Latar Belakang
Pencabutan merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan oleh
dokter gigi. Tindakan ini tentunya membutuhkan dasar pengetahuan yang cukup
tentang indikasi, kontra indikasi, tehnik, komplikasi setelah pencabutan dan tindakan
setelah pencabutan. Tindakan extraksi yang baik memerlukan pengetahuan dan skill
yang baik pula sehingga dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi pada saat
tindakan maupun paska extraksi. Pengetahuan mengenai pemilihan alat yang
digunakan serta tekhniknyapun tak luput dari serangkaian tindakan ekstraksi.
Secara khusus, hal penunjang terbesar dalam kesuksesan suatu proses
ekstraksi yang baik adalah alat-alat yang digunakan oleh dokter gigi. Terdapat
beberapa macam alat yang digunakan diantaranya: tang cabut, bein, cryer, alat suntik
dan beberapa macam lainnya.
Sama halnya dengan pentingnya alat, maka tekhnik penggunaannyapun harus
diperhatikan, agar dalam melakukan ekstraksi tak ada kendala dan berjalan dengan
lancar tanpa menimbulkan hal yang fatal.
Tang cabut
Bein
Cryer
Jarum suntik dan obat anestesi
a. Tang
Pemilihan dari tang tergantung dari bentuk gigi, anatomi akar, jumlah akar,
dan lokasinya di dalam mulut. Tang yang tersedia di pasaran dibentuk untuk
memenuhi faktor-faktor tersebut. Tang yang digunakan dalam gigi sulung dibentuk
secara spesifik dan lebih kecil dari tang yang biasa digunakan pada gigi permanen.
Berikut adalah beberapa pembagian tang (Sulung & permanent) :
Tang Gigi Sulung
1) Tang anak untuk gigi anterior rahang atas
Ciri-ciri :
bentuknya kecil
2)
tang
anak
untuk
gigi
tang anak untuk molar atas molar atasa kanan dan kiri sama
bentuknya kecil
1.2 Tang
anak untuk
gigi
3) tang anakGambar
untuk anterior
rahang
bawah
posterior RA
Sumber: cobradental.co.id
ciri ciri
Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 90
Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi anterior kiri dan kanan
Bentuknya kecil
4)
Tang
anak
untuk
gigi
5)
Tang
Gambar 1.4
Tang anak
untuk gigi
posterior RB
Sumber:
deutshAnak Untuk
Akar
dent.com
beaknya lurus
Kedua paruh beaknya bila ditutup
akan bertemu
6)
Tang
Anak
Untuk
Gambar
beaknya
9001.6 Tang anak untuk akar gigi posterior RA
Sumber: andylala-globaldent@yahoo.com
Kedua paruh beak bila ditutup
akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
Tang Permanent
tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
Ujung paruh beak bulat
3) Tang Untuk Gigi Molar Pertama Dan Kedua Rahang Atas Permanent
Ciri-cir:
Antara handle sampai dengan beaknya seperti S
Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu
Salah satu paruh beak berlekuk untuk bagian bukal sedang yang
5) Tang Untuk Gigi Anterior Rahang Bawah Dan Premolar Rahang Bawah
Permanent
Ciri-ciri:
Antara handle sampai dengan beaknya 900
Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk anterior , premolar bawahkiri dan kanan sama
Tang Anterior
Tang Premolar
7)
ciri:
Antara handle sampai
9)
b.
Ciri-
BEIN
ciri:
tajam
B
e
ntuknya
Luruss
Bein kanan
Bein lurus
Bein kiri
BAB III
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENCABUTAN GIGI
Dalam melakukan pencabutan gigi, selain diperlukan pegetahuan dan keteraampilan mengenai
teknik pencabutan, juga didukung oleh alat-alat yang digunakan terutama desainnya. Desain
alat yang baik akan meningkatkan efektifitas alat. Beberapa alat yang digunakan pada
pencabutan gigi antara lain; tang cabut dan elevator.
Elevator dan tang gigi berfungsi sebagai pengungkit yang menghantarkan gaya atau tekanan ke
gigi yang akan dicabut. Desain tangkai/gagang alat yang baik akan memungkinkan alat
dipegang dengan kuat dan nyaman selama digunakan, efektifitasnya makin meningkat
dengan desain bilah dan paruh tang yang dapat mencengkeram struktur akar gigi dengan erat
sehingga menghindari selip.
DENTAL ELEVATOR
Terdiri dari pegangan (handle), shank, dan mata pisau (blade).Shank, dari elevator
menghubungkan gagang dengan blade. Shank secara umum memiliki ukuran yang cukup besar
dan kuat untuk mentransmisikan gaya dari gagang menuju blade. Blade dari elevator
merupakan ujung yang bekerja untuk mentransmisikan gaya ke gigi, tulang, atau
keduanya.Fungsi :
1.Meluksasi (melonggarkan) gigi dari tulang di sekelilingnya
2.Melebarkan tulang alveolar.
Dengan mempeluas tulang bucocortical, operator memfasilitasi pengangkatan gigi
yang memiliki jalur pengangkatan yang terbatas.
Tiga tipe dasar elevator :
1.Tipe lurus atau gouge type (mencungkil)
2.Tipe triangle atau pennant-shape type
3.Pick-type
Bilah membentuk sudut terhadap tangkai dan pegangan. Elevator ini tersedia
sepasang : kanan dan kiri. Elevator triangular berguna ketika patahan akar gigi tertinggal
dalam soket. Contohnya adalah ketika molar pertama mandibula mengalami fraktur dan
meninggalkan akar distal dalam soket tetapi akar mesial ikut lepas bersama mahkota.Ujung
dari elevator triangular ditempatkan dalam soket, dengan bagian shank bersandar pada
lempeng tulang bagian bukal. Kemudian diputar dengan tipe rotasi whenel-and-axle, dengan
ujung elevator yang tajam mengikat sementum dari akar distal yang tersisa, kemudian
elevator diputar dan akar dikeluarkan. Elevator triangular memiliki banyak tipe dan angulasi,
tetapi tipe yang paling sering digunakan adalah Cryer.
Fungsi elevator bengkok untuk menggeser gigi dan frakmen akar menjauhi titik
tumpu dari alat ini.
Cara aplikasi:
Diinsersikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan tumpuan yang aman, biasanya pada
aspek bukal alveolus. Digunakan dengan pich grasp atau sling grasp. Untuk aplikasinya bisa
juga dibantu dengan pembuatan lubang kaitan.
Tekanan yang dihantarkan yaitu tekanan rotasional mengakibatkan bergesernya gigi
atau frakmen akar menjauhi titik tumpu alat.
TANG EKSTRAKSI
Merupakan instrument yang digunakan untuk mengeluarkan gigi dari tulang
alveolar. Instrument ini didesain dalam berbagai macam gaya dan bentuk untuk beradaptasi
pada berbagai macam gigi saat digunakan.
Komponen
Komponen dasar dari tang ekstraksi adalah gagang, engsel, dan paruh. Gagang
memiliki ukuran yang memadai untuk digenggam dengan nyaman dan mampu memberikan ungkitan
yang cukup untuk mencabut gigi yang dikehendaki. Gagangnya memiliki permukaan yang bergerigi
sehingga dapat digenggam dengan mantap dan mencegah terjadinya selip.
Gagang dari tang memiliki cara genggam yang berbeda, tergantung pada posisi gigi
yang akan dicabut. Tang untuk maksila (Gbr. A) digenggam dengan telapak tangan berada
dibawah tang sehingga paruh diarahkan menuju superior. Tang yang digunakan untuk geligi
mandibula (Gbr. B) digenggam dengan telapak tangan berada di atas tang sehingga paruh
ditujukan ke bawah menuju gigi. Gagang dari tang biasanya lurus tetapi ada juga yang melengkung.
A
Engsel
dari
tang,
seperti
shank pada
elevator,
meerupakan
mekanisme
untuk menghubungkan gagang dengan paruh. Engsel mentransfer dan mengkonsentrasikan kekuatan
yang diberikan pada gagang menuju paruh. Terdapat satu perbedaan style yang jelas pada
tang: tang tipe Amerika yang biasa adalah engsel berada pada arah horizontal dan
penggunaannya sesuai dengan yang telah dijelaskan. Sedangkan tang Inggris lebih memilih
engsel vertical dan tangan menggenggam dalam arah vertical.
Paruh dari tang ekstraksi merupakan bagian yang memiliki variasi paling benyak.Paruh
didesain untuk beradaptasi dengan akar gigi pada hubungan antara mahkota dengan
akar.penting untuk diingat bahwa paruh dari tang didesain untuk beradaptasi dengan
akar gigi dan bukan dengan mahkota gigi. Untuk itu, paruh yang berbeda-beda didesain
untuk gigi berakar satu, gigi berakar dua, dan gigi berakar tiga.
Variasi desain dari ujung paruh akan beradaptasi mendekati berbagai macam formasi
akar, menurunkan terjadinya fraktur akar. Semakin dekat paruh tang beradaptasi dengan akar
gigi, semakin efisien ekstraksi yang dilakukan dan kemungkinan terjaadinya komplikasi
semakin kecil.Variasi desain yang terakhir dari paruh adalah lebarnya. Beberapa tang
memiliki ukuran yang sempit, karena kegunaan utamanya adalah untuk mencabut gigi dengan ukuran
kecil, contohnya incisivus. Tang lainnya berukuran lebih lebar, karena di desain untuk
mencabut gigi yang lebih besar, contohnya gigi molar. Tang yang didesain untuk mencabut incisivus
rahang bawah dapat digunakan untuk mencabut gigi molar rahang bawah, tetapi paruhnya
terlalu sempit sehingga tidak efisien dalam penggunaannya. Tang untuk gigi molar juga
tidak akan beradaptasi pada ruang sempit yang dimiliki oleh incicivus rahang bawah dan
oleh karena itu tidak dapat digunakan dalam situasi tersebut.
Paruh dari tang membelok sehingga dapat ditempatkan sejajar dengan sumbu
panjang gigi, dengan gagang pada posisi yang nyaman. Oleh karena itu, paruh dari tang
maksila biasanya sejajar dengan gagang. Tang molar maksila diimbangi dengan
bentuk bayonet untuk memudahkan operator mencapai aspek posterior mulut dan tetap
menjaga paruh sejajar dengan sumbu panjang gigi. Paruh dari tang mandibula tegak lurus
dengan gagang, sehingga operator dapat mencapai gigi rahang bawah dan mempertahankan
posisi yang nyaman dan terkontrol.
TANG MAKSILA
Pencabutan gigi maksila membutuhkan instrument yang didesain untuk gigi berakar
satu dan tiga. Gigi incisivus, caninus, dan premolar rahang atas dianggap sebagai gigi
berakar satu. Premolar satu maksila memiliki bifurkasi akar, tetapi karena bifurkasi terdapat
padi sepertiga apical, tidak mempengaruhi desain dari tang. Molar maksila biasanya
memiliki trifurkasi dan oleh karena itu membutuhkan tang ekstraksi, yang beradaptasi pada
konfigurasi akar.
Gigi maksila berakar satu biasanya dicabut dengan menggunakan tang universal
maksila,biasanya no. 150 .Tang no. 150 terlihat sedikit melengkung bila dilihat dari samping
dan terlihat lurus ketika dilihat dari atas. Paruh dari tang melengkung dan bertemu hanya
pada bagian ujungnya. Tang no. 150 yang sedikit melengkung mempermudah operator
mencapai tidak hanya incisivus tetapi juga premolar. Paruh dari tang 150 telah dimodifikasi
sedikit membentuk tang no.150A. Tang no.150A berguna untuk gigi premolar maksila dan
tidak dapat digunakan untuk gigi incisivus, karena adaptasinya terhadap gigi incisivus
kurang memadai.
pegangan
yang
lebih
panjang
juga
tersedia yaitu Tang no. 1, yang dapat digunakan untuk gigi caninus maksila, lebih mudah
digunakan dari pada tang no.150 untuk incisivus.
Gigi molar maksila merupakan gigi berakar tiga dengan satu akar palatal dan
bifurkasi bukal.Oleh karena itu tang yang dapat beradaptasi dengan molar maksila harus
memiliki permukaan yang halus dan cekung untuk akar palatal dan paruh dengan
desain Pointed yang akan sesuai dengan bifurkasi bukal pada paruh bukal. Sehingga tang
molar ada sepasang: kiri dan kanan.Tang molar maksila yang paling sering digunakan adalah
no. 53 kanan dan kiri. Tang ini didesain untuk fit secara anatomis disekitar paruh palatal,
dan paruh pointed pada bagian bukal beradaptasi ke dalam bifurkasi. Paruh didesain offset
untuk mendapat posisi yang sesuai.
Variasi desain terdapat pada tang no. 88 kanan dan kiri, yang memiliki bentuk paruh
yang lebih panjang, menonjol, dan pointed. Tang ini dekenal sebagai tang upper cowhorn.
Berguna untuk molar maksila yang mahkotanya sudah mengalami kerusakan yang parah.
Paruh pointed yang lebih tajam dapat mencapai lebih dalam menuju trifurkasi ke dentin.
Kerugian utamanya adalah tang ini dapat menghancurkan tulang alveolar, dalam
penggunaannya harus hati-hati, fraktur dalam jumlah besar dari tulang alveolar bukal dapat
terjadi.
Kadang-kadang, molar kedua dan ketiga maksila hanya memiliki satu akar yang
berbentuk kerucut. Pada situasi ini, tang dengan paruh yang halus dan lebar yang offset dari
gagangnya. dapat berguna. Tang no. 210S menunjukkan desain ini. Variasi desain lainnya
dutunjukkan dalam tang maksila offset dengan paruh yang sangat sempit. Tang ini digunakan untuk
mencabut premolar yang kecil dan incisivus mandibula. Tang ini. N0. 286, juga dikenal
dengan tang ujung akar.
Versi yang lebih kecil dari tang no.150, tang no.150 S. digunakan untuk pencabutan
gigi sulung.Tang ini beradaptasi baik terhadap semua gigi sulung maksila dan dapat
digunakan sebagai itang gigi sulung universal.
TANG MANDIBULA
Ekstraksi pada gigi mandibula membutuhkan tang yang dapat digunakan untuk gigi
berakar satuuntuk incisivus, caninus, dan premolar, dan juga gigi berakar dua untuk molar.
Tang yang sering digunakan untuk gigi berakar satu adalah tang universal rahang bawah,
atau tang no. 151.Memiliki gagang mirip tang no. 150, tetapi paruhnya menuju ke bawah
untuk gigi mandibula.Paruhnya halus dan sempit dan bertemu hanya pada ujungnya.
Sehingga paruh dapat beradaptasi dengan cervical line dari gigi dan mencengkram akar.
Molar mandibula memiliki bifurkasi, gigi berakar dua yang membutuhkan tang yang
dapat beradaptasi secara anatomis dengan gigi. Karena bifurkasi terdapat pada kedua sisi
lingual dan bukal, hanya satu macam tang molar yang dibutuhkan untuk kanan dan kiri.
Tang molar mandibula yang paling berguna adalah no. 17. Tang ini biasanya memiliki gagang
yang lurus, dan paruhnya mengarah secara oblik ke bawah. Paruh memiliki ujung bilateral
tajam pada pusatnya untuk beradaptasi ke dalam bifurkasi dari gigi molar. Karena ujungnya
yang tajam, tang no.17, tidak dapat digunakan pada gigi molar, dengan akar yang bergabung
membentuk akar kerucut. Untuk tujuan ini tang no. 222 dapat digunakan. Mirip dengan
desain tang no. 17, tetapi paruhnya lebih pendek dan tidak memiliki ujung yang tajam. Gigi
yang paling sering menggunakan tang no.222 adalah molar ketiga mandibula yang telah
erupsi.
Variasi desain utama dari tang molar mandibula adalah no. 23, yang juga disebut
tang cowhorn.Instrument ini didesain dengan dua paruh yang tajam dan berat yang akan
masuk ke dalam bifurkasi dari molar rahang bawah. Setelah tang berada pada posisi yang
sesuai, gigi diangkat dengan menekan gagang dari tang bersamaan dengan kuat. Paruh
ditekan ke dalam bifurkasi,menggunakan lempeng kortikal bukal dan lingual sebagai
fulcrum, dan gigi tertekan keluar dari soket. Seperti halnya tang English style dengan
penggunaan yang tidak sesuai maka tang cowhorn dapat meningkatkan insidensi efek yang tidak
diinginkan, seperti fraktur pada tulang alveolar.
Tang no. 151 juga dapat diadaptasikan pada gigi susu. Tang no. 151S memiliki
desain yang sama seperti no. 151 tetapi memiliki skala yang lebih kecil untuk
mengadaptasikannya dengan gigi sulung. Tang ini dapat digunakan untuk mencabut semua
gigi sulung mandibula.