Anda di halaman 1dari 8

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES YOGYAKARTA

NAMA MAHASISWA :
TEMPAT /TANGGAL : 8 Juli 2019
TEMPAT PRAKTIK : Glodogan Sidomulyo Bambanglipuro

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Ny. I
2. Alamat dan Telepon : Dusun Glodogan
3. Komposisi Keluarga :2

No Nama JK Hub dgn Umur Pendidikan Agama Pekerjaan


KK
1 Ny.I P KK 50 SMA Islam Petani
2 Sdr.R L Anak 21 SMA Islam Karyawan
swasta

4. Genogram
5. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu tradisional, termasuk dalam Single parent family yang
terdiri dari Ibu dan seorang anak.

6. Suku
a. Asal suku: Jawa
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Keluarga Ny. I mengatakan biasa melakukan gerakan berdiri dengan kaki
berjinjit setelah bangun tidur di pagi hari.

7. Agama
a. Agama kepercayaan: Islam
b. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Keluarga mengatakan jika tidak mempercayai ilmu dukun. Keluarga hanya
percaya kepada Allah SWT.

8. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Termasuk keluarga dengan sosial ekonomi sedang, dengan Ny. I bekerja
sebagai petani dan anaknya bekerja Swasta

9. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Ny. I mengisi waktu luang dengan menonton TV dirumah.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga yaitu saat ini memasuki tahap VI atau
Launching family yaitu keluarga dengan anak dewasa.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Keluarga Ny. I dalam tahap perkembangan keluarga sudaah terpenuhi dan tidak
ada masalah pada setiap tahapan perkembangan.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti (masing-masing keluarga)


Ny. I dari keluarga petani, bekerja sebagai petani, memiliki riwayat hipertensi,
tidak mengkonsumsi obat rutin dan sering merasa kram pada bagian
pergelangan tangan. Tensi 150/90 mmHg.
Sdr R, lulusan SMA, tinggal bersama ibunya dan belum menikah. Tidak
memiliki riwayat penyakit berat, tidak merokok. Tensi 120/80 mmHg.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Suami Ny, I meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit serangan jantung, Ny. I
memiliki riwayat hipertensi turunan dari ayahnya.
Sdr. R memiliki riwayat sakit batuk, pilek.
III. Lingkungan
1. Krakteristik rumah

Gudang WC sumu pintu


Kamar r
Mandi

Kamar Tidur Dapur Bersih dan


jendela
Kamar makan
Ny. I

Ruang tamu pintu Kamar Tidur Sdr.


I

pintu jendela pintu

TERAS DEPAN

Bentuk rumah permanen dengan luas bangunan 50 m persegi, lantai rumah di


keramik, pencahayaan kurang, terdapat jendela disetiap kamar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak tetangga dengan rumah keluarga Ny. I sekitar 3 meter berada disamping
rumah, jarak dengan tetangga di belakang rumah sekitar 5 meter. Hubungan
dengan tetangga baik ketika siang sering berkomunikasi.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ny. I tidak pernah pindah rumah, dari dewasa hingga menikah tinggal
di rumah tersebut. Aktivitas Ny. I sehari-hari pergi ke sawah dan Sdr. R bekerja.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. I aktif mengikuti perkumpulan yang diadakan oleh warga, seperti


pengajian dan arisan.
Sdr. R terkadang mengikuti perkumpulan pemuda RT 01 dan 02 apabila sedang
tidak bekerja.

5. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Ny. I saling memberikan dukungan terhadap apapun yang bernilai
positif, karena selama ini Ny. I hanya tinggal bersama anaknya oleh karena itu
mereka memiliki perasaan ketergantungan satu sama lain.

IV. Struktur keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga bersifat demokrasi, dimana setiap keputusan diambil
dengan cara di musyawarahkan terlebih dahulu antara Ny. I dan Sdr. R.
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur keluarga dengan cara bersama-sama untuk menyelesaikan masalah
dengan cara di musyawarahkan terlebih dahulu. Ny. I dan Sdr. R selalu
berusaha mendengarkan dan memilih pendapat yang dirasa lebih baik dan
positif untuk kedepannya.
3. Struktur peran
Ny. I menjalani peran ganda sebagai kepala keluarga dan menjadi seorang ibu,
memimpin keluarga serta mengambil keputusan yang sebelumnya
dimusyawarahkan dengan anggota keluarga lainnya.
Sdr. R menjadi seorang anak yang menjaga serta menemani ibunya.
4. Nilai dan norma budaya
Nilai dan Norma budaya di keluarga Ny. I yang berkaitan dengan kesehatan
adalah saat bangun di pagi hari biasanya berdiri dengan berjinjit kaki selama
kurang lebih 2 menit.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. I selalu menyarankan agar Sdr. R dapat meluangkan waktu untuk
berbur bersama warga sekitar apabila tidak ada kesibukan.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Keluarga berinteraksi dengan menggunakan bahasa jawa, hubungan
antar keluarga baik dan harmonis.

b. Pengambilan dan keputusan dalam keluarga.


Pengambilan keputusan dalam keluarga berada pada Ny. I selaku kepala
keluarga dan seorang ibu dengan mendiskusikannya terlebih dahulu
bersama Sdr. R.
c. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga Ny. I saat waktu senggang dilakukan untuk menonton tv,
terkadang istirahat atau tidur, dan main kerumah tetangga.
d. Partisipasi dalam kegiatan sosial.
Keluarga Ny. I selalu aktif dan rutin untuk mengikuti kegiatan sosial.

3. Fungsi perawatan keluarga


a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang masalah kesehatan
keluarganya
Ny. I mengatakan masalah kesehatan nya terkait hipertensi, Ny. I takut
memeriksakan kesehatan di puskesmas karena trauma terhadap hal yang
berhubungan dengan kesehatan medis karena menyaksikan suaminya
yang terkena serangan jantung.
Sdr. R selalu menyarankan ibunya untuk periksa kesehatan di
puskesmas.
b. Kemapuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat.
Keluarga belum mampu untuk mengambil keputusan karena keluarga
tidak mau pergi ke pelayanan kesehatan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit keluarga
Apabila ada keluarga yang sakit Ny. I hanya membeli obat di warung.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah


sehat
Keluarga belum mampu memodifikasi rumah sehat karena jendela
rumah masih sering tertutup dan pencahayaan kurang, jendela jarang
dibuka karena jarang ada orang di rumah, kamar mandi dibersihkan 1
minggu sekali.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat.
Ny. I mengikuti posyandu, akan tetapi tidak pernah memeriksakan diri
ke puskesmas.
Sdr. R tidak pernah memeriksakan diri ke puskesmas.

f. Fungsi reproduksi
Ny. I sudah berusia 50 tahun sudah menopause dan mengatakan tidak
ada keinginan untuk menikah lagi dikarenakan sudah merasa tua.
Sdr. R dengan usia dewasa 21 tahun tidak merasa ada permasalahan
pada fungsi reproduksi dan belum berniat untuk berumah tangga.
4. Fungsi ekonomi
Ny. I bekerja sebagai petani dengan penghasilan tidak menentu untuk
tiap bulan, kisaran antara Rp. 500.000- Rp. 700.000. sedangkan Sdr. R
bekerja di swasta dengan gaji tetap Rp. 1.500.000.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Ny.I mengatakan sedikit takut apabila mengalami sakit.
Sdr. R mengatakan khawatir dengan kesehatan ibunya.
2. Stresor jangka panjang
Keluarga Ny. I mengatakan sedikit trauma apabila merasa sakit karena pernah
menyaksikan Kepala Keluarga yang terkena serangan jantung.
3. Kemampuan: keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Ny. I mengatakan mencoba lebih ikhlas dan menerima kenyataan
yang telah diberikan oleh Tuhan.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Ny. I sering mendoakan alm suaminya agar dapat diterima di sisi allah
SWT.
5. Strategi adaptasi disfungsional.
Keluarga Ny. I mencoba untuk lebih sabar dan Ikhlas atas kepergian Kepala
Keluarganya.
VII. Harapan Keluarga
Saat ini keluarga Ny. I berharap dia dan anaknya sehat-sehat terus dan tidak
mengalami sakit seperti almarhum suaminya.

10.

Anda mungkin juga menyukai