Oleh: Dr. Iwan Aflanie, M. Kes, Sp.F, SH Tanggung Jawab Penentuan Identitas
Hukum & Medikolegal
Kepolisian (mengingat kaitannya dengan)
Kemampuan Institusionalnya
Dokter Patologi Forensik
Memerlukan bantuan Dokter Gigi Forensik
Antropologi forensik, dll
1. Kebutuhan etis & kemanusiaan 2. Pemastian kematian seseorang secara resmi & yuridis 3. Pencatatan identitas untuk keperluan administratif & Tujuan Identifikasi pemakaman 4. Pengurusan klaim di bidang hukum publik dan perdata 5. Pembuktian klaim asuransi, pensiun dll 6. Upaya awal dalam suatu penyelidikan kriminal (bila ada
Dalam komunitas terbatas
Identifikasi Komparatif Data antemortem & postmoterm tersedia 2 metode Utama Komunitas korban tidak terbatas Identifikasi Rekonstruktif Data antemortem tidak tersedia DNA
Identifikasi Primer Sidik Jari dapat berdiri sendiri
Odontologi
Pada jenazah yang rusak/
membusuk untuk menjamin Metode pemeriksaan yang lain bersifat sekunder keakuratan dilakukan 2-3 metode pemeriksaan dengan hasil (+) Odontologi Forensik Salah satu metode penentuan identitas individu yang telah dikenal sejak era Sebelum Masehi. Kehandalan tehnik identifikasi ini bukan saja disebabkan karean ketepatannya yang tinggi sehingga nyaris menyamai ketepatan teknik sidik jari, akan tetapi juga karena kenyataan bahwa gigi (dan tulang) adalah material biologis yang paling tahan terhadap perubahan lingkungan dan terlindung. Dalam kasus sehari-hari, kita kerapkali mendapatkan bahwa hanya gigi saja yang tersisa dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu. DEFINISI ODONTOLOGI FORENSIK Menurut Pederson, odontologi forensik adalah suatu cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara penanganan dan pemeriksaan benda bukti gigi serta cara evaluasi dan presentasi temuan gigi tersebut untuk kepentingan peradilan.
Sebagai suatu metode identifikasi pemeriksaan gigi memiliki keunggulan
sbb : 1. Gigi dan restorasinya merupakan jaringan keras yang resisten terhadap pembusukan dan pengaruh lingkungan yang ekstrem. 2. Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi menyebabkan dimungkinkannya identifikasi dengan ketepatan yang tinggi . 3. Kemungkinan tersedianya data antemortem gigi dalam bentuk catatan medis gigi (dental record) dan data radiologis. Dalam identifikasi personal dengan menggunakan metode odontologi forensik diperlukan data gigi (dental record) akurat yang dibuat oleh dokter gigi yang merawat gigi korban.
Pada tahun 1887 Godon dari Paris merekomendasikan penggunaan gigi
untuk identifikasi orang yang hilang. Untuk itu ia menganjurkan agar para dokter gigi menyimpan data gigi para pasiennya, untuk berjaga- jaga kalau-kalau kelak data tersebut diperlukan sebagai data pembanding. Kasus identifikasi personal yang terkenal adalah kasus pembunuhan Dr. George Parkman, seorang dokter dari Aberdeen, oleh Professor JW Webster, seorang dokter yang juga ahli kimia dan mineralogist di Boston, Massachusetts pada tahun 1850. Pada kasus ini korban dibunuh, lalu tubuhnya dipotong-potong lalu dibakar di perapian. Diantara abu perapian, polisi mendapatkan satu blok gigi palsu dari porselin yang melekat pada emas dan potongan tulang. Dr. Nathan Cooley Keep, seorang dokter bedah mulut memberikan kesaksian bahwa gigi palsu itu adalah bagian dari gigi palsu buatannya pada tahun 1846 untuk Dr. Parkman yang rahang bawahnya amat protrusi. RUANG LINGKUP ODONTOLOGI FORENSIK Ruang lingkup odontologi forensik sangat luas meliputi semua bidang keahlian kedokteran gigi.
Secara garis besar odontologi forensik membahas
beberapa topik sbb: 1. Identifikasi benda bukti manusia. 2. Penentuan umur dari gigi. 3. Penentuan jenis kelamin dari gigi. 4. Penentuan ras dari gigi. 5. Penentuan etnik dari gigi. 6. Analisis jejas gigit (bite marks). 7. Peran dokter gigi forensik dalam kecelanaan massal. 8. Peranan pemeriksaan DNA dari bahan gigi dalam identifikasi personal. ODONTOLOGI FORENSIK DI INDONESIA Di Indonesia dapat dikatakan saat ini belum ada pakar odontologi forensik yang sesungguhnya, dalam arti yang memang mendapatkan pendidikan khusus tentang itu. Hal ini disebaban karena bidang ini masih kurang peminatnya dan untuk memperdalamnya diperlukan pendidikan khusus di luar negeri. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti tidak ada dokter gigi yang berperan sebagai dokter gigi forensik dan membantu pengungkapan identitas korban. Seorang dokter gigi forensik harus memiliki beberapa kualifikasi sbb :
1. Kualifikasi sebagai dokter gigi umum.
Kualifikasi terpenting yang harus dimiliki oleh seorang dokter gigi forensik adalah latar belakang kedokteran gigi umum yang luas, meliputi semua spesialisasi kedokteran gigi. Sebagai seorang dokter gigi umum, kadang-kadang ia perlu memanggil dokter gigi spesialis untuk membantunya memecahkan kasus.
2. Pengetahuan tentang bidang forensik terkait.
Seorang dokter gigi forensik harus mengerti sedikit banyak tentang kualifikasi dan bidang keahlian forensik lainnya yang berkaitan dengan tugasnya, seperti penguasaan akan konsep peran dokter spesialis forensik, cara otopsi, dsb.
3. Pengetahuan tentang hukum.
Seorang dokter gigi forensik harus memiliki pengetahuan tentang aspek legal dari odontologi forensik, karena ia akan banyak berhubungan dengan para petugas penegak hukum, dokter forensik dan juga pengadilan. Dalam hal kasus kriminal ia juga harus paham mengenai tata cara penanganan benda bukti yang merupakan hal yang amat menentukan untuk dapat diterima atau tidaknya suatu bukti di pengadilan Terima Kasih