Anda di halaman 1dari 34

HOSPITAL DISASTER PLAN

RSU KOTA TANGERANG


SELATAN
KOMITE K3RS
PENDAHULUAN
DEFINISI
(Undang-Undang RI no 24 th 2007 tentang penanggulangan bencana )

BENCANA : *
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yg
disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
BENCANA TIDAK TERJADWAL
TERJADI MENDADAK
SUMBER DAYA TERSEDIA JAUH
DIBAWAH KEBUTUHAN
MEMERLUKAN KOORDINASI
Korban masal

• Korban masal setelah terjadinya bencana memiliki


karakteristik
– jumlah,
– keparahan dan beraneka ragamnya cedera

tidak dapat diatasi oleh pemerintah setempat


ketidak mampuan fasilitas medis setempat untuk
melaksanakan pelayanan medis untuk semua
korban.

• Bagaimana menyiapkan, kebijakan , perencanaan,


tata kerja untuk meminimalkan masalah pada
korban masal.
MANAJEMEN KORBAN MASAL
(MASS CASUALTY MANAGEMENT)

• Manajemen korban masal (MCM) adalah kunci


dari komponen manajemen bencana .

• Beberapa kementrian/ Dinas, institusi


pemerintah/ swasta dan organisasi lainnya (lintas
sektor) memiliki peran dalam situasi emerjensi
dan bencana
MANAJEMEN KORBAN MASAL
(MASS CASUALTY MANAGEMENT)
Kunci penanganan adalah
1. Keharusan mengerti tentang ancaman/ hazards dan
risiko spesifik pada setiap wilayah.
2. Manajemen emerjensi dan penanganan bencana harus
termasuk identifikasi garis komando pengendalian,
penanganan keuangan, sistem komunikasi dan
perencanaan komunikasi,
3. Penyiagaan yang baik : fasilitas kesehatan dan
ketersedianaan bahan dan alat, data dasar dari
masalah spesifik ,
4. Penanganan sesuai ketentuan dan tata kerja.
TINDAKAN/
BENCANA/ OPERASIONAL JUMLAH KORBAN
KORBAN MASAL YG DAPAT
EVAKUASI
DISELAMATKAN

PERMASALAHAN: TERGANTUNG • Menurunnya


angka kesakitan
1. Jumlah korban 1. Organisasi
dan angka
2. Kondisi korban 2. Fasilitas kematian
3. Keadaan Geografi 3. Komunikasi
4. Data/ Documen
4. Kemudahan
mendapat fasilitas
5. Manajemen
Kebijakan ORGANISASI penanganan
BENCANA di Indonesia

• Keppres no 3 th 2001 ttg BAKORNAS PBP


• Keppres no 111 th 2001 ttg perubahan atas Keppres no
3 th 2001

UU BENCANA NO 24 – 2007
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
BADAN PENAGGULANGAN BENCANA DAERAH TK I/ II

BAGAIMANA BENCANA DI RUMAH SAKIT ?


ISTILAH
• Hospital Disaster Plan (HOSDIP)
Kep Menkes 28-1995

• Hospital preparedness for emergencies


(HOPE) USAID-JOHN HOPKINS-NSET

• Hospital emergencies incident


command system (HEICS) Texas USA
HOSPITAL DISASTER PLAN
(PERENCANAAN RUMAH SAKIT MENGHADAPI
BENCANA)

• External disaster plan


bencana terjadi diluar Rumah Sakit,
1. Apakah RS akan mengirim tim kelapangan atau
2. Apakah RS tiba-tiba harus menerima korban masal

• Internal disaster plan


bencana terjadi di Rumah Sakit (RS collaps)
Maka Rumah Sakit Perlu membentuk struktur organisasi
kewaspadaan bencana internal, agar semua dapat saling
terintegrasi antar perangkat daerah khususnya penanganan
kegawat daruratan mandiri
Adapun hasil dari identifikasi internal kami, melalui tools HVA
(Hazard Vulnerability Analysis) atau pendekatan sistematis untuk
mengetahui bahaya yang dapat mempengaruhi pelayanan
Rumah Sakit, adalah sebagai berikut :

Dari angka menunjukkan gempa bumi, kebakaran,


banjir dan alarm kebakaran yg eror dapat mengganggu
segala aktifitas di RSU Kota Tangerang Selatan
Titik kumpul melalui jalur evakuasi selasar, jika
sewaktu-waktu terjadi bencana yang tidak di inginkan
BENCANA DI LUAR RS
• Terjadi korban masal (korban cedera,
korban meninggal, pengungsi)

• Korban dikirim ke RS tanpa seleksi (triage)


di lokasi kejadian bencana.

• Daya tampung dan fasilitas RS terbatas,


tidak mencukupi jumlah kasus yg harus
ditangani
HAZARD / BENCANA
DI RUMAH SAKIT
AN BANJIR GEMPA B
KEBAKAR LEDAKAN UM I

3
1
2 4

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT
LAPANGAN

EVAKUASI
KE LUAR RS
DASAR KEBIJAKAN
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja no Per/05/Men/1996 ttg
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

• SK Meneg PU no 10/KPTS/2000 ttg ketentuan persyaratan


teknis pengamanan thd bahaya kebakaran pd bangunan
gedung dan lingkungan

• SK Meneg PU no 11/KPTS/2000 ttg ketentuan persyaratan


teknis manajemen penanggulangan kebakaran di
perkotaan

• Badan Standarisasi Nasional (2000) ttg pencegahan


kebakaran pd bangunan gedung 2000-2001 menyangkut
sistem hidran, sprinkler otomatis dan APAR
DASAR KEBIJAKAN *
• Kep Menkes RI no 448/Menkes/ SK/VI/1993 ttg
pembentukan tim kesehatan penanggulangan korban
bencana disetiap RS

• Kep Menkes RI no 28/ Menkes/SK/ 1/1995 ttg petunjuk


pelaksanaan umum penanggulangan medik korban
bencana

• Kep Menkes RI no 205 / Menkes/ SK/ III/1999 ttg


petunjuk pelaksanaan permintaan dan pengriman
bantuan medik di RS rujukan saat bencana

• Kep Menkes RI no 876/Menkes/ SK/ XI/2006 ttg


kebijakan dan srategi nasional penanggulangan krisis
dan masalah kesehatan
PERMASALAHAN BENCANA
DI RUMAH SAKIT
• Tergantung jenis bencananya (banjir, gempa,
kebakaran), permasalahannya berbeda

• Terjadi kepanikan pasien dan keluarganya untuk


menyelamatkan diri, tidak ada alat evakuasi, tidak
rambu penunjuk arah evakuasi

• Petugas tidak mampu mengatasi situasi dan


meninggalkan RS karena ketidak tahuan tentang
prosedur yg harus dilakukan
BAHAYA POTENSIAL DAN BENCANA DI
RUMAH SAKIT *
• Bahaya fisik : Bising, suhu, vibrasi, radiasi, tekanan,
pencahayaan.

• Bahaya kimia : pelarut organik, metanol, benzena,


karbon tetrakhlorida, karbon disulfida, toluenta.

• Bahaya biologi : virus, bakteri , jamur, plasmodium,


cacing.

• Bahaya dari faktor ergonomi : teknologi, penyerasian


alat, keterbatasan manusia.

• Bahaya dari faktor psikososial: stress


KECELAKAAN DI RS
KECELAKAAN KERJA
• Ledakan (karena reaksi kimia, karena tekanan
tinggi, karena panas) menyebabkan kasus
trauma tumpul/ tajam dan luka bakar.

• Kebocoran bahan kimia (menyebabkan


keracunan, polusi, iritasi dll) gangguannya
bervariasi dapat berupa gangguan pernafasan,
gangguan kesadaran, gangguan fungsi organ dll

• Kebocoran zat radioaktif (ledakan , keracunan)


KECELAKAAN DI RS
BUKAN KECELAKAAN KERJA TETAPI
BERPOTENSI MENYEBABKAN KORBAN
MASAL

• Keracunan makanan (gangguan


pencernaan dll)

• Perkelahian antar pekerja atau dengan


orang lain dari luar tempat kerja
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB R.S.
(Hospital disaster plan)
• Membuat perencanaan bila menghadapi
disaster dan selalu dievaluasi.

• Melakukan koordinasi dgn instansi diluar


RS & antar unit kerja di dalam RS

• Melakukan pelatihan periodik dan


berkelanjutan bagi personil di RS
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB R.S.
(Hospital disaster plan)
• Menentukan penanggung jawab dan jadwal
penugasan & diketahui oleh seluruh
pegawai di RS (Pengorganisasian yang
jelas untuk menghadapi bencana)

• Menyiagakan sistim komunikasi,


penggerakan sarana transportasi/
ambulans, penyediaan obat dan alat untuk
korban masal.
HOSPITAL DISASTER PLAN
Kep Menkes 28-1995

Memerlukan data
Memerlukan perencanaan tentang :
1. Organisasi & tata laksana perorangan (job
description)
2. Sumber daya : SDM, fasilitas (peralatan/ obat)
& dana
3. Komunikasi & transportasi (intra & ekstra RS)
4. Tata kerja operasional (pengananan kejadian,
evakuasi dll)
KELOMPOK RENTAN DI RS

1. Pasien bayi, anak dan


kelompok usia lanjut

2. Pasien yg tdk dapat bangun,


tdk sadar atau tidak bisa
berjalan

3. Pasien yang berada di ICU,


kamar bedah
Hal penting dalam Disaster plan
• Menyamakan konsep dan persepsi pada setiap
unit kerja yang terlibat pada penyusunan
“Hospital Disaster plan”

• Mulai dengan melakukan pemetaan (mapping)


utk potensi bencana yg mengancam, potensi
SDM, data fasilitas & sumbernya

• Menyusun perencanaan dalam bentuk dokumen


tertulis dan protap2 , program sosialisasi dan
pelatihan
PENYUSUNAN HOSPITAL
DISASTER PLAN

Internal disaster

KEBAKARAN RS
DISASTER PLAN
( HOSPITAL PLAN)

1. Harus tertulis

2. Terdiri dari
a. Sistem pengendalian/ operasional,
b. Sistem pelayanan medis (terutama seleksi korban/
triage & pemberian prioritas)
c. Sistem penunjang kegiatan (komunikasi, transportasi,
logistik, kehumasan, administrasi , keamanan).

Tersedia “Emergency team” (rescue team, medical


team, safety team, transportation team, communication
team, logistic team)
ANALYSIS PERMASALAHAN
DI RS & PEMETAAN
(MAPPING )
DISASTER RISK MANAGEMENT
• HOW TO REDUCE THE RISK (identify the risk,
asses the risk etc)

• POPULATION DENSITY (at the disaster area)

• CHARACTERISTIC OF COMMUNITY
(vulnerability group, resilience community)

• CHARACTERISTIC OF DEMOGRAPHY
BENCANA DI RUMAH SAKIT
• Tergantung jenis bencananya (banjir, gempa,
kebakaran), permasalahannya berbeda

• Terjadi kepanikan pasien dan keluarganya untuk


menyelamatkan diri, tidak ada alat evakuasi, tidak
rambu penunjuk arah evakuasi

• Petugas tidak mampu mengatasi situasi dan


meninggalkan RS karena ketidak tahuan prosedur
yg harus dilakukan
Dengan Kekasih Membawa Ikan
Terimakasih saya haturkan

Anda mungkin juga menyukai