Anda di halaman 1dari 52

MANAJEMEN

BENCANA
PT. IQRA BISNIS SOLUSI

Drg. Juliko Suleman M.Kes


Drg. Juliko Suleman M.Kes
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo
Pendidikan dan Pelatihan :
Ø Dokter Gigi, FKG Universitas Hasanuddin
Ø Magister Manajemen RS, FK Universitas Gajah Mada
Ø TOT K3RS (KeMenKes)
Ø Ahli K3 Fasilitas Kesehatan (BNSP)
Ø Konsultan Manajemen Kesehatan (BNSP)
Ø Penguji Kompetensi JabFung Kesehatan (KeMenKes)

Riwayat Pekerjaan :
Ø Dokter Fungsional (1994 - 2008), (2016 - skrg)
Ø Direktur RS Sanana Maluku Utara (2009 - 2012)
Ø Kadinkes Kep.Sula/Taliabu Maluku Utara (2013-2015)
Ø Dosen UBM Gorontalo/ Administrasi RS (2017 - skrg)
Dasar Hukum tentang Kesiapsiagaan Darurat Bencana di Fasyankes:
• UU No. 1 tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
• UU No. 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung
• UU No. 8 tahun 1999 ttg Perlindungan Konsumen
• UU No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
• UU No. 24 tahun 2007 ttg Penanggulangan Bencana
• PP No. 21 tahun 2008 ttg Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• KepMen PU No. 10/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
• KepMen PU No. 11/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan
• KepMenKes No. 66 tahun 2006 ttg Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana.
• KepMenKes No 1105 tahun 2007 ttg Pedoman Penanganan Medis Korban Massal Akibat Bencana
Kimia
• KepMenKes 1653 tahun 2005 ttg Pedoman Penanganan Bencana Bidang Kesehatan
• PerMenKes No. 52 tahun 2018 ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
• PerMenKes No. 4 tahun 2019 ttg Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
• PerMenKes No. 75 tahun 2019 ttg Penanggulangan Krisis Kesehatan
Keadaan Darurat (emergency):
• Kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak
diharapkan, kejadiannya tiba-tiba, dan
DARURAT : kemungkinan menimbulkan hal-hal yg tidak
Suatu keadaan yang tidak normal, kita inginkan, seperti kerusakan peralatan
tidak diinginkan, yang terjadi pada kerja, cedera tubuh atau kematian.
suatu tempat atau kegiatan yang Penyebabnya :
cenderung membahayakan bagi a. Kecelakaan
manusia, merusak peralatan, harta b. Bencana
benda dan lingkungan c. Penyakit
BENCANA :
Peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan faktor manusia
atau non manusia yang mengakibatkan
timbulnya korban, kerusakan lingkungan,
kerugian dan dampak psikologis

Apabila kematian menyangkut banyak nyawa,


maka yg terjadi adalah bencana (disaster) yg
mengakibatkan terjadinya kedaruratan medis
(medical emergency)  perlu perencanaan
Tanggap Darurat
Kesiapsiagaan Bencana adalah upaya-
upaya yang memungkinkan masyarakat,
(individu, kelompok, organisasi) dapat
mengatasi bahaya melalui pembentukan
struktur dan mekanisme tanggap darurat
yang sistematis.

Kesiapsiagaan Bencana adalah upaya-


upaya yang memungkinkan masyarakat,
(individu, kelompok, organisasi) dapat
mengatasi bahaya melalui pembentukan
struktur dan mekanisme tanggap darurat
yang sistematis.
PROGRAM KERJA K3RS :
1. Program Kesehatan Kerja
2. Program Keselamatan Kerja :
Ø Keselamatan Kerja Internal
• Program keamanan dan keselamatan
• Program pengelolaan B3 dan limbah
• Program penanggulangan bencana
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran
• Program Jaminan Ketersediaaan Alat Kesehatan
• Program pengelolaan sistem utilitas

Ø Keselamatan Kerja Eksternal


• Program Kesiapsiagaan Bencana
Contoh Program penanggulangan bencana
• Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
• Penyusunan Hazard Vulnerability Asessment (HVA)
• Pembentukan Tim tanggap darurat/ penanggulangan
bencana
• Penyusunan dokumen disaster plan
• Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA
KORBAN BENCANA SDM KESEHATAN
Ø Sistem Manajemen Bencana baik internal maupun
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG eksternal RS belum ada
Ø HDP belum ada
Ø Trauma Ø Kuantitas dan kualitas Ø Tim/Struktur Organisasi Tanggap darurat RS belum ada/
Ø Keluhan psikologik air bersih tidak siap
Ø Gangguan Ø Sarana pembuangan Ø Pelatihan dan Simulasi Bencana kurang
pernapasan kotoran Ø SDM Kesehatan belum mampu/ tidak siap dalam
Ø Luka bakar Ø kebersihan buruk menanggulangi bencana
Ø Korban meninggal Ø Penyakit akibat sumber Ø Kurangnya informasi peta kekuatan SDM
air bersih kurang Ø Fasilitas Pelayanan Kesehan terganggu akibat bencana
Ø Kurang gizi Ø SDM Kesehatan turut menjadi korban
Ø Masalah kesehatan Ø Belum ada jaminan keselamatan dan keamanan bekerja
reproduksi di daerah rawan bencana
Ø Stress
MANAJEMEN BENCANA

PRA BENCANA

PASCA BENCANA
Manajemen Risiko Bencana
BENCANA
Ø Identifikasi Bencana Manajemen Pemulihan
Ø Sosialisasi/ Pelatihan Manajemen Kedaruratan
Ø Pencegahan Ø Pemulihan
Ø Mitigasi Ø Siaga Darurat Ø Rehabilitasi
Ø Kesiapsiagaan Ø Tanggap Darurat Ø Rekonstruksi
Ø Transisi Darurat
MANAJEMEN BENCANA :
Segala upaya atau
kegiatan yang
dilaksanakan dalam
rangka pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan
pemulihan berkaitan
dengan bencana yang
dilakukan sebelum, pada
saat dan setelah bencana
IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA
BENCANA INTERNAL BENCANA EXTERNAL

Ø Bencana Alam
Ø Kedaruratan Medis Ø Wabah Penyakit
Ø Kebakaran Ø Kebakaran
Ø Wabah/ Pandemi Ø Kerusuhan
Ø Bencana yang membutuhkan Ø Bencana Tehnologi
Ø Kecelakaan
evakuasi Ø Terorisme
Ø Pencurian/Keributan/ Ø Insiden Korban Massal
Pemculikan
Ø Ancaman Bom
Ø Tumpahan B3
Ø Pasien IRD melebihi kapasitas
Contoh Identifikasi, Kebijakan dan Strategi
Identifikasi Kebijakan Strategi
• Berkoordinasi dengan Dinkes
Terdapat ratusan korban Setiap korban luka ditangani Prov/Kab/Kota untuk mendirikan
luka yang harus segera sesuai prioritas masalahnya Poskes lapangan di di titik-titik
ditangani dan terdapat jalan dan pelayanan kesehatan kritis untuk triase dan
rusak sehingga sulit merujuk gratis pertolongan awal
• Menetapkan RS rujukan
• Mobilisasi EMT mobile dan EMT
fix ke lokasi (Tim Emergensy)
• Koordinasi dengan BPBD untuk
pemanfaatan Dana Siap Pakai
(DSP)/ Belanja Tidak Terduga
(BTT)
• Koordinasi dengan Dishub untuk
jalur alternatif rujukan
Contoh Identifikasi, Kebijakan dan Strategi
Identifikasi Kebijakan Strategi
RS kekurangan TT dan • Berkoordinasi dengan Dinkes,
Pasien rujukan harus BPBD, TNI dan Polri untuk
obat-obatan untuk
ditangani sesuai standard penambahan tempat tidur di
melayani korban
RS.
• Meminta bantuan obat-
obatan dari buffer stock
provinsi
• Melakukan pengadaan obat-
obatan
IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA :
Analisis menyeluruh terhadap kerentanan,
lokasi, daya rusak dan intensitas bahaya
Aktivitas dalam identifikasi risiko bencana meliputi :
Ø Pengumpulan data bahaya dan pemetaan (frekwensi, besaran
dan lokasi)
Ø Penilaian kerentanan (populasi dan aset yang terpapar)
Ø Penilaian kapasitas dan sumber daya
Ø Penilaian risiko (probabilitas dan dampak keparahan)
Analisis Risiko Kerentanan Bencana :
Ø Merupakan penilaian terhadap bencana yang paling
mungkin terjadi.

Dengan pendekatan Metode


HVA
(Hazard Vulnerability Analysis)
Penilaian Risiko dengan HVA
1. Formatnya tersruktur
2. Dapat digunakan untuk menetapkan prioritas kebijakan dan prosedur
3. Identifikasi dan penyusunan program bencana
4. Identifikasi bencana internal dan eksternal
5. Berfokus pada peningkatan kapasitas
6. Menganalisa bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerable) yang mungkin
timbul akibat bencana
7. Hasil dari HVA merupakan peringkat urutan keparahan dan dampak
terbesar pada masyarakat dan Rumah Sakit.
Hazard and Vulnerability Assesment
(Kaiser Permanante)
1. NaturalHazard
2. Technological Hazard
3. Human Hazard
4. Hazardous Material
Technologi

Total for
Hazmat

Facility
Natural

Human
cal
Probability 0.70 0.59 0.46 0.33 2.08
Severity 0.69 0.57 0.55 0.50 2.30

Hazard
Specific
0.48 0.34 0.25 0.17 4.79
Relative
Risk:

Probabilitas dan Keparahan Bahaya Probabilitas dan Keparahan Bahaya


1.00 1.00

0.90 0.90

Dampak relatif pada Fasilitas


Dampak relatif pada Fasilitas

0.80 0.80

0.70 0.70

0.60 0.60

0.50 0.50
0.40 0.40
0.30 0.30
0.20 0.20
0.10 0.10
0.00 0.00
Natural Technological Human Hazmat Probability Severity
Pengendalian Kondisi Darurat atau Bencana

Serangkaian kegiatan bertujuan memperkecil kemungkinan


kerugian akibat suatu kejadian bencana.
Hasil dari pengkajian risiko bencana, menjadi pijakan untuk
menyusun :
ØMembentuk Tim Tanggap Darurat atau Bencana
ØMenyusun juknis tanggap darurat atau bencana
ØMenyusun standar prosedur operasional tanggap darurat atau
bencana
ØMenyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat
ØSimulasi kondisi darurat atau bencana
SISTEM PENGORGANISASIAN
TANGGAP DARURAT BENCANA
ØOrganisasi dibuat sederhana dan jelas
ØDapat dimobilisasi dalam waktu yang singkat
ØStruktur organisasi dikembangkan dari struktur RS/
Faskes
ØTerdapat berbagai macam posisi yang dibutuhkan
dalam keadaan darurat bencana
ØRS/Faskes tetap memberikan pelayanan seperti
biasa
Struktur Organisasi berisi berbagai macam posisi
yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi
darurat

Bagian/ Posisi/ Penanggungjawab dari Struktur Organisasi


Bencana tidak jauh berbeda dengan Struktur Organisasi
Rumah Sakit/ Faskes
TUGAS KETUA TIM / KOMANDAN BENCANA :

ØMengorganisasikan dan memimpin secara


keseluruhan pada saat kejadian bencana.
ØMemberikan arahan operasional dan jika dibutuhkan
memimpin evakuasi.
ØMemulai kegiatan respon dan pemulihan.
ØKomunikasi dengan Pimpinan, staf dan pihak
eksternal.
ØMengidentifikasi dan menugaskan aggotanya.
ØMengatur sumber daya.
TUGAS KOORDINATOR LOGISTIK :

ØBertanggungjawab untuk pembelian dan menyediakan


perlengkapan (peralatan medis, APD) dan layanan penunjang
untuk keberlangsungan kegiatan dalam merespon bencana,
termasuk makanan dan minuman.
ØLogistik komunikasi internal dan eksternal
ØLogistik transportasi pasien dan staf.
ØMenyusun dan mengarahkan pengoperasian yang terkait
dengan pemeliharaan lingkungan fisik dan kecukupan
makanan, shelter dan kebutuhan untuk mendukung tindakan
medis.
TUGAS KOORDINATOR PERENCANAAN :

ØMenyusun dan mengarahkan semua bagian


operasional.
ØMemastikan distribusi informasi/ data penting.
ØMenghimpun skenario dan sumber daya.
ØDokumentasi dan mendistribusikan rencana aksi
fasilitas
TUGAS KOORDINATOR KEUANGAN :

ØAdministrasi keuangan dari kegiatan penanganan bencana


ØPengadaan/ Pembelian
ØKompensasi/ Klaim
ØPembiayaan
ØMengawasi penggunaan aset
ØMengawasi penerimn supply dan layanan yang dibutuhkan
ØMengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat
TUGAS KOORDINATOR OPERASIONAL :

ØMenyusun dan mengarahkan semua aspek yang terkait


dengan bagian operasional
ØMenjalankan arahan Ketua Tim
ØMengkoordinir dan mengawasi layanan medis dan layanan
tambahan.
ØMengkoordinir proses evakuasi
ØMengkoordinir alternatif lokasi perawatan
ØMengawasi Keamanan
ØMengembalikan operasional normal, setelah bencana.
KEGIATAN POKOK :
1. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya,
ancaman dan kejadian.
2. Menentukan integritas struktural di lingkungan Pelayanan pasien yang
ada dan bila terjadi bencana.
3. Menentukan peran RS/Puskesmas dalam peristiwa/ kejadian tersebut.
4. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian.
5. Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber
alternatif.
6. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan
alternatif pada waktu kejadian
7. Mengidentifikasi penetapan peran dan tanggung jawab.
8. Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab
pribadi staf dengan tanggungjawab Puskesmas untuk tetap
menyediakan pelayanan pasien.
BENCANA INTERNAL BENCANA EKSTERNAL
RS/FASKES RS/FASKES

PROSEDUR TANGGAP DARURAT


BENCANA
PENANGGULANGAN Ø TIM TANGGAP DARURAT SIAGA
BENCANA INTERNAL KE LOKASI BENCANA
RS/FASKES Ø PELAYANAN KESEHATAN
Ø TIM KODE MERAH (UNIT MOBILE / LAPANGAN
KERJA) Ø RS DARURAT DI LOKASI
Ø REGU KESELAMATAN BENCANA
Ø TIM TANGGAP DARURAT Ø SIAGA MENERIMA KORBAN
BENCANA DI RS/FASKES
FASILITAS RS/ FASKES
SAAT BENCANA
Ø RUANG KOMANDO
Untuk koordinasi, sebaiknya tidak
berdekatan dengan ruang media.

ØSCREENING
ØRUANG LOGISTIK
Ruang penyimpanan obat dan barang
logistik lainnya

Ø AREA DEKONTAMINASI
FASILITAS RS/ FASKES
SAAT BENCANA
Ø RUANG KOMANDO
Untuk koordinasi, sebaiknya tidak
berdekatan dengan ruang media.

ØSCREENING
ØRUANG LOGISTIK
Ruang penyimpanan obat dan barang
logistik lainnya

Ø AREA DEKONTAMINASI
Ø RUANG TRIASE
Merah: Pasien gawat darurat kematian
Kuning: Pasien perlu pertolongan segera
Hijau: Pasien tidak ada ancaman

ØRUANG PEMULANGAN
ØRUANG INFORMASI
ØRUANG MEDIA
ØTITIK KUMPUL
PENYUSUNAN SOP KESIAPSIAGAAN
Ø Hasil analisis dari HVA tool menjadi
bahan pertimbangan penyusunan SOP
Ø Ada peraturan dan standar yang berlaku
dalam penyusunan SOP
PENYEDIAAN ALAT, SARANA DAN PRASARANA

ØRambu-rambu keselamatan dan pintu darurat


ØJalur Evakuasi
ØTitik Kumpul
ØAPAR
ØMenilai kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat oleh Petugas/ SDM
Fasyankes yang berkompeten dan berwenang
ØMemasang tanda pintu darurat sesuai standar dan
pedoman teknis
SIMULASI

Bertujuan agar Tim Tanggap Darurat dan semua


Petugas memahami dan terlatih dalam menghadapi
keadaan darurat, serta untuk memastikan semua sarana
peralatan darurat selalu dalam keadaan siap pakai dan
berfungsi dengan baik.
LAKUKAN DEBREAFING

TAHAPAN :
1. Lakukan pertemuan diakhir simulasi
2. Catat masukkan dan hasil evaluasi simulasi
3. Catat waktu pelaksanaan simulasi
4. Lakukan tanya jawab ke peserta terkait pemahaman peran dan
tugasnya
5. Dokumentasi hasil pertemuan
6. Buat laporan tertulis
PENANGANAN DAN EVAKUASI

Hal yang segera dilaksanakan saat tanggap darurat :


ØPengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, kerugian dan sumber daya
ØPenentuan status keadaan darurat bencana
ØPenyelamatan dan evakuasi pasien, keluarga pasien,
pengunjung dan pekerja yang terkena bencana
ØPerlindungan terhadap kelompok rentan
ØPemulihan dengan segera darana dan prasarana vital
Evakuasi
ØDilaksanakan segera saat kondisi darurat terjadi.
ØTidak boleh panik, tidak boleh menggunakan lift/elevator.
ØKeluar teratur sesuai rute dalam peta evakuasi.
ØTujuan akhir dari evakuasi adalah titik kumpul.
ØJalur evakuasi terdiri dari jalan/ lorong evakuasi dan pintu
keluar/darurat, yang sudah dilengkapi petunjuk arah
menuju ke titik kumpul.
PESAN PENTING :

vBe organized
vPersiapkan System Fasyankes Anda
vBencana bisa diprediksi tetapi tidak terduga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai