STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERSETUJUAN / PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED

CONSENT)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

/ /RSUDM/ /2023 1/1

STANDAR
Tanggal terbit : Ditetapkan :
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah
Manggelewa
SPO

dr. Laela Soraya

Pembina TK.I (IV/b)
NIP. 19861204 201101 2 003
Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan
oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan
Pengertian secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut.

1. Tercapainya tertib admistrasi dalam rangka meningkatnya mutu

pelayanan kepada pasien.
2. Tersediaanya pedoman bagi seluruh petugas yang terkait dalam
Tujuan melaksanakan langkah-langkah tindakan medik terhadap pasien.
3. Memberikan perlindungan terhadap pasien melalui pemenuhan hak-
hak pasien mendapat informasi yang adekuat atas tindakan medis
yang akan diberikan pemberi pelayanan medis kepadanya

Persetujuan Tindakan (informed consent) sesuai dengan ( Peraturan

Kebijakan Direktur No.445/18/KBJ.YAN/II/2020. Tentang Persetujuan Tindakan
(informed consent)

Prosedur 1. Pada pasien yang akan direncakan akan dilakukan tindakan medis,
informed consent dilakukan dokter yang akan melakukan tindakan
tersebut.
2. Informed consent berisikan jenis tindakan, komplikasi, efek samping
serta prognosa.
3. Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti dengan penjelasan
tersebut, maka pasien/keluarga mengisi dan menandatangani lembar
persetujuan Tindakan Medis.
4. Lembar persetujuan yang telah ditandatangani oleh pasien/keluarga
kemudian ditangani oleh dokter yang menjelaskan serta dua orang
saksi yaitu perawat dan keluarga pasien
5. Jika pasien atau keluarganya menolak tindakan yang akan dilakukan,
maka pasien atau keluarganya memberikan pernyataan penolakan
dengan mengisi formulir/lembar Penolakan Tindakan
 6. Formulir/Lembar yang telah lengkap disatukan dalam satu berkas
rekam medis.

1. IGD
2. Rawat inap
3. Unit/INSTALASI Rawat jalan
Unit terkait 4. Ruang NICU
5. Ruang ICU
6. Laboratorium