Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. S DENGAN CA MAMAE

DI RUANG PENYAKIT BEDAH RUANG FLAMBOYAN 10

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA

OLEH :

IZZA CAMILA MUHIBUDIN

071211030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2022/2023
Mahasiswa : IZZA CAMILA MUHIBUDIN
NIM : 071211030
Tempat : Ruang Bedah Flamboyan 10
Tanggal pengkajian : 13 Mei 2022

1. Pengkajian
A. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. S (P)
Umur : 36 tahun
Tanggal&Lahir : 22-09-1985
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
TB/BB : 160 cm / 55kg
Diagnosa Medis : Ca Mamae
Alamat : SOLO

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.K (L)
Umur : 38 Tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub. Dg pasien : Suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : SOLO
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada payudara sebelah kanan karena terdapat luka
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Klien mengeluh nyeri pada luka ca mamae nya di sebelah payudara kanan. Klien mengatakan
luka sudah ada sejak 1,5ta hun yang lalu namun menolak untuk memeriksakan dirinya.
Seminggu sebelum masuk igd luka sempat dirawat oleh perawat. Pada tanggal 12 mei
pasien dilarikan ke igd rs dr moewardi dikarenakan pasien lemas dan pingsan kemudian
dirujuk keruang flamboyan 10 dan mendapatkan inj ketorolac 2ml.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit sebelum ini. Pasien juga mengatakan tidak
ada riwayat penyakit diabetes ataupun asam urat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya menjalankan hidup sehat, dan keluarga klien tidak ada yang
memiliki riwayat Hipertensi dan DM
5. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Status perkawinan

: Pasien
C. Pengkajian Sistem Tubuh
Keadaan umum : keaadan umum pasien cukup
Tingkat kesadaran : Komposmentis
Glascow Coma Scale : E4, M 6, V5 = 15
TTV :
Tekanan darah : 110/67 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,0o C
Pernafasan : 20 x/ menit
Spo2 : 99%
1. System Pernafasan
Data Subjektif :
a. Dispnea : klien mengatakan tidak mengalami sesak nafas
b. Pemajaman terhadap polusi udara : pasien mengatakan tidak ada keluhan pada polusi
udara
c. Perokok : pasien mengatakan tidak merokok
d. Penggunaan alat bantu : pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu pernafasan
e. Pengetahuan batuk efektif : Pasien mengatakan belum mengetahui batuk efektif.
f. Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Kedalaman pernafasan : pernafasan pasien normal dengan irama regular
Kesimetrisan : Pada pengembangan paru kanan dan kiri tampak simetris
b. Penggunaan alat bantu pernafasan : Tampak tidak menggunakan alat bantu pernafasan
c. Pernafasan cuping hidung : Pasien tidak menggunakan pernafan cuping hidung
d. Patensi nares/ hidung : aliran udara nares hidung paten
e. Batuk : pasien mengatakan tidak mengeluh batuk
Sputum : pasien tidak mengeluarkan sputum
f. Taktil fremitus : taktil fremitus pada klien teraba
Perkusi paru : sonor
Letak : saat di palpasi apeks teraba pada ICS 5 segaris dengan mid clavikulla sinistra.
Bunyi nafas : vesikuler
g. Sianosis : pasien tidak mengalami sianosis
h. Fungsi mental/gelisah : pasien tampak gelisah dan cemas di karenakan kondisnya
sekarang, klien mengatakan cemas jika dia tidak sembuh dan takut jika kemoterapinya
tidak berhasil
i. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
2. System Kardiovaskuler :
Data Subyektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung :
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi/hipertensi dan tidak
memiliki riwayat penyakit jantung penyerta
b. Riwayat edema :
Pasien mengatakan tidak ada edema
c. Kesemutan : Pasien mengatakan tidak merasa kesemutan
baal/kebas : pasien mengatakan tidak mengeluh kebas maupun bal
d. Palpitasi : pasien mengatakan tidak ada palpitasi/ tidak merasa jantung berdebar kencang
Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Tekanan darah : 110/67 mmHg
b. Bunyi jantung : bunyi jantung 1 dan 2 : Bunyi jantung normal S1 dan S2 (Lup dup)
c. Murmur : Pada pasien tidak ada suara mur-mur
d. Ekstremitas :
suhu : 36,0o C
warna : Sawo matang
Pengisian kapiler/ capillary refille (CRT) : < 3 detik
Varises : Pasien tidak memiliki varises, phlebitis : pasien tidak memiliki plebitis
e. Abnormalitas kuku (Clubbing finger) : pasien tidak memiliki masalah clubbing finger
f. Membran mukosa : bibir : tampak sedikit kering konjungtiva : pucat
g. Sclera : ikterik
Hasil temuan lain : tidak ada
3. System persyarafan dan musculoskeletal
Data Subyektif :
a. Riwayat kecelakaan : pasien mengatakan belum pernah mengalami kecelakaan yang
serius
a. Riwayat cedera kepala dan medulla spinalis : pasien mengatakan tidak pernah mengalami
riwayat cidera kepala dan cidera medulla spinalis
b. Riwayat penyakit cedera serebrovaskuler
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami cedera serebrovaskuler.
c. Penurunan sensori
Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan sensori
d. Diplopia
Pasien mengatakan tidak memiliki pandangan kabur, pasien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
e. Amnesia : pasien mengatakan tidak mengalami amnesia, pasien masih mengingat semua
yang terjadi pada masa lalu dan baru saja terjadi
Data Obyektif :
a. Paralisis : Pasien tidak mengalami kelumpuhan maupun mengalami Facial drop
b. Letargi : Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran skor GCS : 15
Bahasa : Bahasa pasien mudah untuk dimengerti/di pahami dengan menggunakan bahasa
jawa
- Inspeksi sikap, bentuk, dan ukuran tubuh, gerakan abnormal : Sikap pasien normal,
bentuk dan ukuran tubuh normal, gerakan normal, tidak ada masalah pada fungsi
motoriknya
- Kemampuan berjalan : Pasien mampu berjalan sendiri tanpa di bantu oleh keluarganya.
- Tremor : pasien tampak tidak mengalami tremor
- Kemampuan pergerakan sendi : pasien tampak tidak memiliki masalah pada pergerakan
sendi, pasien dapat berjalan dengan normal dan mandiri
- Kemampuan mobilitas : pasien mengatakan tidak memiliki masalah pada saat
menjalankan aktivitas
- Tonus otot : Tonus otot pasien normal
- Kekuatan otot : Kekuatan otot bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang
setimpal (5/5/5/4)
- Deformitas : Pasien tidak mengalami deformitas
- Sendi bengkak : Pasien tidak mengalami sendi bengkak
- Piting edema : Pasien tidak mengalami piting edema
c. Pemeriksaan reflek :
Reflek tendon bisep : Normal
Trisep : Normal
Patella : Normal
Archiles : Normal
Reflek patologis : Normal
Hasil temuan lain : tidak ada
4. System Integumen
Data Subyektif :
a. Riwayat gangguan kulit : Pasien mengatakan tidak mempunyai gangguan kulit atau
penyakit kulit
b. Keluhan klien : klien mengatakan nyeri pada daerah payudara sebelah kanan karena
terdapat luka atau ca mamae
P : pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar nanah beserta darah
Q : ditusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : hilang timbul
c. Gatal : Pasien mengatakan mengalami gatal pada sekitar lukaya
d. Panas : Pasien mengatakan mengalami sedikit panas pada daerah lukaya
e. Hasil temuan lain : tidak ada hasil temuan yang lain
Data Objektif :

a. Adanya lesi/luka/eritema : klien mengatakan tidak ada lesi atau luka


b. Tanda-tanda infeksi : luka berwarna merah terdapat nanah dan darah, tampak bengkak.
c. Temuan lain : Tampak terdapat nanah dan kulit berwarna merah sedikit kehitaman pada
daerah luka di payudara sebelah kanan.
5. System perkemihan :
Data subyektif :
a. Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
gangguan ginjal/saluran kemih.
b. Riwayat gangguan obat diuretic : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan
obat diuretic.
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : Pasien mengatakan tidak mengalami nyeri dan
terbakar saat kencing.
d. Kesulitan BAK : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat BAK tetapi
memerlukan bantuan dari keluarganya
e. Pola BAK : Pola BAK pasien 4-6x/hari
f. Hail temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data objektif :

a. Retensi urin : Pasien tidak mengalami retensi urin


b. Inkontinensia urin : Pasien tidak mengalami inkontinensia urin
c. Distensi : Pasien tidak mengalami distensi urin
d. Karakteristik urin :
Jumlah : 4-5 x/1300ml/hari
Bau : Khas urin
Warna : Kuning kecoklatan
Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan masalah lain pada system
perkemihan

6. System Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang
Pasien mengatakan bahwa di rumah sakit atau selama dirumah sakit pasien makan sesuai
yang sudah disediakan oleh rumah sakit atau sesuai diet dari ahli gizi yaitu diit nasi tinggi
protein. Dan sebelum sakit pasien mengatakan tidak ada pantangan untuk makan
b. Kebiasaan makan
Pasien mengatakan jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan Jenis
diit lunak
c. Jumlah makanan perhari
Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan menu yang disesuaikan
dengan rumah sakit dan pasien mengatakan selalu habis
d. Kehilangan selera makan (anoreksia)
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan selera makan
e. Mual : kien mengatakan tidak merasa mual/ muntah
f. Nyeri abdomen : pasien mengatakan tidak ada nyeri pada bagian abdomen
g. Pola BAB
Frekuensi : 1 hari/ sekali
Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi : lunak
Kesulitan : pasien mengatakan tidak terdapat kesulitan pada saat BAB
h. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
1) BB sekarang : 55Kg, TB : 160 cm, IMT : - Bentuk tubuh : normal
2) Halitosis (bau mulut) : pasien tidak ada bau mulut
3) Kondisi mulut
Kondisi mulut pasien tampak bersih, pada bagian gigi pasen tampak bersih dan tidak
terdapat caries/karang gigi, lidah pasien tampak merah muda dan pada bagian faring
tidak ada pembengkakan, serta tidak terdapat pembesaran tonsil
4) Pembesaran abdomen :
Inspeksi : Tidak ada lesi/jejas dan tidak ada pembesaran abdomen
Auskultasi: Bising Usus (+), frekuensi 8x/Menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
5) Hernia/ massa : pasien tidak memiliki riwayat hernia/ massa
6) Anus :
Kebersihan : tidak terkaji
Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
7) Hasil temuan lain : tidak ada
7. System Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat infeksi mata/telinga :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat infeksi mata/telinga dan tidak mempunyai
riwayat trauma mata/telinga, serta pasien tidak memiliki riwayat penyakit mata/telinga.
b. Gangguan penglihatan
Diplopia :
Pasien mengatakan tidak memiliki pandangan penglihatan kabur.
Penurunan penglihatan :
Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan penglihatan.
Fotophobia :
Pasien mengatakan tidak memiliki fotophobia.
c. Kemampuan pendengaran
Pasien mengatakan kemampuan mendengar normal
d. Nyeri hidung/telinga
Pasien tidak mengalami nyeri dibagian hidung maupun telinga
e. Telinga berdengung/tinnitus
Pasien mengatakan tidak mengalami telinga berdengung atau tinnitus.
f. Sensasi pengecapan
Pasien mengatakan sensasi pengecapan rasa baik, bisa membedakan rasa asam, manis,
asin.
g. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :

Pemeriksaan Mata :

a. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan : ketajaman penglihatan baik


b. Lapang pandang : lapang pandang baik
c. Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : gerakan mata baik
Pemeriksaan fisik mata : Area orbital
Edema : pasien tidak ada edema
Hematom : Tidak ada hematom
Lesi/luka : Tidak ada lesi/luka
Massa : Tidak ada massa
d. Kelenjar lakrimal : Tidak ada
e. Sklera : Ikterik
Konjugtiva : Tampak Pucat
Iris : bewarna kecoklatan
f. Pupil
Bentuk : Bulat
Ukuran : 2mm
Refek cahaya : pupil mengecil jika terkena cahaya
g. Kesimetrisan
Isokor, reaksi terhadap cahaya : reaksi terhadap cahaya baik dan tampak simetris
h. Hasil temuan lain : tidak ada

Pemeriksaan Hidung :

a. Inspeksi hidung
Kesimetrisan : Simetris
Bentuk : Normal
Luka/lesi : Tidak ada luka/lesi
Massa : Tidak ada massa
Pembesaran polip : Tidak ada pembesaran polip
Kebersihan : cukup bersih
Keluar cairan : Tidak mengeluarkan cairan
perdarahan/epistaksis: Tidak ada perdarahan/epistaksis
b. Palpasi
Perubahan anatomis : Tidak ada perubahan anatomis dan tidak terdapat nyeri tekan
pada hidung
c. Patensi aliran udara dalam nares : Aliran udara dalam nares paten
d. Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Pemeriksaan Telinga :

a. Inspeksi telinga luar


Tidak terdapat kelainan bentuk
Tidak terdapat lesi atau massa
b. Inspeksi telinga dalam
Kebersihan : Cukup bersih
Les : Tidak ada lesi
Masa : Tidak ada massa
Serumen : Ada sedikit serumen
c. Palpasi daun telinga : Nyeri : Tidak ada nyeri
Massa : Tidak ada massa
d. Pemeriksaan Rinne: tidak terkaji,Weber : tidak terkaji
Swabach : Tidak terkaji
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
D. Data Tambahan
1. Pola aktifitas, istirahat dan tidur
Data Subjektif :
a. Aktifitas yang biasa dilakukan : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan
aktivitasnya sehari hari yaitu menjadi seorang ibu rumah tangga, selama sakit pasien tidak
bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari terganggu
di karenakan nyeri yang di alami pada bagian luka payudara sebelah kanan
b. Perasaan bosan/tidak puas : pasien mengatakan merasa cemas, gelisah dengan kondisi
kesehatan yang sekarang, takut tidak bisa melakukan aktivitas seperti semula dan takut
jika tidak sembuh.
c. Keterbatasan karena kondisi
Pasien mengatakan mengalami nyeri pada bagian luka payudara sebelah kanan yang sering
mengganggu ketika melakukan aktivitas di rumah
d. Lama waktu tidur
Pasien mengatakan pola tidurnya terganggu dikarenakan rasa nyeri yang tiba-tiba muncul,
pada malam hari paisen sering terbangun dan tidur ±4-5 jam dan tidur siang ± 3 jam
e. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
a. Respon terhadap aktivitas yang teramati
Kardiovaskuler : tidak terdapat masalah pada kardiovaskuler
Pernafasan : Pernafasan pasien masih normal dengan RR : 20 x/menit
b. Status mental : Tampak cemas dengan kondisi kesehatanya sekarang dan
mengeluhkan nyeri yang di alami
c. Mata merah : Mata pasien tampak normal, tidak tampak merah
d. Kelopak mata berwarna gelap: Kelopak mata pasien tampak sedikit berwarna gelap
e. Terlihat menguap : Pasien tidak tampak menguap
f. Hasil temuan lain : pasien tampak kurang tidur di karenakan cemas dan merasa nyeri pada
daerah lukaya.
2. Integritas ego (status psikososial)
Data subyektif :
a. Faktor- factor stress
Pasien mengatakan nyeri yang tak kunjung hilang, ingin segera pulih dan melakukan
kegiatan seperti semula.
b. Cara mengatasi stress
Pasien biasanya untuk mengalihkan rasa stress yaitu dengan mengobrol dengan anggota
keluarganya
c. Masalah-masalah financial
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah financial.
d. Status hubungan
Pasien mengatakan hubungan di dalam keluarga yaitu sebagai ibu rumah tanggan dan
memiliki 2 anak.
e. Factor-faktor budaya
Pasien mengatakan tidak ada factor budaya yang mempengaruhi dalam kesehataya.
f. Gaya hidup
Paisen mengatakan sudah menerapkan pola hidup sehat,
g. Perasaan ketidakberdayaan
Pasien mengatakan merasa sedikit tidak berdaya akibat kondisinya sekarang
h. Peran dalam keluarga
Pasien mengatakan perannya didalam keluarga sebagai ibu/isteri dan terganggu akibat
kondisi kesehatan sekarang
i. Hubungan dengan anggota keluarga yang lain
Pasien mengatakan hubungannya baik dengan anggota keluarga yang lain.
j. Orang pendukung
Pasien mengatakan mendapat dukungan dari suami, anak dan keluarganya
k. Komunikasi dengan orang lain
Pasien mengatakan komunikasi dengan orang lain terjalin baik dan tidak ada masalah.
l. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Obyektif

a. Status emosional (pilih yang sesuai) : Cemas akan kondisi kesehatanya


b. Respon-respon fisiologis yang terobservasi : Pasien tampak cemas
c. Bicara : bicara pasien tampak jelas
Afasia / disartria : Pasien tidak mengalami afasia/disatria
Penggunaan alat bantu bicara : Pasien tidak menggunakan alat bantu bicara
d. Kemampuan komunikasi non verbal : Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
3. Aktivity Daily Living
Data Subjektif :
a. Aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari selama sakit yaitu bisa di lakukan secara mandiri
seperti makan, minum, toileting tetapi sedikit membutuhkan bantuan
b. Hasil temuan lain : pasien tampak merasa nyeri ketika melakukan aktivitas
Data objektif :

a. Penampilan umum : Penampilan tampak rapi


b. Cara berpakaian : Pasien menggunakan pakaian seperti pada umumnya
c. Bau badan : Pasien tidak bau keringat
d. Kebersihan badan : Bersih
Kuku : kuku tampak pendek dan bersih
Kulit kepala : tampak bersih
Kutu : Tidak ada kutu
e. Hasil temuan lain :
Rambut pasien tampak hitam

4. Ketidaknyamanan
Data Subjektif :
a. Perasaan nyeri : Pasien mengatakan Nyeri pada bagian benjola payudara sebelah kanan..
P : Pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar nanah beserta darah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul
a. Cara menghilangkan nyeri
Pasien mengatakan hanya mendapatkan obat yang diberikan saat dilakukan perawatan
Keberhasilan : Nyeri yang dirasakan mereda tetapi bisa muncul kembali
b. Hasil temuan lain : Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Mengerutkan muka
Pasien tampak mengerutkan muka, seperti orang sedang menahan nyeri dan merintih
kesakitan dan kadang sampai menangis.
Menjaga area nyeri
Pasien tampak menjaga area nyeri pada bagian payudara sebelah kanan
b. Respon emosional
Pasien tampak gelisah
Penyempitan focus
Pasien tampak mengalami penurunan tingkat konsentrasi / fokus menyempit.
c. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
5. Pembelajaran :
Data Subjektif :
a. Bahasa dominan
Pasien mengatakan bahasa dominan menggunakan bahasa jawa.
Buta huruf :
Pasien mengatakan tidak mengalami buta huruf
b. Keterbatasan kognitif
Pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan kognitif
c. Keyakinan kesehatan yang dilakukan
Pasien mengatakan yakin bisa sembuh dan menjalankan aktivitas seperti biasa
d. Orientasi terhadap perawatan kesehatan berhubungan dengan kultur budaya/agama yang
dianut
Pasien mengatakan tidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
e. Harapan terhadap tim kesehatan
Pasien mengatakan berharap pelayanan lebih baik dan pasien berharap cepat sembuh.
f. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mengatakan datang ke fasilitas kesehatan
Keberhasilan: Cukup berhasil mengobati gejala yang dirasakan pasien
g. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi klien saat ini dan perawatan yang
diperlukan
Pasien dan keluarga mengatakan setelah menjalankan perawatan menjadi lebih tau
mengenai kondisinya saat ini.
h. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
Hal yang sering ditanyakan : Pasien dan keluarga menanyakan kondisi kesehatanya.
E. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 14 Mei 2022
Nama Test Hasil Satuan Niali Rujukan Metode
Hematologi
Hemoglobin 11.0 g/dl 12.0-15.6 Flowcymeter
Hematokrit 29 % 33-45 Flowcymeter
Leukosit 12.7 Ribu/uL 4.5- 11.0 Flowcymeter
Trombosit 539 Ribu/uL 150- 450 Flowcymeter
Eritrosit 3.65 Juta/uL 4.10 -5.10 Flowcymeter
Index Eritrosit
MCV 77.5 /um 80.0-96.0 Flowcymeter
MCH 24.0 pg 28.0-33.0 Flowcymeter
MCHC 32.7 g/dl 33.0-36.0 Flowcymeter
RDW 14.5 % 11.6-14.6 Flowcymeter
MPV 5.5 FI 7.2-11.1 Flowcymeter
PDW 8 % 25-65 Flowcymeter
Hitung Jenis
Eosinophil 7.80 % 0.00-4.00 Flowcymeter
Basofil 0,50 % 0.00-2.00 Flowcymeter
Netrofil 75.80 % 55.00-80.00 Flowcymeter
Limfosit 18.40 % 22.00-44.00 Flowcymeter
Monosit 8.80 % 0.00-7.00 Flowcymeter
Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu 92 mg/dl 60-140 HEXOKINASE
SGOT 31 u/l <31 IFCC tanpa pyridoxal
phosphat
SGPT 29 u/l <34 IFCC tanpa pyridoxal
phosphat
Creatinine 0.6 mg/dl 0.6-1.1 ENZIMATIK
Ureum 9 mg/dl <50 Enzymatic UV Assay
2. Pemeriksaan Penunjang
- EKG

3. Terapi Obat

Nama Obat Dosis Pemberian Keterangan

Inf. NaCl 0,9% 20 TPM IV NaCl 0.9% merupakan sediaan infus steril yang
mengandung elektrolit untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang karena beberapa faktor,
misalnya dehidrasi, serta menjaga keseimbangan
kadar air dalam tubuh. 

Inj. Ampicilin 1 gr/8 Jam IV obat antibiotik golongan penicilin yang digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri pada berbagai
bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, saluran
pencernaan, saluran kemih, kelamin, telinga, dan
jantung

Inj. Ketorolac 30mg/8 jam IV Obat golongan anti inflamasi non steroid yang
digunajan untuk mengatasi nyeri setelah operasi
atau prosedur medis yang dapat menimbulkan
nyeri.

F. ANALISIS DATA

Hari/tanggal Data Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan

Jumat, 13 Ds : factor/perubahan genetic Nyeri akut b/d agen cidera


Mei 2022  klien mengatakan nyeri pada dalam sel, factor usia fisiologis (D.0077)
luka payudara sebelah kanan
 pengakjian nyeri : sel menjadi abnormal
P : Pasien mengatakan nyeri
saat terkena gesekan dan saat
keluar nanah beserta darah poliferasi sel
Q : Pasien mengatakan
nyerinya seperti di tusuk-tusuk sel maligna dalam mamae
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting tumor mamae
Scale)
T : Hilang timbul mendesak sel syaraf

Do :
interupsi sel yaraf
 klien tampak menahan nyeri
 tampa terdapat luka
Nyeri akut
abnormal pada daerah
payudara
 TTD :
TD : 110/67 mmHg
N : 98 x/meniy
RR : 20 x/menit
S : 3’6 C

Jumat, 13 Ds : Aliran darah terhambat Risiko Infeksi b/d kanker
Mei 2022  klien mengatakan jika di (D.0142)
lukanya terdapat nanah Hypoxia
beserta darah keluar dan
kemerahan pada sekitar luka
Nekrosis jaringan
tersebut
Do :
 tampak adanya luka di Meningkatnya bakteri
patogen
payudara berwarna merah
sedikit kehitaman
 klien tampak mengusap
Resiko infeksi
cairan yang keluar dari luka
tersebut
 TTV :
TD : 110/67 mmHg
N : 98x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 C
 Leukosit : 12.7 Ribu/uL

Jumat, 13
Mei 2022 Ds : Tumor mammae Ansietas b/d penyakit kronis
 klien mengatakan jika takut progresif (D.0080)
Mendesak jaringan sekitar
jika tidak bias sembuh dari
penyakitnya. Menekan jaringan pada
mammae
 klien mengatakan jike nyeri
timbul sering muncul rasa Peningkatan konsistensi
mammae
cemas
 pasien mengatakan baru Ukuran mammae
abnormal
mengalami masalah
kesehatan yaitu ca mamae
Ansietas
 klien mengatakan sulit tidur
dan sulit berkonsentrasi
Do :
 klien tampak gelisah
 klien tampak tegang
 muka tampak pucat
 TD : 110/67 mmHg
 N : 98x/menit

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis (D.0077)
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan kanker (D.0142)
3. Ansietas b/d penyakit kronis progresif (D.0080)
H. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/tanggal Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan TTD

Jumat, 13 Nyeri akut (D.0077 Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Definis : Pengalaman
Mei 2022 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Tindakan :
sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan 1x24 jam di harapkan nyeri dapat teratasi dengan Observasi
kerusakan jaringan aktual
kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
atau fungsional, dengan
onset mendadak atau 1. Menurunya keluhan nyeri dari skala 2 kualitas, intensitas nyeri
lambat dan berintensitas
(cukup) di turunkan menjadi skala 4 (cukup - Identifikasi skala Nyeri
ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 menurun) - Identifikasi Skala nyeri non verbal
bulan.
2. Gelisah di turunkan dari skala 3 (sedang) - Identifikasi faktor yang memperberat dan
Gejala dan tanda mayor menjadi skala 5 (menurun) memperingan tingkat nyeri
 Subjektif :
1. Mengeluh nyeri Terapeutik
 Objektif :
- Tampak - Berikan teknik non farmakologis untuk
meringis mengurangi nyeri
- Gelisah
- Frekuensi nadi - Control lingkungan yang dapat memperberat nyeri
meningkat Edukasi
- Sulit tidur
Gejala dan tanda minor - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Subjektif : (tidak - Jelaskan strategi meredakan nyeri
tersedia)
- Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat
 Objektif :
- Tekanan darah Kolaborasi
meningkat
- Kolaborasi dengan tim medis untuk di berikan
- Pola napas
berubah analgesic sesuai keluhan
-
Jumat, 13 Risiko Infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
Definisi : Berisiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Tidakan :
Mei 2022
mengalami peningkatan 1x24 jam diharapkan dapat mengetahui tingkat
terserang organisme infeksi pada luka pasien dengan kriteria hasil : Observasi :
patogenik. - Kemerahan dari skala 2 (cukup) di turunkan - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sitsemik
menjadi skala 4 (cukup menurun)
Kondisi klinis terkait : - Nyeri dari skala 2 (cukup) di turunkan
- penggunaan menjadi skala 4 (cukup menurun) Terapeutik :
terapi steroid - Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
- Penyalahgunaan tinggi
obat
- Kanker
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi

Jumat, 13 Ansietas (D.0080) Tingkat ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (l. 09314)
Mei 2022 Definisi: kondisi emosi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Tidakan :
dari pengalaman
subyektif individu selama 3x24 jam diharapkan masalah pada Observasi :
terhadapobjek yang - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
ansietas dapat teratasi dengan kriteria hasil :
tidak jelas dan spesifik - Monitor tanda-tanda ansietas
akibat antisispasi bahaya 1. Verbalisasi kekhawatiran akibat
yang memungkinkan Terapeutik :
kondisi yang di hadapi di turunkan
individu melakukan - Ciptakan suasana terapeutik untuk
tindakan untuk dari skala 3 (sedang) menjadi skala 5 menumbuhkan kepercayaan
menghadapi ancaman. - Pahami situasi yang membuat ansietas
(menurun)
- Motifasi identifikasi situasi yang memicu
Kondisi klinis terkait : 2. Perilaku gelisah di turunkan dari
1. Penyakit kronis kecemasan
skala 3 (sedang) menjadi skala 5
progresif (mis. (menurun) Edukasi :
Kanker, penyakit - Jelaskan prosedur/sensasi yang mungin di
3. Pola tidur di tingkatkan dari skala 3
autoimun ) alami
2. Penyakit akut (sedang ) menjadi skala 5 (membaik) - Informasikan secara actual mengenai
3. Rencana operasi diagnose, pengobatan
- Latih teknik relaksasi

I. CATATAN KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Tindakan Respon & Hasil TTD

1 Jumat, 13 Mei 2022 mengidentifikasi karakteristik nyeri Data subjektif :


21.15 P : Pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar
nanah beserta darah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul

Data Objektif :
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak menahan nyeri
21.30 mengajarkan teknik non farmakologi Data subjektif :
- Pasien mengatakan mau di ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

Data objektif :
- Pasien tampak mengikuti ajaran teknik relaksasi nafas dalam
21.45 mengajarkan teknik relaksasi Data subjektif :
- Pasien mengatakan mau di ajarkan teknik relaksasi
Data Objektif :
- pasien tampak mengikuti ajaran teknik relaksasi otot progresif

21.50 Mengidentifikasi ukuran, warna, kedalam luka, Data Subjektif :


perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar - Pasien mengatakan bersedia utuk dikaji
luka Data Objektif :
- Tampak adanya luka pada payudara sebelah kanan berwarna
kemerahan dan mengeluarkan nanah beserta darah

2. Sabtu, 14 Mei 2022 Memonitor tanda-tanda vital Data Subjektif :


21.00 Pasien bersedia dilakukan pemeriksaan TTV
Data Objektif :
- TTV :
TD : 112/68 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36, 2 C
21.10 Mengobservasi nyeri Data Subjektif :
P : Pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar
nanah beserta darah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul

Data Objektif :
- Paisien tampak menahan nyeri
21.20 Mengidentifikasi ansietas pada pasien Data Subjektif :
- Pasien mengatakan merasa takut akan kondisi kesehatannya saat
ini
- Pasien mengatakan baru mengalami masalah kesehatn yaitu ca
mamae
Data Objektif :
- Pasien tampak gelisah

Minggu, 15 Maret Mengkaji keluhan pasien


3 2022 Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri pada area luka payudara
05.00 - Pasien mengatakan sulit tidur dan gelisah

Data Objektif :
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak lemah dan gelisah

05.10 Mengidentifikasi resiko infeksi Data subjektif :


- Pasien mengatakan lukanya keluar nanah

Data objektif :
- Tampak luka berwarna merah kehitaman dan mengeluarkan
nanah
- Luka teraba keras
05.15 Monitor TTV Data Subjektif :
- Pasien mengatakan mau di periksa
Data Objektif :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 98 x/menit
- S : 36,5C
- RR : 20x/menit
- Spo2 : 99%
05.20 Monitor tanda-tanda ansietas Data subjektif :
- Pasien mengatakan sudah merasa tenang
Data objektif :
- Pasien tampak tidak gelisah/cemas

J. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/TANGGAL /JAM DX PERKEMBANGAN KLIEN TTD


Jumat, 13 Mei 2022 1 S : pasien mengatakan merasakan nyeri pada luka mamae sebelah kanan
P : Pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar nanah beserta darah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak meringis
Pasien tampak menhaan nyeri
- TD : 110/68 mmHg
- N : 98 x/menit
- S : 36,0 C
A : Nyeri Akut Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesic
2 S : Pasien mengatakan diarea lukanya keluar nanah
O : - Tampak keluar cairan nanah disertai darah
- Tampak klien membersihkan cairan menggunaan tissue
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor gejala resiko infeksi

3 S : Pasien mengatakan sulit untuk tidur akibat nyeri


O : - Kelopak mata pasien tampak sedikit menghitam
- Pasien tampak kurang tidur
A : Ansietas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ansietas
- Pahami situasi ansietas

Sabtu, 14 maei2022 1 S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada benjola di payudara sebelah kanan
P : Pasien mengatakan nyeri saat tekena gesekan dan saat keluar nanah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : Payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan rasa nyerinya
- Pasien tampak tidak rileks
- Pasien diberikan Inj. Ketorolac 1gr/8 jam via IV
- Pasien diberikan Inj. Ampicilin/ 8jam via IV
A : Nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan interfensi
- Monitor KU
- Ajarkan terapi relaksasi nafas dalam
2 S : pasien mengatakan pada luka masih mengeluarkan nanah
O : Luka paaien tampak bengkak kemerahan
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
3 S : Pasien mengatakan perasaan gelisah sudah sedikit berkurang
O : pasien tampak terlihat masih sedikit gelisah
TD : 112/68 mmHg
N : 89 x/menit
S : 36, 3
A : Ansietas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda-tanda ansietas
Minggu, 15 mei 2022 1 S : Pasien mengatakan masih mengatakan nyeri tetapi sudah berkurang
P : Pasien mengatakan nyeri saat terkena gesekan dan saat keluar nanah beserta darah
Q : Pasien mengatakan nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R : payudara sebelah kanan
S : Skala 6 (Numeric Ratting Scale)
T : Hilang timbul
O:
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien diberikan Inj. Ketorolac 1gr/8jam, Inj. Ampicilin /8jam
TD : 110/70 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,5C
Leukosit : 12.0 ribu/ul
A : masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Control lingkungan yang dapat memperberat nyeri
2 S : pasien mengatakan luka masih bengkak
O : Luka tampak kemerahan dan bengkak
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
3 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa gelisah/cemas
O:
- Pasien tampak tidak cemas/gelisah
- Pasien tampak tenang
A : Ansietas teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai