Anda di halaman 1dari 11

PENGUNGSIAN (REFUJEES)

Kebijakan Dalam Penanganan Krisis


Kesehatan
 Setiap korban akibat bencana perlu mendapatkan pelayanan
kesehatan sesegera mungkin secara maksimal dan manusiawi
 Prioritas awal selama masa tanggap darurat adalah
penanganan gawat darurat medik terhadap korban luka dan
identifikasi korban mati disarana kesehatan
 Melakukan kegiatan kesehatan untuk mengurangi risiko
munculnya bencana lanjutan, diwilayah yang terkena bencana
dan lokasi pengungsian
 Koordinasi pelaksanaan penanganan krisis kesehatan akibat
bencana dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi atau pusat
 Pelaksanaan penanganan krisis dilakukan oleh pemerintah dan
dapat di bantu dari berbagai pihak. (negara sahabat, LSM,
Lembaga donor, dll)
 Bantuan dari dalam maupun dari luar harus dilaksanakan
sesuai prosedur yang telah di tetapkan oleh departement
kesehatan
 Pengaturan distribusi bantuan bahan obat dan perbekalan
kesehatan serta SDM kesehatan dilaksanakan secara
berjenjang
Badan yang menanggulangi
Refugees

UNHCR telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1979,


saat ini berkantor pusat di Jakarta dan memiliki
perwakilan di Medan, Tanjung Pinang,
Surabaya, Makassar, Kupang dan Pontianak
 BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
Merupakan lembaga pemerintah nondepartement setingkat
menteri yang memiliki fungsi perumusan dan penetapan
kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan
efisien dan pengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana terpadu dan
menyeluruh
Penatalaksanaan Korban di
lapangan
 Proses Penyiagaan
Identifikasi awal lokasi bencana
Tindakan Keselamatan
Langkah pengamanan
Pos Komando
 Perawatan di lapangan
Trase
Pertolongan pertama
Pos Medis lanjutan
Pos penatalaksanaan evakuasi
TERIMA KASIH
Mari berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai