Anda di halaman 1dari 45

BAB IV

ETIKOLEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PD IBI PROVINSI JAWA TENGAH

Midwifery Update
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Materi pokok dalam pelatihan ini terdiri dari:


a. Konsep dan Prinsip Etik, Kode Etik Bidan dan Azas Umum Etika
b. Peraturan Perundangan terkait Praktik Bidan
c. Pencegahan Konflik dan Dilema Moral dalam Praktik Kebidanan
d. Penanganan Masalah Konflik dan Dilema Moral dalam Praktik
Kebidanan
e. Penutup dan Diskusi Tanya Jawab

Midwifery Update
Konsep dan Prinsip Etik,
Kode Etik Profesi Bidan dan Azas Umum Etika
• Pemahaman tentang etika dan moral menjadi bagian yang fundamental
dan sangat penting dalam praktik kebidanan, agar senantiasa
menghormati hak dan martabat klien atau pasien.

• Etika profesi dalam pelayanan kebidanan merupakan landasan bagi


bidan dalam memberikan pelayanan kepada individu , keluarga dan
masyarakat, berdasarkan pertimbangan yang sistematis tentang perilaku
baik dan benar sehingga Bidan dapat menunjukkan perilaku etis
terhadap klien, teman sejawat, masyarakat dan diri sendiri serta profesi
sesuai dengan norma dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

• Bidan diharapkan dapat mengembangkan profesionalitas dalam


menyikapi masalah/isu etik. Sehubungan telah disyahkannya Undang-
Undang Kebidanan no 4 tahun 2019, maka pentingnya disosialisasikan
undang-undang tersebut kepada seluruh bidan agar dalam praktiknya
dapat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,untuk meningkatkan
kapasitas bidan dalam praktiknya.
Midwifery Update
PRINSIP KODE ETIK dan ASAS UMUMETIKA

PRINSIP ETIK dan KODE PRINSIP diatas sesuai dengan ASAS UMUM ETIKA
ETIK terdiri dari: YAITU :
a. Menghargai otonomi a. Beneficence: kewajiban berbuat baik dlm memberi
b. Melakukan tindakan yang pelayanan
benar b. Non maleficence: tidak menambah penderitaan
c. Mencegah tindakan yang c. Respect for person:
merugikan • Autonomy: menghormati hak pasien mengambi
d. Memperlakukan manusia keputusan
secara adil • Privacy: hak pasien untuk dilayani sebagai
e. Menjelaskan dengan pribadi
benar • Telling the truth: berkata jujur dan benar
f. Menepati janji yang telah • Confidentiality: menjaga kerahasiaan kondisi
disepakati penyakit pasien
g. Menjaga kerahasiaan d. Justice: Keadilan

Midwifery Update
KODE ETIK BIDAN

Menurut Surat Keputusan Kongres XVI Ikatan Bidan Indonesia


No. 010/SKEP/KONGRESXVI/IBI/X/2018 tentang Kode Etik
Bidan Indonesia.
Bidan memiliki beberapa kewajiban meliputi:
• Kewajiban Bidan Terhadap Klien
• Kewajiban Bidan Terhadap Tugas
• Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat Bidan
dan Tenaga Kesehatan Lainnya
• Kewajiban Bidan Terhadap Profesi
• Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
• Kewajiban Bidan Terhadap Negara
Midwifery Update
PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
TERKAIT PRAKTIK BIDAN
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL BIDAN
(ICM, Prague, 2014)

a. Bidan wajib menyimpan kerahasiaan informasi klien untuk melindungi


hak privasi dan memberikan informasi kecuali jika diamanatkan oleh
hukum.
b. Bidan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya dan bertang
gung jawab atas hasil terkait tindakan bidan terhadap perempuan yang
dilayaninya.
c. Bidan dapat memutuskan utk tidak berpartisipasi dalam pelayanan jika
bertentangan dgn prinsip moralnya; namun, suara hati personal hendak
nya tidak menghalangi perempuan untuk mendapatkan pelayanan keseha
tan esensial

Midwifery Update
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL BIDAN
(ICM, Prague, 2014)

d. Bidan yang berkeberatan terhadap permintaan layanan yang diberikan


wajib merujuk perempuan ke penyedia lain di mana layanan tersebut
tersedia.
e. Bidan memahami konsekuensi etis dan pelanggaran hak asasi manusia
terhadap kesehatan perempuan dan bayi dan akan beru saha untuk
menghapuskan pelanggaran.
f. Bidan berpartisipasi dalam pengembangan dan implementasi kebijakan
kesehatan untuk mempromosikan kesehatan semua perempuan dan ke
luarganya.

Midwifery Update
Profesional
Ahli, mampu bertanggung jawab, bekerja
secara efisien dan efektif, mengantisipasi
masalah/dampak dari pekerjaannya.

Profesionalitas Bidan:
Kemampuan bidan untuk bertindak secara
profesional

Bidan Profesional
Memiliki komponen tiga (3) H:
Head, Hand’s, Heart.

Midwifery Update
PERATURAN PER UU TERKAIT PRAKTIK BIDAN
UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan
UU No. 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan
UU No. 4/2019 Tentang Kebidanan
dst......
UU LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
UU No. 39/1999 Tentang Hak Asasi Manusia
UU No. 35/2014 Tentang Petlindungan Anak
UU No. 19 / 2 016 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
dst.......
PMK No.28/2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
PMK No.97/2014 Tentang Yankes Masa Sebelum Hamil, Hamil, Persalinan,
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Yankes
Seksual
KMK No. 320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
Midwifery Update
dst.....
UU NO 4 TAHUN 2019

Tentang Praktik
Kebidanan

TERDIRI ATAS :

XII BAB

80 Pasal

Midwifery Update
SISTIMATIKA UU NO 4 TAHUN 2019
TENTANG PRAKTIK KEBIDANAN

BAB I : KETENTUAN UMUM BAB VII : HAK &KEWAJIBAN


PSL 1-3 BIDAN PSL60-64
BAB II : PENDIDIKAN KEBIDANAN BABVIII :ORGANISASI
PSL 4-20 PROFESI PSL 65-67
BAB III : REGISTRASI IZIN BAB IX : PENDAYAGUNAAN
PRAKTIK PSL 21-30 BIDAN PSL 68
BAB IV : BIDAN LULUSAN LUAR NEGERI BAB X : PEMBINAAN &
PSL 31-33 PENGAWASAN PSL69
BAB V : BIDAN WARGA NEGARAASING BAB XI : KETENTUAN PERALIHAN
PSL 34-40 PSL 70-77
BAB VI : PRAKTIK KEBIDANAN BAB XII : KETENTUANPENUTUP
Midwifery Updae PSL 41-59
PSL 78-80 12
PIDATO PRESIDEN RI PESAN KESEHATAN
Titik dimulainya Pembangunan SDM
VISI INDONESIA
dimulai dengan :

Menjamin kesehatan ibu


hamil, kesehatan bayi,
kesehatan balita, kesehatan
anak sekolah karena
merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia
yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang
meningkat.”

Midwifery Update
PELAYANAN KEBIDANAN
UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan Bab 1 psl 1

Bagian integral dari sistem


pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan

Dilakukan secara mandiri,


kolaborasi, konsultasi dan
atau rujukan

Ditujukan untuk kesehatan


reproduksi perempuan sepanjang
siklus kehidupannya, termasuk bayi
dan anak Balita.
UUKEBIDANAN
UU No 4 Tahun 2019 Bab 1 Pasal1

PRAKTIK KEBIDANAN ADALAH :


Kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh
bidan dalam bentuk asuhan kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN ADALAH :


Rangkaian pelayanan kebidanan yang didasarkan
pada proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan, sesuai dengan wewenang
&ruang lingkup praktik nya berdasarkan ilmu dan
kiat kebidanan

Midwifery Update
Penyelenggaraan Praktik Kebidanan
Berasaskan:

a. Perikemanusiaan
b. Nilai ilmiah
c. Etika dan profesionalitas
d. Manfaat
e. Keadilan
f. Perlindungan dan
g. Keselamatan klien
(UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan bab 1 psl 2)

Midwifery Update
PENGATURAN PENYELENGGARAAN
KEBIDANAN BERTUJUAN:
a. Meningkatkan Mutu Pendidikan Bidan

b. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kebidanan


UU No. 4 /2019
Tentang Kebidanan c. Memberikan perlindungan dan kepastian Hukum
Bab 1 pasal 3 kepada Bidan dan Klien, dan

d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,


terutama kesehatan ibu, BBL, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah

Midwifery Update
Undang – Undang Kebidanan

Pasal 21-> Setiap Bidan yang akan


menjalankan Praktik Kebidanan wajib
memiliki STR. -> Ijazah,
BAB III Serkom/Serprof, sehat fisik & mental,
REGISTRASI pernyataan sumpah/janji profesi dan
DAN IZIN mematuhi etika profesi
PRAKTIK
TERDIRI DARI:
Pasal 22 - 24 => Setiap Bidan yang
akan menjalankan Praktik Kebidanan
wajib memiliki STR. -> Pasal 21- 24
diatur dalam peraturan konsil
Midwifery Update
Undang – Undang Kebidanan

PASAL 25 => Bidan yang akan


menjalankan Praktik Kebidanan wajib
memiliki izin praktik (Surat Ijin
Praktik Bidan )
BAB III
REGISTRASI
DAN IZIN Pasal 26 => Bidan paling banyak
PRAKTIK mendapatkan 2 (dua) SIPB.
TERDIRI DARI: 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Praktik Mandiri Bidan (PMB)
atau
2 (dua) Praktik Kebidanan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Midwifery Update selain PMB
Undang – Undang Kebidanan

Pasal 27 => Kondisi-kondisi SIPB tidak


berlaku.
BAB III
REGISTRASI
DAN IZIN PASAL 28 - 29 => Bidan harus
PRAKTIK menjalankan Praktik Kebidanan di
TERDIRI DARI: tempat praktik yang sesuai dengan
SIPB dan Sanksi sesuai peraturan per
UU an

Midwifery Update
Undang – Undang Kebidanan

Pasal 30 => Penyelenggara Fasilitas


Pelayanan Kesehatan harus
BAB III mendayagunakan Bidan yang memiliki
REGISTRASI STR dan SIPB
DAN IZIN Sanksi :
PRAKTIK a. teguran tertulis;
TERDIRI DARI: b. penghentian
sementara kegiatan;
atau
c. pencabutan izin.

Midwifery Update
Tugas dan Wewenang
(UU No.4 Tahun 2019 tentang Kebidanan Pasal 46 Bab VI)

Tugas Bidan ter


sebut dapat
dilaksanakan secara
bersama atau
Pelayanan Pelayanan Pelayanan
kesehatan ibu kesehatan anak Kesehatan sendiri.
Reproduksi
Perempuan
dan KB
Pelaksanaan tugas
sebagai
mana dimaksud
diatas dilaksana kan
Pelaksanaan secara bertanggung
Pelaksanaan tugas
tugas berdasar dalam keadaan jawab dan
kan pelimpahan keterbatasan tertentu
wewenang
aku ntabel.
Midwifery Update
Tugas dan Wewenang/Peran Bidan
(UU No.4 Tahun 2019 tentang Kebidanan Bab VI Pasal 47)


Bidan dalam
penyelenggaraan
Praktik Kebidanan
sebagaimana
dimaksud harus
Pemberi Pelayanan Pengelola Pelayanan Penyuluhan
dilakukan sesuai
Kebidanan Kebidanan dan Konselor
KOMPETENSI dan
KEWENANGAN

(UU no 4 tahun
2019 tentang
Kebidanan Bab VI
Pendidik, Pembimbing Penggerak peran serta masy
dan Fasilitator Klinik dan Pemberdayan Masy
Peneliti psl 48)

23
Midwifery Update
PELAYANAN KESEHATAN IBU
(UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan psl 49 Bab VI)

a. Memberikan asuhan d. Memberikan asuhan


kebidanan pada masa kebidanan pada masa nifas
sebelum hamil

e. Melakukan pertolongan
b. Memberikan asuhan
pertama kegawatdaruratan
kebidanan pada masa ibu hamil,bersalin, nifas dan
kehamilan normal rujukan

Melakukan deteksi dini kasus


c. Memberikan asuhan risiko dan komplikasi pada masa
kebidanan pada masa kehamilan,persalinan,pasca
persalinan normal dan persalinan,nifas serta asuhan pasca
menolong persalinan keguguran dan dilakukan rujukan

Midwifery Update
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
(UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan psl 50 Bab VI)

a. Memberikan asuhan c. Melakukan pemantauan


kebidanan pada BBL tumbuh kembang pada bayi,
bayi,balita dan anak balita dan anak prasekolah
prasekolah serta deteksi dini kasus
penyulit, gangguan tumbuh
kembang dan rujukan

b. Memberikan imunisasi sesuai d. Memberikan pertolongan


program pemerintah pertama kegawatdaruratan
pada BBL dilanjut dengan
rujukan

Midwifery Update
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM
KEADAAN TERTENTU
Pasal 53
Pelimpahan wewenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf d
terdiri atas:
a. Pelimpahan secara mandat; dan
b. Pelimpahan secara delegatif.

Pasal 54
(1) Pelimpahan wewenang secara mandat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53
huruf a diberikan oleh dokter kepada
UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN Bidan sesuai kompetensinya.
2019 BAB VI (2) Pelimpahan wewenang secara mandat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilakukan secara tertulis .

Midwifery Update
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM
KEADAAN TERTENTU

Pasal 55
(1) Pelimpahan wewenang secara delegatif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf b
diberikan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah kepada Bidan.

(2) Pelimpahan wewenang secara delegatif


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang diberikan oleh Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah dalam rangka:
a. Pelaksanaan tugas dalam keadaan
UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN keterbatasan tertentu; atau
2019 BAB VI b. Program pemerintah.

(3) Pelimpahan wewenang sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan disertai
pelimpahan tanggung jawab.
Midwifery Update
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM
KEADAAN TERTENTU
Pasal 56
1) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
ayat (1) huruf e merupakan penugasan pemerintah
yang dilaksanakan pada keadaan tidak adanya
tenaga medis dan/atau tenaga kesehatan lain di
suatu wilayah tempat Bidan bertugas.

2) Keadaan tidak adanya tenaga medis dan/atau


tenaga kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN
2019 BAB VI 3) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Bidan yang telah mengiku ti
pelatihan dengan memperhatikan Kompetensi
Bidan.
Midwifery Update
PELIMPAHAN WEWENANG DALAM
KEADAAN TERTENTU

Pasal 56
(4) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilakukan oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah.

(5) Dalam menyelenggarakan pelatihan


sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah dapat melibatkan Organisasi
Profesi Bidan dan/atau organisasi
UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN profesi terkait yang diselenggarakan
oleh lembaga yang telah terakreditasi .
2019 BAB VI

Midwifery Update
KEADAAN GAWAT DARURAT
(UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan Pasal 59 Bab VI)

1. Dalam keadaan gawat darurat untuk 3. Keadaan gawat darurat sebagaimana di


pemberian pertolongan pertama, Bidan maksud pada ayat (1) merupakan
dapat melakukan pelayanan keadaan yang mengancam nyawa Klien.
kesehatan diluar kewenangan sesuai
dengan kompetensinya. 4. Keadaan gawat darurat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
2. Pertolongan pertama sebagaimana Bidan sesuai dengan hasil evaluasi
dimaksud pada ayat (1) bertujuan berdasarkan keilmuannya.
untuk menyelamatkan nyawa Klien.
5. Penanganan keadaan gawat darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat l4l dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Midwifery Update
PENCEGAHAN KONFLIK DAN DILEMA MORAL
DALAM PRAKTIK BIAN

Midwifery Update
PENCEGAHAN KONFLIK DAN DILEMAMORAL

Contoh masalah konflik atau dilema moral dan cara pemecahan

Lingkup Masalah Contoh Kasus Pemecahan

Perkembangan Ilmu Bayi Tabung, Donor Sperma, penelitian menggunakan klien, Mencari Landasan
dan Teknologi Transplantasi organ tubuh, Teknik reproduksi manusia Hukumnya

Sosial Budaya, Transfusi darah, penggunaan alat kontrasepsi, adopsi anak, sunat Perlu Advokasi
Agama, Kepercayaan perempuan, larangan untuk bumil, makanan ibu nifas, ibu dan Konseling
menyusui, perkawinan yang tepat

Tindakan SC, episiotomi, Penggunaan USG, Vakum/Ekstraksi Forcep, Memerlukan


Medis/Intervensi pemeriksaan, pemberian oksitosin, pemberian infus, Informed Choice
lama hari rawat, pengawasan bayi secara intensive, dan Informed
Concent
Skrining penyakit terhadap bayi

Midwifery Update
PENCEGAHAN KONFLIK & DILEMA MORAL
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

1 Informed Concent

2 Negosiasi
3 Persuasi

4 Komite Etik

Midwifery Update
PENJELASAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MEMINTA
PERSETUJUAN TINDAKAN/INFORMED CONCENT

01 02 03 04
Menyampaikan Menyampaikan Menyampaikan Prognosis/
maksud dan pilihan risiko dan perkiraan harapan
tujuan alternatif komplikasi dan kekhawatiran
yang mungkin setelah dilakukan
tindakan tindakan tindakan
terjadi

Midwifery Update
Persetujuan Tindakan Tenaga Kesehatan
UU Tenaga Kesehatan No.36 tahun 2014 Pasal 68

(1) Setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan harus
mendapat persetujuan.
(2)Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapat penjelasan secara
cukup dan patut
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup:
a. Tata cara tindakan pelayanan;
b. Tujuan tindakan pelayanan yang dilakukan;
c. Alternatif tindakan lain;
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
(4)Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan, baik secara tertulis maupun
lisan.
(5) Setiap tindakan Tenaga Kesehatan yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan
NEGOSIASI

Negosiasi adalah sebuah bentuk


interaksi sosial saat pihak-pihak
yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan
yang berbeda dan bertentangan.
Menurut kamus Oxford,
negosiasi adalah suatu cara
untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi
formal.
PERSUASI

Persuasi adalah komunikasi


yang digunakan untuk
mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain.
Melalui persuasi setiap
individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan
dan harapan orang
KOMITE ETIK

KOMITE ETIK :
Dibentuk untuk mewujudkan tata kelola pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien. Selain itu
melihat kompleksitas pelayanan kesehatan yang
cenderung menimbulkan permasalahan baik antara
klien/pasien dan/atau tenaga kesehatan selaku
pemberi pelayanan kesehatan

TANGGUNG JAWAB KOMITE ETIK Sebagai


penengah bila terjadi konflik dan menemukan solusi
yang dapat di integrasikan kedalam kebijakan
pelayanan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

Beberapa teori yang mendasari pertimbangan bidan sebelum bertindak/mengambil


keputusan, diantaranya:
1. Utilitarianisme dibedakan menjadi 2 (dua) hal, yaitu:
• Tindakan utilitarianisme adalah tindakan dinilai baik, benar dan tepat berdasarkan
keuntungan/manfaat/efisiensi dari tindakan tersebut.
• Sedangkan aturan utilitarianisme, adalah tindakan dinilai baik, benar jika dalam
aturan yang benar. Baik dan benar tersebut meliputi kebermanfaatan, benar secara
keilmuan, hukum, agama dan sosbud.

2. Deontologi:
Tindakan dinilai baik dan benar jika memprioritaskan “tugas” atau
“kewajiban” tanpa mengindahkan konsekuensinya, dimanapun
tempatnya maupun kemampuan yang dimilikinya, berfokus pada
penyelamatan jiwa, meminimalisir risiko yang mungkin timbul
akibat asuhan yang diberikan.
Midwifery Update
PENANGAN MASALAH KONFLIK DAN DILEMA
MORAL DALAM PRAKTIK BIDAN
LANGKAH –LANGKAH PENANGANAN
MASALAH KONFLIK DAN DILEMAMORAL
a. Identifikasi masalah
 Rumuskan masalah
 Kaji masalah tersebut: apakah dapat membahayakan ibu atau janin atau
merugikan biopsikososial

b. Kaji pihak-pihak terkait

c. Rencana prioritas tindakan


 Tindakan segera
 Tindakan berencana

d. Kaji alasan prioritas tindakan


 Apakah tindakan untuk keselamatan, keamanan ibu maupun janin
 Apakah terkait dengan sosial, budaya, agama dan kepercayaan
 Apakah terkait hasil temuan IPTEK

e. Bedakan posisi dan nilai pribadi dan nilai profesional. Putuskan tindakan professional
Midwifery Update
LANGKAH –LANGKAH PENANGANAN
MASALAH KONFLIK DAN DILEMAMORAL
f. Penuhi syarat-syarat melakukan tindakan:
 Kaji alasan mendasar, ilmiah, rasional, logis.
 Kaji Keunggulan, kelemahan/risiko, indikasi, kontraindikasi, alternatif tindakan,
syarat tindakan, upaya meminimalisir risiko
 Kaji kebenaran secara keilmuan, norma budaya, agama, legalitas
 Pertimbangkan kompetensi dan kewenangan penolong, ketersediaan fasilitas
 Pastikan untuk melakukan tindakan mandiri, kolaborasi, kerjasama, koordinasi,
rujukan
g. Klien diberikan informasi secara lengkap dan jelas, pastikan klien
mengerti dengan baik dan benar
h. Sebelum melakukan tindakan, meminta persetujuan klien
i. Lakukan dengan hati- hati, tepat, cermat, cepat, dan cekatan
L Lakukan monitoring dan evaluasi terus menerus serta ditindaklanjuti
segera

Seluruh langkah-langkah tindakan tersebut harus tertulis dalam dokumen/catatan


asuhan/perkembangan klien Midwifery Update
CONTOH KASUS, DISKUSI KASUS, PENUTUP
DAN LAMPIRAN

Midwifery Update
PENUTUP

• Terapkan prinsip - prinsip etika, kode etik dan asas


umum etika
• Tingkatkan profesionalitas bidan dengan menerapkan
tiga (3) H
• Fahami dan terapkan pencegahan konflik dan dilema
moral beserta langkah –langkahnya
• Patuhi peraturan per UU-an yang berlaku agar
terhindar dari jerat hukum dan tetap menjaga
marwah profesi

Midwifery Update
Terima Kasih

Midwifery Update 45

Anda mungkin juga menyukai