Pembina (IV/a) NIP. 19820105 200904 2 005 Informed consent merupakan suatu ijin (consent) atau pernyataan setuju dari pasien atau keluarga yang sehat mental dan diberikan dengan bebas, rasional dan tampa paksaan, setelah pasien atau Pengertian keluarganya memperoleh informai dari dokter tentang pemeriksaan/perawatan/tindakan medis/ operasi yang akan dilakukan serta memahami tentang informasi yang di maksud. 1. Tersedianya pedoman sebagai acuan bagi dokter dalam pelaksanaan informed cnsent yang berkaitan dengan tindakan Tujuan medis/ operasi/ perawatan 2. Terjaminnya hak dan kewajiban dokter dan pasien Surat Keputusan Direktur No.188/ /PAB/RSUD.M/IV/2022 Kebijakan tanggal April 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Daerah Mokopido Tolitoli. 1. Pelayanan pembedahan di IBS dilaksanakan dengan memperhatikan pemberian informed consent, menghilangkan efek emosional operasi dan memberi rasa aman pada pasien. 2. Setiap pasien yang akan mendapatkan tindakan kedokteran berhak mendapatkan penjelasan yang jelas dan lengkap. 3. Penjelasan diberikan oleh dokter yang akan melakukan tindakan kedokteran dan dokter anastesi serta dokter lain yang terkait dengan cara sendiri-sendiri. 4. Penjelasan mencakup Diagnosis (WD & DD), Dasar Prosedur Diagnosis, Tindakan Kedokteran, Indikasi Tindakan, Tata Cara, Tujuan, Resiko, Komplikasi, Prognosis, Alternatif & Resiko, Biaya. 5. Setelah pemberian informasi, kepada pasien / keluarga diberikan kesempatan untuk berdiskusi. 6. Setelah penjelasan / informasi yang diberikan dimengerti, maka pasien atas kemauan dan kemampuannya berhak untuk menentukan pilihan menyetujui atau menolak tindakan kedokteran yang akan diberikan. PERSETUJUAN / PENOLAKAN TINDAKAN OPERASI
7. Dokter pemberi informasi cukup membubuhkan tanda tangan
pada kolom yang telah tersedia. 8. Pasien / penerima informasi / pemberi persetujuan/ penolakan tindakan kedokteran membutuhkan tanda tangan setelah mendapat penjelasan dengan menandai (v) pada kolom yang tersedia. 9. penolakan tindakan kedokteran membubuhkan tanda tangan beserta seorang saksi dari pihak keluarga dan seorang saksi dari pihak rumah sakit. Prosedur 10. Pernyataan persetujuan / penolakan tindakan kedokteran tidak memerlukan materai. 11. Pada keadaan emergency/ gawat darurat, pernyataan persetujuan/ penolakan tindakan kedokteran dapat dilakukan setelah diberikannya tindakan kedokteran dalam rangka upaya penyelamatan jiwa. 12. Pernyataan persetujuan / penolakan dapat berubah sesuai kemauan pasien / keluarga 13. Pernyataan persetujuan / penolakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rekam medik. Tata cara penyimpanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ruang Perawatan / Rawat Inap Rawat Jalan Unti Terkait IGD Instalasi Rekam Medik IBS