Vulnus Laceratum
Oleh :
Fitril Walida
H1AP14052
Pembimbing :
Dr. dr. Julian Famil, Sp.B., Fics., Finacs
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.
Laporan kasus ini sebagai salah satu tugas yang disusun untuk memenuhi
komponen penilaian Kepaniteraan Klinik Bedah RS Bhayangkara TK III Bengkulu,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Pada kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Julian Famil, Sp.B., Fics., Finacs sebagai pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu dan telah memberikan masukan-masukan,
petunjuk serta bantuan dalam penyusunan tugas ini.
2. Teman–teman yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual
kepada penulis dalam menyusun laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ini,
maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis sangat
berharap agar laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Identitas
Nama : Ny.Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 12 Juli 1973
Alamat : Komplek Perumdam, Kota Bengkulu
Pekerjaan : Swasta
No Reg RS : 165xxx
Tanggal masuk RS : Kamis, 14 November 2019, pukul 19.30
Tanggal Keluar RS : 14 November 2019 pukul 23.45
Ruang Perawatan : Ruang Tindakan IGD
2.3.3. Thorax
Inspeksi : Dinding dada simetris (+), retraksi dinding dada (-), deformitas (-),
memar (-), tanda-tanda fraktur (-)
Palpasi : Krepitasi (-)
Perkusi : Dalam batas normal, sonor pada seluruh lapang dada
Auskultasi : Vesikuler normal (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I/II
reguler (+), S3 gallop (-), murmur (-)
2.3.4. Abdomen
Inspeksi : Simetris, memar (-), luka (-)
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
2.3.5. Ektremitas
Ekstremitas superior
Look : Jejas (-), tanda-tanda fraktur (-), deformitas (-), kelemahan (-) darah (-)
Feel : Nyeri tekan (-), tanda krepitasi (-)
Move : ROM (+) normal pada sendi-sendi tangan
Ekstremitas inferior
Look : Bengkak kebiruan pada punggung kaki kiri, hematom (+), tanda fraktur (-),
darah (-)
Feel : Nyeri tekan (+). Tanda krepitasi (-)
Move : ROM (+) normal pada sendi-sendi kaki
2.6. Diagnosis
Vulnus Laceratum Mentalis Medial
2.7. Tatalaksana
1. Wound toilet
2. Inj Lidocaine 2 amp
3. Hecting 10 jahitan
4. Ciprofloxacin 2 x 500 mg
5. Asam Mefenamat 3 x 500 mg
2.8. Prognosis
1. Quo ad vitam : Bonam
2. Quo ad functionam : Bonam
3. Quo ad sanationam : Bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2. Luka (vulnus)
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Penyebab luka
dapat berasal dari tusukan/goresan benda tajam, benturan benda tumpul, kecelakaan,
terkena tembakan, gigitan hewan, bahan kimia, air panas, uap air, terkena api atau
terbakar, listrik dan petir (Murtutik dan Marjiyanto, 2013). Menurut Dorland (2006),
luka dibagi 2 jenis, yaitu:
a. Luka tertutup
Luka tertutup merupakan luka dimana kulit korban tetap utuh dan tidak ada
kontak antara jaringan yang ada di bawah dengan dunia luar, kerusakannya
diakibatkan oleh trauma benda tumpul. Luka tertutup umumnya dikenal sebagai luka
memar yang dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
1) Kontusio, kerusakan jaringan di bawah kulit yang mana dari luar hanya
tampak sebagai benjolan.
2) Hematoma, kerusakan jaringan di bawah kulit disertai pendarahan sehingga
dari luar tampak kebiruan.
b. Luka terbuka
Luka terbuka adalah luka dimana kulit atau jaringan di bawahnya mengalami
kerusakan. Penyebab luka ini adalah benda tajam, tembakan, benturan benda keras
dan lain-lain. Macam-macam luka terbuka antara lain yaitu luka lecet (ekskoriasi),
luka gigitan (vulnus marsum), luka iris/sayat (vulnus scisum), luka bacok (vulnus
caesum), luka robek (vulnus traumaticum), luka tembak (vulnus sclopetinum), luka
hancur (vulnus lacerum) dan luka bakar . Luka iris/sayat (vulnus scisum) biasanya
ditimbulkan oleh irisan benda yang bertepi tajam seperti pisau, silet, parang dan
sejenisnya. Luka yang timbul biasanya berbentuk memanjang, tepi luka berbentuk
lurus, tetapi jaringan kulit di sekitar luka tidak mengalami kerusakan (Dorland, 2006).
3. Klasifikasi Luka
Klasifikasi vulnus berdasarkan penyebab dan karakteristiknya:
1. Luka sayat (Vulnus Sectum)
Disebabkan oleh oleh benda tajam seperti pisau, silet dan kaca beling
Tepi luka sayat halus dan tidak ada poket atau recesses
Terjadi perdarahan yang intens karena pembuluh darah terbuka lebar
Penyembuhan luka baik dan risiko infeksinya rendah
2. Luka Tusuk (Vulnus Punctum)
Memiliki karakteristik yang mirip dengan luka sayat
Disebabkan oleh benda dengan benda tajam yang berujung kecil
seperti peniti, karum, garpu, dan belati
Luka tusuk memicu terjadinya internal bleesing dan dapat terjadi
infeksi karena ketika sekresi luka terakumulasi di dasar luka tidak ada
drainase yang baik karena jalur lukanya sempit dan tidak rata.