Anda di halaman 1dari 6

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

‘’KARIES’’

OLEH:

Gugun Gumilar
NIM. 1015031039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
Disampaikan dalam rangka kegiatan PKM pada :
Murid-Murid Sekolah Dasar Kota Serang, Bulan maret 2019

I. POKOK BAHASAN : Karies (Lubang Gigi)


II. SUB POKOK BAHASAN :
1. PengertianKaries
2. Penyebab Karies
3. Gejala-Gejala Karies
4. Proses Terjadinya Karies
5. Akibat Karies
6. Pencegahan Karies
7. Pengobatan dan Perawatan Karies
III. WAKTU : 30 menit
IV. TEMPAT PERTEMUAN : Ruang Kelas
V. SASARAN : Anak-Anak SD kelas 6
VI. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang karies gigi, diharapkan anak-
anak sd dapat mengetahui dan memahami tentang karies gigi.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


1. Menjelaskan pengertian karies dengan baik dan benar.
2. menjelaskan penyebab karies dengan baik dan benar.
3. menyebutkan gejala-gejala karies dengan baik dan benar.
4. menjelaskan proses terjadinya karies dengan baik dan benar.
5. menjelaskan akibat terjadinya karies dengan baik dan benar.
6. menjelaskan pencegahan karies dengan baik dan benar.
7. menjelaskan pengobatan dan perawatan karies dengan baik dan benar.
VII. MATERI
A. Pengertian Karies
Karies gigi atau lubang gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang
ditandai oleh rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan
oleh keaktifan metabolism plak bakteri. Karies disebabkan oleh tiga
faktor yang berhubungan yaitu makanan, host dan bakteri.
B. Penyebab Karies
Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal.
Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam.
Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan
lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang
disebut plak. Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam
dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah
karies.
C. Gejala-Gejala Karies
Gejala karies sebagai berikut :
1. Gigi sangat sensitive terhadap panas, dingin, manis. Gigi terasa sangat sensitif
terhadap panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigi sudah
sampai bagian dentin.
2. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat
menetap bahkan nyeri yang dirasakan bersifat spontan, meski tidak ada
rangsangan.
3. Jika bakteri telah mencapai pulpa dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara
akan hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau hari, gigi akan
menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dan
menyebabkan abses.
D. Proses Terjadinya Karies
Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di
permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses
menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan
menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5). Hal ini menyebabkan
demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun
dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah pulpa.
E. Akibat terjadinya Karies
1. Bau Mulut
2. Gingivitis
3. Periodontitis
4. Sakit Gigi

F. PencegahanKaries
1. Menggosok gigi 2 kali sehari yaitu, pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur
2. Bersihkan permukaan gigi dari plak yang menempel agar sisa-sisa
makanan terangkat.
3. Kurangi mengkonsumsi yang manis-manis seperti permen, dan
cokelat. Atau setelah makan permen dan coklat langsung gosok gigi
4. Rajinlah berkumur setelah makan atau minum sesuatu terutama
setelah minum yang manis.
5. Hindari konsumsi soda atau minuman manis.
6. Periksakan kesehatan gigi dengan teratur untuk mencegah
munculnya karies gigi.
7. Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencegah karies
G. Pengobatan dan Perawatan Karies
Biasanya perawatan yang diberikan adalah pembersihan jaringan
gigi yang terkena karies dan penambalan. Bahan tambal yang digunakan
dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit (penambalan dengan
sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement(GIC),
kompomer atau amalgam (kini sudah jarang digunakan).Pada lubang
gigi yang besar dibutuhkan restorasi yang lebihkuat, biasanya
digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin mahkota tiruan. Pada
karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan
saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat
diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.

VIII. METODE
Ceramah dan Tanya jawab.

IX. MEDIA (AVA)


Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster (gambar)
dan lembar balik , model.gigi, powerpoint

X. PROSES PENYULUHAN

No MATERI/ MEDIA/
KEGIATAN WAKTU METODA ALAT KEGIATAN
BELAJAR PENGAJA
RAN
Faslitator Peserta

1 Pendahuluan 3menit CTJ Audio aid Menjelaskan Mendengar


Salam, Berkenalan
dan
Appersepsi

2 Pre test 4menit CTJ Audio aid Bertanya Menjawab

3 Penyajian 15menit CTJ Poster, Menjelaskan Mendengar


lembar dan bertanya
Menjelaskan : balik,
- Pengertian model
Karies
- Penyebab
Karies
- Gejala-gejala
Karies
- Proses
Terjadinya
Karies
- Pencegahan
Karies
- Pengobatan
dan Perawatan
Karies

4 Post test 5menit Pertanya- Audio aid Bertanya Menjawab


an

5 Penutup 3menit - - Ramah tamah Ramah


- Evaluasi tamah
- Kesimpulan
- Saran
- Perpisahan

XI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian karies?
2. Jelaskan penyebab karies?
3. Sebutkan gejala-gejala karies?
4. Jelaskan proses terjadinya karies?
5. Jelaskan akibat terjadinya karies?
6. Jelaskan pencegahan karies?
7. Jelaskan pengobatan dan perawatan karies?

XII. DAFTAR PUSTAKA


Moestopo.1980.Pemeliharaan Gigi dimulai Sejak dari Kandung Sang
Ibu.Jakarta Timur:Ghalia Indonesia.
Djamil Sadono Melanie.2008.Ke Dokter Gigi? Siapa Takut!.Jakarta :IMP
Publishing.
Dep Kes RI. 1995. Perlindungan Khusus. Jakarta.
Kustiawan, Wawan. 2002. lubang Gigi dan Perawatannya.
Tarigan, R. 1989. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai