Anda di halaman 1dari 5

BUKU PUTIH

AREA KEBIDANAN

A. DESKRIPSI AREA KEBIDANAN


1. Latar Belakang
Bidan sebagai salah satu tenaga kebidanan yang memiliki peran penting dan
strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta menyiapkan generasi masa depan
berkualitas dengan memberikan pelayanna yang berkesinambungan dan paripurna,
muali dari persiapan kehamilan, asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
lahir, balita serta Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berenacana
berfokus pada aspek pencegahan melalui Pendidikan Kesehatan dan konseling,
promosi Kesehatan, dengan berlandaskan kemitraan dan pertolongan pertama
pada kegawatdaruratan dan rujukan yang aman.
Pelayanan kebidanan dalam system pelayanan Kesehatan merupakan proses
pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga bidan kepada individu,
kelompok dan masyarakat, baik secara mandiri, kolaborasi dan rujukan. Pelayanan
kebidanan dilaksanakan pada berbagai jenjang, tatanan pelayanan sesuai dengan
system pelayanan kesehatan yang ada, mulai dari tingkat pertama, kedua, dan
ketiga yang tersusun dalam suatu mekanisme rujukan timbal-balik baik pada
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta.
Pelayanan kebidanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan strategi
pembangunan Kesehatan nasional harus bermutu sesuai standart. Pelayanan
kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dilaksanakan oleh
tenaga bidan yang kompeten, memegang teguh falsafah kebidanan, dilandasi oleh
etika dan kode etik serta di dukung sarana dan prasana yang memadai. Hal ini
selaras dengan pasal 24 UU Nomor 36 tentang kesehatan. Begitu juga dengan UU
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit pasal 13 yang menyatakan bahwa
tenaga Kesehatan tertentu yang bekerja sesuai dengan standart profesi, standart
prosedur operasional yang baku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien.
Berdasarkan uraian diatas, untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
perlu dilakukan standardisasi dalam pelayanan kebidanan. Standardisasi meliputi
standar kompetensi dan kode etik profesi yang tertuang dalam Permenkes no. 320
tahun 2020 tentang standar profesi bidan untuk menjamin kualitas pelayanan
maka perlu disusun buku putih ini untuk area kebidanan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tersusunnya standart kualifikasi, kompetesni bidan dan rincian kewenangan
klinis sebagai dasar penentuan area kewenangan klinis Bidan Praktisi sebagai
upaya meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kinerja bidan di fasilitas pelayanan Kesehatan
2) Terlaksananya pelayanan kebidanan yang bermutu sesuaui standart
3) Terlindunginya masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kebidanan
4) Terlindunginya bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan
kebidanan
5) Meningkatnya kesejahteraan bidan sebagai imbal jasa pemberian
pelayanan kebidanan sesuai kualifikasi dan kompetensinya
c. Pengertian
1) Bidan
Merujuk pada definisi Bidan internasional yang dirumuskan oleh
International Confederation of Midwives (ICM), diakui oleh federation
International of Gynaecologis Obstretrician (FIGO) dan WHO, Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) sebagai anggota ICM mengadopsi definisi tersebut
dan tertuang dalam standart Profesi Bidan (Kepmenkes No 28 tahun 2017
tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan), dengan memperhatikan
aspek social budaya dan kondisi masyarakat Indonesia adalah seorang
perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan baik
di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh
pemerintah usat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik
kebidanan (Kepmenkes no. 320 tahun 2020 tentang Standar Profesi
Bidan).
Bidan adalah tenaga Kesehatan professional yang bertanggungjawab dan
akuntabel, bermitra yang bertanggungjawab dan akuntabel, bermitra
dengan perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggungjawab sendiri danmemberikan asuhan kepada bayi. Asyhan ini
mencakup pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan
normal,deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan medis
atau bantuan lain yang sesuia serta melaksanakan pertolongan
kegawatdaruratan.
2) Kebidanan
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa
sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas,
bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan
wewenangnya (Kepmenkes no. 320 tahun 2020 tentang Standar Profesi
Bidan).
3) Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan atau rujukan (Kepmenkes no.
320 tahun 2020 tentang Standar Profesi Bidan).
4) Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan
oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan (Kepmenkes no. 320 tahun
2020 tentang Standar Profesi Bidan).
5) Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
Kebidanan (Kepmenkes no. 320 tahun 2020 tentang Standar Profesi
Bidan).
6) Standar Asuhan Kebidanan
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan, mulai dari pengkajian, perumusan diagnose, dan atau masalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencacatan asuhan
kebidanan. Standart profesi bidan terdiri atas standart kompetensi dan kode
etik profesi (Kepmenkes no. 320 tahun 2020 tentang Standar Profesi
Bidan).

B. KUALIFIKASI KHUSUS
1. Pengertian
Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakuakn sesuatu atau
menduduki jabatan tertentu atau pengakuan terhadap seseorang yang telah
mencapai learning outcome (hasil pembelajaran) atau kompetensi yang relevan
sesuai dengan kebutuhan stakeholder (individu, komunitas, prosfesi, dan
industry).
2. Kualifikasi Bidan
Kualifikiasi bidan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No. 36 Tahun 2009 tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya, adalah:
a. Bidan Terampil
Bidan terampil meliputi lulusan sekolah bidan dan Diploma III kebidanan,
merupakan bidan pelaksana yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
dan mengelola pelayanan kebidanan pada kasus fisiologis dan
kegawatdaduratan, baik di institusi maupun praktik perorangan, berlandaskan
etika, kode etik damn peraturan yang berlaku.
Penjengjangan bidan terampil terdiri dari :
1) Bidan terampil (II/b, II/c, II/d)
2) Bidan mahir (III/a, III/b)
3) Bidan penyelia (IIIc/ IIId)
b. Bidan Ahli
Bidan ahli meliputi lulusan sarjana (S1) atau Diploma IV Kebidanan yang
memiliki kompetensi untuk mengelelola dan melaksanakan pelayanan
kebidanan pada kasus fisiologis, asuhan pada kasus patologis kebidanan
dengan penyakit penyerta dan kegawatdaruratan, baik di institusi maupun
praktik perorangan, berlandaskan etika, kode etik, dan peraturan yang berlaku.
Penjenjangan bidan ahli terdiri dari :
1) Bidan ahli pertama (III/a, III/b)
2) Bidan ahli muda (III/c, III/d)
3) Bidan ahli madya (IV/a, IV/b, IV/c)
4) Bidan ahli utama (IV/d, IV/e)

3. DAFTAR KOMPETENSI
1. Pengertian
Kompetensi adalah suatu kemampuan menguasai dan menerapkan
pengetahuan, keterampilan/ keahlian, dan sikap kerja tertentu di tempat kerja
sesuai dengan kerja yang dipersyaratkan atau seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
diangggap mampu oleh masyarakat dalam melakukan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu.
2. Berdasarkan Standart Profesi Bidan (Kepmenkes No. 320 tahun 2020),
kompetensi inti yang harus dimiliki oleh bidan untuk dapat melaksanakan
peran fungsinya dalam memberikan pelayanan kebidanan meliputi 7 area
kebidanan kompetensi, meliputi :
a. Mampu melaksanakan praktik kebidanan dengan menerapkan etika, legal,
dan keseamatan klien dalam seluruh praktik dan pelayanan kebidanan
untuk perwujudan profesionalisme Bidan.
b. Mampu melakukan praktik kebidanan dengan menggunakan teknik
komunikasi efektif untuk interaksi dengan klien, Bidan, tenaga kesehatan
lain, dan masyarakat dalam bentuk anamnesis, konseling, advokasi,
konsultasi, dan rujukan, dalam rangka memenuhi kebutuhan klien, dan
menjaga mutu pelayanan kebidanan.
c. Mampu melakukan praktik kebidanan dengan memahami keterbatasan
diri, kesadaran meningkatkan kemampuan profesional, dan
mempertahankan kompetensi yang telah dimiliki, serta senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
memberikan pelayanan kebidanan yang terbaik bagi masyarakat dan
semua pemangku kepentingan.biomedik, kebidanan, ilmu kesehatan anak,
sosial budaya, kesehatan masyarakat, biokimia, fisika kesehatan, dan
farmakologi, perilaku, humaniora, hukum kesehatan, komunikasi secara
terintegrasi untuk pemberian asuhan kebidanan komprehensif secara
optimal, terstandar, aman, dan efektif.
d. Mampu melakukan praktik kebidanan dengan mengaplikasi ilmu
biomedik, kebidanan, ilmu kesehatan anak, sosial budaya, kesehatan
masyarakat, biokimia, fisika kesehatan, dan farmakologi, perilaku,
humaniora, hukum kesehatan, komunikasi secara terintegrasi untuk
pemberian asuhan kebidanan komprehensif secara optimal, terstandar,
aman, dan efektif.
e. Mampu mengaplikasikan ketrampilan klinis dalam pelayanan kebidanan
berlandasakan bukti (evidence based) pada setiap tahap dan sasaran
pelayanan kebidanan.
f. Mampu menerapkan pengetahuan dan ketrampilan untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan perempuan, dan anak dalam
bentuk-bentuk edukasi dan konseling masalah-masalah kesehatan
khususnya dalam bidang reproduksi perempuan.
g. Mampu menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan dalam
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi dalam pelayanan
kebidanan sehingga mampu menetapkan prioritas dan menyelesaikan
masalah dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Anda mungkin juga menyukai