Anda di halaman 1dari 32

peran dokter gigi

dalam bidang forensik

Arofi Kurniawan, drg., Ph.D


Arofi Kurniawan, drg., Ph.D

Staf pengajar Departemen Odontologi


Forensik FKG UNAIR

• S1 – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas


Airlangga
• S3 – Dental & Digital Forensic, Graduate School
of Dentistry Tohoku University, Japan

2
PENDAHULUAN

3
ilmu forensik adalah

sciences law forensic

Forensic science is simply defined as the application of science to the law or legal matter Christopher J. Plourd, in
4

Forensic Dentistry. 2010


odontologi forensik

“salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan penanganan,
pemeriksaan, evaluasi, dan presentasi barang bukti gigi secara tepat untuk kepentingan
penegakan hukum” – Keiser Neilson, 1980

“perpaduan antara ilmu dan seni kedokteran gigi dengan sistem hukum, sebuah
persimpangan jalan antara ilmu kedokteran gigi dan hukum”

David R. Senn & Paul G. Stimson, 2010


5
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN PASAL 118

dasar hukum di 1. mayat yang tidak dikenal harus dilakukan upaya identifikasi
Indonesia
2. pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab
atas upaya identifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1

3. ketentuan lebih lanjut mengenai upaya identifikasi mayat sebagaimana


dimaksud pada ayat 1 diatur dengan peraturan menteri
6
pentingnya identifikasi individu

Sebagai bagian dari penegakan hukum

Pertimbangan Hak Asasi Manusia (HAM)

Aspek agama, sosial, dan budaya

Faktor keuangan (asuransi, bank, pension, dll)

Berhubungan dengan status pernikahan

Memberikan ketenangan kepada keluarga


7
prinsip dasar identifikasi

data postmortem data antemortem


(PM) (AM)
8
human
identifiers
DNA sidik jari gigi

Menurut Interpol DVI Guide, 2018, terdapat 2 jenis identifiers:


1. Primary identifier 9

2. Secondary identifier
gigi sebagai primary identifier

sebagai sample DNA

Merupakan jaringan
paling keras & kuat Metode identifikasi lebih
murah & efisien

Tidak mengalami
dekomposisi
Terlindung oleh jaringan
lunak rongga mulut
10
informasi dari status sosial bad habit

gigi
estimasi usia

analisis bitemark

trauma oral-facial

facial reconstruction

ras asal
profil DNA 11
PERAN DOKTER GIGI

12
rekam medis gigi

Dasar hukum rekam medis:


 Undang-undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran. Pasal 46 ayat 1: “Setiap dokter dan dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis”
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis

13
rekam medis gigi

Pelanggaran terhadap pasal 46 (1) terancam hukuman sesuai dengan pasal 79 (b) yang
berbunyi:
“dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter/dokter gigi yang:
1. Dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaiman dimaksud dalam pasal 41
ayat 1
2. Dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 46
ayat 1

14
rekam medis gigi

15
16
rekam medis gigi

Rekam medis merupakan dokumen legal yang berisi:


 Informasi subyektif & obyektif dari pasien.
 Pemeriksaan kondisi gigi pasien
 Foto radiografi, intraoral, dan data pendukung lain
 Riwayat perawatan dan obat-obatan yang diberikan kepada pasien

Dalam bidang identifikasi individu, data rekam medis berperan sebagai data
antemortem.

Dokter gigi berperan penting dalam bidang forensik dengan cara menyusun rekam medis
yang baik dan sesuai standar nasional
17
pemeriksaan radiografis

Pada beberapa kejadian, seringkali hanya ditemukan gigi sebagai barang bukti.
Melalui pemeriksaan radiografis dapat dilakukan pembandingan data postmortem
& antemortem, sehingga identitas seseorang dapat diungkap.

Identifikasi lebih mudah dilakukan pada gigi dengan banyak restorasi, daripada
identifikasi pada gigi sehat (tanpa restorasi)

Jika tidak ada data AM, radiografi PM dapat digunakan untuk melakukan eksklusi
dari data AM yang tersedia. 18
pemeriksaan radiografis

Beberapa temuan radiografis yang dapat membantu proses identifikasi forensik:

 Bentuk khas sebuah restorasi

 Ada tidaknya perawatan saluran akar

 Sisa akar gigi

 Morfologi gigi dan akar gigi

 Tahap tumbuh kembang gigi

 Pola tulang rahang dan sinus

19
antemortem
postmortem

20
dokter sebagai saksi ahli
Sesuai dengan KUHAP pasal 184 (1), yang dimaksud dengan alat bukti adalah:

1. Keterangan saksi

2. Keterangan ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan terdakwa

21
dokter sebagai saksi ahli
Dalam KUHAP pasal 179 disebutkan bahwa:

Penjelasan KUHAP pasal 179 :

22
estimasi usia melalui gigi
Ada banyak metode dengan rentang usia tertentu yang dapat digunakan untuk
memprediksi usia melalui gigi; usia anak-anak, remaja, dan dewasa.

Salah satu metode yang umum digunakan adalah menggunakan foto radiografi
(periapical & panoramic). Parameter yang digunakan antara lain:

 Urutan erupsi gigi (gigi sulung & permanen)

 Tahap mineralisasi gigi

 Pembentukan akar & mahkota gigi

 Perubahan post-formation (atrisi, dentin sekunder, penutupan foramen apical, dll)

23
24
25
analisis bitemark
Pola bitemark yang tertinggal pada permukaan kulit, makanan, dan benda lain
di TKP dapat digunakan untuk membantu proses penyidikan kasus kriminal.

Pola gigitan yang ada pada sebuah benda dapat dibandingkan dengan susunan
gigi dan lengkung gigi terduga pelaku kejahatan.

Bitemark sering ditemukan pada kasus kekerasan pada anak, KDRT, kekerasan
seksual, pembunuhan, dll

26
27
visum et repertum
Visum et repertum adalah surat yang dikeluarkan oleh dokter setelah melakukan
pemeriksaan pada tubuh korban.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan atas permintaan tertulis dari kepolisian,


selanjutnya melaporkan hasil pemeriksaannya daam surat visum.

Surat visum digunakan sebagai salah satu alat bukti dalam pengadilan

28
kontribusi odontologi forensik
di Indonesia
 60% korban bom Bali teridentifikasi dari gigi.

 60% korban kecelakaan bus terbakar di Situbondo teridentifikasi dari gigi.

 Hampir 95% korban kecelakaan pesawat Garuda di Yogyakarta teridentifikasi melalui gigi.

 Teroris DR. Azahari dapat diidentifikasi melalui karakteristik giginya.

 Korban kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak dapat teridentifikasi melalui gigi.

29
30
31
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai