEPERAWATAN
MATERNITAS

Askep Askep Askep Ibu Askep Askep Ibu Askep dgn Askep pd
Ibu Prenatal Ibu Postnatal pada Resiko Tinggi ggn Ibu
Intranatal BBLR Kehamilan reproduksi Akseptor KB

Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian


Kala-I Kala-II Kala-III Kala-IV

Tanda Kemajuan Perubahan Perubahan Perawatan Perawatan Abs. Bounding


Persalinan buka Fisik Psikologis Plasenta Perdarahan Perdarahan Attachment
cervix

Manajemen Persiapan Pimpinan Penghitungan


nyeri persalinan persalinan skore Apgar
nursalam-MASALAH
Lanjutan .......
KEPERAWATAN MATERNITAS I

Askep Askep Askep Askep Askep Ibu Askep dgn Askep pd


Ibu Prenatal Ibu Ibu pada Resiko Tinggi ggn Ibu
Intranatal Postnatal BBLR Kehamilan reproduksi Akseptor KB

Pengkajian Diagnosa intervensi Implementasi Evaluasi

Tanda Vital Involutio Laktasi Luka


perinium

Higiene Vulva Breast care Mobilisasi Diet Ibu Manajemen Senam kala
menyusui laktasi nifas

nursalam-MASALAH
2). SPIDER WEB PNC (POST NATAL CARE)
? ?
Pijat oxytocin
Senam ?
nifas ?
in
La ?
ur n

Involusi Uteri
ula ga

?
ga
ke ukun
D

Po ?
s
tP
s m
stres Bl artu
i neu
ue m r
a pe
k
Lu
POST PARTUM
SI
iAs
uk

M
od

er
aw
Pr

a tb
ay
i
?
?

?
? ?
?
?
nursalam-MASALAH
Spider Web

Kompres hangat
Modifikasi Terapi Dukungan
lingkungan musik suami Latihan fisik IMD
Rawat gabung HE cara
Bimbingan
Intervensi Stoking menyusui
rohani
psikodinamik Bonding anti emboli kolostrum
DVT
Dukungan Post partum attachment
suami blues Produksi ASI

Terapi musik Homan sign Bendungan ASI Masase


langgam jawa
breast Produksi Perawatan nifas
Breast lokea sehari hari
Respon
Teknik care
Nyeri emosional Senam nifas
relaksasi Penurunan
Involusi
progresif PNC Uterus TFU
uteri Pijat oxytocin
Episiotomi Pelepasan
Vulva hygiene
pO
Bowel plasenta
Atonia
blader
Luka uteri Uterus
HE episitomi massase
hematuria
konstipasi iua
Betadin Post partum
Kompres Blader training
oles diuresis
kassa Mobilisasi Diet tinggi serat
Inkontinensia
betadine Senam kegel
stres
Mobilisasi dini
3). KEASLIAN PENELITIAN

nursalam-MASALAH
nursalam-MASALAH
MEMILIH TEORI &
MEMBERIKAN RASIONAL
a. Menganalisis impelementasi sebelumnya
 Implementasi terdahulu dapat dijadikan
sebagai masukan untuk menetapkan intervensi
saat ini.
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
ditindaklanjuti untuk ditargetkan dalam
intervensi.
 Mengidentifikasi hambatan yang terjadi serta
fasilitas yang memadai.
nursalam-MASALAH
b. Mengkaji Beberapa Teori
 Mengkaji beberapa teori (keperawatan dan
non keperawatan yang relevan) dan
komponen utamanya yang mungkin sesuai
dengan situasi yang dihadapi
 Mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang
mempengaruhi suatu perubahan perilaku
atau pemberian intervensi dapat
mempengaruhi hasil yang diinginkan

nursalam-MASALAH
1. COMFORT THEORY (Kolcaba)

© Kolcaba (2007)

nursalam-MASALAH
2. SELF CARE (OREM
Self-care

R R

Conditioning
Self-care

factors
capabilities R Therapeutic
(self-care self-care
agency) < demand

Deficit
R R

Nursing
Agency
(supportive
FIG. OREM – SELF CARE DEFICIT Educative)
nursalam-MASALAH
d. Memberikan Rasional pada Teori
yang Dipilih
Determinan Teori/model Komponen Rasional
program intervensi

Rasa nyaman Theory of Pengembangan nurse-led Kolcaba menjelaskan


Comfort clinic untuk mengatasi kebutuhan pelayanan
(Kolcaba) nyeri neuropati kesehatan sebagai suatu
kebutuhan akan
kenyamanan dengan
menentukan desain tindakan
comfort melaui nurse-led
clinic diharapkan dapat
meningkatkan kenyamanan
pasien yang mengalami
nyeri neuropati

nursalam-MASALAH
Kemandirian Self care deficit Supportive-educative Teori Orem menjelaskan
pasien theory (Orem) system: melatih teknik tentang bagaimana
purse lips breathing seseorang dapat
pada pasien dengan meningkatkan kemandirian
PPOK seseorang dalam memenuhi
kebutuhannya, dengan
mengajarkan teknik purse
lips breathing pasien dapat
melakukan sendiri saat
sesak untuk meningkatkan
pernapasannya.

Kemampuan Adaptation Penggunaan Teori Roy menjelaskan


adaptasi model (Roy) polyethylene wrap pada upaya individu untuk dapat
BBLR beradaptasi dengan situasi
Caring terhadap atau lingkungan sekitar.
adaptasi pada pasien BBLR diupayakan untuk
HIV dapat beradapasi dengan
suhu ruangan yang berbeda
dengan ketika masih dalam
nursalam-MASALAH kandungan.
Pencapaian Becoming a Mengajarkan teknik Teori Mercer sebagai acuan untuk
peran ibu Mother kangaroo mother care mencapai peran seorang ibu dapat
(Mercer) digunakan untuk mendasari KMC
dalam upaya mendekatkan ikatan
antara ibu dan bayi serta melatih ibu
untuk merawat bayinya dengan penuh
kasih sayang

Interaksi Interpersonal Intervensi cognitive Teori peplau menjelaskan tentang


sosial relation behavior therapy kemampuan dalam memahami diri
(Peplau) (CBT) pada pasien sendiri dan orang lain sehingga tepat
menarik diri untuk mengatasi masalah keperawatan
menarik melalui fase orientasi, fase
identifikasi, fase resolusi, fase
eksplorasi yang sesuai dengan dengan
tahapan CBT yaitu tahap orientasi,
tahap kerja, dan tahap terminasi

nursalam-MASALAH
Holistic Caring Penerapan caring dalam Teori ini menekankan peran
Care (Swanson) meningktkan mutu dan caring dalam meningkatkan
keselamatan pasien pelayanan berfokus pada
pasien (kepuasan) dan
mencegah terjadinnya
adverse event (dekubitus,
medication error, plebitis,
pneumonia, infeksi daerah
operasi, dan jatuh).

nursalam-MASALAH
e. Identifikasi kesenjangan

 Memetakan keadaan pasien saat ini dan


memetakan teori secara ideal
 Mengidentifikasi adanya kesenjangan yang
terjadi antara keadaan pasien dengan teori.
 Menganalisis apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan tersebut.

nursalam-MASALAH
PRINSIP – K. KONSEPTUAL
 Berdasarkan – (teori – konsep)
 Hubungan antar variabel
 Gambar: Arah garis (Kiri ke kanan atau atas ke
bawah) ( eksperimen);
Garis diteliti (Hubungan)

Yang diukur Tidak diukur

nursalam-MASALAH
VARIABEL &
DEF.OPERASIONAL
(Ciri Khas Dari Suatu Benda /
Seseorang, Shg Dikenali)

nursalam-MASALAH
Variabel
 Inpenden: v. nilainya menentukan v. lain
 Dependen: v. nilainya ditentukan v. lain
 Perancu (confounding): v. yang nilainya ikut
menentukan v. D (langsung / tidak)
 Moderator: v. yang bisa berposisi sbg. v.I dan
v. D
 Kontrol (kendali): v. yg nilainya dikendalikan
 Random: v. tanpa diduga – berperan dlm.
penelitian
nursalam-MASALAH
VARIABEL
V. Perancu : KEADAAN PATOLOGIS
V. Independen V. Dependen
SENAM
KALA I
HAMIL Moderator

V. Luar
V. Pengontrol
5P
POWER PARITAS
PASSAGE
PASSANGER
PSYCHE
PENOLONG /
PERALARTAN nursalam-MASALAH
Penjabaran Variabel
Gambaran tingkat pengetahuan pasien HIV/AIDS

Variabel : tingkat pengetahuan HIV/AIDS


PARAMETER:
- Defenisi
- Tanda dan gejala
- Cara penularan
- Cara perawatan

nursalam-MASALAH
Cara penularan
Indikator :
- Penularan melalui kontak seksual
- Penularan melalui darah
- Penularan dari ibu kepada anak

nursalam-MASALAH
DEFINISI OPERASIONAL

nursalam-MASALAH
PRINSIP PENULISAN D.O
 Definisihrs. dapat dibolak-balikan dgn. Hal
yg didefinisikan (luas keduanya sama)
 Tidak boleh negatif (kepuasan adalah tidak senang)
 Tidak boleh masuk dalam definisi (kepuasan
adalah puas terhadap…)
 Tidakboleh bahasa yg kabur (ambigious):
kepuasan adalah rasa bathin …..

nursalam-MASALAH
DEFINISI OPERASIONAL (D.O)

Variabel D.O & Parameter Alat SKALA SKOR


Ukur
1.Kecema HARS Ordinal tdk.cemas (<6)
san ringan (6 - 14)
- 14 item Kuesener sedang (15 –27)
berat (>27)

2.KALA I Pembukaan
Kekuatan observ- inter- ….. Jam
Mengejan asi Val
- (partogra
- ph)

nursalam-MASALAH
4.
WRITE AIM AND OBJECTIVES

nursalam-MASALAH
RUMUS TUJUAN
BLOOM + Tuj. Penlitian + (V – V)
(C2-C6)
Menjelaskan DESKRIPSI
Menganalisis
PERBEDAAN
Mengidentifikasi
HUBUNGAN
Mempelajari
Mengukur
PENGARUH
dll SEBAB-AKIBAT
nursalam-MASALAH
TUJUAN (adaptasi & PNI) - konseling
Umum: Menjelaskan pengaruh konseling terhadap penurunan
TTV dan modulasi respons imun pada pasien pre
Operasi

 Khusus
1. Menjelaskan pengaruh konseling terhadap coping pasien
2. Menjelaskan pengaruh konseling terhadap penurunan respons
stres
3. Menjelaskan pengaruh konseling terhadap penurunan tanda
tanda vital
4. Menjelaskan pengaruh penerapan caring terhadap modulasi
respons imun (cortisol,CD4; cytokin; Ig)

nursalam-MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
(UMUM & KHUSUS)

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS


1. Menganalisis pengaruh
Menjelaskan (Bloom) penyuluhan terhadap
pengaruh (tujuan) pengetahuan ibu
penyuluhan (v.i)
2. Menganalisis pengaruh penyuluhan
terhadap perubahan
terhadap sikap ibu setelah
perilaku ibu untuk mendapatkan penyuluhan
datang ke Posyandu
(v.d) …. 3. Menganalisis pengaruh penyuluhan
terhadap rutinitas datang ke
Posyandu
nursalam-MASALAH
CONTOH JUDUL
Menjelaskan (dihilangkan)
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP
PERUBAHAN PERILAKU IBU
DATANG KE POSYANDU
Atau
PENYULUHAN KES DALAM PERUBAHAN
PERILAKU IBU DATANG KE POSYANDU

nursalam-MASALAH
5.
JUDUL / TOPIK PENELITIAN
1. SINGKAT DAN JELAS
2. TIDAK MELEBIHI 12 KATA
3. TERGAMBAR TUJUAN DAN VARIABEL
PENELITIAN (DESAIN, SAMPEL, TEMPAT)

nursalam-MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teoritis
penyuluhan sebagai stimulus dalam proses
pembelajaran dalam merubah kognisi seseorang
berdasarkan konsep Adaptasi (Roy) dan PNI
(Ader)
Manfaat praktis
Merubah perilaku pasien secara positif untuk
datang ke POSYANDU dalam mencegah sakit
pada anak BALITA.
nursalam-MASALAH
4

DESAIN / JENIS
KUALITATIF
Desain pada
Penelitian Kualitatif
1. Phenomenology
2. Grounded Theory
3. Ethnography
4. Case Study
5. Action Research
6. Feminisms
1
Phenomenology
“ riset yang berakar pada filosofi dan psikologi dan berfokus pada
pengalaman hidup manusia”

Merupakan pendekatan hemeneutics yang menggunakan


pengalaman hidup sebagai alat untuk memahami secara lebih
baik sosial budaya, politik atau konteks sejarah dimana
pengalaman itu terjadi

“ riset yang mendiskusikan tetang semua subjek kajian dengan


memahami inti pengalaman tentang suatu fenomena”
Phenomenology : prosedural
 Konsep “epoche” sangat sentral (mengurung ide awal tetang
fenomena untuk memahaminya melalui suara informan/
partisipan)
 Pertanyaan riset ditulis untuk mengkaji makna pengalaman
beberapa individu dan meminta individu untuk menjelaskan
pengalaman hidupnya
 Pengumpulan data dari beberapa individu yang memiliki
pengalaman tetang fenomena yang akan diteliti
Phenomenological research

“menggambarkan suatu fenomena sebagai


pengalaman hidup”
Phenomenology adalah filosofi dan metode riset.
Sebagai filosofi, ahli fenomelogi melihat manusia
terintegrasi dengan lingkungannya, dimana dunia
membentuk dirinya, dan dirinya membentuk
dunia.
Fenomena adalah dunia pengalaman, dimana hanya
terjadi ketika manusia mengalaminya.
Pengalaman adalah unik untuk setiap orang.
Contoh: Phenomenology
Tujuan Umum:
Menjelaskan pengalaman hidup individu tentang sutu konsep atau
fenomena

Tujuan Khusus:
1. Menjelaskan perspektif filosofi (basic belief) yang mendasari
fenomena
2. Menggambarkan struktur inti kesadaran dalam pengalaman
manusia
Contoh topik untuk penelitian fenomenologi adalah pengalaman hidup
manusia seperti kebahagiaan, ketakutan, menjadi kepala perawat, makna
stres bagi mahasiswa di praktek klinik, makna nyeri bagi pasien kanker,
makna hidup dengan penyakit kronis
2
Grounded Theory

“merupakan metode pembangkitan teori secara


induktif”

“ digunakan pada hal-hal yang belum jelas, untuk


memperoleh persepsi baru pada situasi yang sudah
lumrah”

“menemukan kerangka konsep baru”


Cont’
Grounded theory; (Straus) penggalian yang
mendalam dengan menganalisis data secara
sistematis dan intensif dengan tujuan untuk
menemukan teori, konsep, hipotesis dan
proposisi secara langsung dari data.
Penyusunan didasarkan pada model
“konsep-indikator” yang menunjuk pada
pengkodean seperangkat indikator empiris.
Cont’ ...
Tujuan:
Menilai efek dari perilaku sosial

Misalnya:
Menjelaskan apa yang terjadi pada seorang
mahasiswa perawat yang ditegur oleh perawat
ruangan saat melakukan kesalahan dalam
melakukan prosedur klinik di rumah sakit
Cont’ ....
Data harus “kaya” melibatkan berbagai metode
pengumpulan data:

Interview, field notes, dokumentasi, journal,


participan observer, literature

Dalam proses analisis ada formasi konsep (hasil


analisis data) dan pengembangan konsep
(mengurangi sampel dan menambah review dari
berbagai sumber) untuk merumuskan variabel inti
yang dijadikan sebagai bahan pembuat teori
Cont’ .....
“penelitian kualitatif yang digunakan untuk menggali
proses sosial yang hadir pada interaksi manusia”.
Tujuannya: menemukan penjelasan yang lengkap
tentang suatu fenomena secara teoritis.
Berbentuk riset di lapangan yang menggali dan
menggambarkan fenomena pada setting yang
natural seperti di RS, poliklinik dan PSTW.
…..Con’t
Berdasarkan the symbolic interactionist
perspective of human behaviour, dimana
seseorang berperilaku dan berinteraksi
berdasarkan bagaimana mereka
menginterpretasikan atau memberi
makna pada simbol khusus pada
kehidupan sehari-hari, seperti gaya
berpakaian, ekspresi verbal, non verbal.
“penelitian kualitatif yang digunakan untuk menggali
proses sosial yang hadir pada interaksi manusia”.
Tujuannya: menemukan penjelasan yang lengkap
tentang suatu fenomena secara teoritis.
Berbentuk riset di lapangan yang menggali dan
menggambarkan fenomena pada setting yang
natural seperti di RS, poliklinik dan PSTW.
…..Con’t
Berdasarkan the symbolic interactionist
perspective of human behaviour, dimana
seseorang berperilaku dan berinteraksi
berdasarkan bagaimana mereka
menginterpretasikan atau memberi
makna pada simbol khusus pada
kehidupan sehari-hari, seperti gaya
berpakaian, ekspresi verbal, non verbal.
3
Ethnography
“ pendekatan riset kualitatif yang berfokus pada budaya dan akibat
hubungan dalam interaksi sosial”

BUDAYA :
“way of life” yang terbentuk akibat interaksi antar manusia
Untuk dapat memahaminya harus “masuk” ke dalam kelompok
budaya tersebut untuk melihat pengalaman objektif

Etnografi; metode untuk menggambarkan suatu masalah tertentu


pada kasus tertentu secara mendalam dan komprehgensif.
Ethnography
“ penelitian kualitatif yang meliputi deskripsi dan
interpretasi tingkah laku suatu kebudayaan.
Pada keperawatan berkembang Ethnonursing research:
suatu studi dan analisis pandangan, kepercayaan dan
praktek penduduk lokal tentang perawatan yang
dipelopori oleh Leininger
4
STUDI KASUS
Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang
mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu
dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa
program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
5
Action Research
“metode penelitian kualitatif yang menggunakan
kegiatan pemecahan masalah dalam situasi
praktik tertentu dan ada sesuatu yang harus
dipelajari serta dievaluasi dampaknya”

“pemecahan masalah merupakan bentuk intervensi


yang merupakan kesepakatan bersama para
partisipan”
Cont’
Penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial yang diarahkan
untuk meningkatkan kualitas. Secara keseluruhan penelitian tindakan
meliputi proses telaah/ analisis, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan efek yang terkait dengan evaluasi diri dan
perkembangan profesional. Penelitian tindakan merupakan bentuk
refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh para peserta dalam situasi
sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan. Penelitian tindakan
dalam bidang pendidikan yang biasa disebut sebagai penelitian
tindakan kelas (PTK) merupakan refleksi diri yang dilakukan oleh
para partisipan (guru, siswa, dan kepala sekolah) dalam situasi sosial
(dalam hal ini pendidikan) untuk memperbaiki dan meningkatkan
rasionalitas dan kebenaran mengenai praktik pendidikan yang
dilakukan sendiri, pengertian mengenai praktik itu sendiri, dan situasi
tempat praktiknya. Jadi PTK merupakan penelitian yang diarahkan
pada adanya kesadaran diri para pengajar untuk mengevaluasi diri,
merefleksi diri, dan berani bertindak dan berfikir kritis guna
meningkatkan profesionalitas dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan.
Action Research : Langkah2
PROSES DASAR PENELITIAN TINDAKAN

1. Penyusunan rencana
Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun, dan dari segi
definisisi harus prospektif pada tindakan.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan
variasi praktik dan dituntun oleh rencana.
3. Observasi
Peneliti tindakan perlu mengamati proses tindakannya, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan, cara kjeadaan dan kendala tersebut menghambat
atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dean pengaruhnya, serta
kalau ada persoalan-persoalan lain yang timbul. Observasi berfungsi untuk
mendokukumentasikan pengaruh tindakan yang terkait dan memberikan dasar bagi
refleksi.
4. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persisis
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,
masalah, dan kendala yang nyata dalam tindakan. Refleksi dibantu oleh diskusi
para peserta. Melalui diskusi, refleksi dapat sampai pada rekonstruksi makna
situasi sosial dan memberikan dasar perbaikan rencana.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN

1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah


2. Menganalisis masalah
3. Merumuskan hipotesis tindakan
4. Membuat rencana tindakan dan pemantauannya
5. Melaksanakan tindakan dan mengamatinya
6. Mengolah dan menafsirkan data
7. Melaporkan
Jenis lain Penelitian
(berdasar tujuan)
1. Penelitian Eksploratif
2. Penelitian Deskriptif
3. Penelitian Eksplanatif
1. Penelitian Eksploratif
 Bertujuan mengeksplorasi (menggali) topik yang
sama sekali baru, ditandai dg masih sedikitnya
tulisan yang dihasilkan mengenai topik ini
 Tujuan: mengformulasikan pertanyaan penelitian
yang lebih tepat sehingga hasil penelitian nanti
dapat menjawab pertanyaan2 selanjutnya yang
diadakan di masa datang
 Mengajukan pertanyaan “WHAT”
 Kreatif, Fleksibel, dan terbuka dalam mencari
sumber data
 Aturan dan tahapan penelitian tidak pasti
Tujuan Penelitian ekspolatif
1. Menjadikan sebuah topik yang baru lebih dikenal
oleh masyarakat luas
2. Mengembangkan gambaran dasar mengenai topik
yang sedang dibahas
3. Menggeneralisasi beberapa gagasan dan
mengembangkan teori yang bersifat tentatif
4. Membuka kemungkinan diadakannya penelitian
lanjutan mengenai topik yang sedang dibahas.
5. Memformulasikan pertanyaan dan menjelaskan
kembali sebuah topik, sehingga menjadi lebih
sistematik untuk dimengerti
6. Mengembangkan teknik dan arah untuk penelitian
selanjutnya.
2. Penelitian Deskriptif
 Bertujuan menggambarkan fenomena sosial
 Tujuan penelitian: menyajikan gambaran yang
lengkap mengenai setting sosial dan hubungan-
hubungan yang terdapat dalam penelitian
 Penelitian telah memiliki definisi yang jelas
mengenai subyek penelitiannya
 Mengajukan pertanyaan: “WHO”
Tujuan penelitian deskriptif
1. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah
kelompok
2. Menggambaran mekanisme sebuah proses atau hubungan
3. Memberikan gambaran, baik yang berbentuk verbal
maupun numerikal
4. Menyajikan informasi dasar
5. Menciptakan seperangkat kategori atau pengklasifikasian
6. Menjelaskan tahapan-tahapan atau seperangkat tatanan
7. Menyimpang informasi yang tadinya bersifat kontradiktif
mengenai subyek penelitian
3. Penelitian Eksplanatif
 Bertujuan menjelaskan bagaimana sebuah fenomena
sosial terjadi
 Penelitian diadakan setelah peneliti mengumpulkan
informasi mengenai topik yang telah diketahui dan
memiliki gambaran yang lebih jelas
 Peneliti berkeinginan untuk menggali lebih jauh topik
tersebut dg pertanyaan: “WHY”
 Penelitian eksplanatif mencari sebab-akibat dan alasan
mengapa sesuatu terjadi
Tujuan penelitian eksplanatif
1. Menjelaskan secara akurat sebuah teori
2. Mencari penjelasan yang lebih baik mengenai sebuah
topik
3. Mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh
mengenai sebuah proses
4. Menghubungkan topik-topik yang berbeda namun
memiliki kesamaan dalam pernyataan
5. Membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga
menjadi lebih lengkap
6. Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru
7. Menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah
penjelasan atau prediksi
5

SUBYEK
PENELITIAN /
PARTISIPAN
SUBYEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian kualitatif disebut informan, yaitu orang-orang yang berada pada latar
penelitian. Informan adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi, kondisi latar, dan data penelitian. Informan dibedakan menjadi dua, yaitu informan yang
berfungsi sebagai pembuka jalan dan informan yang berperan sebagai pemberi informasi data lapangan.
Informan sebagai pembuka jalan berfungsi sebagai pembuka jalan memasuki seting dan sebagai
jembatan komuniukasi antara peneliti dengan situasi penelitian dan masyarakat yang berfungsi sebagai
pemberi data. Informan pembuka jalan dipilih orang-orang yang memiliki pengaruh besar dalam suatu
latar penelitian, misalnya pimpinan-pimpinan formal, pimpinan-pimpinan informal, dan powe etite.
Informan pemberi data lapangan berfungsi utama pemberi data penelitian. Informan yang dipilih adalah
orang-orang yang benar-benar mempunyai informasi yang relevan dengan penelitian.
Agar 4 cara memilih sampel, nonporobability sampling, yaitu accidental, purposive, quota, dan
snow ball sampling.
- accidental: untuk memperoleh informan, peneliti dalam waktu tertentu dengan cara
aktif memilih dan menjadikan semua responden yang mereka ditemui sebagai
informan.
- purposive: peneliti atas dasar rasional tertentu memilih responden untuk dijadikan informan
dalam pengambilan data.
- quota: pemilihan informan atas dasar jumlah tertentu dan jumlah itu ditentukan sebelum
penelitian.
- snow ball: pemilihan informan yang dimulai dari jumlah kecil, kemudian atas dasar
rekomendasinya menjadi semakin membesar. Di tempat kita disebut “gethok tular”, di mana
respoden yang telah ditemui memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk dijadikan
respoden.
Memilih Partisipan
 Purposive sampling (phenomenological
study)
 Snowball technique.
 Theoritical sampling (grounded theory)
6

PENGUMPULA
N DATA
Teknik Pengumpulan Data- WOD
(Streubert & Carpenter, 1999; Creswell, 2000)

 Wawancara mendalam (Indepth Interview)


 Observasi
 Dokumen
 Focus Group Discussion (FGD)
 Narasi tertulis
 Chat Rooms
 Field Note (catatan Lapangan)
 Audio-Visual
WAWANCARA
 Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relatif lama.
OBSERVASI
 Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi
adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan
 Tujuan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab
pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia,
dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap
aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut.
Cont’ OBSERVASI
 Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer
atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
  Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan
tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti
atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
 Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
DOKUMEN
 Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata,
laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini
tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,
surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial,
klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server
dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
FGD
 Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang
umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna
sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan
untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi
yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk
menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.
 FGD: diskusi kelompok terdiri 6-12 orang peserta, yang dipimpin oleh
moderator, dilakukan ditempat yang informal untuk mengumpulkan informasi
topik tertentu.
 Peserta diundang untuk berpartisipasi, membagi pengalamannya sehingga
diskusi bisa berjalan.

..... LAINNYA
Narasi
Partisipan menulis pengalamannya yang diharapkan mereka
berpikir tentang hal yang ingin dibagi.

Chatting
Menggumpulkan data secara online

Catatan lapangan (field notes)


Mencatat apa yang didengar, dilihat, dipikirkan atau yang
dialami
7

ANALISIS
DATA
Analisis data adalah proses mengorganisasikannya dan
mengurutkan data ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai yang
disarankan oleh data. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan
ditelaah langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data
yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi
merupakan rangkuman dari proses dan pernyataan-
pernyataan yang perlu dijaga sedemikian rupa sehingga tetap
berada di dalamnya. Langkah berikutnya menyusun dalam
satuan-satuan. Satuan tersebut kemudian dikategorisasi.
Kategori dilakukan sambil membuat koding. Tahap
selanjutnya adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan
Menurut Miles dan Huberman data reduction
berarti: the process of selecting, focusing,
simplifying, abstracting, and tranforming the
“raw”data that appear in written-up fieldnotes.
Peneliti harus mereduksi, memilih mana yang
relevan dan bermakna untuk disajikan.

Dalam proses reduksi ini peneliti tidak asal mengurangi


data, tetapi melakukan seleksi, memilih data apa yang
relevan dan bermakna yang pokok atau inti, memfokuskan
pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan atau menjawab pertanyaan
penelitian, kemudian menyederhanakannya, menyusun
secara sistematik dengan menonjolkan hal-hal yang pokok
dan penting dan membuat abstraksi atau sari ringkasan
yang memberikan gambaran tajam tentang hasil temuan
serta maknanya.
PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
 Seluruhhasil pengamatan dan wawancara mendalam
dibuatkan ‘TRANSKRIP’.

TRANSKRIP:
Uraian dalam bentuk tulisan yang rinci dan lengkap
mengenai apa yang dilihat dan didengar baik secara
langsung maupun dari hasil rekaman

Untuk wawancara mendalam, transkrip harus dibuat


dengan menggunakan bahasa sesuai hasil wawancara
(bahasa daerah, bahasa asing, bahasa ‘khusus’ dll)
ANALISIS TERHADAP TRANSKRIP

1. Menangkap makna dari teks untuk menunjukkan


bagaimana makna dominan yang ada dalam teks dan
makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat,
spesifik.
2. Menunjukkan makna-makna yang melekat dalam suatu
teks, utamanya makna tersembunyi yang terkandung
dalam teks.
3. Menganalisis bagaimana teks berkaitan dengan
kehidupan, pengalaman, kenyataan, dan hal-hal yg
bermakna tentang subyek penelitian.
Analisis: Persamaan analisis
kualitatif & Kuantitatif
Inferensi Melibatkan inferensi dari detail-detail
pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum

Keterbukaan Menerapkaan suatu metode atau proses


pengumpulan data yang sistematis dan terbuka
agar pihak lain bisa memberikan penilaian
Perbandinga Memperbandingkan data, mencari kesamaan &
n perbedaan, untuk menemukan pola-pola tertentu
dalam data
Koreksi Mempergunakan prosedur atau mekanisme
yang bertujuan menghindari kesalahan analisis
& penarikan inferensi
PERBEDAAN ANTARA ANALISIS
KUALITATIF & KUANTITATIF (Neuman, 1997)
KUANTITATIF KUALITATIF
Klasifikasi & kuantifikasi fenomena Klasifikasi fenomena sosial (variabel
sosial (Misal: variabel interval, nominal & ordinal tanpa pengukuran
kekuatan korelasi antar variabel,dll) korelasi statistic)

Kriteria kuantitatif dalam Kriteria kualitatif (inter-subjectivity


pengambilan kesimpulan (misal: agreement, face validity data)
keterwakilan sample, tingkat
signifikansi,dll)
Analisis data dimulai setelah proses Analisis data dilakukan sepanjang
pengumpulan proses penelitian
Memiliki teknik-teknik standar Belum/tidak memiliki teknik-teknik
pengukuran & analisis data (Misal: standar yang diakui bersama
Pengujian hipotesis, reliabilitas,
validitas,
ANALISIS DATA dalam PENELITIAN
KUALITATIF:
 Dimaksudkan untuk mencari pemahaman
mendalam tentang realitas sosial yang
diteliti sebagaimana realitas sosial tersebut
dipahami oleh subyek penelitian

 Untuk dapat melakukan Interpretasi


terhadap makna dibalik perkataan &
tingkah laku subyek penelitian
Proses penelitian menurut strategi
(Strauss dan Corbin)
 harus
dilaksanakan melalui penerapan-
penerapan teknik koding.

Teknik koding ini adal tiga:


– 1) open coding,
– 2) axial coding
– 3) selective coding.
1) open coding,
 suatu gejala (misalnya dalam hal ini ‘reaksi kiai’) akan
diidentifikasi kategori-kategorinya untuk kemudian
(sesudah diberi sebutan/named, labelled) diidentifikasi
atribut dan dimensi.
Misalnya,
 salah satu kategori dalam gejala ‘reaksi kiai’ itu adalah ‘aktivitasnya
melakukan pertemuan untuk membahas masalah’
 ‘Pertemuan’ ini kemudian boleh dilihat atribut-atributnya (misalnya:
frekuensi, ruang lingkup bahasan, intensitas kajian, lama
penyelenggaraan, dsb), dan
 seterusnya dimensi masing-masing atribut-atribut itu (sering-tidaknya,
luas-sempitnya ruang lingkup bahasan, dalam-dangkal kajian, lama
atau sebentarkah penyelenggaraannya, dan seterusnya).
2) axial coding,
 kategori-kategori gejala yang berhasil diungkap akan
dihubungkan satu sama lain.
 Kategori-kategori itu ada yang dapat diposisikan sebagai:
1. kondisi yang dianggap penyebab, ialah kejadian apapun
yang menyebabkan terjadinya suatu gejala
2. gejala itu sendiri, ialah peristiwa sentral yang akan
menggerakkan terjadinya serangkaian aksi/tindakan atau
juga interaksi;
3. konteks, ialah suatu kompleks kondisi – lokasi dan/atau
waktu tertentu—yang menjadi ajang berlangsungnya
suatu aksi atau interaksi;
Lanjutan  Kategori-kategori itu

4. kondisi pengintervensi, ialah kondisi-kondisi


struktural yang memudahkan atau menyulitkan
jalannya proses dalam suatu konteks tertentu;
5. aksi atau interaksi, ialah strategi tindakan yang
dilakukan untuk merespons atau mengatasi
permasalahan yang ada;
6. konsekuensi, ialah hasil yang diperoleh lewat
penyelenggaraan aksi atau interaksi.
3) selective coding
 suatu proses untuk menyeleksi kategori-
kategori guna menemukan kategori inti atau
sentral,
 secara sistematis dapat dipakai secara
konsepsional untuk merangkai dan
mengitegrasikan kategori-kategori lain dalam
suatu jaringan “kisah”.
 Kisah panjang-lebar yang merupakan paparan
deskriptif tentang realita sosial, yang diletakkan
dalam fokus kajian inilah yang disebut story.
Lanjutan Dalam selective coding
 Proses mengintegrasikan kategori-kategori dalam
selective coding – yang berakhir dengan story
yang dapat dilaporkan ini – dalam suatu tataran
analisis yang jauh lebih abstrak daripada yang
berlangsung sepanjang proses axial coding.
 Kepekaan teoretik seorang peneliti, ialah
ketajaman imajinasinya untuk mereka-reka
bangunan teoretik dari data dan kategori data yang
telah diperoleh, sangat diharapkan pada tahap ini.
PENGOLAHAN DATA
KUALITATIF

Pengolahan Data
Hasil Wawancara

Field note VERBATIM Analisis Data

Lain2……
CONTOH VERBATIM/ TRANSKRIP

P Saat mendengar O dikatakan Autis apa yang ibu rasakan saat itu?
Pt Yaa.... rasanya tu kayak.... (diam sebentar raut muka menjadi muram)
apa ya... apa yang.. apa apa kata dokter, katanya itu apa yaa, apa yang
saya impikan... angan angan saya, anak saya nanti, orang tua kan
pengennya anaknya menjadi begini.... ya tahapan-tahapannya tho mbak
(mata menerawang) ternyata seperti itu ya kayaknya … (memegang
dada) hilang sudah saya itu, apa bisaa gitu ya, tapi saya berpikir O dulu
gak bisa apa-apa, ngomong manggil mama saja, sampai saya itu Ya
allah anakku kalau sampai bisa manggil mama aku mau potong
kambing aku, lha tapi ya Alhamdulillah O itu, saya ke dokter itu ya
nggak rutin lho, obatnya yang yang ee.... ya Supplemen yang sekian
juta yang harus ditebus gitu ya saya nggak njangkau, tapi kok
perkembangan O ini bisa ngomong bisa keluar, ya kebanyakan anak
anak Autis kan verbalnya keluarkan itu enggak sejelas ini, kan pelat
pelat (cedal) gitu mbak... tapi O ini jelas kalimatnya (membuang nafas)
sampai huruf huruf nya itu jelas gitu ya, ya ndak tahu saya, mungkin
yaa... setiap anak Autis itu kan beda beda ya….
ANALISIS DATA
Collaizi (1978, dalam Speziale & Carpenter, 2003)

Mendeskripsikan fenomena yang akan diteliti

Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat partisipan

Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah disampaikan partisipan

Membaca kembali transkrip hasil wawancara dan mengutip pernyataan

Menguraikan arti yang ada dalam pernyataan signifikan

Mengorganisir kumpulan makna ke dlm kelompok tema

Menuliskan deskripsi yang lengkap

Menemui partisipan untuk validasi deskripsi

Menggabungkan data hasil validasi


Mendeskripsikan fenomena yang akan diteliti

Studi literatur

memperkaya informasi terkait fenomena melalui studi


literatur

Intuiting saat BHSP (BINA HUB SALING PERCAYA)

peneliti berusaha menyelami dan membenamkan diri pada fenomena


yg akan diteliti saat BHSP, sehingga peneliti mempunyai bayangan
terhadap kehidupan yang dijalani partisipan terkait fenomena
Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui
pendapat partisipan

Peneliti melakukan pengumpulan data


(wawancara, dll) dan menuliskannya dalam
bentuk verbatim untuk dapat
mendeskripsikan fenomena yang diteliti
Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah
disampaikan partisipan

Peneliti membaca hasil verbatim berkali-kali


secara menyeluruh sampai peneliti merasa
mampu untuk memahami apa yang disampaikan
partisipan
Membaca kembali transkrip hasil wawancara
dan mengutip pernyataan

 Peneliti memahami pengalaman partisipan


 Peneliti membaca kembali transkrip hasil
wawancara
 Peneliti memilih pernyataan-pernyataan dalam
verbatim yang signifikan dan sesuai dengan tujuan
khusus penelitian
 Peneliti memilih kata kunci pada pernyataan yang
telah dipilih dengan cara memberikan garis
penanda pada kata dan memberi kode tujuan
khusus
Menguraikan arti yang ada dalam pernyataan
signifikan

 Peneliti membaca kembali kata kunci yang telah


diidentifikasi
 Peneliti mencoba menemukan esensi atau makna dari

kata kunci untuk membentuk kategori


Mengorganisir kumpulan makna ke dlm
kelompok tema
 Peneliti membaca seluruh kategori yang ada
 Peneliti membandingkan dan mencari persamaan
diantara kategori tersebut
 Peneliti mengelompokkan kategori-kategori yang
serupa ke dalam sub-sub tema, sub tema dan tema
Menyangkal tidak percaya

Tujuan Khusus 1: belum menyadari

Perasaan Keluargat Marah sedih, kecewa

Tahapan menawar khawatir, berharap

Berduka
Depresi Fisik

Psikologis

menerima bersyukur, adaptasi

memahami, senang
Tema 1
Caregiver akumulasi perasaan

Berduka penyebab
berduka resistensi anak

respon anak yang lambat


perilaku anak yang berlebihan

Anak perilaku suli konsentrasi


perilaku tidak dapat dimengerti

Beban jengkel, marah, malu

psikologis menderita, takut, khawatir


berat/sulit

Beban caregiver

pikiran anak

Dampak Beban Fisik lelah fisik

berduka
Beban pengobatan, sekolah

finansial penggunaan uang, nutrisi

Beban membatasi sosialisasi caregiver

sosial membatasi sosialisasi anak

1/3/13/37 Beban
waktu
mengorbankan waktu pribadi

kebebasan sosial
Menuliskan deskripsi yang lengkap
 Peneliti merangkai tema yang ditemukan selama proses
analisis data
 Peneliti menuliskannya menjadi sebuah deskripsi yang
dalam sebagai bentuk hasil penelitian
Hasil penelitian
1
Berduka “3 bagian”

5 tahapan berduka
DESKRIPSI
Penyebab berduka LENGKAP
dari caregiver dan Tentang
Anak autisme “BERDUKA”

Dampak Berduka
“6 jenis beban”

Psikologis, Pikiran
Fisik, sosial
Waktu, finansial
Menemui partisipan untuk validasi
deskripsi
 Peneliti kembali kepada partisipan
 Peneliti meminta partisipan untuk membaca kisi-kisi
hasil analisis tema
 Peneliti ingin mengetahui apakah gambaran tema yang
diperoleh sebagai hasil penelitian sesuai dengan
keadaan yang dialami partisipan
Menggabungkan data hasil validasi
 Peneliti menganalisis kembali data yang telah
diperoleh selama melakukan validasi kepada partisipan
 Peneliti menambahkan ke dalam deskripsi akhir yang
mendalam pada laporan penelitian sehingga pembaca
mampu memahami pengalaman partisipan

LAPORAN PENELITIAN
Hasil penelitian Teori/konsep/penelitian Opini
Blaska “Model siklus berduka” “waktu berduka adalah
Berduka “3 bagian” Mallow & Bechtel “Berduka kronis” sepanjang masa”

Bowlby & Parkes “4 tahap” “jumlah tahapan sama/ tidak”


5 tahapan berduka “orientasi berpikir”
Kubbler Ross “5 tahap” “pencapaian tahap menerima”

Penyebab berduka Blaska “kejadian dlm tumbang


dari caregiver dan anak” “jenis penyebab”
Anak autisme Eakes “situasi/kondisi yang “sumber penyebab”
berbeda”

Dampak Berduka
Fontain “definisi beban”
“6 jenis beban”
WHO “beban subjektif dan “beban merupakan dampak”
beban objektif” “jenis beban”
Psikologis, Pikiran “tambahan jenis beban”
Gray “dampak psikologis”
Fisik, sosial
Waktu, finansial
ANALISIS - FENOMENOLOGI
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi,
yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran
menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir
mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean
data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan
oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan
pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya,
pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun
pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga
yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau
penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
CONT’... FENOMENLOGI
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna
lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari
fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut.
Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena
yang terjadi pada responden) dan structural description (yang
menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai
esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman
responden mengenai fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu,
gabungan dari gambaran tersebut ditulis.
GROUNDED
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang
peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa,
menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi
setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan
mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan
suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi
ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.
ETNOGRAPHY
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi,
yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi
kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang
diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar,
atau uraian.
STUDI KASUS
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan
konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara
beberapa
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan
mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk
peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.
Forming A Good Questions:
EVIDENCE BASED - PICO
 P = Patient population or disease of interest (age, gender,
ethnicity, with a certain disorder hepatitis)
 I = Intervention or range of interventions of interest
(exposure to disease, prognostic factor A, risk behavior)
 C = Comparison, you want to compare the intervention
against (no disease, placebo or no intervention,
prognostic factor B, absence of risk factor)
 O = Outcome of interest (accuracy of diagnosis, rate
of occurrence of adverse outcome)
In (P) immobile acute care patients, what is the
effect of (I) turning every 2 hours on (O)
prevention of pressure ulcers compared with (C)
nursalam-MASALAH
not turning patients every 2 hours?
Proses
Keperawatan
Side-by-Side
NURSING CRITICAL
PROCESS THINKING
Assessment Exploring
Diagnosis Analyzing
Planning Prioritizing/decision
making
Implementation Prioritizing and
deciding
Evaluation Evaluating
1. ASSESSMENT
 Systemically collects, verifies,
analyzes and communicates data
 Two step process- Collection and
Verification of data & Analysis of
data
 Establishes a data base about client
needs, health problems, responses,
related experiences, health practices,
values. lifestyle, & expectations
Assessment Data
 Subjective Data
 Objective Data
 Sources of Data
 Methods of Data Collection-Interview
 Interview initiates nurse-client relationship
 Use open-ended questions
 Nursing health history
2. NURSING DIAGNOSIS
 Statement that describes the client’s
actual or potential response to a health
problem
 Focuses on client-centered problems
 First introduced in the 1950’s
 NANDA established in 1982
 Step of the nursing process that allows
nurse to individualize care
3. PLANNING FOR NURSING CARE
 Client-centered goals and expected
outcomes are established
 Priorities are set relating to unmet
needs
 Maslow’s Hierarchy of Needs is a
useful method for setting priorities
 Priorities are classifies as high,
intermediate, or low
Purpose of Goals and
Outcomes
 Provides direction for individualized
nursing interventions
 Sets standards of determining the
effectiveness of interventions
 Indicates anticipated client behavior
or response to nursing care
 End point of nursing care
Goals of Care
 Goal: Guideposts to the selection of
nursing interventions and criteria in
the evaluation of interventions
 What you want to achieve with your
patient and in what time frame
 Short term vs. Long term
 Outcome Of Care: What was actually
achieved, was goal met or not met
NURSING INTERVENTIONS
 Interventions are selected after goals and outcomes
are determined
 Actions designed to assist client in moving from the
present level of health to that which is described in
the goal and measured with outcome criteria
 Utilizes critical thinking by applying attitudes and
standards and synthesizing data
Nursing Care Plans vs Concept
Maps
NCP Concept/Mind Map
4. IMPLEMENTATION OF
NURSING INTERVENTIONS
 Describes a category of nursing behaviors in
which the actions necessary for achieving
the goals and outcomes are initiated and
completed

 Action taken by nurse


Types of Nursing Interventions
 Standing Orders: Document containing
orders for the use of routine therapies,
monitoring guidelines, and/or diagnostic
procedure for specific condition

 Protocols: Written plan specifying the


procedures to be followed during care of a
client with a select clinical condition or
situation (Pneumonia, MI, CVA)
5. EVALUATION
 Step of the nursing process that measures
the client’s response to nursing actions and
the client’s progress toward achieving goals
 Data collected on an on-going basis
 Supports the basis of the usefulness and
effectiveness of nursing practice
 Involves measurement of Quality of Care
Exercise
 Mrs. Riley, a 45-year old wife and mother, has just
returned to your nursing unit from the recovery room
after a gastric resection for a malignant stomach
tumor. She has orders for respiratory care, pain
medication, continuous gastric suction, incision
monitoring, and NPO status. Eight hours
postoperatively she develops sudden dyspnea and
decreasing oxygen saturations. On each of the 5
components of critical thinking, write down what
could be going on with your patient.
Mrs. Riley
 Exploring: what could be causing this woman
to be so suddenly dyspneic and hypoxic?
 Pneumothorax
 Hemothorax
 Pneumonia
 Pleural Effusions
 Atelectasis
 Electrolyte Disorders
Mrs. Riley
 Analyzing: what other information can I
gather to help me narrow down the possible
causes of her dyspnea/hypoxia?
 Breath Sounds
 ABG
 Blood Chemistry
 After listening to her breath sounds, you
determine that breath sounds are absent on the
left side.
Mrs. Riley
 Prioritizing/Deciding: is this change
significant to this patient, and do I need to even
look further? This also includes the decision
that is made whether to inform the physician of
the change in their patient’s status. What
would you say?
 Any significant change in a patient’s respiratory
status should be reported to the patient’s
physician right away.
Mrs. Riley
 Evaluating: after reporting the alteration to the
patient’s Physician, he orders the following:
 STAT ABG & STAT Portable CXR
 Equipment for chest tube insertion to be at bedside
STAT
 When the chest x-ray comes back, there is a large
pneumothorax on the left, as well as diffuse atelectasis.
Anesthesia is called to place a chest tube STAT. Your
analysis was right on target!
Mrs. Riley
 Once the chest tube was placed, Mrs. Riley
had an immediate improvement of her
oxygen saturations, and her dyspnea
resolved. Now a new set of critical thinking
is demanded of you. How does this chest
tube change the care & assessments you will
provide for Mrs. Riley?
It’s no accident...
 It’s no accident that the nursing process
mirrors a lot of the critical thinking process.
They are both processes developed to gather
information, look ahead, plan, and evaluate
processes.
 Looking at the two, side-by-side really
illustrates that example.
8

KEABSAHAN
DATA / VALIDITAS
RELIABILITAS
KEABSAHAN HASIL
PENELITIAN

Proses keabsahan penelitian merupakan


VALIDITAS DAN RELIABILITAS dalam
penelitian kualitatif

Hasil penelitian kualitatif dapat dipercaya saat


mampu menampilkan pengalaman partisipan
secara akurat (Speziale & Carpenter, 2003)
Proses analisa data kualitatif
1. Transkripsi data kualitatif.
Dari rekaman wawancara atau catatan lapangan
ditranskripsi kata per kata untuk dianalisa.
Peneliti harus yakin bahwa transkripsi data sudah
akurat dan merefleksikan hasil wawancara.
Transkrip dibaca berkali-kali untuk menemukan
makna dan pemahaman yang mendalam.
Pemahaman dan teori akan muncul ketika peneliti
sudah mengenali datanya dengan baik.
…con’t
2. Mengembangkan skema kategori.
Mengatur data dengan mengklasifikasikan dan
memberikan indeks.
3. Memberi kode pada skema kategori.
Bisa manual maupun komputerisasi (program
software)
4. Membuat tema utama berdasarkan kategori.
PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Keabsahan data identik dengan keabsahan (validitas) dan


keterandala(reliabilitas) dalam penelitian kuantitatif. Ada berbagai
teknik pemeriksaan data yang biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif seperti dijelaskan berikut ini.

1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan
peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut
bukan hanya dilakukan dalam waktu singkat tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan peneliti dalam latar penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti
akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata
lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan
pengamatan menyediakan kedalaman.
3. Triangulation
4. Pengecekan Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengeksposisi hasil sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan- rekan sejawat.
5. Analisis Kasus Negatif
Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan
contoh dan kasus-kasus yang tidak sesuai dengan pola dan
kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan
pembanding.
6. Kecukupan Referensial
Bahan-bahan yang tercatat atau terekam dapat digunakan sebagai
patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data.
7. Pengecekan Anggota
Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data
sangat penting sekali dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang dicek
dengan anggota terlibat meliputi: data, kategori-analisis, penafsiran, dan
kesimpulan. Kepada para angota terlibat yang mewakili rekan-rekan mereka
tersebut dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dari segi pandangan dan situasi
mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan oleh peneliti.
KEABSAHAN HASIL
PENELITIAN (Trustworthiness
(validitas dan realibilitas)

1. Credibility
2. Dependability
3. Confirmability
4. Transferability
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
A. ALASAN DAN ACUAN
B. KRITERIA KEABSAHAN DATA
C. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
1.Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
4. Pemeriksaan sejawat (diskusi)
5. Analisis kasus negatif
6. Kecukupan referensi
7. pengecekan anggota
8. Uraian rinci
9. Auditing
169
1. CREDIBILITY
“ cara yang membuktikan bahwa hasil penelitian dapat
dipercaya yaitu ketika partisipan mengakui temuan
penelitian sebagai pengalamannya” (Lincoln & Guba,
1985 dalam Magnee, 2004)

Contoh:
meminta partisipan penelitian untuk membaca kembali
verbatim wawancara dan atau kisi-kisi hasil analisis
tema untuk memberikan umpan balik apakah verbatim
hasil wawancara dan kisi-kisi hasil analisis tema telah
sesuai dengan maksud yang disampaikan oleh
pertisipan terkait pengalaman yang dialami partisipan
2.Dependability

“kestabilan data”
(Polit & Hungler, 1997)

Cara : melakukan inqury audit


Yaitu proses audit yang dilakukan oleh external reviewer untuk
meneliti dengan kecermatan data-data dan dokumen yang
mendukung selama proses penelitian

Eksternal reviewer :
dosen pembimbing yang memeriksa cara dan hasil analisis yang
telah dilakukan peneliti
Pakar/ahli kualitatif
3.Confirmability
“objektivitas atau kenetralan data, dan bergantung pada
kesepakatan atau persetujuan beberapa orang terhadap pandangan,
pendapat dan penemuan dari penelitian” (Polit & Hungler, 1997)

Bisa dilakukan dengan :


a. inquiry audit melalui penerapan audit trail
Peneliti mengumpulkan secara sistematis material dan hasil
dokumentasi penelitian ,dalam hal ini adalah transkrip wawancara
dan field notes, dan meminta dosen pembimbing/ pakar kualitatif
sebagai eksternal reviewer dengan melakukan analisis pembanding
untuk menjamin objektivitas hasil penelitian
b. konfirmasi pada partisipan terkait hasil verbatim wawancara dan
atau kisi-kisi hasil analisis tema yang telah disusun
4. Transferability
“kemampuan hasil penelitian untuk diterapkan pada
tempat atau kelompok lain yang memiliki karakteristik
serupa”

cara yang diterapkan:


menggambarkan tema-tema hasil penelitian kepada
sampel lain yang tidak terlibat dalam penelitian yang
memiliki karakteristik serupa, kemudian
mengidentifikasi apakah sampel tersebut menyetujui
tema-tema yang dihasilkan oleh penelitian
5. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulsi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainnya. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan, yaitu triangulasi sumber, metode, penyidik, dan teori.
1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
baik derajat kepercayaan sesuatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
2. Triangulasi dengan metode terdapat dua strategi, yaitu:
a. pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
beberapa teknik pengumpulan data;
b. pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan
metode yang sama.
3. Teknik Triangulasi jenis ketiga (penggunaan penyidik) ialah dengan
jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan
pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
4. Triangulasi dengan teori dilaksanakan dengan cara memeriksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
9

PENULISAN
LAPORAN
KERANGKA LAPORAN PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Batasan dan Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
ATAU A. Pertanyaan penelitian
B. Pembatasan Penelitian
C. Kepustakaan yang berkaitan
D. Kesesuaian dengan Paradigma dan
Teori Substantif
E. Tujuan Penelitian

II. KAJIAN KEPUSTAKAAN


III. METODE PENELITIAN
A. Desaian / Pendekatan
B. Loksi dan waktu
C. Subyek / informan dan sampling
D. Teknik pengumpulan data
E. Analisis Data
176
F. Keabsahan Data
IV. HASIL & PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penemuan
B. Deskripsi Hasil Analisis Data
C. Penafsiran dan Penjelasan
V. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA* (BISA
DILETAKKAN PADA HASIL)
A. Perpanjangan Kehadiran Pengamat
B. Diskusi Rekan Sejawat
C Analisis kasus Negatif
D. Kecukupan Referensi
E. Triangulasi
F. Pengecekan anggota
G. Auditing
BAB KESIMPULAN DAN SARAN 177
SISTEMATIKA PROPOSAL
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang
3. Fokus Penelitian
4. Tujuan
5. Manfaat
6. Acuan Teori
7. Metode Penelitian
- Penjelasan Metode
- Subjek
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik analisis data
- Keabsahan Data
8. Jadwal Penelitian
“You don’t have to be great to get started,
but you have to get started to be great”
nursalam-MASALAH
--------- Les Brown ----------

Anda mungkin juga menyukai