A. LATAR BELAKANG
maternal. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. PTM diantaranya adalah hipertensi, diabetes, penyakit
jantung, stroke, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PTM merupakan
penyebab kematian hampir 70% di dunia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 dan 2013, tampak kecenderungan peningkatan prevalensi PTM
Data hasil dari capaian kinerja kemenkes RI pada tahun 2015 mengatakan bahwa
kematian ibu di Indonesia ada 4.999 kasus, menjadi 4.912 kasus ditahun 2016, sedangkan
pada tahun 2017 mencapai 1.712 kasus. Sedangkan Angka kematian bayi pada tahun
2015 ada 33.278 %, tahun 2016 32.007 % dan ditahun 2017 sebanyak 10.294 %. Cakupan
kunjungan nifas (KF3) pada tahun 2014 sebesar 86,4 %, dan di tahun 2015 sebesar 87,06
kembali pada tahun 2017 sebesar 87,36 %. Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28
1
hari (KN 2 Lengkap) pada tahun 2016 sebesar 91,14 % , dan pada tahun 2017 sebesar
92,62 %.
Jumlah AKI di Sumatera Selatan pada tahun 2014 sebanyak 155 per 100.000
kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 165 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian ibu antara lain seperti perdarahan, hipertensi dalam kehamilan,
infeksi, gangguan sistem peredaran darah, gangguan metabolik dan penyebab lainya.
Sedangkan angka kematian bayi sebesar 3,7 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil kunjungan (K1) dan kunjungan lengkap (K4) sebesar
95,37% pada tahun 2017. Cakupan kunjungan nifas (KF3) sebesar 91,10% pada tahun
2017.
Data dari profil Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2017 AKI sebanyak 7
orang dari 27.876 kelahiran hidup penyebabnya antara lain hipertensi dalam kehamilan 5
orang (72%). Sedangkan angka kematian Bayi pada tahun 2017 sebanyak 29 kasus
kematian dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebab kematian antara lain BBLR, kelainan
congenital, asfiksia, dan lainya. Cakupan K1 dan K4 sebesar 99,96% pada tahun 2017.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan penyuluhan ini, peserta dapat mengerti dan memahami tentang
hipertensi pada kehamilan
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan difinisi hipertensi pada kehamilan
b. Menyebutkan factor-faktor resiko hipertensi pada kehamilan
c. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan
d. Menjelaskan diagnosis hipertensi pada kehamilan
2
C. MANFAAT
1. Responden /ibu hamil
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi para ibu yang sedang menjalani
masa kehamilan tentang sikap dan pola makan yang harus diwaspadai selama hamil,
dalam upaya pencegahan terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
2. Puskesmas
Sebagai sarana untuk memberikan masukan dalam upaya pencegahan dan menangani
masalah ibu hamil yang mengalami hipertensi saat hamil.
3. Institusi
Sebagai bahan refrensi untuk melakukan penyuluhan terhadap kejadian hipertensi
pada kehamilan
D. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
E. SETTING TEMPAT
3
KETERANGAN :
: MODERATOR
: MEDIA
: PENYAJI
: KLIEN / PASIEN
: PEMBIMBING
: OBSERVER
: NOTULIS
F. URAIAN TUGAS
4
3. PENYAJI : Asi Yusmira
TUGAS :Memaparkan dan menjelaskan materi
penyuluhan
4. OBSERVER : Masringah
TUGAS : Menilai lancar atau tidaknya
penyuluhan
G. TABEL KEGIATAN
5
ada yang ingin
dipertanyakan
15 menit Evaluasi / penutup - Memberikan - Menjawab
kesempatan bertanya pertanyaan yang
kepada sasaran tentang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan penyuluh
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan
penyuluhan yang penyampaian
sudah disampaikan kesimpulan
kepada sasaran - Mendengarkan
- Menutup acara dengan penyuluh menutup
mengucapkan terima acara dan menjawab
kasih dan salam salam
kepada sasran
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
c. Tempat dan waktu tersedia sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
Audiens, vasilitator, moderator, observer, dan notulis berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan dari 100% audiens :
a) Diharapkan 70% audiens mengetahui apa yang dimaksud dengan vomitus/muntah
b) Diharapkan 70% audiens mengetahui apa penyebab vomitus/muntah
c) Diharapkan 70% audiens mengetahui pemeriksaan diagnostik vomitus/muntah
d) Diharapkan 70% audiens mengetahui apa penatalaksanaan vomitus/muntah
e) Diharapkan 70% audiens mengetahui bagaimana penanganan vomitus/muntah
f) Diharapkan 70% audiens mengetahui komplikasi pada vomitus (muntah)
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
NYA kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan satuan acara penyuluhan
yang berjudul “ Hipertensi pada Kehamilan“. Laporan satuan acara penyuluhan ini kami
buat bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan kami sendiri pada
khususnya. Sehingga rekan- rekan pembaca nantinya dapat mengambil pelajaran yang positif
dari satuan acara penyuluhan ini dan bermanfaat dalam praktek sehari-hari.
Dalam penyusunan ini mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan serta
kerja sama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan Terima Kasih
kepada :
1. Ibu Siti Aisyah, SST, M.Kes selaku Dekan Fakultas kebidanan dan Keperawatan
Universitas kader bangsa Palembang.
2. Ibu Zuraidah, SKM Selaku Pimpinan Puskesmas Tirta harja di kabupaten Banyuasin.
3. Ibu Eka Novisa Iryani, SST Selaku CI Pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan satuan acara penyuluhan ini
4. Ibuk Merisa Riski, S.ST, M.Keb Selaku Pembimbing Akademik
5. Semua teman – teman yang telah mau bekerjasama dalam menyelesaikan satuan
acara penyluhan ini dengan baik.
Segala sesuatu yang terdapat dalam satuan acara penyluhan ini, mungkin masih jauh
dari kesempurnaan. Kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok
7
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Tujuan.............................................................................................................. 2
C. Manfaat ........................................................................................................... 2
D. Penatalaksanaan kegiatan................................................................................ 2
E. Setting Tempat................................................................................................ 3
F. Uraian Tugas................................................................................................... 4
G. Tabel kegiatan................................................................................................. 5
H. Kriteria Evaluasi.............................................................................................. 6
LAMPIRAN ISI
A. Defenisi........................................................................................................... 7
B. Etiologi............................................................................................................ 7
C. Patofisiologi.................................................................................................... 10
D. Manifestasi Klinik........................................................................................... 14
E. Diagnosis ........................................................................................................ 17
F. Penatalaksanaan.............................................................................................. 17
G. Komplikasi...................................................................................................... 19
PENUTUP............................................................................................................ 21
A. Kesimpulan...................................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
Jadwal Konsul
Leaflet
Undangan
Absen Mahasiswa
Absen Penyuluhan
8
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg
(Nugroho, 2012).
kehamilan, atau timbul dalam kehamilan pada masa nifas. (Nugroho, 2012).
pasti yang terjadi dalam masa kehamilan dan dimanifestasikan dengan meningkatnya
tekanan darah (tekanan sistolik naik 30 mmHg per tekanan distolik naik 15 mmHg diatas
nilai diatas nilai dasar) disertai protein uria edema ( preeklamsia) yang berlanjut pada
Hipertensi dalam kehamilan dimana tekanan darah sistolik dan diastolic 140/90
mmHg. Pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan jangka waktu 4 jam. Kenaikan
tekanan darah sistolok 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolic 15 mmHg.
(Prawirohardjo, 2014).
140 mmHg tekanan darah diastolic 90 mmHg yang dilihat dari dua kali pengukuran
B. Etiologi
diketahui secara jelas. Namun ada beberpa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya
hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor risiko. Beberapa faktor risiko sebagai berikut:
a. Primigravida, primipaternitas.
9
b. Hiperplasentoris, misal: mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes mellitus ,
c. Umur.
f. Obesitas.
C. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jelas.
Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi
tidak ada satupun teori yang di anggap mutlak benar. Teori-teori yang sekarang banyak
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari cabang-
cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Kedua pembuluh tersebut menembus
miometrium berupa arteri arkuata dan arteri kuarta memberi cabang arteri radialis.
Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis memberi cabang arteri
spiralis.
dijelaskan pada teori invasi trofoblas, pada hipertensi dalam kehamilan terjadi
iskemia.
10
hipertensi dalam kehamilan menurun. Sehingga terjadi dominan kadar oksidan
c. Disfungsional sel endotel. Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak,
maka terjadinya kerusakan sel endotel, yang kerusakan dimulai dari membran
sel endotel.
berikut:
b. Ibu multipura yang kemudian menikah lagi mempunyai resiko besar terjadinya
kehamilan.
Refrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap rangsangan bahan vasopresor,
atau dibutuhkan kadar kadar vasopresor yang lebih tinggi buntuk menimbulkan
respon vasokonstriksi.
D. Manifestasi Kliniks
Manifestasi kliniks untuk hipertensi ringan dalam kehamilan antara lain tekanan darah <
100 mmHg, proteinuria samar sampai + 1 dan peningkatan enzim hati minimal.
Manifestasi klinik berat dalam kehamilan antara lain, tekanan darah distolik 110 mmHg
atau lebih, proteinuria +2 persisten atau lebih, nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan ,
11
nyeri abdomen atas, oliguria, kejang, kreatinin meningkat, trombositopenia, peningkatan
E. Diagnosis
1. Anamesis
terdahulu, penyakit keluarga dan gaya hidup seharihari. Gejala dapat berupa nyeri
kepala ,gangguan virus, rasa panas dimuka dispneu, nyeri dada, mual muntah dan
Riwayat gaya hidup meliputi keadaan lingkungan sosial, merokok dan minum
2. Pemeriksaan fisik
Evaluasi tekanan darah dilakukan dengan cara meminta pasien dalam posisi duduk
dikursi dengan punggung berstandar pada sandaran kursi, lengan yang akan diukur
tekanan darahnya, letakkan setinggi jantung dan bila perlu lengan diberi penyangga.
3. Pemeriksa penunjang
F. Penatalaksanaan
Manuaba dkk (2013), menjelaskan beberapa penatalaksana yang dapat dilakukan
1. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat untuk
menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan posisi miring.
12
iskemia plasenta, menurunkan tekanan darah, meningkatkan darah, meningkatkan
produksi urine. Pasien juga dianjurkan segera beroba jika terdapat gejala kaki
2. Hipertensi berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah baring ke satu
sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obatobatan untuk menghindari kejang (anti
pemberian antasida.
3. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi menyeluruh,
G. Komplikasi
Penyebab kematian maternal karena eklamsia adalah henti jantung, edema pulmo, dan
2. Kejang dapat juga meningkatkan kemungkinan kematian janin sebanyak 40 kali lipat
3. Dapat terjadi kebutaan atau paralisis karena lepasnya retina atau akibat perdarahan
intracranial
6. Terjadinya luka karena kejang seperti laserasi bibir atau lidah dan fraktur vertebra
13
Komplikasi jangka panjang, antara lain :
2. Pada pasien dengan preeklamsia berat dan eklamsia, timbul hipertensi permanen
sebesar 30-50%.
(Arantika, 2019).
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko
morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Preeklampsia/eklampsia dan
hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar. Hipertensi pada kehamilan dapat
ternyata tidak mengurangi atau meningkatkan risiko kematian ibu, proteinuria, efek
samping, operasi caesar, kematian neonatal, kelahiran prematur, atau bayi lahir kecil.
Penelitian mengenai obat antihipertensi pada kehamilan masih sedikit. Obat yang
direkomendasikan adalah labetalol, nifedipin dan methyldopa sebagai first line terapi.
dari dokter obsetri, internis, nefrologis dan anestesi. Hipertensi pada kehamilan memiliki
15