BENCANA
PT. IQRA BISNIS SOLUSI
Riwayat Pekerjaan :
Ø Dokter Fungsional (1994 - 2008), (2016 - skrg)
Ø Direktur RS Sanana Maluku Utara (2009 - 2012)
Ø Kadinkes Kep.Sula/Taliabu Maluku Utara (2013-2015)
Ø Dosen UBM Gorontalo/ Administrasi RS (2017 - skrg)
Dasar Hukum tentang Kesiapsiagaan Darurat Bencana di Fasyankes:
• UU No. 1 tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
• UU No. 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung
• UU No. 8 tahun 1999 ttg Perlindungan Konsumen
• UU No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
• UU No. 24 tahun 2007 ttg Penanggulangan Bencana
• PP No. 21 tahun 2008 ttg Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• KepMen PU No. 10/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
• KepMen PU No. 11/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan
• KepMenKes No. 66 tahun 2006 ttg Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana.
• KepMenKes No 1105 tahun 2007 ttg Pedoman Penanganan Medis Korban Massal Akibat Bencana
Kimia
• KepMenKes 1653 tahun 2005 ttg Pedoman Penanganan Bencana Bidang Kesehatan
• PerMenKes No. 52 tahun 2018 ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
• PerMenKes No. 4 tahun 2019 ttg Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
• PerMenKes No. 75 tahun 2019 ttg Penanggulangan Krisis Kesehatan
Keadaan Darurat (emergency):
• Kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak
diharapkan, kejadiannya tiba-tiba, dan
DARURAT : kemungkinan menimbulkan hal-hal yg tidak
Suatu keadaan yang tidak normal, kita inginkan, seperti kerusakan peralatan
tidak diinginkan, yang terjadi pada kerja, cedera tubuh atau kematian.
suatu tempat atau kegiatan yang Penyebabnya :
cenderung membahayakan bagi a. Kecelakaan
manusia, merusak peralatan, harta b. Bencana
benda dan lingkungan c. Penyakit
BENCANA :
Peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan faktor manusia
atau non manusia yang mengakibatkan
timbulnya korban, kerusakan lingkungan,
kerugian dan dampak psikologis
PRA BENCANA
PASCA BENCANA
Manajemen Risiko Bencana
BENCANA
Ø Identifikasi Bencana Manajemen Pemulihan
Ø Sosialisasi/ Pelatihan Manajemen Kedaruratan
Ø Pencegahan Ø Pemulihan
Ø Mitigasi Ø Siaga Darurat Ø Rehabilitasi
Ø Kesiapsiagaan Ø Tanggap Darurat Ø Rekonstruksi
Ø Transisi Darurat
MANAJEMEN BENCANA :
Segala upaya atau
kegiatan yang
dilaksanakan dalam
rangka pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan
pemulihan berkaitan
dengan bencana yang
dilakukan sebelum, pada
saat dan setelah bencana
IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA
BENCANA INTERNAL BENCANA EXTERNAL
Ø Bencana Alam
Ø Kedaruratan Medis Ø Wabah Penyakit
Ø Kebakaran Ø Kebakaran
Ø Wabah/ Pandemi Ø Kerusuhan
Ø Bencana yang membutuhkan Ø Bencana Tehnologi
Ø Kecelakaan
evakuasi Ø Terorisme
Ø Pencurian/Keributan/ Ø Insiden Korban Massal
Pemculikan
Ø Ancaman Bom
Ø Tumpahan B3
Ø Pasien IRD melebihi kapasitas
Contoh Identifikasi, Kebijakan dan Strategi
Identifikasi Kebijakan Strategi
• Berkoordinasi dengan Dinkes
Terdapat ratusan korban Setiap korban luka ditangani Prov/Kab/Kota untuk mendirikan
luka yang harus segera sesuai prioritas masalahnya Poskes lapangan di di titik-titik
ditangani dan terdapat jalan dan pelayanan kesehatan kritis untuk triase dan
rusak sehingga sulit merujuk gratis pertolongan awal
• Menetapkan RS rujukan
• Mobilisasi EMT mobile dan EMT
fix ke lokasi (Tim Emergensy)
• Koordinasi dengan BPBD untuk
pemanfaatan Dana Siap Pakai
(DSP)/ Belanja Tidak Terduga
(BTT)
• Koordinasi dengan Dishub untuk
jalur alternatif rujukan
Contoh Identifikasi, Kebijakan dan Strategi
Identifikasi Kebijakan Strategi
RS kekurangan TT dan • Berkoordinasi dengan Dinkes,
Pasien rujukan harus BPBD, TNI dan Polri untuk
obat-obatan untuk
ditangani sesuai standard penambahan tempat tidur di
melayani korban
RS.
• Meminta bantuan obat-
obatan dari buffer stock
provinsi
• Melakukan pengadaan obat-
obatan
IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA :
Analisis menyeluruh terhadap kerentanan,
lokasi, daya rusak dan intensitas bahaya
Aktivitas dalam identifikasi risiko bencana meliputi :
Ø Pengumpulan data bahaya dan pemetaan (frekwensi, besaran
dan lokasi)
Ø Penilaian kerentanan (populasi dan aset yang terpapar)
Ø Penilaian kapasitas dan sumber daya
Ø Penilaian risiko (probabilitas dan dampak keparahan)
Analisis Risiko Kerentanan Bencana :
Ø Merupakan penilaian terhadap bencana yang paling
mungkin terjadi.
Total for
Hazmat
Facility
Natural
Human
cal
Probability 0.70 0.59 0.46 0.33 2.08
Severity 0.69 0.57 0.55 0.50 2.30
Hazard
Specific
0.48 0.34 0.25 0.17 4.79
Relative
Risk:
0.90 0.90
0.80 0.80
0.70 0.70
0.60 0.60
0.50 0.50
0.40 0.40
0.30 0.30
0.20 0.20
0.10 0.10
0.00 0.00
Natural Technological Human Hazmat Probability Severity
Pengendalian Kondisi Darurat atau Bencana
ØSCREENING
ØRUANG LOGISTIK
Ruang penyimpanan obat dan barang
logistik lainnya
Ø AREA DEKONTAMINASI
FASILITAS RS/ FASKES
SAAT BENCANA
Ø RUANG KOMANDO
Untuk koordinasi, sebaiknya tidak
berdekatan dengan ruang media.
ØSCREENING
ØRUANG LOGISTIK
Ruang penyimpanan obat dan barang
logistik lainnya
Ø AREA DEKONTAMINASI
Ø RUANG TRIASE
Merah: Pasien gawat darurat kematian
Kuning: Pasien perlu pertolongan segera
Hijau: Pasien tidak ada ancaman
ØRUANG PEMULANGAN
ØRUANG INFORMASI
ØRUANG MEDIA
ØTITIK KUMPUL
PENYUSUNAN SOP KESIAPSIAGAAN
Ø Hasil analisis dari HVA tool menjadi
bahan pertimbangan penyusunan SOP
Ø Ada peraturan dan standar yang berlaku
dalam penyusunan SOP
PENYEDIAAN ALAT, SARANA DAN PRASARANA
TAHAPAN :
1. Lakukan pertemuan diakhir simulasi
2. Catat masukkan dan hasil evaluasi simulasi
3. Catat waktu pelaksanaan simulasi
4. Lakukan tanya jawab ke peserta terkait pemahaman peran dan
tugasnya
5. Dokumentasi hasil pertemuan
6. Buat laporan tertulis
PENANGANAN DAN EVAKUASI
vBe organized
vPersiapkan System Fasyankes Anda
vBencana bisa diprediksi tetapi tidak terduga
TERIMA KASIH