Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo atau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang
berarti darah.
Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian
dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah (Pearce, 2006).

1.2 Rumusan masalah


1. Definisi darah?
2. Terdiri apa saja korpuskuler (Bagian darah padat)?
3. Terdiri dari apa saja plasma darah (Bagian cair darah)?
4. Apa saja fungsi darah?

1.3 Tujuan penulisan


1. Memberikan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa agar mengetahui
tentang leukosit dan eritrosit
2. Memberikan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa dalam mengetahui
korpuskuler dan plasma darah.

3. Mengetahui dan memahami fungsi darah

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian
dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah (Pearce, 2006).

2.2 Korpuskuler (Bagian darah padat)


Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa
Yunani yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel.
Eritrosit merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin
(Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen. Sedangkan darah
yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-paru.
Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke
sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-
kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki
13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari
asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat
besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian
juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya
berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh
pendarahan hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit
terganggu.

2
Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf  atau berbentuk
piringan pipih seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar
6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-
sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya. Secara
normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah
merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah
merah. Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per miliketer kubiknya
sebanyak 4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana
eritrosit diproduksi dimaksuderitropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya
akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar
sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati.
Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut
oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.

Gambar 1.2 gambar sel darah merah (eritrosit).

b. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun
jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang
dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel
darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah
putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. Sel
darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk
tidak tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah
merah.

3
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
1. Leukosit Bergranula (Granulosit)

         Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%.
Plasmanya bersifat netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-
macam dan berwarna merah kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi
bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung,
lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah bakteri
berkembang biak serta menghancurkannya

         Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar


5%. Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan
oleh cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi
merah tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki granula kemerahan.
Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat
kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. 

         Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya


hanya sekitar 1%. Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil
ditetesi dengan larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga
bersifat fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan
yang disebut heparin.

2. Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)

         Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir


bundar dan terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai
30% penyusun sel darah putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak dan
berinti satu. Berfungsi sebagai pembentuk antibodi.

         Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk
bulat atau bulat panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.

Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda
asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk

4
menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi
antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang
lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen
untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal
tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
A. Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
1. Neutrofil, terdapat dalam darah
2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam
jaringan atau rongga tubuh
B.  Sel Limfosit

Limfosit terdiri dari:

1. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar


leher)

2. B Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen
yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui
pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari lukosit.
Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tersebut akan
menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang
terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah
terjadinya serangan virus.
2.3   Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki
warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan
0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti
lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.

5
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut
dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan
mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan
tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a.       Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik
b.      Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
c.       Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan
darah. plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Seperti yang telah
dijelaskan diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses
pembekuan darah, sedangkanserum adalah suatu cairan berwarna kuning. Serum
berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat membunuh bakteri atau benda
asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
2.4    Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel
darah). Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara
garis besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-
zat sisa metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang
aktif ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu
berkisar antara 36 – 37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel
darah putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit).

6
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian
dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah (Pearce, 2006).

3.2 Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Bondowoso dapat memahai leukosit dan eritrosit
dengan baik serta hubungannya dengan ilmu keperawatan yang tengah ditekuni.
Hal tersebut ditujukan agar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Bondowoso dapat memiliki kompetensi yang tinggi dalam perawatan
terhadap leukosit dan eritrosit serta mampu untuk menjalankan peranan
keperawatan baik untuk sasaran perorangan ataupun komunitas.

7
DAFTAR PUSTKA

Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.


Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan
Darah. Gramedia: Jakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai