Anda di halaman 1dari 23

Jens Martensson 2

PENGERTIAN PARADIGMA PEMBANGUNAN

Istilah pembangunan menunjukan


adanya pertumbuhan, perluasan
ekspansi yang bertalian dengan
keadaan yang harus digali dan
dibangun agar dicapai kemajuan
dimasa yang akan datang
Jens Martensson 3
Jens Martensson 4
Rumusan Pembukaan Undang –
Undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alenia IV.
Dalam rumusan tersebut dinyatakan
bahwa tujuan negara Republik
Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan
sosial.

Jens Martensson 5
Kodrat manusia yang monopluralis
Pancasila sebagai paradigma,
tersebut mempunyai ciri-ciri, antara
artinya nilai-nilai dasar pancasila
lain:
secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolak ukur Susunan kodrat manusia terdiri atas
segenap aspek pembangunan jiwa dan raga.
nasional yang dijalankan di
Indonesia. Hal ini sebagai Sifat kodrat manusia sebagai
konsekuensi atas pengakuan dan individu sekaligus sosial.
penerimaan bangsa Indonesia atas Kedudukan kodrat manusia sebagai
Pancasila sebagai dasar negara makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.
dan ideologi nasional.
Dalam pelaksanaanya, pembangunan nasional
mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai – nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju serta kokoh kekuatan moral dan
etikanya.
Jens Martensson 6
Jens Martensson 7
Gerakan reformasi di Indonesia harus tetap diletakkan dalam kerangka
perspektif pancasila sebagai landasan dan cita – cita Ideologi. Hal ini
dikarenakan, tanpa ada suatu dasar nilai yang jelas, maka suatu gerakan
reformasi akan mengarah pada suatu disintegrasi, anarkisme, brutalisme,
serta pada akhirnya menuju kehancuran bangsa dan negara Indonesia.
Oleh karena itu, gerakan reformasi yang berlangsung di Indonesia harus
merupakan gerakan reformasi yang berperspektif pancasila, yaitu:

• Reformasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.


• Reformasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab.
• Semangat reformasi harus berdasarkan pada nilai persatuan.
• Semangat dan jiwa reformasi harus berakar pada asas kerakyatan.
• Visi dasar gerakan reformasi harus jelas.

Jens Martensson 8
Jens Martensson 9
Adapun hakekat pancasila sebagai paradigma pembangunan Iptek adalah sebagai
berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Memberikan dasar atau landasan


bahwa pembangunan Iptek tidak Memberikan landasan bahwa
hanya memikirkan apa yang pembngunan Iptek harus bersifat
ditemukan atau diciptakan, tetapi beradap dan diabadikan untuk
juga harus mempertimbangkan peningkatan harkat dan martabat
maksud dan akibat bagi manusia manusia. Oleh karena itu,
dan lingkungannya. Pengolahan pembangunan Iptek harus didasarkan
diimbangi dengan melestarikan. kepada tujuan dasarnya untuk
Sila ini menempatkan manusia mewujudkan kesejahteraan manusia
dialam semesta bukan sebagai serta peningkatan harkat dan
pusatnya, melainkan sebagai martabat manusia.
bagian sistematik dari alam yang
diolahnya.

Jens Martensson 10
3. Sila persatuan Indonesia 5. Sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Memberikan arahan bahwa Mengkomplementasikan
pembangunan iptek hendaknya dapat pembangunan iptek haruslah
mengembangkan nasionalisme,
menjaga keseimbngan
kebesaran bangsa dan keluhuran
bangsa sebagai bagian umat keadilan dalam kehidupan
manusia. kemabusiaan, yaitu
4. Sila kerakyatan yang dipimpin keseimbangan keadilan
oleh hikmah kebijaksaan dalam dalam hubungannya dengan
permusyawaratan/perwakilan. dirinya sendiri, manusia
Mendasari pembangunan iptek secara demokratis. dengan Tuhannya, manusia
Artinya, setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan dengan manusia lainnya,
untuk mengembangkan Iptek. Selain itu dalam manusia dengan masyarakat
pembangunan Iptek, setiap ilmuwan harus
bangsa dan negara serta
menghormati dan menghargai kebebasan orang lain
dan harus ,memiliki sikap terbuka, artinya terbuka manusia dengan alam
untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan lingkungannya.
dengan teori lainnya.
Jens Martensson 11
Jens Martensson 12
1. Pancasila sebagai Paradigma perkembangan
Bidang Ideologi
Dalam hal ini pancasila harus dipandang ideologi yang dinamis yang dapat
menangkap tanda – tanda perkembangan dan perubahan zaman. Dalam
perkembangan ideologi pancasila, harus senantiasa di perhatikan:

a) Kedudukan pancasila sebagai b) Wawasan kebangsaan Indonesia


ideologi terbuka, yang berarti (nasionalisme), yang berarti bangsa Indonesia
pancasila merupakan bentuk bukan bangsa yang berdasarkan kepada ajaran
ideologi yang idealis,relistis, dan agama tertentuserta tidak pula memisahkan
fleksibel yang selalu terbuka ajaran agama dalam proses penyelenggaran
terhadap upaya – upaya negara, tetapi bangsa indonesia telah
pembangunan dirinya tanpa membangun suatu wawasan kebangsaan atau
harus kehilangan jati dirinya nasionalismebercirikan kepribadian bansa
sebagai dasar negara Republik indonesia sendiri, yaitu kebangsaan yang
Indonesia. bebas dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu,
adil dan makmur.
Jens Martensson 13
2. Pancasila Sebagai Paradigma pembangunan
Bidang Politik
Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila bersifat
sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-
nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan-
terbalik:
a) Penerapan dan pelaksanaan keadilan
sosial mencakup keadilan politik,
d) Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan
budaya, agama, dan ekonomi dalam
pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab;
kehidupan sehari-hari;
e) Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial,
b) Mementingkan kepentingan rakyat
demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-
(demokrasi) bilamana dalam
keberadaban) tersebut bersumber pada nilai
pengambilan keputusan;
Ketuhanan Yang Maha Esa.
c) Melaksanakan keadilan sosial dan
penentuan prioritas kerakyatan
berdasarkan konsep mempertahankan
persatuan;

Jens Martensson 14
3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Bidang Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih
mengacu pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan
ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi
Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada
pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi
Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem
Ekonomi Pancasila.

Jens Martensson 15
4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan
bidang sosial budaya
Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai
puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan –
kebudayaan di daerah:
Sila Kelima,
Sila Ketiga, Sila Keempat, membangkitkan
Sila Kedua, merupakan semangat
merupakan mencerminka
Sila Pertama, n nilai budaya nilai budaya perjuangan bangsa
menunjukan nilai yang menjadi yang luas Indonesia dalam
tidak satu pun budaya persebaranny memajukan
kebulatan kesejahteraan
di Indonesia yang tekad a di kalangan
yang tidak umum,
masyarakat masyarakat
mengenal dijunjung majemuk
mencerdaskan
tinggi oleh untuk kehidupan bangsa,
kepercayaan mempersatuk Indonesia dan ikutserta
terhadap segenap an diri untuk melaksanakan
Tuhan Yang warganega sebagai satu melakukan ketertiban dunia
Maha Esa; ra bangsa yang kesepakatan yang berdasarkan
berdaulat; melalui kemerdekaan,
Indonesia. musyawarah perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Jens Martensson 16
5. Pancasila sebagai paradigma pembangunan
bidang pertahanan dan keamanan
Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam pembangunan
bidang ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan
kepada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan
pada tujuan demi tercapainya kepentingan seluruh
warga negara indonesia
3) Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin
hak asai manusia, persamaan derajat serta kebebasan
kemanusiaan
4) Pertahanan dan keamanan negara harus dipruntukan
demi terwujudnya keadilan dalam kehidupan
masyarakat.
Jens Martensson 17
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Hukum
‘Pancasila sebagai paradigma
pengembangan hukum’, hukum (baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis) yang
akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh
bertentangan dengan sila-sila dalam
Pancasila. Dengan demikian, substansi
hukum yang dikembangkan harus
merupakan perwujudan atau penjabaran
sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Artinya, substansi produk hukum
merupakan karakter produk hukum
responsif (untuk kepentingan rakyat dan
merupakan perwujuan aspirasi rakyat).

Jens Martensson 18
Jens Martensson 19
Pancasila Sebagai Paradigma
Pembangunan Kehidupan Umat
Beragama Bangsa Indonesia sejak
dulu dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan santun, bahkan predikat
ini menjadi cermin kepribadian
bangsa kita di mata dunia
internasional. Indonesia adalah
Negara yang majemuk, bhinneka
dan plural. Indonesia terdiri dari
beberapa suku, etnis, bahasa dan
agama namun terjalin kerja bersama
guna meraih dan mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia
kita.

Jens Martensson 20
Ke depan, guna memperkokoh kerukunan hidup
antar umat beragama di Indonesia yang saat ini
sedang diuji kiranya perlu membangun dialog
horizontal dan dialog Vertikal. Dialog Horizontal
adalah interaksi antar manusia yang dilandasi
dialog untuk mencapai saling pengertian,
pengakuan akan eksistensi manusia, dan
pengakuan akan sifat dasar manusia yang
indeterminis dan interdependen.

Jens Martensson 21
Jens Martensson 22
Launch

Anda mungkin juga menyukai