Kemiskinan
Pendidikan rendah
Ketersediaan pangan dan kesempatan
kerja
Faktor Risiko Gizi Buruk
Adapun faktor risiko terjadinya gizi buruk
adalah usia 1 – 5 tahun atau pada bayi dan
balita
Klasifikasi Gizi Buruk
Gizi buruk mrp status kondisi seseorang
yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di
bawah standar rata-rata
Gizi buruk dibagi menjadi 3 bagian yakni
Gizi buruk karena kekurangan protein
Kwashiorkor
Karena kekurangan karbohidrat atau kalori
Marasmus
Dan kekurangan kedua-duanya
Gizi buruk biasanya terjadi pd anak balita
dan ditampakkan oleh membusungnya perut
(busung lapar)
Gizi buruk adalah suatu kondisi dimana
seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi,
atau dengan ungkapan lain status gizinya
berada dibawah standard rata-rata
Zat gizi yg dimaksud dapat berupa
protein,karbihidrat dan kalori
Gizi buruk (severe malnuitrition) adalah
Suatu istilah teknis yg umumnya dipakai
o/ kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran
Marasmus
adalah gangguan gizi karena kekurangan
karbohidrat
Gejala yg timbul diantaranya:
Muka seperti orang tua
Tidak terlihat lemak dan otot di bawah
kulit
(kelihatan tulang dibawah kulit)
Rambut mudah patah dan kemerahan
Gangguan kulit
Gangguan pencernaan (sering diare)
Pembesaran hati
Menurut Depkes th 2000 gejala pd
marasmus adalah sbb:
a. Anak tampak sangat kurus karena
hilangnya sebagian besar lemak dan otot-
ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Otot paha mengendor (baggy pant)
e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat
makan anak masih terasa lapar
Kwashiorkor
Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak
yang gemuk (suger baby), bilamana dietnya
mengandung cukup energi disamping
kekurangan protein, walaupun di bagian
tubuh lainnya, terutama di pantatnya terlihat
adanya atrofi. Tampak sangat kurus dan
atau edema pd kedua punggung kaki sp
seluruh tubuh
Gejala pd penderita Kwashiorkor ad sbb:
a) Perubahan status mental : cengeng,
rewel, kadang apatis
b) Rambut tipis kemerahan sp warna rambut
jagung dan mudah dicabut, pd peny
kwashiorkor yg lanjut dapat terlihat
rambut kepala kusam
c) Wajah membulat dan sembab
d) Pandangan mata anak sayu
e) Pembesaran hati, hati yg membesar dgn
mudah dapat diraba dan terasa kenyal
pada rabaan permukaan licin dan pinggir
tajam
f. Kelainna kulit berupa bercak merah muda
yg meluas dan berubah menjadi
kehitaman dan terkelupas
Marasmik kwashiorkor
Menurut Depkes th 2000 gambaran klinis
mrp campuran dari bbrp gejala klinik
kwashiorkor dan marasmus
Kategori status gizi
Kategori status gizi diperlukan untuk
mengetahui manfaat status gizi si anak dan
balita
Menurut Wiku Adisasmito, 2007
mengkategorikan status gizi anak sbb:
1. Berat badan/Umur (BB/U)
+ Gizi lebih : > 2.0 baku WHO-NCHS
+ Gizi baik : -2.0 SD s/d 2 SD
+ Gizi kurang : <-2.0 SD
+ Gizi buruk : 3.0 SD
2. Tinggi Badan/Umur (TB/U)
+ Normal : -2.0 SD baku WHO NCHS
+ Pendek/Stunted : <-2.0
TB/U mrp hal yg dapat digunakan untuk
mengetahui indeks status gizi pada populasi
karena mrp estimasi keadaan pada yg telah
lalu. Sedangkan stunting rate terdapat pada
anak dibawah usia enam bulan dan ini
menunjukkan bahwa kebutuhan pada usia 4
s/d 6 bulan masih dapat dipenuhi dengan
menggunakan air susu ibu (ASI). Gangguan
pertumbuhan atau stunting terjadi pada
3. Berat Badan/Tinggi Badan (BB/TB)
+ gemuk : > 2.0 SD baku WHO NCHS
+ Normal : -2.0 SD s/d + 2.0 SD
+ Kurus : < -2.0 SD
+ Sangat Kurus : <-3.0 SD
BB/TB mrp indikator yg lebih baik untuk
proses nutrisi yg sdg terjadi pd anak yg
menunjukkan status gizi pd saat sedang
berlangsung atau pd saat ini.
BB/TB juga bermanfaat untuk mengevaluasi
st program intervensi karena lebih sensitif