Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN GIZI SEIMBANG PADA REMAJA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. ANGGITA YUDIANA (200101003)


2. RECI PERMATA SARI PUTRI (200101017)
3. RINDY YULITA (200101030)
4. ICE ZULNIATI (200101032)

PEMBIMBING:

ERPITA YANTI, SKM, M.MKes

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang promosi kesehatan gizi seimbang pada remaja

Hari/ Tanggal : Senin, 10 Januari 2022

Pukul : 13.00 s.d 13.30 WIB

Sasaran : Mahasiswa Tingkat 2 Stikes Piala Sakti Pariaman

Tempat : Aula Stikes Piala Sakti Pariaman

1. LATAR BELAKANG

Remaja merupakan masa berkembangnya individu dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011). Masa
remaja merupakan masa transisi yang paling pesat dalam proses pertumbuhan dan menentukan untuk
periode perkembangan berikutnya. Remaja perlu mempersiapkan diri untuk memasuki masa pubertas
yang akan dilalui menuju fase dewasa. Persiapan dapat berupa memenuhi kebutuhan zat gizi yang
diperlukan tubuh. Kebutuhan zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan aktivitas jasmani. Selama
masa remaja, perubahan tubuh dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi remaja. Jika asupan tidak
seimbang dengan kebutuhan remaja akan menimbulkan masalah status gizi, yaitu masalah gizi lebih
dan gizi kurang. Kelebihan gizi pada remaja dapat mengakibatkan faktor risiko terjadinya berbagai
penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker,
osteoartritis, dll. Pada anak, kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai masalah
kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan pertumbuhan tungkai kaki,
gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan gangguan pernafasan lain. Sedangkan kekurangan
gizi pada remaja dapat mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit,
meningkatkan morbiditas, mengalami pertumbuhan tidak normal, tingkat kecerdasan rendah,
produktivitas rendah dan terhambatnya pertumbuhan organ reproduksi. Kejadian berat badan lebih di
dunia menurut WHO (World Health Oraganization) tahun 2013 terus meningkat dari tahun ke
tahunnya.

Prevalensi remaja dengan kategori gemuk di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2007
adalah sebesar 8,8%, pada tahun 2010 sebesar 1,4%, sedangkan tahun 2013 sebesar 5,7%. Terjadi
peningkatan sebesar 4,3 % dari tahun 2010 ke tahun 2013.Sedangkan untuk prevalensi remaja dengan
kategori kurus pada tahun 2007 adalah sebesar 14,8%, pada tahun 2010 sebesar 7,1%, sedangkan
tahun 2013 sebesar 7,5%. Terjadi peningkat dari tahun 2010 ke tahun 2013 sebesar 0,45. Provinsi
dengan prevalensi gemuk tertinggi adalah DKI Jakarta (4,2%) dan terendah adalah Sulawesi Barat
(0,6%) . Sedangkan Sumatera Barat masuk dalam 6 terendah dalam kategori berat badan lebih.
Sebanyak 10,08% penduduk Sumatera Barat mengalami berat badan lebih. Untuk kategori kurus
Sumatera Barat masuk dalam 10 besar, sebanyak 11,84%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 didapatkan bahwa prevalensi status gizi remaja dengan kategori
kurus tertinggi adalah Kota Pariaman (13,2%). Sedangkan untuk kategori gemuk tertinggi adalah
Kabupaten Limapuluh Kota (9,3 %.).Kota Padang masuk dalam 10 besar dengan prevalensi status gizi
remaja bermasalah (kurus dan gemuk). Prevalensi siswa SMAN di Kota Padang dengan kategori status
gizi sangat kurang adalah sebesar 1,9% untuk kategori status gizi kurang sebanyak 5,2% gemuk
sedangkan untuk status gizi obesitas adalah sebanyak 5,7%(Suryani, 2015). Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2016, di Kota Padang terdapat 999 siswa SMAN
dengan status gizi kurang dengan prevalensi yaitu 7,1% dan terdapat 1055 siswa dengan status gizi
lebih atau 7,5% (Suryani, 2015).

Banyak faktor yang menyebabkan tidak seimbangnya status gizi seseorang, yaitu faktor
langsung dan tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah asupan makanan dan
infeksi. Faktor tidak langsung dari status gizi ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola
pengasuhan anak, dan lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses terhadap pelayanan
kesehatan . Pola makan memberikan informasi tentang gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan
makanan yang dimakan setiap hari. Pola makan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor konsumsi makanan, aktivitas fisik, sosial ekonomi dan faktor lainnya.

Dari penelitian sebelumnya tentang konsumsi serat (sayur dan buah) di dapatkan bahwa tingkat
konsumsi serat remaja putri adalah sebanyak 7,72 gram dengan konsumsi terendah 5,50 gram dan
konsumsi tertinggi yaitu 13,30 gram, serta standar deviasi 1,272. Dalam penelitian lainnya proporsi
penduduk terbanyak yang kurang mengonsumsi sayur dan buah adalah pada kelompok remaja (13-18
tahun) yaitu sebesar 98,4%. Faktor penyebab rendahnya konsumsi buah dan sayur pada remaja adalah
karena perubahan pola hidup masyarakat pada saat ini. Perubahan perilaku tersebut menjadikan
perilaku makan yang tidak seimbang, diantaranya melewatkan sarapan pagi serta sering
mengkonsumsi fast food. Mereka lebih memilih untuk mengonsumsi makanan fast food agar lebih
praktis. Fast food yang biasanya tinggi lemak dan gula, namun rendah vitamin, serat, mineral serta
mikronutrien, semakin disukai. Mengonsumsi fast food dapat meningkatkan kalori masuk yang
ditumpuk dalam jaringan lemak tubuh sehingga dapat meningkatkan status gizi, disebabkan karena
konsumsi makanan fast food mengandung gula dan lemak.
2. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x7 menit diharapkan sasaran mampu
memahami tentang gizi seimbang pada remaja.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x10 menit, sasaran diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang
b. Menjelaskan masalah gizi pada remaja.
c. Menjelaskan cara meningkatkan gizi yang baik untuk remaja.
d. Menjelaskan makanan apa saja yang baik untuk pemenuhan gizi remaja.
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan gizi seimbang pada remaja.

2. Sasaran/ Target
 Mahasiswa tingkat 2 Stikes Piala Sakti Pariaman
 Bersedia menjadi peserta penyuluhan
 Kooperatif

3. Metode
Ceramah

4. Media dan Alat


 Laptop
 Slide Power Point
 Leaflet

5. Waktu dan Tempat
 Hari/Tanggal : Senin, 10 Januari 2022
 Waktu : 13.00 s.d 13.30 WIB
 Tempat : Aula Stikes Piala Sakti Pariaman

4. KEGIATAN

Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran

5 menit Pembukaan * Membuka Membuka acara =>Menjawab salam


dengan mengucapkan salam
kepada sasaran Perkenalan
=>Memperhatikan
* Menyampaikan topik dan
Mendengarkan  penyuluh
tujuan  penkes kepada sasaran
menyampaikan topik dan
*Kontrak waktu untuk tujuan.
kesepakatan  pelaksanaan
=> Menyetujui
pelaksanaan dengan sasaran
kesepakatan waktu
pelaksanaan

30 menit Kegiatan inti  Mengkaji ulang =>Menyampaikan


pengetahuan sasaran pengetahuannya tentang
tentang materi materi  penyuluhan
penyuluhan.
 Menjelaskan materi
penyuluhan kepada =>Mendengarkan
sasaran dengan penyuluh menyampaikan
menggunakan leaflet materi
 Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk =>Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti
yang belum di dari materi penyulu
mengerti dari materi
yang dijelaskan
penyuluh.

10 menit Evaluasi/penutup  Memberikan =>Menjawab  pertanyaan


pertanyaan kepada yang diajukan penyuluh
sasaran tentang
materi yang sudah
disampaikan
penyuluh
 Menyimpulkan
materi penyuluhan =>Mendengarkan
yang telah penyampaian kesimpulan
disampaikan kepada
sasaran
 Menutup acara dan =>Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup acara
serta terima kasih dan menjawab salam
kepada sasaran

5. SETING TEMPAT DUDUK

Keterangan:
: Presentator

: Moderator

: Audiens

: Fasilitator
: Observer

A. PENGORGANISASIAN
a. Pembagian Tugas
1. Pembimbing : Erpita Yanti, SKM, M.MKes
2. Presentator : Anggita Yudiana
3. Moderator : Rindy Yulita
4. Fasilitator : Ice Zulniati
5. Observer : Reci Permata Sari Putri
b. Rincian Tugas/Peran
1. Peran Moderator
 Membuka dan menutup acara.
 Memperkenalkan diri.
 Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
 Kontrak waktu yang akan digunakan selama penyuluhan.
 Menjaga kelancaran acara.
 Memimpin praktek.
 Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
2. Peran Presentator
Menyampaikan materi pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan.
3. Peran Fasilitator
 Bersama leader menjalin kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan
pentyuluhan.
 Memotivasi peserta kegiatan dalam penyuluhan.
 Menjadi contoh dalam kagiatan.
4. Peran Observer
 Mengamati jalan kegiatan.
 Mengevaluasi kegiatan.
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
6. RENCANA EVALUASI
I. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Kurun waktu dalam persiapan media adalah 2 hari.
b. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan. Kurun waktu
dalam persiapan sekurang-kurangnya 2 hari sebelum penyuluhan.

II. Evaluasi Proses


a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran mampu memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
sasaran. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.

III. Evaluasi Hasil


a. Sebanyak 70% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali
pengertian dari gizi .
b. Sebanyak 70% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali cara
meningkatkan kebutuhan gizi yang baik pada remaja.
c. Sebanyak 80 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali apa
saja masalah gizi bagi remaja.
Lampiran materi
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0- 6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi  biasa disebut triguna disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi
oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan
sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi  jalar,  jalar, kentang, kentang,
sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan
tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun
yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang
berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat
pembangun  berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan kecerdasan
seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ-organ tubuh. Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang
mengandung zat sumber tenaga ,zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka ragam jenisnya.

B. Prinsip Prinsip Gizi pada Remaja


Masa remaja  remaja merupakan saat terjadinya merupakan saat terjadinya perubahan-
perubahan cepat dalam  proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi
terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk  dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada
saat proses pematangan, fisik, juga terjadi   perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai
dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt ) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada
periode growth spurt , kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt  :
1. Anak perempuan perempuan : antara 10 dan 12 tahun
2. 2. Anak laki-laki laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan  growth spurt  pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga
kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai
usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini  berarti, 
makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan   tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi
yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan
unsur -unsur gizi dalam masa  dewasa sudah agak konsta, kecuali jika terjadi  kelainan pada tubuhnya,
seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.

C. Faktor yang mempengaruhi Gizi Seimbang Remaja

Berikut ini faktor  – faktor yang mempengaruhi kebutuhannya zat gizi usia remaja seperti :

1. Aktivitas Aktivitas fisik


2. Lingkungan
3. Ekonomi
4. Pengobatan
5. Depresi dan kondisi mental
6. Penyakit
7. Stres

D. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang bagi Remaja


1. Energi
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
dan dihasilkan dari karbohidrat, protein, lemak. Pada remaja kebutuhan energi menurun karena basal
metabolisme dan kegiatan fisik meningkat. Sumber  bahan makanannya makanannya yaitu : beras,
singkong, singkong, mie dan lain-lain lain-lain (KH),ikan,daging(protein),minyak, keju,(lemak).
Banyaknya energi yang dibutuhkan oleh remaja dapat dilihat pada tabel AKG. Kebutuhan
energi remaja putra lebih banyak daripada remaja putri. Pada usia 16 tahun remaja putra
membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 pada usia 16-19 tahun.
Kebutuhan remaja putri memuncak pada suaia 12 tahun (2.500 kkal), untuk kemudian menurun
menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perkiraan energi untuk remaja putra berusia 11-18 tahun, yaitu
13-23 kkal/ cm, pada remaja putri dengan usia yang sama, yaitu 10-19 kkal/cm (Arisman, 2008).

2. Protein
Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak, pengatur
fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan protein bagi remaja yaitu 14-16% dari kalori total
(0,8-1gr/kg.BB/hari).Sumber protein utama adalah ikan,daging,ayam,tempe,tahu, dan kacang-
kacangan.

3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh sebagai cadangan
energi.Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di anjurkan karena dapat
meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol darah,yaitu 20-25% dari kalori
total.sumber ;minyak,mentega.
4. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan proses buang air besar
menjadi teratur dan menghindari penyakit.Serat dapat memberi rasa kenyang  pdalam waktu lama.
Sumber : sayuran-sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat.
5. Mineral
Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah sedikit,sungguhpun demikian
peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Kebutuhan mineral
usia Remaja
a. Calsium Calsium : 800-1000 800-1000 mg/hr (pria) 1000-1500mg/hr (wanita)  
b. Zat Besi :10mg
c. Na : 2,8-7,8gr/org/hr 2,8-7,8gr/org/hr
d. Air : 6-8 gls/org/hr gls/org/hr

6. Kebutuhan Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme dalam
tubuh,mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta mempengaruhi dalam  pembentukan sel-sel
baru. Kebutuhan vitamin usia Remaja
a. Vitamin A : 3500-4000 3500-4000 mg/org/hr mg/org/hr  
b. Vitamin B1 : 10-1,2 mg/hr : 10-1,2 mg/hr
c. Vitamim B : 6 2,0-2,2 2,0-2,2 mg/org/hr mg/org/hr
d. Vitamin B1 : 2 3,0mg/org/hr 3,0mg/org/hr
e. Vitamin C : 60mg f
f. Vitamin D : 200-400IU 200-400IU
g. Vitamin E : 8-10 mg/org/hr mg/org/hr

E. Masalah Gizi pada Remaja


1. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi
ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk.
Aktif berolah raga dan melakukan  pengaturan  pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan
menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan
penurunan berat badan. Pada uumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan
demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa
kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
2. Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu  berupa  berupa
akibat terlalu terlalu banyak olah raga atau aktivitas aktivitas fisik. Pada umumnya umumnya adalah
karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat
hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis
kurang seksi.
3. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada
perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi
hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai  pembawa oksigen. Remaja
perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih
banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan  bahan makanan makanan yang berkualitas tinggi.
erkualitas tinggi. Seperti p Seperti pada daging, hati, ging, hati, ikan, a ikan, ayam, selain yam, selain
itu bahan makanan yang tinggi Fe.
F. Pola makan yang baik 
Berikut adalah pola makan yang mengikuti 10 Pedoman Gizi Seimbang 2014 yang sangat
dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan Gizi bagi Remaja.
Pesan-pesan PGS 2014 :
1) Syukuri dan nikmati anekaragam makanan.
2) Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok. makanan pokok.
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak.
6) Biasakan Sarapan
7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
8) Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10) Lakukan aktivitas fisikyang cukup dan pertahankan berat badan normal

G. Menu Gizi Seimbang Untuk Remaja

Makan pagi (sarapan)


 1 piring nasi uduk (100-150 gram)
 1-2 butir telur ayam balado (50-100 gram)
 1-2 potong sedang tahu (30-50 gram)
 1 mangkuk sedang sayur kol (30-100 gram)
 1 gelas susu putih (100 ml)

Selingan (camilan)
 2 buah jeruk ukuran sedang (200-250 gram)

Makan siang
 1 Piring Nasi putih (125-250 gram)
 1 mangkuk sedang tumis brokoli dan wortel (30-100 gram)
 1 mangkuk sedang daging sapi lada hitam (50-75 gram)
 1-2 potong sedang tempe (30-50 gram)

Selingan (camilan)
 2 buah kiwi ukuran sedang (200-250 gram)
Makan malam
 1 piring nasi putih (125-250 gram)
 1 potong besar dada ayam bakar tanpa kulit (75 gram)
 1 mangkuk sedang tumis buncis (40-100 gram)
 1 mangkuk kecil tumis oncom (40-50 gram)
 1 gelas susu putih (100 ml)
DAFTAR PUSTAKA

Arisman, MB. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Kedokteran EGC; 2008.

Depkes RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan Indonesia; 2014

Depkes. (2016). Rekapitulasi Hasil Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Di Provinsi Sumatera
Barat. Padang: Departemen Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.

Riskesdas Indonesia tahun 2007. (2007). Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Sarwono. S.W. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2011.

Suryani, D., Riska, H., Rinsesti, J. (2015). Prevalensi gizi siswa SMA di kota Padang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas Vol. 10 (1).

Anda mungkin juga menyukai